Anda di halaman 1dari 9

Pengertian, Tujuan, Fungsi dan

kesalahpahaman terhadap Pelayanan BK

Dosen Pembimbing: Dr. Nurfarhanah, M.Pd., Kons

Mahasiswa Magang: Rahayu Dewany


Pengertian BK

Secara etimologis bimbingan dan knseling terdiri


atas dua kata yaitu “bimbingan” (berasal dari kata
guidance) dan “konseling” (berasal dari kata
counseling). Dalam praktiknya bk merupakan
sebuah satu aktivitas yang tidak dapat dipisahkan.
Kedua merupakan bagian integral yang
mempunyai satu keterikatan yang integral.
(Tohirin, 2007)
Bimbingan makna

Dalam memberikan bantuan kepada siswa, setidaknya


harus memperhatikan beberapa syarat diantaranya :
Ada tujuan yang jelas untuk apapertolongan itu diberikan
Harus terencana
Berproses dan sistematis (melalui tahap-tahap tertentu)
Menggunakan berbagai cara tatau pendekatan tertentu
Dilakukan oleh orang ahli (mempunyai pengetahuan
tentang keilmuan bimmbingan koneling)
Dievaluasi untuk mengetahui keberhasilan dari pemberian
bantuan
Makna Konseling

 konseling adalah situasi pertemuan tatap muka antara


konselor dengan klien (siswa) yang berusaha memecahkan
sebuah masalah dengan mempertimbangkannya bersama-
sama sehingga klien dapat memecahkan masalahnya
berdasarkan penentuan sendiri. Pengertian ini
menunjukkan bahwa dalam proses konseling, konselor
berusaha menolong klien untuk memecahkan masalah yang
sedang dihadapi berdasarkan pertimbangan bersama-
sama, tetapi penentuan pemecahan masalah dilakukan oleh
klien sendiri
Tujuan Bimbingan Konseling
Bimbingan dan konseling memiliki dua tujuan, yaitu tujuan
umum dan tujuan khusus (Prayitno dan Amti: 2004)
Tujuan Umum
Bimbingan dan konseling adalah untuk membantu individu
memperkembangkan diri secara optimal sesuai dengan tahap
perkembangan dan prediposisi yang dimilikinya (seperti kemampuan
dasar dan bakat-bakatnya), berbagai latar belakang yang ada (seperti
latar belakang keluarga, pendidikan, status sosial ekonomi), serta
sesuai dengan tuntutan positif
lingkungannya”.
Tujuan Khusus
Bimbingan dan konseling merupakan penjabaran tujuan umum
tersebut yang dikaitkan secara langsung dengan permasalahannya
itu.
Fungsi Bimbingan Konseling

Prayitno (2021) menyatakan fungsi Pelayanan BK adalah


sebagai berikut:

• Fungsi Pemahaman

• Fungsi Pemeliharaan dan pengembangan

• Fungsi pencegahan

• Fungsi pengentasan

• Fungsi Advokasi
Kesalahpahaman terhadap pelayanan BK

Prayitno dan Erman Amti (Tohirin: 2015) menjelaskan kesalahan


dalam memahami BK antara lain
• Bimbingan dan konseling disamakan saja dengan atau dipisahkan
sama sekali dari pendidikan.
• Konselor di sekolah dianggap sebagai polisi sekolah.
• Bimbingan dan konseling dianggap semata-mata sebagai proses
pemberian nasehat
• Bimbingan dan konseling dibatasi pada hanya menangani masalah
yang bersifat insidental
• Bimbingan dan konseling dibatasi hanya untuk klien-klien tertentu
saja.
• Bimbingan dan konseling melayani “orang sakit” dan/atau “kurang
normal”.
• Bimbingan dan konseling bekerja sendiri.
• Konselor harus aktif, sedangkan pihak lain pasif.
• Menganggap pekerjaan bimbingan dan konseling dapat dilakukan
oleh siapa saja.
• Pelayanan bimbingan dan konseling berpusat pada keluhan
pertama saja.
• Menyamakan pekerjaan bimbingan dan konseling dengan
pekerjaan dokter atau psikiater
• Menganggap hasil pekerjaan bimbingan dan konseling harus segera
dilihat.
• Menyamaratakan cara pemecahan masalah bagi semua klien.
• Memusatkan usaha bimbingan dan konseling hanya pada
penggunaan instrumentasi bimbingan dan konseling (misalnya tes,
inventori, angket, dan alat pengungkap lainnya).
• Bimbingan dan konseling dibatasi pada hanya menangani masalah-
masalah yang ringan saja
Problematika dalam dunia pendidikan

1. Bimbingan dan Konseling hanya sebagai


pelengkap kegiatan pendidikan. Pada hakikatnya
Bimbingan dan Konseling dan Pendidikan
merupakan dua unsur yang saling membutuhkan
dan saling melengkapi.
2. Guru Bimbingan dan Konseling di sekolah adalah
"polisi sekolah".
3. Bimbingan dan Konseling dibatasi hanya untuk
siswa tertentu saja.

Anda mungkin juga menyukai