Anda di halaman 1dari 8

INDIVIDU SOSIOPATIK

A.PROSES DIFERENSIASI DAN


SOSIALISASI

MAKSUD DARI PROSES DIFERENSI ADALAH : MERUPAKAN SUATU


PERBEDAAN YANG NYATA DARI SESEORANG YANG MEMANG BEDA SEJAK
DARI LAHIRNYA.
CONTOHNYA, DENGAN KEKUKARANGAN PADA ANGGOTA TUBUH
SEORANG MANUSIA DAN MEMUNGKINKAN AKAN TERJADI SUATU
KEMINDERAN ALIAS MALU-MALU DENGAN KEKURANGAN YANG ADA.
APALAGI JIKA SESEORANG ITU DI HINA OLEH LINGKUNGAN DI
SEKITARNYA.
PERTUMBUHAN SOSIO – PSIKOLOGIS AKAN TERGANGGU DAN
CENDERUNG MENJADI ABNORMAL DAN MENYIMPANG.
B. DEVIASI PRIMER DAN DEVIASI
SEKUNDER
LIMITASI INTERNAL DAN PERSONAL
Penyimpangan disebabkan oleh alasan-alasan yang
subyektif, hala tersebut erat kaitannya dengan faktor
internal pada seorang individu, namun bisa juga di
sebabkan oleh bermacam-macam pengaruh situasional
dari luar yaitu limitasi eksternal, bisa jga pengaruh dari
kedua-duanya sekali.
Deviasi Primer adalah,seseorang memandang hal yang terjadi
sebagai hal yang wajar dan cocok dengan pola sosio-
psikologis masyarakatnya.
Hal ini juga disebut sebagai simptomatik, atau situasional
Apabila seseorang mulai menggunakan tingkah laku deviasi itu sebagai alat pembelaan diri, atau alat menyerang,
atau alat penyesuaian diri terhadap segala kesulitan sebagai konsekuensi atau produk dari reaksi-reaksi sosial
terhadap tingkah lakunya yang sosiopatik, maka penyimpangan tersebut dikatakan deviasi sekunder.
Bermacam-macam peristiwa yang menyebabkan terjadinya deviasi sekunder itu secara ringkas dapat di liat di
bawah ini:
1. Bisa di mulai dengan deviasi primer
2. Muncuknya sanksi-sanksi sosial, hukuman dan reaksi sosial
3. Pengembangan dari deviasi primer
4. Kesabran masyarakat telah sampai titik jenuh kepada sang pelaku
5. Timbulnya reaksi kedongkolan dan kebencian di pihak si penyimpang serta hilangnya kontrol rasional dari
peristiwa yang sedang dihadapinya
6. Masyarakat bisa menerima tingkah laku sosiopatik atau segala realitas konkret sebagai status sosial
C. SANKSI SOSIAL DAN
PEMBATASAN SOSIAL-KULTURAL
Sanksi sosial dapat di kenakan pada orang-orang yang dianggap mempunyai stigma sosiopatik yang
langsung di kenakan oleh masyarakat.
Sebagai contoh sederhana adalah seorang yang melakukan pekerjaan seks komersial alias PSK yang
kemudian mencoba untuk beralih profesi sebagai pekerja rumah tangga, pengasuh anak, dll.
Sehingga pelaku tersebut akan mendapat sanksi – sanksi sosial dalam bentuk hambatan atau norma
dan larangan dalam memainkan peran sosialnya.
Dapat kita lihat ciri-ciri sosiopatik antara lain dari segi;
-Seks
-Umur
-Kondisi jasmani
-Kelahiran
-Suku bangsa
-Afiliasi religius
-Posisi ekonomi
-Dan asal kelas sosialnya
Bentuk pembatasan dalam sosio-kultural yang menghambat
partisipasi ekonomi ,antara lain;
-orang cacat jasmani
-Ketidakmampuan biologis
-Kurang produktif
-Dll
Namun pandapat para seorang majikan salah, karena tidak semua
orang cacat tidak mampu bekerja secara efektif, yang pada awalnya
tidak mampu untuk melakukan hal-hal yang diangggap tidak bisa.
D. MOBALITAS PADA INDIVIDU-INDIVIDU SOSIOPATIK
Pada umumnya, individu-individu dan kelompok yang menyimpang sangat mobile sifatnya.Pribadi dengan mobalitas spasial/ruang yang rendah, sangat dibatasi ruang geraknya oleh
para kelompok dan lingkungannya.
Individu yang dianggap sebagai persona grata-pribadi yang tidak di terima, tidak mendapatkan pengampunan oleh tingkah lakunya yang menyimpang, praktis akan di kucilkan atau di
keluarkan sama sekali dari semjua partisipasi sosial masyarakat.
E. PENYESUAIAN DIRI, KETIDAKMAMPUAN
MENYESUAIKAN DIRI, INDIVIDU MARGINAL

Pendapat umum menyatakan, bahwa individu-individu yang terkutuk akan


ditolak oleh masyarakat.Mereka mengalami proses demoralisasi dan
ketidak mampuan untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungannya.
Individu yang Marginal adalah individu yang bisa menempatkan diri pada
lingkungan yang terobsesikan untuk berbuat jahat, namun kepuasannya
untguk tidak melakukan hal tersebut,dengan kata lain individu Marginal
merupakan individu yang tetap pendirian.

Anda mungkin juga menyukai