“ Naskh menurut bahasa adalah izalah (menghilangkan). Kata naskh juga digu
nakan untuk makna memindahkan sesuatu dari suatu tempat ke tempat lain.
Menurut istilah naskh adalah “mengangkat (menghapuskan) hukum syara’ de
“
ngan dalil hukum syara’ yang lain”.
Kata nasikh (yang menghapus) maksudnya adalah Allah (yang menghapus hukum itu) seperti firman-Ny
a:
َ َما نَ ْن
س ْخ ِم ْن َءا َية
“Dan tidaklah Kami menghapus suatu ayat…” (Al Baqarah:106)
Mansukh adalah hukum yang diangkat atau yang dihapuskan.
1. Hukum yang mansukh adalah hukum syara’ Syarat-
2. Dalil penghapusan hukum tersebut adalah khithab syar’i yang d syarat
atang lebih kemudian dari khithab yang hukumnya dimansukh. naskh
3. Khithab yang dihapuskan atau diangkat hukumnya tidak terikat
(dibatasi) dengan waktu tertentu. Sebab jika tidak demikian mak
a hukum akan berakhir dengan berakhirnya waktu tersebut. Dan
yang demikian tidak dinamakan naskh.
Hal-hal yang mengalami Naskh
Naskh hanya terjadi pada perintah dan larangan, baik yang diungkapkan dengan tegas dan jelas m
aupun yang diungkapkan dengan kalimat berita (khabar) yang bermakna amr (perintah) atau nahy
Insert the title of your subtitle Here
(larangan), jika hal tersebut tidak berhubungan dengan persoalan akidah, yang berhubungan deng
an Dzat Allah, sifat-sifat-Nya, kitab-kitab-Nya, para Rasul-Nya dan hari kemudian.
1. Keterangan tegas dari Nabi atau sahabat Pedoman
2. Ijma’ umat bahwa yang ini nasikh dan yang itu Mansukh mengetahu
3. Mengetahui mana yang terlebih dulu dan mana yang belakangan i Naskh
berdasarkan sejarah.
Pendapat tentang Naskh dan Dalil ketetapannya