Anda di halaman 1dari 10

SKENARIO

DADAKU SESAK…

Pasien Tn. H usia 52 tahun datang ke IGD RS Karsa Husada pukul 23.00 WIB dengan keluhan
utama sesak, sesak dirasakan sejak 3 minggu yang lalu, dan memberat sejak 1 hari SMRS. Pasien
mengatakan sempat dirawat di RS Baptis selama 6 hari karena keluhan sesak dan KRS 2 minggu yang
lalu. Sesak dirasakan ketika aktivitas dan tidur, membaik ketika pasien duduk. Untuk mengurangi
sesak, ketika dirumah pasien menggunakan oksigen.

Pasien mengeluhkan batuk sejak 3 minggu yang lalu, awalnya batuk kering kemudian batuk
berdahak sejak 1 minggu yang lalu, dahak susah keluar. Pasien tidak mengeluhkan mual, muntah dan
demam Pasien tidak mengeluhkan nyeri dada

Pasien memiliki Riwayat DM sejak 2 tahun yang lalu dan rutin kontrol ke poli penyakit dalam
dan rutin menggunakan insulin. Selain itu, pasien memiliki riwayat hipertensi namun tidak rutin
minum obat. Ketika MRS di Baptis selama 6 hari pasien di diagnosa efusi pleura bilateral. Selain itu,
pasien terdiagnosa CKD, sehingga akan dilakukan HD. Riwayat sakit asma, tuberkulosis, alergi
disangkal. Pasien juga mengatakan bahwa keluarga tidak ada yang memiliki gejala yang
sama, asma, DM,
hipertensi, tb, alergi. Pasien mengatakan merokok sejak 30 tahun yang lalu dengan 3 batang/hari
dan berhenti sejak 2 tahun yang lalu. Sehari-hari pasien bekerja sebagai sales.

Pemeriksaan Fisik

Status Generalis:

KU: Lemah

Kesadaran: Composmentis

GCS: 456

 Vital Sign :
TD : 128/80mmHg

HR : 97x/mnt

RR : 24x/mnt

T : 36,1 C

SpO2: 92% on RA

Status Lokalis
 Kepala/Leher:
Mata : Konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-), pupil bulat isokor 3mm/3mm, refleks cahaya
langsung (+/+), Dispneu (+)

Mulut : mukosa bibir kering (-), bibir cyanosis (-) pursed-lips breathing (-)

Leher : KGB dbn, JVP 5 + 2 cmH2O

Pulmo :

Inspeksi - Bentuk dinding Normal


dada

- Statis D=S

- Dinamis D=S

Palpasi Anterior Posterior

D S D S

Stem fremitus Normal Normal Normal Normal

Normal Normal Normal Normal

↓ ↓ ↓ ↓

Ekspansi Simetris Simetris Simetris Simetris

Perkusi Anterior Posterior

D S D S

Sonor Sonor Sonor Sonor

Sonor Sonor Sonor Sonor

Redup Redup Redup Redup


Auskultasi Vesikuler Anterior Posterior

D S D S

V V V V

V V V V

V V V V

Rhonki Anterior Posterior

D S D S

- - - -

- - - -

+ + - -

Wheezing Anterior Posterior

D S D S

- - - -

- - - -

- + - -

Jantung :

• Inspeksi: scar (-), tanda inflamasi (-), retraksi (-)

• Palpasi : ictus cordis teraba di ICS 5 MCL S 

• Perkusi : batas jantung kiri di ICS 5 MCL S

batas jantung kanan ICS 4 PSL D

• Auskultasi : S1S2 tunggal, regular, murmur (-), gallop (-)


Abdomen :

Inspeksi : flat, scar (-)

Auskultasi : bising usus (+)

Perkusi : timpani

Palpasi : soefl, undulasi (-), Nyeri tekan (-)

Hepar : tepi tidak teraba, liver span ± 9cm

Lien : tidak ada pembesaran (hacket 0, schuffner 0)

Extremitas : AHKM, edema - - , CRT < 2s

+ +

Foto Thorax AP 1/2/23


EKG 1/2/23

Laboratorium 1/1/23
Rumusan masalah

1. Apa yang menyebabkan keluhan sesak dan batuk pada pasien?


2. Bagaimana keluhan sesak dapat mempengaruhi aktivitas pasien?
3. Mengapa saat duduk keluhan sesak membaik pada pasien?
4. Apa hubungan riwayat CKD dengankeluhan pasien saat ini?
5. Apa hubungan riwayat kebiasaan merokok dengan keluhan sesak dan batuk pada
pasien?
6. Apa hubungan riwayat HT dengan keluhan pasien saat ini?
7. Apa hubungan riwayat DM dengan keluhan pasien saat ini?
8. Mengapa pada pemeriksaan fisik stem fremitus menurun, perkusi redup dan ronkhi di
bagian basal paru?
9. Pemeriksaan lanjutan apa yang kemungkinan dilakukan pada pasien?
10. Apa yang menyebabkan LED pada pasien meningkat?
11. Bagaimana interpretasi foto thorax pada pasien?
12. Apa pengaruh fungsi ginjal menurun terhadap keluhan pasien?
BS

1. Apa yang menyebabkan keluhan sesak dan batuk pada pasien?


- Riwayat efusi pleura (penumpukan cairan yang berlebih dari di dalam rongga
pleura  ekspansi paru menjadi turun  sesak napas
- Batuk kering disebabkan karena peradangan pleura atau adanya kompresi paru
akibat efusi pleura

2. Bagaimana keluhan sesak dapat mempengaruhi aktivitas pasien?


- perfusi oksigen menurun dan kompensadi tubuh  RR meningkat  sesak, lesu
dan mengantuk  intoleransi aktivitas
- aktivitas membutuhkan tenaga dan oksigen  jika terganggu  gangguan
aktivitaskarena tidak terpenuhinya demand oksigen.

3. Mengapa saat duduk keluhan sesak membaik pada pasien?


- Posisi proning, pasien berbaring pada salah satu sisi atau duduk dengan diganjal
bantal  meningkatkan ventilasi ke paru dan menjaga alveoli tetap terbuka
- Terdapat cairan di paru, sifat cairan memenuhi tempatnya. Ketika tidur cairan
akan memenuhi paru  sesak. Untuk mengurangi sesak  duduk  cairan
mengalir ke bawah sehingga tidak menghalangi pertukaran udara  sesak
berkurang

4. Apa hubungan riwayat CKD dengankeluhan pasien saat ini?


- Albumin akan terbuang  penuranan konsentrasi  hipoalbumin, sehingga
tekanan onkotik plasma menurun  pergerakan kapiler dari intravaskuler ke
intersisisial  edema dan dapat terjadi penumpukan cairan pada paru
- Penumpukan cairan pada paru  system imun  sel goblet menghasilkan secret
 produksi secret berlebih dapat merangsang reflek batuk  untuk
membershkan jalan napas

5. Apa hubungan riwayat kebiasaan merokok dengan keluhan sesak dan batuk pada
pasien?
- Rokok mengandung radikal bebas  meningkatkan stress oksidatif dan dapat
menyebabkan inflasi pada saluran napas dan paru  respon inflamasi merusak
jaringan parenkim  obstruksi jalan napas karena terbentuknya fibrosis  udara
terperangkap  hiperinvasi, mekanisme utama timbul sesak pada pasien.
- Respon inflamasi  hipersekresi mucus  merangsan respon batuk pada pasien

6. Apa hubungan riwayat HT dengan keluhan pasien saat ini?


- HT  merusak pembuluh darah  ginjalnya kerusakan. HT merangsang
barotrauma pada kapiler glomerulus  rusak  glomerulosklerosis
- CKD  gangguan pada ginjal  penurunan fungsi kapiler glomerulus 
kluarnya angiotensin I dan II vasokontriksi pembuluh darah  tekanan darah
meningkat
- HT dan gagal ginjal berhungan  proses pembentukan sel darah merah
terganggu  oksigen yang dihantarkan ke seluruh tubuh berkurang  sesak
napas
7. Apa hubungan riwayat DM dengan keluhan pasien saat ini?
- Hiperglikemi  komplikasi pada mikrovaskular. Contohnya mikroangiopati

8. Mengapa pada pemeriksaan fisik stem fremitus menurun, perkusi redup dan ronkhi di
bagian basal paru?
- Penumpukan cairan di rongga pleura  menghalangi getaran suara mencapai
dinding thorak  stem fremunitus menurun, pada perkusi terdengar redup
- Ronkhi  adanya cairan di paru

9. Pemeriksaan lanjutan apa yang kemungkinan dilakukan pada pasien?


- Proof pungsi  untuk memastikan adanya cairan
- Kultur sputum  untuk menilai efusi pleura murnikarena CKD atau
- USG thorax  untuk memastikan adanya cairan jika proff pungsi negatik
dikedua titik
- Analisa cairan pleura  untuk mengetahui penyebab efusi pleura apakah
transudate atau eksudat

10. Bagaimana interpretasi foto thorax pada pasien?


- Identitas ada
- Foto thorax AP
- Tidak simetris
- Terapat marker R
- Inspirasi cukup
- Soft tissue < 1 cm
- Skeletal : claviculas dan costae : tidak ada fraktur
- Jarak ICS D/S : normal
- Thrakea : normal (ditengah)
- Hulus D/S : normal
- Jantung : SDE. Tertutup bayangan opak
- Aorta tidak ada leongasi dan diatasi
- Hemidiafragma D/S : SDE tertutup bayangan opak
- Sudut cotofrenikus D/S : SDE
- Paru D/S : tanpak infiltrate dan meniscus sign (+)
LO

1. Mahasiswa mampu menjelaskan definisi dan klasifikasi efusi pleura


2. Mahasiswa mampu menjelaskan epidemiologi efusi pleura
3. Mahasiswa mampu menjelaskan faktor risiko dan etiologi efusi pleura
4. Mahasiswa mampu menjelaskan patofisiologi efusi pleura
5. Mahasiswa mampu menjelaskan kriteria diagnosis efusi pleura
6. Mahasiswa mampu menjelaskan diagnosis banding efusi pleura
7. Mahasiswa mampu menjelaskan tatalaksana efusi pleura
8. Mahasiswa mampu menjelaskan komplikasi efusi pleura
9. Mahasiswa mampu menjelaskan prognosis efusi pleura

Anda mungkin juga menyukai