Anda di halaman 1dari 12

Masalah karyawan

• Membolos dan terlambat


• Tidak bisa koordinasi dan bekerjasama
(Insubordination and uncooperativeness)
• Kekerasan dalam lingkungan kerja
• Pencurian

12-1
Tidak koordinasi

• Tidak koordinasi
– Menolak
mengerjakan apa
yang ditugaskan oleh
supervisor atau
atasan

12-2
Bentuk perilaku tidak koordinasi
dan bekerjasama
– Suka mengkritik setiap hal di lingkungan
pekerjaan
– mengeluh
– Menunjukkan ketidaksukaan pada atasan
atau organisasi secara terbuka
– Kebiasaan kerja yang buruk

12-3
KONSELING
– Konseling merupakan proses untuk
memahami masalah karyawan danberusaha
mendampingi karyawan menyelesaikan
masalahnya.

12-4
• Ada dua teknik untuk membantu
karyawan:
– konseling
– pendisiplinan.
• Teknik konseling
– Teknik konsel langsung (directive) counseling:
supervisor langsung memberi saran atau
solusi,
– Teknik konsel tidak langsung (nondirective),
supervisor lebih banyak mendengar dan
mendorong karyawan untuk
mengidentifikasikan masalah mereka dan
menemukan solusinya.
Proses Kounseling

• Mendiskusikan masalah dengan karyawan


• Bersama-sama memikirkan alternatif
penyelesaian masalah
• Bersama-sama memilih pemecahan
masalah
• Menjadwalkan pertemuan berikutnya

12-7
Mendisplinkan secara positif
• Fokusnya untuk mencegah terjadinya masalah
karyawan sejak pertama. Langkah itu termasuk:
• Memastikan karyawan mengetahui dan
memahami aturan kerja,
• Mengkondisikan lingkungan kerja yang
meminimalisir terjadinya masalah,
• Memberi penghargaan (rewarding) perilaku
karyawan yang dianggap baik.
• Tujuan mendisiplinkan secara positif
adalah supaya karyawan memiliki disiplin
pribadi,
• Karyawan mengikuti aturan organisasi
dengan sukarela dan memenuhi kinerja
standar.
• Supervisor yangmenginginkan karyawan
memiliki disiplin pribadi harus juga bisa
mempraktekannya.
Mendisiplinkan karyawan

• Proses ini supervisor harus menjelaskan


akibat dari perilaku karyawan. Bahkan jika
perlu karyawan diberi pengalaman
mengalami dampak tersebut.
• Mendisiplinkan umumnya bertahap:
memberikan peringatan I, peringatan II,
dan kemudian skorsing, terakhir
pemecatan.
• Proses mendisiplinkan harus
diadministrasikan dengan baik, tidak
berpihak, dan obyektif (tidak berdasarkan
emosi), serta didokumentasikan.
• Supervisor yang berhasil mendampingi
karyawan yang bermasalah dengan
demikian mampu membantu karryawan
tersebut tanpa merusak semangat kerja
karyawan yang lain.

Anda mungkin juga menyukai