Anda di halaman 1dari 41

ANALISIS PENGAKUAN, PENGUKURAN, DAN

PENGUNGKAPAN ASET BIOLOGIS TANAMAN


KARET BERDASARKAN PSAK 69
AGRIKULTUR SERTA PENGARUHNYA
TERHADAP KEWAJARAN LAPORAN
KEUANGAN
(Studi Kasus pada PT. Perkebunan Nusantara XII (Persero)
Kebun Renteng, Kabupaten Jember)

Seminar Proposal
AGRIBUSINESS COMPANY PROFILE

Oleh:
Bima Ageng Pambudi
NIM. 190810301155
Dosen Pembimbing Utama:
Bayu Aprillianto, S.E., M.Akun.
Dosen Pembimbing Anggota:
Drs. Imam Mas'ud, M.M., Ak.
Pembahasan Seminar Proposal

BAB 1 BAB 2
01 Pendahuluan
02 Tinjauan Pustaka

BAB 3
03 Metode Penelitian
Seminar Proposal

BAB 1
PENDAHULUAN
ANALISIS PENGAKUAN, PENGUKURAN, DAN
PENGUNGKAPAN ASET BIOLOGIS TANAMAN KARET
BERDASARKAN PSAK 69 AGRIKULTUR SERTA
PENGARUHNYA TERHADAP KEWAJARAN LAPORAN
KEUANGAN (Studi Kasus pada PT. Perkebunan Nusantara
XII (Persero) Kebun Renteng, Kabupaten Jember)
Seminar Proposal

Latar Belakang
Peran Agrikultur dalam perekonomian Indonesia.

Aset Perusahaan Agrikultur

Perlakuan Akuntansi Aset Biologis

Aset Biologis PT. Perkebunan Nusantara XII (Persero)


Kebun Renteng, Kabupaten Jember
Seminar Proposal

Latar Belakang

Peran Agrikultur dalam perekonomian Indonesia.

Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan


29,76% bahwa jumlah penduduk yang bekerja pada sektor agrikultur
per Agustus 2020 sebanyak 38,23 juta orang tenaga kerja
atau sekitar 29,76% dari 128,45 juta orang indonesia yang
bekerja.
Seminar Proposal

Latar Belakang

Aset Perusahaan Agrikultur

• Aset perusahaan agrikultur berbeda dari aset perusahaan


yang beroperasi di sektor lain, hal ini dikarenakan aset
tersebut mengalami pertumbuhan.
Seminar Proposal

Latar Belakang
Perlakuan Akuntansi Aset Biologis

• Perlakuan akuntansi di dunia mengacu pada International


Accounting Standard 41 (IAS 41) yang dibuat oleh
International Accounting Standard Committee (IASC)
• Di Indonesia perlakuan akuntansi untuk aset biologis
diatur dalam PSAK 69 tentang Agrikultur yang
mengadopsi langsung dari International Accounting
Standard 41 (IAS 41).
Seminar Proposal

Latar Belakang
Aset Biologis PT. Perkebunan Nusantara XII (Persero)
Kebun Renteng, Kabupaten Jember

memiliki beberapa kegiatan usaha utama yaitu pengusahaan


budidaya tanaman, produksi, perdagangan, pengembangan
usaha di bidang perkebunan, dan optimalisasi sumber daya.
Komoditas yang dimiliki oleh Perkebunan Nusantara XII
(Persero) Kebun Renteng yaitu tanaman karet, kopi robusta,
kakao, tebu dan kayu.
Rumusan Masalah
1 2 3

Bagaimana Bagaimana Bagaimana


perlakuan akuntansi (pengakuan, perbandingan perlakuan akuntansi (pengakuan, pengaruhnya terhadap
pengukuran dan pengungkapan) pengukuran, dan pelaporan ) aset biologis pada kewajaran laporan
atas aset biologis pada PT. laporan keuangan PT. Perkebunan Nusantara keuangan
Perkebunan Nusantara XII XII (Persero) Kebun Renteng, Kabupaten
(Persero) Kebun Renteng, Jember dengan perlakuan akuntansi aset
Kabupaten Jember biologis berdasarkan PSAK 69 Agrikultur?
Tujuan Penelitian

Menelisik Menganalisis Mengetahui


perlakuan akuntansi (pengakuan, serta membandingkan perlakuan pengaruh perlakuan akuntansi
pengukuran dan pengungkapan) atas akuntansi (pengakuan, (pengakuan, pengukuran, dan
aset biologis pada PT. Perkebunan pengukuran dan pengungkapan) atas pengungkapan) aset biologis terhadap
Nusantara XII (Persero) Kebun aset biologis yang diterapkan oleh PT. laporan keuangan pada PT.
Renteng, Kabupaten Jember Perkebunan Nusantara XII (Persero) Perkebunan Nusantara XII (Persero)
Kebun Renteng, Kabupaten Jember Kebun Renteng, Kabupaten Jember
dengan PSAK 69 Agrikultur
Manfaat Penelitian Seminar Proposal

Bagi Peneliti
• Menambah wawasan peneliti tentang bagaimana perlakuan akuntansi sebuah perusahaan
perkebunan terhadap aset biologis yang mereka miliki;

• Menambah pengetahuan peneliti tentang pengaruh perlakuan akuntansi terhadap aset biologis
terhadap kewajaran laporan keuangan yang dimiliki oleh suatu perusahaan perkebunan;

• Mengetahui bagaimana kesesuaian implementasi perusahaan perkebunan dalam memperlakukan


asset biologisnya dengan PSAK 69 Agrikultur.
Manfaat Penelitian Seminar Proposal

Bagi PT. Perkebunan Nusantara XII (Persero) Kebun Renteng, Kabupaten Jember dan
Perusahaan Perkebunan Lainnya
• Perusahaan dapat mengetahui bagaimana pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan aset biologis yang telah
mereka terapkan selama ini;

• Sebagai bahan studi banding bagi perusahaan dalam implementasi perlakuan akuntansi (pengakuan, pengukuran, dan
pengungkapan) aset biologis dengan pedoman yang diatur oleh PSAK 69 Agrikultur;

• Meningkatkan keandalan laporan keuangan yang dimiliki perusahaan sebagai sumber informasi bagi pemangku
kepentingan;

• Sebagai bahan untuk melakukan evaluasi kembali perlakuan akuntansi terhadap aset biologis yang dimiliki oleh
perusahaan.
Manfaat Penelitian Seminar Proposal

Bagi Akademisi

• Memberikan tambahan referensi dan bahan pertimbangan dalam rangka peningkatan keilmuan
khusunya mengenai perlakuan akuntansi terhadap aset biologis;

• Mengaplikasikan keilmuan yang dimiliki khususnya mengenai perlakuan akuntansi terhadap aset
biologis kepada masyarakat;

• Sebagai bahan acuan untuk penelitian selanjutnya.


Batasan Penelitian Seminar Proposal

Tujuan Batasan Batasan Penelitian yang


Penelitian Ditetapkan

menghindari penyimpangan pembahasan yang disajikan hanya


pembahasan, pelebaran pokok meliputi perlakuan akuntansi, ,
masalah yag lebih terarah, dan perbandingan perlakuan akuntansi yang
memudahkan dalam diterapkan dengan standar yang berlaku,
pembahasan hasil penelitian dan pengaruh perlakuan akuntansi yang
diterapkan terhadap kewajaran laporan
keuangan
Seminar Proposal

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PENGAKUAN, PENGUKURAN, DAN


PENGUNGKAPAN ASET BIOLOGIS TANAMAN KARET
BERDASARKAN PSAK 69 AGRIKULTUR SERTA
PENGARUHNYA TERHADAP KEWAJARAN LAPORAN
KEUANGAN (Studi Kasus pada PT. Perkebunan Nusantara
XII (Persero) Kebun Renteng, Kabupaten Jember)
Kajian Teori Seminar Porposal

Aset Biologis menurut PSAK 69

Menurut PSAK 69 aset biologis merupakan aset yang berupa hewan dan tumbuhan hidup, Aset biologis dapat dikatakan
aset yang unik karena mereka mengalami perubahan biologis yang dapat memberikan manfaat dan mengalami
pertumbuhan (kuantitas dan atau kualitas), degenerasi (penurunan kuantitas dan atau kualitas), atau prokreasi (hasil dari
penambahan aset biologis), Aset biologis biasanya berupa tanaman pertanian atau hewan ternak yang diperoleh dari
kegiatan masa lalu
Kajian Teori Seminar Porposal

Karakteristik Aset Biologis


Pada laporan keuangan aset biologis dapat diakui sebagai aset lancar ataupun aset tidak lancar sesuai dengan lamanya
waktu yang diperlukan saat proses transformasi atau perubahan biologis yang dialami oleh aset biologis tersebut.

Jenis-Jenis Aset Biologis


Menurut Rahouda tahun 2018 Berdasarkan ciri-ciri yang melekat, aset biologis dapat dibedakan menjadi 2 (dua) jenis
yaitu Aset biologis bawaan dan asset biologis bahan pokok

Sedangkan Berdasarkan masa manfaat atau waktu transformasi biologisnya, aset biologis dapat dibedakan menjadi 2
jenis, yaitu asset biologis jangka pendek dan asset biologis jangka panjang
Kajian Teori Seminar Porposal

Klasifikasi Aset Biologis dalam Laporan Keuangan


Berdasarkan jangka waktu transformasi biologisnya, aset biologis dapat dibedakan menjadi
2 jenis, yaitu aset biologis jangka pendek (short term biological assets) dan aset biologis
jangka panjang (long term biological assets). Merujuk pada pernyataan tersebut maka
pengklasifikasian aset biologis dalam laporan keuangan dapat dikategorikan sebagai aset
lancar (current assets) maupun aset tidak lancar (noncurrent assets) sesuai dengan masa
transformasi biologis yang dibutuhkan oleh aset biologis untuk siap dipanen dan atau
dijual.
Kajian Teori Seminar Porposal

Pengakuan Aset Biologis


Dalam laporan keuangan aset biologis dapat diakui sebagai aset lancar maupun aset tidak lancar sesuai dengan masa
transformasi biologis yang dibutuhkan. Sesuai dengan yang diungkapkan oleh PSAK 69 aset biologis akan diakui oleh
perusahaan jika, dan hanya jika:

• Aset biologis dikelola perusahaan karena akibat dari kejadian di masa lalu.
• Berpotensi memunculkan manfaat ekonomis untuk perusahaan di masa depan.
• Aset biologis diukur berdasarkan nilai wajar atau biaya perolehan
Kajian Teori Seminar Porposal

Pengukuran Aset Biologis


Dalam pengukurannya aset biologis memiliki beberapa pendekatan metode pengukuran, menurut IFRS pengukuran
aset biologis yaitu pengukuran berdasarkan nilai wajar sedangkan menurut Menurut PSAK 69 Paragraf 12 aset
biologis diukur pada saat pengakuan awal dan pada setiap akhir periode pelaporan pada nilai wajar kemudian
dikurangi dengan biaya untuk menjual, selama tidak ada kasus nilai wajar aset biologis tidak dapat diukur secara
andal.

Menurut PSAK 69 Paragraf 15 pengukuran nilai wajar aset biologis dapat didukung dengan mengelompokkan aset
biologis sesuai dengan atribut yang signifikan, sebagai contoh berdasarkan usia, kualitas, atau entitas memilih atribut
yang sesuai dengan atribut yang digunakan di pasar sebagai dasar penentuan harga.
Kajian Teori Seminar Porposal

Pengungkapan Aset Biologis


Menurut PSAK 69 Paragraf 50 sebuah entitas harus menyajikan rekonsiliasi perubahan jumlah tercatat aset biologis
pada awal dan akhir periode berjalan. Rekonsiliasi tersebut berisi beberapa hal yang mencakup:

• Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual;
• Kenaikan yang diakibatkan transaksi pembelian;
• Penurunan yang diatribusi pada penjualan dan aset biologis yang diklasifikasikan sebagai dimiliki (PSAK 58 :
Aset Tidak Lancar yang dimiliki untuk dijual dan Operasi yang dihentikan);
• Penurunan yang diakibatkan oleh kegiatan panen ;
• Kenaikan yang dihasilkan dari kombinasi bisnis ;
• Selisih kurs neto yang timbul dari konversi nilai Laporan Keuangan kedalam mata uang yang berbeda, dan
konversi nilai kegiatan usaha luar negeri kedalam mata uang entitas pelapor; dan Perubahan lain.
Kajian Teori Seminar Porposal

Kewajaran Penyajian Laporan Keuangan


Laporan keuangan dianggap disajikan secara wajar jika menerapkan standar akuntansi keuangan (SAK) beserta
pengungkapan tambahan jika diperlukan. Selain itu penyajian laporan keuangan dapat dikatakan wajar jika memenuhi
beberapa syarat sebagaimana yang ditetapkan dalam PSAK-1 paragraf 15, yaitu:

• Memilih dan menerapkan kebijakan akuntansi sesuai dengan PSAK 25.


• Menyajikan informasi, termasuk kebijakan akuntansi, sedemikian rupa sehingga dapat memberikan informasi yang
relevan, andal, dapat diperbandingkan, dan mudah dipahami.
• Memberikan pengungkapan tambahan jika kesesuaian dengan persyaratan khusus dalam SAK tidak cukup bagi
pengguna laporan keuangan untuk memahami pengaruh dari transaksi tertentu, peristiwa dan kondisi lain terhadap
posisi keuangan dan kinerja keuangan entitas.
Penelitian Terdahulu
Variabel dan
No. Peneliti Judul
Indikator Penelitian
1 Wiyasih Analisis Perlakuan Akuntansi Aset Agrikultur, perhutani,
Zerlinda, Indah Biologis pada Perum Perhutani KPH PSAK 69,
Purnamawati, Jember (The Analysis of Accounting transformasi biologis.
Yosefa Sayekti Treatments of Biological Assets in
(2020) Perum Perhutani KPH Jember)
2 Rahmat Analisis Perlakuan Akuntansi Aset Perlakuan Akuntansi,
Hussein Biologis Berdasarkan Pernyataan Aset Biologis, PSAK
Batubara Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 69,Akuntansi Aset.
(2019) No. 69 Tentang Agrikultur Pada Pt.
Perkebunan Nusantara Iii Medan.
2 Rahmat Analisis Perlakuan Akuntansi Aset Perlakuan Akuntansi,
Hussein Biologis Berdasarkan Pernyataan Aset Biologis, PSAK
Batubara Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 69,Akuntansi Aset.

Penelitian Terdahulu
(2019) No. 69 Tentang Agrikultur Pada Pt.
Perkebunan Nusantara Iii Medan.
3 Ahmad Faizal Analisis Pengakuan, Pengukuran Dan Pengakuan,
Taufiqur Pengungkapan Aset Biologis Pengukuran dan
Rahman, Dra. Berdasarkan PSAK No. 69 Agrikultur Pengungkapan, Aset
Yulinartati, Pada Pt. Perkebunan Nusantara Xi Hayati, PSAK No. 69,
MM., Ak., CA, Unit Usaha Pg. Pradjekan Tebu.
Drs Suwarno,
MM., M.Akun.,
Ak., CA.,
ACPA. (2020)
4 Wike Pratiwi Analisis Perlakuan Akuntansi Aset Aset Biologis, PSAK-
(2017) Biologis Berbasis PSAK-69 69 Agrikultur dan
Agrikultur Pada Pt.Perkebunan Pasar Aktif.
Nusantara Xii Kalisanen Kabupaten
Jember
(2017) Biologis Berbasis PSAK-69 69 Agrikultur dan
Agrikultur Pada Pt.Perkebunan Pasar Aktif.

Penelitian Terdahulu
Nusantara Xii Kalisanen Kabupaten
Jember
5 Anies Indah Analisis Perbandingan Perlakuan Perlakuan akuntansi,
Hariyanti, Nur Akuntansi Aset Biologis Berdasarkan aset biologis,
Wijayanti International Accounting Standard 41 agrikultur, IAS 41,
(2018) Dan Pernyataan Standar Akuntansi PSAK 69.
Keuangan 69 Pada Perusahaan
Perkebunan Yang Terdaftar Di Bursa
Efek Indonesia
PT. Perkebunan Nusantara XII (Persero) Kebun

Kerangka
Renteng, Kabupaten Jember

Pengakuan, pengukuran, dan


pengungkapan aset biologis pada Perlakuan akuntansi aset
Konseptual
PT. Perkebunan Nusantara XII biologis berdasarkan PSAK 69
(Persero) Kebun Renteng,
Kabupaten Jember

Perlakuan Akuntansi

Pengakuan Aset biologis diakui sebagai


Tanaman Menghasilkan (TM) dan
Tanaman Belum Menghasilkan
(TBM).

Pengukuran Aset biologis dikukur pada saat awal


dan akhir periode pelaporan pada
nilai wajar dikurangi biaya untuk
menjual pada saat panen.

Pengungkapan aset biologis dapat diklasifikasikan


sebagai aset biologis belum
menghasilkan maupun aset biologis
sudah menghasilkan.

Perbandingan Kewajaran Laporan Kesimpulan


dengan PSAK 69 Keuangan
Seminar Proposal

BAB 3
METODE PENELITIAN

ANALISIS PENGAKUAN, PENGUKURAN, DAN


PENGUNGKAPAN ASET BIOLOGIS TANAMAN KARET
BERDASARKAN PSAK 69 AGRIKULTUR SERTA
PENGARUHNYA TERHADAP KEWAJARAN LAPORAN
KEUANGAN (Studi Kasus pada PT. Perkebunan Nusantara
XII (Persero) Kebun Renteng, Kabupaten Jember)
Pendekatan Penelitian Seminar Porposal

• Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan


penellitian kualitatif deskriptif.

• Penelitian ini menjelaskan kejadian yang terjadi pada


objek penelitian dengan cara mencari informasi,
identifikasi permasalahan, dan praktik yang dilakukan
kemudian membuat sebuah perbandingan dan evaluasi.
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan secara garis
besar tentang bagaimana pengakuan, pengukuran dan
pengungkapan aset biologis yang dimiliki oleh perusahaan
perkebunan dengan pendekatan studi kasus pada PT.
Perkebunan Nusantara XII (Persero) Kebun Renteng,
Kabupaten Jember.
Tempat dan Waktu Seminar Proposal

Tempat Waktu
Tempat penelitian adalah PT. Perkebunan • Waktu penelitian dilaksanakan sejak tanggal
Nusantara XII (Persero) Kebun Renteng, dikeluarkannya ijin penelitian dalam kurun waktu
Kecamatan Jenggawah, Kabupaten Jember. kurang lebih 2 (dua) bulan yaitu 1 bulan pengumpulan
data dan 1 bulan pengolahan data. Durasi tersebut sudah
termasuk penyajian dalam bentuk skripsi dan proses
bimbingan berlangsung.
Situasi Sosial Seminar Proposal

Menurut Spradley dalam Sugiyono (2018: 297) Menurutnya


situasi sosial terdiri dari 3 elemen yaitu tempat (place), pelaku
(actors), dan aktivitas (activity) yang berinteraksi secara
sinergis.

Situasi sosial dalam penelitian ini peneliti akan


menggambarkan data terkait situasi, profil, dan kebijakan
akuntansi dari PT. Perkebunan Nusantara XII (Persero) Kebun
Renteng, Kabupaten Jember khususnya mengenai perlakuan
akuntansi terhadap asset biologis yang dimiliki.

Setelah peneliti menentukan situasi sosial, peneliti akan


melakukan penggalian data
Desain Penelitian Kualitatif

• Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini


adalah metode penelitian kualitatif deskriptif dimana
menurut Bogdan dan Taylor dalam Lexy J. Moleong
(2017: 4) mendefinisikan metode kualitatif sebagai
prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan
perilaku yang diamati.

• Penggunaan desain penelitian deskriptif kualitatif dalam


penelitian ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan dan
menganalisis perlakuan akuntansi (pengakuan,
pengukuran, dan pengungkapan) aset biologis terutama
tanaman karet yang dimiliki oleh PT. Perkebunan
Nusantara XII (Persero) Kebun Renteng, Kabupaten
Jember.
Teknik dan Alat Perolehan Data Seminar Proposal

Teknik Perolehan Data Alat Perolehan Data


Teknik pengumpulan data yang digunakan • Alat perolehan data yang digunakan dalam penelitian ini
dalam penelitian ini adalah teknik triangulasi, yaitu perekam suara, pedoman wawancara, daftar check,
dimana ada 3 gabungan teknik yang digunakan alat tulis termasuk buku, dan lain-lain.
untuk memperoleh data. Ketiga teknik tersebut
adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Teknik Penyajian Data Miles dan Huberman

Pengumpulan Penyajian Data


Data disajikan dalam bentuk teks naratif berupa
matrik, diagram, tabel, dan bagan yang
dilakukan dengan mencari, mencatat, dirancang guna mewadahi informasi yang
dan mengumpulkan data melalui hasil tersusun secara terpadu sehingga
observasi, wawancara, dan dokumentasi memudahkan peneliti untuk
mendeskripsikanya.

Reduksi Data Kesimpulan dan


dilakukan dengan membuat ringkasan, Verifikasi
membuat kode dan memo, mencatat pola kesimpulan selama proses penelitian
dan tema, menghitung frekuensi dari berlangsung seperti halnya proses reduksi
kode, mencatat hubungan di antara data, setelah data terkumpul cukup
variabel sehingga ditemukan rantai-bukti memadai maka selanjutnya diambil
logis, serta membuat kontras dan kesimpulan awal dan setelah data benar-
perbandingan. benar lengkap maka diambil kesimpulan
akhir.
Teknik Penyajian Data Miles dan Huberman

Pengumpulan
Penyajian Data
Data

Verifikasi/
Reduksi Data Penarikan
Kesimpulan
Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

Credibility Transferability Dependability Confirmability


1 2 3 4
merupakan suatu tes uji transferabilitas dilakukan dengan pengujian hasil
untuk menguji (transferability) adalah cara melakukan audit penelitian dengan
kepercayaan terhadap teknik untuk menguji terhadap keseluruhan proses penelitian
hasil penelitian kualitatif validitas eksternal proses didalam yang telah dilakukan
(Prastowo, 2012) didalam penelitian penelitian (Prastowo, (Sugiyono, 2018)
kualitatif (Sugiyono , 2012)
2018)
Seminar Proposal
Dewan Standar Akuntansi Keuangan. (2009). PSAK No. 1 : Penyajian Laporan
Keuangan: Jakarta. IAI.

Dewan Standar Akuntansi Keuangan. (2015). PSAK No. 69 : Agrikultur: Jakarta


IAI.

Daftar
Dewan Standar Akuntansi Keuangan. (2011). PSAK No. 16 (revisi 2007): Aset
Tetap: Jakarta. IAI.

Batubara, Rahmat Husein. (2019). Analisis Perlakuan Akuntansi Aset Biologis

Pustaka Berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 69


Tentang Agrikultur Pada Pt. Perkebunan Nusantara Iii Medan. Jurnal
Akuntansi Dan Keuangan Kontemporer. Volume 2, No. 2 (2019).

Ahmad Faizal Taufiqur Rahman, Dra. Yulinartati, MM., Ak., CA, Drs Suwarno,
MM., M.Akun., Ak., CA., ACPA. (2020). Analisis Pengakuan, Pengukuran
Dan Pengungkapan Aset Biologis Berdasarkan PSAK No. 69 Agrikultur
Pada Pt. Perkebunan Nusantara Xi Unit Usaha Pg. Pradjekan, Journal Of
Undergraduate Thesis. Universitas Muhammadiyah Jember.

Zerlinda, Wiyasih, Indah Purnamawati, Yosefa Sayekti. (2020). Analisis Perlakuan


Akuntansi Aset Biologis pada Perum Perhutani KPH Jember (The Analysis
Undergraduate Thesis. Universitas Muhammadiyah Jember.
Seminar Proposal
Zerlinda, Wiyasih, Indah Purnamawati, Yosefa Sayekti. (2020). Analisis Perlakuan
Akuntansi Aset Biologis pada Perum Perhutani KPH Jember (The Analysis
of Accounting Treatments of Biological Assets in Perum Perhutani KPH
Jember). e-Journal Ekonomi Bisnis dan Akuntansi, 2020, Volume VII (1) :

Daftar
110-113.

Pratiwi, Wike. (2017). Analisis Perlakuan Akuntansi Aset Biologis Berbasis PSAK-
69 Agrikultur Pada Pt.Perkebunan Nusantara Xii Kalisanen Kabupaten

Pustaka
Jember. Prosiding Seminar Nasional dan Call For Paper Ekonomi dan
Bisnis (SNAPER-EBIS 2017) – Jember, 27-28 Oktober 2017 (hal 140-150).

Hariyanti, Anies Indah, Nur Wijayanti. (2018). Analisis Perbandingan Perlakuan


Akuntansi Aset Biologis Berdasarkan International Accounting Standard 41
Dan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 69 Pada Perusahaan
Perkebunan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Prosiding Seminar
Nasional dan Call for Papers ”Pengembangan Sumber Daya Perdesaan dan
Kearifan Lokal Berkelanjutan VIII” 14-1.
Seminar Proposal Nasirudin, Mochammad, Mohammad Wimbo Raksagiri. (2016). Potensi Produk
Karet Perkebunan Renteng Ptpn Xii Di Jember Dalam Kontribusi Terhadap
Fluktuasi Karet Jawa Timur. Jurnal Dinamika Global : Rebranding
Keunggulan Kompetitif Berbasis Kearifan Lokal.

Nadziroh, Mi`Rojun Nurun. (2020). Peran Sektor Pertanian Dalam Pertumbuhan

Daftar
Ekonomi Di Kabupaten Magetan. Jurnal AGRISTAN. Volume 2, No. 1
(2020).

Safitri, Syamsi. (2013). Perlakuan Akuntansi Aset Biologis Hubungannya dengan

Pustaka
Kualitas Informasi Keuangan Pada Perkebunan Nusantara VI Jambi
(Persero). Jurnal Penelitian Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi YPTK
Padang.

Abd, Achmad Ridwan. (2011). Perlakuan Akuntasi Aset Biologis PT Perkebunan


Nusantara XIV Makassar (Persero). Makasar: Universitas Hasanuddin.

Rahouda, A. (2018). Analisis Perlakuan Akuntansi Aset Biologis Pada PT.


Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan. Universitas Muhammadiyah
Sumatera Utara

Patilima, Hamid. (2005). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Moleong, Lexy. J. (2017). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja


Sumatera Utara
Seminar Proposal
Patilima, Hamid. (2005). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Moleong, Lexy. J. (2017). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya.

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta

Daftar Prastowo, A. (2012). Metode Penelitian Kualitatif Dalam Perspektif Rancangan


Penelitian. Yogyakarta: Ar-Ruzzmedia

Pustaka
S. Munawir. (2004). Analisisa Laporan Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.

Sukmadinata, N.S. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja.


Rosadakarya.

Miles, Matthew B. and A. Michael Huberman. (2007). Analisis Data Kualitatif.


Jakarta : UI Press.

ptpn12.com. (2019). Profil PT. Perkebunan Nusantara XII. Profil – PT Perkebunan


Nusantara XII (ptpn12.com) Diakses pada 31 Agustus 2022.
Seminar Proposal

Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai