Kokultur kultur yang menggabungkan bakteri dengan setidaknya satu jenis sel inang.
Berbagai model kokultur osteoblas telah dikembangkan menggunakan sel hewan rodent dan
manusia, serta sel osteoblastik primer manusia
Beberapa studi :
1. Kultur osteoblas manusia yang terinfeksi S. aureus sel inang mengalami kematian sel yang
cepat setelah infeksi
2. Respon sel inang terhadap beberapa galur S. aureus pada multiplisitas infeksi tetap osteoblas
primer manusia yang terpajan secara akut atau untuk jangka waktu singkat tidak mengalami
kematian sel.
3. Studi menggunakan sel dari eksplan tulang dari caput femoral pasien yang menjalani operasi hip
replacement infeksi hingga 48 jam hanya menghasilkan respons kemokin dan sitokin tingkat
rendah,
4. Studi kokultur S. aureus dan osteoblas pada permukaan biomaterial untuk memodelkan apa yang
disebut “race for the surface” Biomaterial yang dilapisi dengan levofloxacin lebih sedikit S.
aureus yang melekat dibandingkan dengan lapisan nonelevofloxacin dan memungkinkan
kolonisasi oleh preosteoblas.
5. Studi kokultur dari S. aureus dengan osteoklas Infeksi memicu pembentukan osteoklas
multinuklear, area seluler empat kali lipat lebih tinggi daripada osteoklas yang tidak terinfeksi
dan peningkatan kapasitas resorpsi tulang, yang dihasilkan dari aktivasi jalur NF-kB oleh S.
aureus.
Pencegahan osteolysis obat antiresorptive bifosfonat atau denosumab
6. Biofilm imatur dan matur telah dikokultur dengan PMNs85 imatur (PMN bermigrasi ke
biofilm dan terlibat dalam fagositosis biofilm) dan matur (Biofilm matur kurang sensitif terhadap
serangan PMN)
7. Bakteri yang dikokultur dengan tulang dan sel imun inang Kolonisasi pelat polimetil
metakrilat oleh osteoblas tidak meningkat dengan adanya makrofag, dan terutama dikolonisasi
oleh bakteri.