• Perawat telah mulai bisa memisahkan atau memilih dan memilah dirinya dari
satu aturan
• Mulai membiasakan diri untuk menganalisis dan memeriksa pilihan-pilihan atau
alternatif Tindakan dengan lebih independent.
• Dapat memposisikan diri dengan baik Ketika berinteraksi dengan saf perawat
lain yang sudah ahli, artinya kemampuan berpikir dan keinginan untuk melihat
pendapat para ahli secara lebih luas dan terbuka mulai terbentuk
• Perawat terus belajar mencari solusi-solusi dan alternatif lain yang mungkin
saja bertolak belakang dengan aturan yang ada
• Pemikiran kritis kompleks memungkinkan perawat untuk mempelajari berbagai
macam pendekatan untuk satu jenis terapi yang sama (Perry, 2005)
3. Pemikiran Kritis Komitmen (Tingkat 3)
1. Pertimbangan Utilitarian
yaitu: merupakan pertimbangan yang berhubungan dengan manfaat dari
suatu keputusan, terdiri dari:
• Perimbangan keuntungan dan kerugian bagi diri sendiri
• pertimbangan keuntungan dan kerugian bagi orang lain
2. Pertimbangan Nonutilitarian
• Penerimaan dan penolakan dari diri sendiri seperti emosi/perasaan
dan harga diri
• Penerimaan dan penolakan dari orang lain
Model Pemikiran Kritis untuk Pengambilan
Keputusan Klinis
• Standar Intelektual
Dengan mengacu standar intelektual, maka seorang perawat bisa
memiliki petunjuk atau prinsip untuk berpikir rasional saat
menerapkan proses keperawatan
• Standar Profesional
Standar profesional untuk pemikiran kritis merujuk pada kriteria
etik untuk penilaian keperawatan, kriteria berdasar bukti untuk
tanggungjawab profesional (Paul dalam Potter, 2005)