Anda di halaman 1dari 11

RESUME KEPERAWATAN

ANTENATAL CARE PADA NY.R


Nama Mahasiswa :
• Fitrianti Lalekeng
• Rosmini Ladjiham
DEFINISI
Hipertermia adalah suhu inti tubuh di atas kisaran normal
diurnal karena kegagalan regulasi. Hipertermi merupakan
suatu keadaan dimana seseorang mengalami  atau berisiko
untuk mengalami kenaikan suhu tubuh secara terus-
menerus lebih tinggi dari 37oC (peroral) atau 38.80C
(perrektal) karena peningkatan kerentanan terhadap
faktor-faktor eksternal. (NANDA, 2015)
ETIOLOGI
Hipertermi dapat disebabkan karena gangguan otak atau akibat bahan
toksik yang mempengaruhi pusat pengaturan suhu. Zat yang dapat
menyebabkan efek perangsangan terhadap pusat  pengaturan  suhu  sehingga
 menyebabkan demam yang disebut pirogen. Zat pirogen ini dapat berupa
protein, pecahan protein, dan zat lain. Terutama toksin polisakarida, yang
dilepas oleh bakteri toksi/ pirogen yang dihasilkan dari degenerasi jaringan
tubuh dapat menyebabkan demam selama keadaan sakit (Hidayat & Uliyah,
2016).
Faktor penyebabnya :
1. Dehidrasi Penyakit atau trauma
2. Ketidakmampuan atau menurunnya kemampuan untuk berkeringat
3. Pakaian yang tidak layak
4. Kecepatan metabolisme meningkat.
5. Pengobatan/ anesthesiaTerpajan pada lingkungan yang panas (jangka
panjang)
6. Aktivitas yang berlebihan (Hidayat, 2012)
TANDA DAN GEJALA
1. Apnea
2. Gelisah
3. Hipotensi
4. Kulit kemerahan
5. Kulit terasa hangat
6. Takikardia
7. Takipnea
PERKEMBANGAN KASUS
IDENTITAS ISTRI
● Nama Klien : Ny. R
● Usia : 27 Tahun
● Status Perkawinan : Menikah
● Pekerjaan : IRT
● Pendidikan : SMA
● Alamat : Desa Dimpalon Baru

IDENTITAS SUAMI
● Inisial Klien : Tn. A
● Usia : 29 Tahun
● Status Perkawinan : Menikah
● Pekerjaan : Wiraswasta
● Pendidikan : SMA
● Alamat : Desa Dimpalon Baru
PENGKAJIAN
Keluhan Utama : Klien mengeluh demam (SB : 38,1℃)
Riwayat Kehamilan Sekarang
- G.P.A : G1 P0 A0
- HPHT : 28 – 09 – 2022
- Taksiran Partus : 04 – 06 – 2023

Data Subjektif Data Objektif

- Klien mengeluh demam - Suhu Badan : 38,1℃


- Klien mengeluh nyeri pada perut bagian - Klien tampak meringis
bawah, nyeri seperti tertusuk-tusuk, skala - Skala nyeri 4 (sedang)
nyeri 4 (sedang), nyeri yg dirasakan
hilang timbul.
- Klien mengeluh badan terasa lemas
semenjak usia kehamilan 2 bulan.
Diagnosa Keperawatan
Intervensi Keperatawan
Implementasi Keperawatan
Evaluasi Keperawatan
Diagnosa
1. Hipertermia berhubungan dengan proses penyakit (D.0130)
2. Nyeri akut berhubungan dengan pencedera fisiologis
(D.0077)
Tujuan Implementasi Evaluasi
Setelah dilakukan tindakan 1. Mengidentifikasi penyebab S : Klien mengatakan
keperawatan Manajemen hipertermia (mis. Dehidrasi, demam mulai berkurang
Hipertermi diharapkan dengan terpapar lingkungan panas,
kriteria hasil : penggunaan incubator)
1. Kulit merah tidak ada Hasil : Klien mengatakan O : Suhu : 37,8℃
2. Nadi 60-100x/m sering banyak melakukan
3. R : 20x/m aktivitas di luar rumah. A : Hipertermia
4. Suhu tubuh menurun hingga 2. Melakukan pendingin
36,5℃ eksterna (mis. Selimut P : Lanjut intervensi
5. Suhu kulit tidak teraba hangat hipotermia atau kompres
hangat pada dahi, leher,
Kolaborasi pemberian
dada, abdomen dan axilla) terapi
Hasil : Klien tampak
melakukan kompres hangat
pada dahi.
3. Menganjurkan tirah baring
Hasil : Klien tampak nyaman
dengan posisi tirah baring.
4. Kolaborasi pemberian obat.
Hasil : PCT 500mg / 3x1/oral
Tujuan Implementasi Evaluasi
Setelah dilakukan tindakan 1. Mengidentifikasi karakteristik, S : Klien mengatakan
keperawatan Manajemen Nyeri intensitas nyeri, lokasi nyeri. nyeri mulai
diharapkan dengan kriteria hasil : Hasil : Klien mengatakan
1. Meringis menurun nyeri perut bagian bawah.
berkurang
2. Nadi membaik 2. Mengidentifikasi skala nyeri
3. Skala nyeri menurun Hasil : Skala nyeri 4 (sedang) O : Skala nyeri 3 (ringan)
3. Menganjurkan istirahat dan
tidur. A : Nyeri Akut
Hasil : Klien memahami
anjuran yang diberikan.
4. Menjelaskan strategi
P : Lanjut intervensi
meredakan nyeri. Kolaborasi pemberian
Hasil : Klien mengerti dengan terapi
strategi yang dijelaskan.
5. Kolaborasi pemberian
analgetic.
Hasil : PCT 500mg/ 3x1/oral
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai