Ppt+dinda
Ppt+dinda
Wawancara Siswa
1. Beberapa siswa masih banyak kurang minat dalam hal menulis.
2. Siswa masih sulit menentukan sendiri gagasan- gagasan untuk menulis sebuah teks persusasi.
Batasan Masalah
Mengingat luasnya masalah yang berkaitan dengan kurangnya kemampuan menulis pada siswa maka perlu
adanya pembatasan masalah. Hal ini agar peneliti dapat berpusat pada inti permasalahan dan memberikan solusi,
maka peneliti membatasi batasan masalah hanya memfokuskan meneliti tentang meningkatkan kemampuan
menulis teks persuasi dengan model pembelajaran mandiri pada kelas VIII MTs Al-Fatah Tarakan.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimanakah meningkatkan
kemampuan menulis teks persuasi dengan menggunakan model pembelajaran mandiri pada siswa kelas VIII di MTs
Al- Fatah Tarakan.
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan menulis teks persuasi
dengan menggunakan model pembelajaran mandiri pada siswa kelas VIII di Mts Al-Fatah Tarakan.
1. Manfaat Teoritis
Manfaat Penelitian
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
b. Bagi Guru
c. Bagi Penelitian lain
d. Bagi Mahasiswa
e. Bagi sekolah
BAB II
Landasan Teori
KAJIAN PUSTAKA
1 a. Pengertian Menulis
b. Manfaat Menulis
Hakikat Menulis c. Tujuan Menulis
2
a. Pengertian teks Persuasi
b. Struktur teks Persuasi
Teks Persuasi
Hipotesis Berdasarkan kerangka berpikir yang telah disusun tersebut, maka hipotesis
dalam penelitian ini adalah model pembelajaran mandiri dalam materi menulis
Penelitian cerita teks persuasi pada siswa kelas VIII di MTs Al-Fatah Tarakan dapat
Berdasarkan judul dari usulan penelitian ini, maka jenis penelitian yang
akan digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang
mengandung data Kualitatif dan Kuantitatif (Muliawan, 2010 :1)
mengemukakan bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan
salah satu bentuk penelitian yang dilakukan di kelas. Lebih lanjut
(Arikunto, 2012 :58) Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan Jenis Penelitian
penelitian tindakan yang dilakukan untuk memperbaiki pembelajaran di
kelas dan berfokus pada proses belajar mengajar yang terjadi di
kelas.
Bulan /2020-2021
2. Penyusunan proposal
Waktu Penelitian
3. Seminar proposal
Penelitian
5. Penyusunan skripsi
6. Seminar hasil
Perencanaan Pelaksanaan
Permasalahan
Tindakan I Tindakan I
Siklus I
Refleksi I Pengamatan/
pengumpulan data I
Siklus II
Rancangan
Pengamatan/
Penelitian Refleksi I
pengumpu lan data II
Bila masalah
belum Dilanjutkan ke siklus
terselesaikan berikutnya
Prosedur Pelaksanaan Penelitian
Siklus I Tahap
Pelaksanaan
A Tindakan C Refleksi
Tahap B Pengamatan/Pe D
Perencanaan ngumpulan Data
Siklus II
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan disiklus II dimaksudkan sebagai perbaikan pada
siklus I. Prosedur pelaksanaan pembelajaran pada siklus II sama dengan siklus I
yaitu dari awal perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi.
Perencanaan tindakan pada siklus II dilakukan oleh peneliti dengan berdasarkan
hasil refleksi pada siklus I. Apabila perubahan yang bertujuan meningkatkan hasil
pembelajaran telah tercapai atau apa yang diteliti telah menunjukkan keberhasilan
maka siklus dapat diakhiri.
1. TeknikꢀPengumpulanꢀData 2. Instrumen Penelitian 3. Teknik Analisis Data
1. Lembar Pengamatan
1. Observasi atau a. Lembar pengamatan aktivitas Guru
Monitoring Kelas b. Lembar pengamatan aktivitas Siswa
2. Wawancara
3. Tes 2. Pedoman Penelitian
4. Dokumentasi
a. Perencanaan a. Perencanaan
b. Pelaksanaan tindakan b. Pelaksanaan tindakan
Ø Pertemuan I (17 November 2021) Ø Pertemuan I (24 November 2021)
Ø Pertemuan II (18 November 2021) Ø Pertemuan II (25 November 2021)
c. Pengamatan c. Pengamatan
Ø Aktifitas siswa Ø Aktifitas siswa
Ø Aktivitas guru Ø Aktivitas guru
d. Refleksi d. Refleksi
Tabel 4.1 data aktivitas siswa belajar siklus I
Pert.II
No. Aspek yang dinilai Pert.I
Kategori Baik
Tabel 4.7 data aktivitas siswa belajar siklus II
Pert.II
No. Aspek yang dinilai Pert.I
Pert.II
No. Aspek yang dinilai Pert.I
Data Presentase Ketuntasan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Aspek Kognitif Siklus I dan Siklus II
Sangat
Sangat 1. 80-100 27 84,37%
1. 80-100 6 18,75% Baik
Baik
2. 66-79 Baik 3 9,37%
2. 66-79 Baik 13 40,62%
3. 56-65 Cukup 2 6,25%
3. 56-65 Cukup 11 34,37%
4. 40-55 Kurang 0
4. 40-55 Kurang 2 6,25%
5. 0-39 Gagal 0 5.. 0-39 Gagal 0
Data Presentase Ketuntasan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Aspek Afektif Siklus I dan Siklus II
67.96
59.26 59.37
12.5
A. Kesimpulan
Hal tersebut dibuktikan dari hasil presentase
ketuntasan klasikal pada ranah kognitif di siklus I
sebesar 12,5% dan mengalami peningkatan
pada siklus II dengan hasil presentase sebesar
81,25%. Sementara pada aspek afektif siklus I
memperoleh hasil presentase ketuntasan
sebesar 59,37% dan mengalami peningkatan
pada siklus II yaitu dengan hasil presentase
93,75%. Oleh karena itu, penelitian ini dikatakan
berhasil karena telah berhasil mencapai
ketuntasan belajar siswa secara klasikal lebih
indikator keberhasilan tindakan yang telah
ditetapkan yaitu 75%. Sementara itu, pada
aspek afektif lebih dari 75% siswa telah
mencapai katagori sangat baik.
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan,
maka peneliti menyarankan: