Teknologi Fermentasi-06
Teknologi Fermentasi-06
1218
TEKNOLOGI
FERMENTASI
1
Kelebihan Pemanfaatan Mikroba pada Industri :
t t
a b
X Keterangan :
P a. Pembentukan produk yang
terkait dengan pertumbuhan
b. Pembentukan produk yang
sebagian terkait dengan
pertumbuhan
c. Pembentukan produk yang
t tidak terkait dengan
c pertumbuhan
1. Metabolit (primer & sekunder)
Ciri-ciri :
1. Spesifik untuk satu/beberapa spesies m.o
2. Produksinya dipengaruhi faktor lingkungan
3. Beberapa diiproduksi sebagai kelompok produk dengan struktur
mirip, contoh :
3 neomisin 10 polimisin
10 basitrasin 20 penisilin
6 tirosidin 20 aktinomisin
8 aflatoksin 5 mitomisin
Kultur
Labu
Stok
Kocok Fermentor Supernatan
Bibit Bebas Sel
Fermentor
Produksi
Bahan-bahan Media
Pengemasan Produk
Penyiapan inokulum :
ditujukan untuk memperbanyak sel, bukan pembentukan
produk
komposisi media untuk inokulum mungkin berbeda dengan
media kultivasi (N tinggi C/N lebih kecil)
untuk mempersingkat fase adaptasi, sebaiknya media kultur
untuk inokulum mirip dengan media kultivasi
Kultur
stok
Sumber C Sumber N
Limbah pati (jagung&kentang) Tepung kedele
Molasses (tebu&bit) Yeast extract
Whey Produk samping distilasi
N-Alkene Ekstrak biji kapas
Limbah sulfite Darah kering
Limbah rumah tangga Corn steep liquor
Limbah sellulosa Tepung ikan
Kacang-kacangan Tepung kacang tanah
◦ Sumber Phosphat (P-source)
Kira-kira 3% berat sel kering adalah P. Phosphor ada tersedia sebagai
ion (PO4---) atau dalam molekul organik yaitu asam nukleat/RNA dan
pada dinding sel bakteri gram positif. P adalah elemen kunci dalam
pengaturan metabolisme sel.
Sumber P yang utama adalah garam phosphat anorganik seperti KH 2PO4
dan K2HPO4.
Banyak bakteri mengeluarkan enzyme phosphatase untuk melepaskan
phosphate dari molekul organik guna memperolehnya untuk
pertumbuhannya sendiri.
Often limiting for growth.
◦ Sumber Hidrogen
• Kira-kira 8% berat sel kering adalah hidrogen.
• Unsur H didapatkan dari senyawa karbon seperti karbohidrat.
• Bakteri methanogen menggunakan H sebagai sumber energi.
◦ Sumber Magnesium
• Mg adalah kofaktor untuk beberapa enzim, ada pada dinding sel dan
membran. Ribosom memerlukan ion Mg2+.
• Magnesium umumnya disuplai dalam bentuk garam MgSO4.7H2O atau
MgCl.
Mikronutrient
- curah (batch)
- sinambung (continuous)
- semi sinambung (fed- batch)
KULTUR CURAH (BATCH)
Pelaksanaan kultivasi:
dX = µ X dT
Keterangan:
X = jumlah biomassa atau sel
µ = laju pertumbuhan spesifik (jam-1)
t = waktu (jam)
dX/dt = kecepatan pertumbuhan populasi
Mengapa populasi sel meningkat secara
eksponensial?
Perhatikan sel tunggal didalam biorektor, sel ini
membelah diri tiap jam (ingat pembelahan
biner)
Populasi sel pada tiap waktu generasi dapat
digambarkan sbb:
Slope = μ
ln (x/x0) = µ t ln 2 = µ td 0.693 = µ td
atau
td =0.693/µ
Kultur inokulum
Asam Laktat
Kelebihan:
Kelemahan:
Aliran umpan yg lama (resiko kontaminasi besar
(operasi harus hati-hati & desain peralatan lebih baik)
Peralatan untuk operasi dan pengendalian proses
harus bisa tetap bekerja baik untuk waktu yang lama
Memerlukan mikroba dengan kestabilan genetik
tinggi, karena digunakan untuk waktu yang lama.
Terjadinya degenerasi galur mikroba yang
digunakan akibat mutasi spontan menyebabkan
penurunan produk yang dihasilkan
Sebaiknya ada konsumen/permintaan yang tetap
terhadap produk supaya efisien.
KULTUR SINAMBUNG
Start-up
Kultivasi sinambung diawali dengan kultur curah
Setelah kultur mencapai fase eksponensial, lalu umpan
dimasukkan
Bila komposisi media saat start up sama dengan umpan,
perubahan dari curah ke sinambung menyebabkan konsentrasi
sel atau produk berosilasi (A). Penyebab: kultur mikroba
mengalami hambatan oleh substrat, dicegah dg komposisi
media saat start up 1/2 umpan (B)
Penambahan umpan dilakukan kira-kira setelah konsentrasi
sel saat steady state (biomassa, substrat dan produk tidak
berubah & laju metabolisme sel konstan)
KULTUR SINAMBUNG