Anda di halaman 1dari 105

1

PENGERTIAN UMUM
TENTANG
PATOLOGI

2
PATHOLOGY adalah suatu studi tentang:
penyakit, penyebab, mekanisme dan efek
yang terjadi pada tubuh manusia

(Petikan dari: AMA Encyclopedia of Medicine)

3
MAMPU:
Paham tentang batasan
pengertian:
- patologi
- keadaan patologis,
- klasifikasi keadaan sakit,
- faktor-faktor penyebab
sakit dan
- penyakit akut dan kronis.

4
*Menjelaskan:
- Berbagai definisi keadaan patologis
- Klasifikasi keadaan patologis
- Batasan pengertian penyakit akut dan kronis
- Faktor-faktor penyebab timbulnya
penyakit/sakit.
- Klasifikasi keadaan sakit

5
PENYAKIT (Disease)

[Disease, L: dis = separation, ease = of aise]

1. Gangguan fungsi atau struktur bagian,


organ atau sistem tubuh yang timbul akibat
kegagalan mekanisme penyesuaian diri
(adaptif) suatu organisme melawan stimuli
atau stress dengan memadai.

(= reaksi tubuh terhadap cedera, sakit/penyakit)


6
2. Suatu kesatuan khusus yang merupakan
total jumlah dari berbagai ekspresi satu
atau lebih proses patologik.

Penyebab kesatuan penyakitnya terwakili


oleh dasar proses patologik digabung
dengan faktor penyebab sekunder yang
penting.

(Sumber: Blakiston’s New Gould Medical Dictionary)

7
Kondisi Non-Patologik (Normal)

Dalam keadaan non-patologik: eksistensi tubuh


bergantung kepada ribuan upaya penyesuaian,
yang terlaksana setiap detik, melalui mekanisme
homeostasis tubuh sendiri, untuk menjawab
perubahan yang terjadi di luar tubuh.

(Contoh: suhu udara luar terlalu dingin, di dalam


ruang terlalu panas, atau rasa haus karena kehi-
langan cairan tubuh dsb.)
8
Bidang ilmu yang menjelaskan
tentang:

PROSES
kesinambungan pemonitoran
dan
penyesuaian diri tubuh.

9
(1) Studi tentang adaptasi terhadap
perubahan di lingkungan luar
maupun dalam yang kurang
adequat
atau
(2) Studi ilmiah tentang
“the way things go wrong?”

(W.G. Spector: An introduction to General Pathology, 3rd ed.


revised by T.D. Spector))

10
Ketidakmampuan menjawab stimuli bisa
berbentuk:

1. Kegagalan menjawab stimuli dengan


tepat yang sederhana.
atau
2. Mekanisme adaptif yang berbalik
menyerang tubuhnya sendiri

Contoh: Antibodi yang timbul menyerang/


merugikan tubuhnya sendiri
(autoimunitas)
11
Penyakit/sakit timbul akibat:

1.  ketidakmampuan tubuh
menjawab stimuli,
atau
2.  hasil yang nampak akibat
mekanisme adaptif yang
kurang menguntungkan
tubuhnya sendiri
12
Ath”er.o’ma
[Y. athere = porridge; oma = tumor]
= menyempitnya pembuluh darah (p.d.)
akibat deposit lemak (atherosclerosis)
 mengganggu aliran darah.

Atherosclerosis timbul akibat degenerasi


lemak dinding pembuluh darah yang
terinfiltrasi zat lipid (lemak)  dinding
menjadi kurang kuat menahan tekanan.
(Y = Yunani kuno, L= latin)
13
* Can’cer merusak sel/jaringan
[L. crab, kepiting] = tumor ganas
(malignant), bisa:
- carcinoma (yang berasal dari
sel jaringan epitel )
atau
- sarcoma (yang berasal dari sel
jaringan lunak)

14
*Throm.bo’sis  penyumbatan pembuluh
darah [Y. a becoming curdled] =
pembentukan throm’bus.
[pl.thrombi,
thrombos]
= bekuan darah yang terbentuk di dalam
jantung atau pembuluh darah akibat
lambatnya aliran atau perubahan
permukaan dinding
15
pembuluh darah.
*Stress  menimbulkan gangguan lain
[L. stringere. To bind tight] .

Stress = mengikat dengan ketat.

1. Beban berat, tarikan, tekanan atau


gangguan mekanik lain.

2. Pada ilmu kedokteran = suatu. stimulus/


stimuli yang demikian hebat sehingga
mengganggu homeostasis organ
16
Ho”me.o’sta.sis
[Y. homios = like, stasis = position]
= koordinasi proses fisiologi tubuh untuk
mempertahankan kemantapan status internal
organisme dalam menghadapi keadaan
perubahan lingkungan eksternal.

Efek samping mekanisme homeostasis 


menimbulkan gangguan keseimbangan
tubuh.

17
*Di dalam patologi tidak ada hukum adanya
themes:
Penyakit timbul
1. sering sebagai kelanjutan mekanisme
survival yang terdahulu.
2. akibat kegagalan adaptasi yang menim-
bulkan tekanan pada diri dan progresif.
3. sebagai respons tubuh segera (dini) yang
terlalu berlebih terhadap even lingkungan
4. akibat adanya duel patologis
(antara bakteri/kuman >< manusia)
18
Dasar klasifikasi, primer adalah defek atau
jawaban badaniah yang terjadi dan bukan
berdasarkan kausa (penyebab).
(1) Gejala inflamasi (radang/peradangan):
- Color (panas),
- Rubor (merah),
- Tumor (bengkak),
- Dolor (sakit) dan
 Fungsio-lesion (gangguan fungsi) yang
beratnya bergantung pada site inflamasi
pada bagian tubuh yang terkena.
19
Umumnya inflamasi diikuti akumulasi sel
darah putih (leukosit) yang tertarik ke site
inflamasi oleh zat kimiawi radang
 Leukocytosis

Sel darah putih (leukosit) ini diperlukan untuk:


(a) menghancurkan microba penyerang
dan juga diperlukan untuk:
(b) perbaikan/ penyembuhan jaringan
yang rusak.
20
Inflamasi yang kurang tepat bisa
diatasi dengan pemberian obat
- corticosteroid atau
- anti inflamasi non-steroid.

Contoh: - rheumatoid arthritis,


- gangguan autoimune
(-itis = peradangan, radang)
21
(2) Degenerasi -> Perubahan fisis atau kimiawi
sel, jaringan atau organ yang mengurangi
efisiensi sel/jaringan/organ terkait.
Penyebab: belum diketahui dengan pasti,
bisa: - akibat proses penyakit,
- suatu gambaran lansia.
Sebab lain: bisa:
- cedera,
- pengurangan aliran darah
- keracunan,
- diet kurang gizi vitamin tertentu.

22
(3) Neoplasia
Adalah istilah medis untuk tumor
= pertumbuhan sel/jaringan baru (neo-),
bisa:
- malignant (ganas) bisa berbentuk:
- carcinoma (asal jaringan epitel)
- sarcoma (asal jaringan lunak)
- mix-tumor (campuran)

- benign (jinak)
23
(4) Kelompok penyakit congenital atau
hereditary (keturunan)

Congenital (Kongenital): hadir sejak dilahirkan.


Ini bisa diturunkan secara genetik, bisa
karena ada infeksi atau kerusakan di dalam
kandungan atau timbul saat dilahirkan (didapat
saat janin di jalan lahir).

Hereditary (keturunan): Transmisi sifat bawaan

melalui mekanisme
24 genetik.
DISEASE: (The Bantam Medical Dictionary 3rd ed)

A disorder with a specific cause and


recognizable signs and symptoms any
bodily abnormality
or
Failure to function properly, except that
resulting directly from physical injury
(the later, however may open the way for
disease).

25
(The Signet Mosby Medical Encyclopedia, Rev. ed)
1. A condition of abnormal function
involving
any structure, part, or system of an
organism.
2. A specific illness or disorder marked by a
specific set of signs and symptoms.
It may stem from:
* heredity
* infection
* diet
* environment
26
ACUTE DISEASE
(PENYAKIT AKUT)

= is one with symptoms that are


usually severe, but last only a short
time.
The patient gets better, moves into a
long-term phase, or dies.

(Contoh: influensa: Flu burung, flu Mesiko dll)

27
CHRONIC DISEASE
(PENYAKIT KRONIS)

= is one that persists over a long period


of time, but is often less severe than an
acute disease.

(Contoh: Tuberculosis)
28
FUNCTIONAL DISEASE
has two meanings:

1. It may refer to a disease that affect function


or performance rather than body tissue.

2. It may also be a condition with symptoms


of a physical disease or disorder although
careful examination fails to show any sign
of physical problems.

29
The symptoms of a functional disorder
are as real as those of a physical
disease.
- Headache,
- Lack of sexual function
(impotence),
- Certain heart problems, and
- Constipation
may be symptoms of functional
disease. 30
Inter-current disease:
is one that developed in and may after the
course of another disease.

Disease = A pathological state manifested


by a group of signs and symptoms
that deviate from the normal
structure and function of the body
organs.
Juanita J. & Davis:
(A Quick Reference to Medical Terminology):
31
* W.G. Spector: (An introduction to GENERAL
PATHOLOGY, 3rd Edition):

What is disease?
It is often defined as disability, or in terms
of visible changes in bodily organs, but to
do this is to avoid the issue.

More usually, disease is partly the result


of an adaptive mechanism being turned
against the host instead of working to
his benefits. 32
*Di antaranya, meliput:
- Pathogens (penyebab penyakit)
- Racun (poisonous) kimia
- Radiasi
- Inflamasi
- Degenerasi
- Akumulasi substansi abnormal
- Defek metabolik
- Gangguan nutrisi
- Carcinogens 33
Cytopathology: satu cabang sitologi yang
mempelajari perubahan patologi pada sel

Histopathology: cabang histology yang


berhubungan dengan perubahan jaringan.

Kedua cabang ilmu tersebut bertumpu pada


pemeriksaan sel jaringan tubuh di bawah
mikroskop (Laboratorium PA = Patologi-Anatomik)

34
Post-mortem pathology yang berkembang
sejak abad ke 18 dan 19 menjadi dasar
pengembangan ilmu medis modern.

Melalui postmortem patologi


memungkinkan
para ahli medis mengkaitkan simtoma
penyakit dengan perubahan yang terjadi
pada organ dalam tubuh  ini memung-
kinkan para dokter menentukan akurasi
diagnoses berserta efek dari terapi yang
telah dijalankan. 35
* A postmortem examination of the body,
sometimes required by statute, sometime not.
In instance of unnatural death or death under
suspicious circumstances, states require an
autopsy to be performed by the country
coroner, (not necessarily a physician) or the
medical examiner, who is a physician with
qualifications in pathology

36
*Some state require a report to the medical
examiner in the case of any death occurring
outside a hospital.

When the cause of death is not suspicious.


but when examination of the organs after
death will be useful for research or teaching
hospitals and physicians must seek the
next-of-kin’s permission for an autopsy.
37
TEORI KESEHATAN & SAKIT
(Black, 1993)
Petikan dari
Pathology:
Implication for the Physical Therapist
Disusun oleh
dr. Mayang Anggraini Naga
U-EU (Revisi 2014)
38
Pembahasan materi meliput teori
kesehatan
mulai dari: Pasteur’s Germ Theory,
Biomedical Model, Homeostatic
Multicausal
Theories, General Adaptation Syndrome,
berikut Psychological Theories

39
MAMPU:
Paham tentang berbagai teori terkait
kesehatan mulai dari:
- Pasteur’s Germ Theory,
- Biomedical Model,
- Homeostatic Multicausal
Theories
- General Adaptation Syndrome
- Psychological Theories

40
Menjelaskan perbedaan teori-teori:
- Pasteur’s Germ Theory,
- Biomedical Model,
- Homeostatic Multicausal Theories
- General Adaptation Syndrome, dan
- Psychological Theories
terkait kesehatan

41
Banyak teori tentang kausa sakit:

*Abad ke -19 ada Pasteur’s Germ Theory 


meningkatkan pengetahuan kita tentang
penyakit infeksi (ada mikroorganisme sebagai
penyebab)

*Teori Pasteur belum dapat menjelaskan sebab


semua penyakit yang kita42temui.
Menjelaskan bahwa:
penyakit (disease) adalah hasil dari
mal-fungsi organ-organ atau sel tubuh.

Model ini memberi batasan pengertian


bahwa
Kondisi yang disebut sebagai penyakit
adalah
Kondisi yang kausa khususnya jelas disertai
Kumpulan gejala dan Simtom yang konsisten.

43
Biomedical Model ini terpaku pada
hubungan cause-and effect tanpa
memperhatikan komponen psikososial
dari penyakitnya.

Di antaranya:
reaksi sakit sesuai
- usia,
- pola hidup,
- kepribadian, atapun
- compliance terapi.

44
*Angka kematian akibat epidemi yang pada
zaman dulu sangat tinggi, kini akibat penemuan
antibiotika (di antaranya penicilline, 1982 dll)
berhasil diturunkan dengan sangat bermakna.
*Zaman dulu jarang ditemukan orang lansia
ataupun orang dengan sakit infeksi kronik atau
sakit lain.
*Pemanfaatan antibiotika ternyata merubah pola
penyakit yang kini kita hadapi  resistensi
antibiotika
45
*Sejak abad 20, perhatian terhadap infeksi mulai
bergeser ke penyakit:
- kanker,
- penyakit jantung, dan
- keadaan resistensi terhadap
antibiotika.

Data USA: 19.000 (dari total 58.000) kasus


meninggal (pasien rumah sakit), meninggal
akibat resistensi antibiotika.
46
Teori ini memperhatikan dan memperhi-
tungkan faktor-faktor lain yang
berhubungan
dengan sakit dan kesehatan.

Homeostatik
= kemampuan tubuh untuk mempertahankan
keseimbangan lingkungan internal tubuh
secara konstan terhadap pengaruh luar
(external) yang mengganggu.
47
Kemampuan tubuh mempertahankan:
- Suhu badan,
- Tekanan darah
- Kadar elektrolit dan cairan tubuh
- Kadar glucose serum
- Perbandingan O2 dan CO2 darah.

*Masalah yang harus dipikirkan: Apakah hal-hal di


atas bisa dicegah/dihindari?
48
Ini adalah
Sindrom respons tubuh terhadap stress
tanpa mempertimbangkan diagnosenya.

Contoh: - kurang nafsu makan,


- berat badan turun.
- myalgia,
- rasa lelah dst.

49
Badan/tubuh menjawab stress dalam usaha
untuk memelihara dan mengadaptasi melalui
Central & Autonomic Nervous System.
(sistem saraf otonomik dan pusat)

Bila demand stress berkelanjutan maka


kapasitas adaptasinya akan terlampaui
dan pasien jatuh ke dalam keadaan sakit.

50
Teori menggambarkan bahwa stress sebagai
kausa penyakit timbul karena:
 demand yang terlalu berat akan
 memacu produk hormon adaptif
 glukokortikoid dan mineralkortikoid
 meninggi
 keduanya akan menurunkan daya
tahan tubuh terhadap penyakit dan
menimbulkan kerusakan jaringan.
51
Teori ini menjelaskan integrasi fisiologik,
psikologik dan faktor sosial untuk dapat
menjelaskan timbulnya sakit.

Tingkat resistensi seseorang fisiologik,


psikologik dan bergantung kepada sejauh
mana kemampuannya menanggulanginya
(coping with).

52
Resistensi terhadap infeksi, alergi dan
kanker bergantung kepada sejauh mana
kesempurnaan kerja system imunitas
tubuhnya!

*Pasien yang tidak tahan terhadap stress bisa


memiliki jawaban imunitas yang rendah  bukti
ada pada: ditemukannya ada gangguan aktivitas
natural killer cel
53
NATURAL KILLER CELL

Natural killer cel adalah satu jenis sel darah


putih leukosit khusus yang berkemampuan
menghancurkan virus dan sel kanker tanpa
mengenalnya terlebih dahulu virusnya.

Pada penyakit AIDS jenis sel inilah yang


terganggu kemampuannya membunuh HIV.
54
*Saat ini kemajuan di bidang biologi sudah
bisa menemukan gene yang berkemampuan
menyandi (encoding) gangguan tertentu.

*Perkembangan gene-therapy memungkinkan


para ahli mengubah gene yang berubah sifat
agar penyakit tertentu tidak terjadi.

55
adalah:
- proses terapi yang ditujukan untuk
mereparasi atau mengganti sel yang
malfungsi dengan gene tepat, dan baik.

GENE (GEN)
Faktor heriditer; unit utama yang mentransmisi karakter
heriditer, merupakan partikel ultramikroskopik,
berkemampuan untuk self-reprosucing & imitation,
yang memiliki kedudukan khusus dalam kromosom

56
Studi laboratorium saat ini sudah bisa
mengkoreksi sel imune sehingga trial
(ujicoba) klinik gene terapi menjadi
mungkin dilaksanakan.

(Sel imune terdiri dari sel limfosit:


- T-limfosit (killer) dan
- B-limfosit (penghasil antibodi).

57
Penelitian sedang dijalankan untuk terapi:
- Cystic finrosis
- Kanker otak
- Duchenne’s muscular dystrophy
- Diabetes

- Hypercholesterolemia
- Hemophyllia
- Parkinson’s disease, dan
- ADA deficiency
(ADA: adenosine de-aminase enzyme)
58
Gene = a unit of the material of heredity.
In physical terms, a gene consists of a short
section of the substance DNA contained within
the nucleus of a cell

In functional terms, a particular gene has a


specific influence on the workings of a cell, the
activities of the same gene in many different
cells specifies a particular physical, or
biochemical feature of the whole body
(For example, hair, color or chemical step in
digestion of food). 59
*A person’s genes are inherited from his or her
parents. Half come from the mother and half
from the father, via the egg and sperm cells.

Each parent provides a different selection of


“mix” of his or her genes to each child, this
accounts for the marked differences in
appearance, health, and personality among
most brothers and sisters. Everyone holds a
copy of his or her genes within each body cell.
60
FAKTOR PSIKOSOSIAL
dalam
PATOLOGI

Disusun oleh
dr. Mayang Anggraini Naga
U-IEU (Revisi 2014)

61
Pembahasan materi meliput FAKTOR
PSIKOSOSIAL terkait kelengahan,
kepadatan penduduk, kemiskinan,
malnutrisi dan lingkungan yang mem-
pengaruhi kemudahan timbulnya penyakit/
sakitnya seseorang berserta kemajuan
iptek terkait temuan antibiotika dan pola
imunisai yang berhasil di bidang pencegahan
(prevensi) dan eradiksi
penyakit tertentu
62
MAMPU:
Memahami pengaruh faktor-faktor
psikososial terhadap timbulnya keadaan
sakit dan temuan iptek untuk:
- mengurangi,
- mencegah dan
- memberantas penyakit.

63
Menjelaskan:

- Berbagai FAKTOR PSIKOSOSIAL


dalam PATOLOGI
- Cara mencegah dan memberantas
timbulnya penyakit

64
*Setiap orang tahu bahwa penyakit bisa timbul
akibat:
- kelengahan,
- kepadatan penduduk,
- kemiskinan,
- malnutrisi dan
- lingkungan yang kotor.
Sebagian penduduk dunia ternyata masih
hidup terbelengu di dalam lingkaran tersebut.
65
*Orang juga tahu bahwa standard hidup yang
tinggi telah berhasil mengeradiksi beberapa
penyakit menular:
- riketsia,
- pes,
- typhus,
- cholera,
- typhoid,
- demam nifa,
- variola dan
- TB. 66
Orang juga tahu bahwa pola hidup tingkat tinggi
ternyata menimbulkan pola penyakit yang juga
berbahaya, di antaranya:
- obesitas,
- trombosis
- gangguan koroner.

67
Penganalisis pekerja menemukan: bahwa
hampir semua peningkatan life expectancy
yang mencolok, di kepulauan Inggris abad
17 s/d 20, adalah terkait dengan perubahan
sosial ketimbang kemajuan ilmu medis
atau patologi.

Kontribusi faktor-faktor terkait kemajuan ilmu


baru nampak nyata pada masa akhir-akhir ini.

68
Walau demikian, urun efek antibiotika dan
kemoterapi ternyata hanya kecil bagi penang-
gulangan tuberculosis, pneumonia, dibanding
dengan hasil yang ditemui akibat perubahan;
- peningkatan gizi,
- standard perumahan,
yang muncul saat pengembangan
industrialisasi berserta aksi pembe-
rantasan kemiskinan individu oleh
pemerintah.
69
*Walau demikian kita tidak boleh lupa bahwa
statistik populasi yang menunjukkan hasil
menonjol efek lptek medis terkait laju
survival populasi tetap menjadi perhatian
para dokter.

Ini termasuk/ke bidang ilmu:

PATOLOGI SOSIAL
70
Kurang mendokumentasi
efek:
- psikologik industrialisasi,
- urbanisasi dan
- pengaruh nuklir pada pria
maupun wanita.

71
*Setelah pangan dan papan terpenuhi, orang
senantiasa secara berkesinambungan akan
mengharapkan nasib kehidupannya akan lebih
baik dan lebih meningkat.

*Perhatian tentang peran faktor psikososial


pada timbulnya penyakit cenderung meningkat.

72
*Banyak penyakit terbukti akibat faktor
psikososial atau sosial sebagai pemicu.

*Kesulitan menghitung dan merinci berbagai


- stress,
- even-even kehidupan atau
kepribadian,
mengakibatkan sebagian besar kenyataan yang
ditemukan masih sulit dijelaskan.
73
*Namun demikian, ada temuan tertentu yang
bisa dipastikan:

Obervasi klinik membuktikan


bahwa
faktor emosi berperan dalam
penyakit NEOPLASTIK.

74
*Studi membuktikan bahwa ada peningkatkan
stress pada kehidupan seorang wanita saat
sebelum terkena kanker payu dara.

*Studi kepribadian membuktikan bahwa wanita


kanker payu dara berpribadi sangat pasif,
kurang mampu untuk mengekspresikan emosi
keramahan ataupun kemarahannya.

75
*Peningkatan frekuensi stress dalam masa hidup
juga ditemukan sebelum penderita mengindap
neoplasma lain, penyakit kronik lain (di antara-
nya: rheumatoid arthritis dan skisofrenia).

*Ditemukan juga ada peningkatan bukti-bukti


bahwa faktor lingkungan penunjang sosial
termasuk: - keluarga,
- teman
dapat menjadi buffer stress
76 individu.
*Temuan bahwa ada kanker tertentu dan
penyakit auto-imun dapat dimodifikasi oleh
keadaan psikososial individunya  memacu
riset tentang hubungan antara sistem imun
dengan psike manusia.

*Respons imun manusia terbukti secara


experimen bisa ditekan secara in-vivo oleh
teknik psikologis:
- hipnosis atau
- meditasi. 77
Banyak studi mutakhir membuktikan
bahwa:
- respons limfositik akan tertekan pada
penyakit yang disertai depresi dan

bahwa:

- aktivitas natural-killer-cel (limfosit) tertekan


rendah pada individu yang tidak bisa
beradaptasi terhadap stress.
78
Studi ini menggambarkan
tentang:
Pentingnya hubungan antara emosi dan
penyakit dan menyarankan pendekatan
positif dalam hidup untuk bisa
memproteksi individu dari penyakit-
penyakit tertentu.

79
*Bukti yang meyakinkan bahwa faktor aksi
psikososial sebagai causa primer pemicu
gangguan adalah kondisi serangan infark
miokard

*Juga ditemukan adanya hubungan antara


variabel psikososial tertentu dengan:
- kadar lipid,
- spasm arteria koroner,
- kontrol saraf autonom
terhadap sistem cardiovaskuler.
80
Tipe individu tertentu menunjukkan berisiko
berat terserang infark, yakni yang terklasifikasi
ke tipe A.
Individu ini tergolong ke grup rentan penyakit
dengan sifat sangat:
- ambisius,
- “berpacu dengan waktu” (melanggar lampu
lalu lintas, dsb.) dan
- mudah marah (tidak ramah)
Ini jelas  memodifikasi perilaku tipe A
dengan miokard infark  telah berhasil
menurunkan morbiditas dan mortalitas
cardiovaskuler. 81
*Frued dan Pavlov mengenalkan konsep
psikosomatik medis yang menjelaskan
hubungan spesifik antara konflik yang tidak
disadari/kepribadian dengan penyakit-penyakit
tertentu.

Pendapat ini telah digeser oleh konsep


multifaktoral penyakit, yang meliputi keyakinan
peran faktor psikososial dalam memicu
timbulnya serta mempengaruhi runtun jalannya
berbagai kondisi medis sakit.
82
*Dengan ini jelas bahwa psike dan badaniah
tidak bisa lagi dipandang sebagai kesatuan
yang berbeda, dan hubungan rumit di antara
keduanya timbul pada berbagai tingkatan.

*Patologi sosial mengacu ke penyakit individu


yang sebab utamanya ada pada tuntutan
mendesak atau demand masyarakatnya (dan
tidak perlu seperti adanya even yang telah
menurunkan kemegahan Revolusi Industri)
(Inggris). 83
Even-even yang penuh stress termasuk
- kehilangan/berdukacita,
- pindah tempat tinggal,
- perubahan/pindah kerja
ternyata dapat mengendapkan atau
memperberat keadaan sakit, tidak hanya
depresi namun juga:
- infeksi streptokoal faringitis,
- rheumatoid arthritis dan
- trauma cedera.
84
Sebagai contoh:
Pada tipe sosio-patologik klasik,
penyakit akibat kondisi sosio-ekonomik
pada lingkungan yang maju telah bisa
ditekan/diatasi.

(Di UK, tahun 1986, mortalitas TB hanya 523


dibanding dengan 250.000 akibat penyakit
jantung).
85
*Komparasi di atas sangat menarik mengingat sebagian
kematian:
- Penyakit koroner trombosis dan
- Kanker kolon
ternyata berkaitan dengan:
- standard nutrisi, dan
- higiene ala barat,
sedangkan penyebab kematian
akibat infeksi adalah sebaliknya.

86
Peningkatan mortalitas akibat:
- penyakit iskemik jantung,

- asma bronkiale
berhubungan erat dengan turunnya laju
kematian yang causanya akibat kemiskinan,

Menggambarkan seakan ada terjadi


Keseimbangan Ekologik.
87
*Kematian terkait kelompok usia semua causa
penyakit (morbiditas semua tingkatan usia dan
mortalitas bayi) menunjukkan adanya hubungan
erat antara kelas sosio-ekonomik.

*Patologi-sosial menggolongkan subdivisi populasi


berdasarkan kelas sosial dan ini merupakan
aspek krusial.
Sistem yang digunakan walau krusial namun
valid:
88
Kelompok sosial dibagi menjadi 5 subdivisi:

(I): profesional.
(II): pekerja kurang profesional,
(III): pekerja non-manual dan pekerja manual
terampil,
(IV): pekerja semi terampil dan
(V): pekerja tidak terampil.
89
*Ternyata tidak semua perbedaan status
kesehatan antara berbagai tingkat kelompok
kelas bisa dijelaskan dengan mudah dari hasil
ukuran merokok dan diet.

Insiden depresi pada wanita setengah baya


di dalam kota terbukti:
- 8% terjadi pada kelas menengah (I & II)
dan
- 25% pada kelas IV dan V.

90
*Brown, menjelaskan ini sebagai akibat
komunikasi perkawinan yang jelek, kurangnya
kesempatan membebaskan diri dari kesibukan
mengurus anak serta rendahnya penghargaan
diri (self-esteem).

*Terbukti ada banyak ekpresi peningkatan


morbiditas (penyakit non-fatal) selain depresi.

91
Pada grup laki-laki 45-64 tahun ada peningkatan
dramatis laju penyakit akut maupun kronik
sedangkan di grup kelas sosial justru menurun.

Ini dapat dikaitkan dengan perbedaan laju


konsultasi medis yang dijalankan masing-
masing grup.

Adalah kurang tepat bila kita hanya mengkait-


kan hasil ukuran statistik hanya dengan efek
kemiskinan. 92
Hanya grup kelas V yang memang benar
kelompok miskin nutrisi dan sosial deprivation
(perampasan/kehilangan)

*Sebagian besar perbedaan dapat dikaitkan


dengan okupasi dan pola hidup.
Sebagian faktor memang tidak dapat dihindari,
dan sebagian bisa diubah melalui pendidikan.

Ketidak keseimbangan mencolok antara grup


kelas V dengan grup kelas lain adalah memang
suatu ketimpangan sosial.
93
Di UK terbukti perbedaan laju mortalitas dan
morbiditas antara grup-kelas-kelas tersebut,
membesar dalam dua dekade akhir, walau
jumlah individu di grup kelas V telah menurun.

*Laju morbiditas dan mortalitas pada pria tak


memiliki pekerjaan dalam semua grup kelas
juga menunjukan peningkatan dibandingkan
dengan yang memiliki pekerjaan.
94
Ini memaparkan bahwa faktor:
- lingkungan dan
- ekonomik
berperan lebih besar dalam menentukan
tingkat kesehatan suatu negara
dibanding
dengan apa yang dapat diraih oleh hanya
pelayanan kesehatan saja.

95
Mau tidak mau harus diakui bahwa
even dalam utopia sosial dapat kita
temui proporsi populasi yang tingkat
kesehatan dan ekspektansi hidupnya
di bawah rerata akibat kekurangan/
ketimpangan kesejahteraan
individunya.

96
*Contoh:
Yang dapat terungkap oleh kemajuan iptek
medis adalah bahwa satu masalah klinis sulit
yang ditemukan para dokter adalah:
depresi yang dialami wanita usia setengah baya
yang telah menikah.
Mungkin saja akibat nikahnya pada usia
terlalu dini, hidup cukup, namun setelah usia
lanjut merasa ditinggalkan, diabaikan dan
tidak diperlukan lagi oleh anak-anaknya, dan
ia tidak memiliki kepandaian atau keterampilan
untuk mengisi waktu hidupnya.
97
Wanita kelompok ini harus bisa menerima
dan hidup ramah dengan depresinya.

Memang bisa dibantu dengan obat antidepresi


namun ini harus disadari hanya suatu upaya
penyembuhan simtomatis saja, bukan
causalis, yakni tidak menghilangkan
penyebabnya

98
*Tipe kedua patologi sosial meliputi aplikasi
metoda analisis masalah sosio-ekonomik
yang terbukti mampu memperjelas
pengertian tentang penyakit.

Yang menjadi salah satu titik tumpu patologi


adalah: deteksi kegagalan adaptasi yang
progresif yang jelas merupakan lingkaran
spiral inflasi gaji-biaya hidup.

99
Keberhasilan survival suatu masyarakat
tidak hanya bergantung hanya pada kesuksesan
ekonomiknya.

Contoh:
Suatu negara yang begitu makmur dan negara
jirannya sangat melarat untuk dapat membeli
barang produknya.
Bisa diharap pelanggan baru memang akan
muncul namun adaptasi tidak dapat seimbang,
pengangguran, kekayaan dan keamanan
akan sulit dilindungi. 100
Dalam perubahan yang demikian pengertian
survival masyarakat dibatasi oleh
pemegangan teguh hukum dan kebebasan
individual yang bergantung pada karateristik
seperti:
- rasa iba (compassion) yang berlebih dan
- kompetitif yang kurang, yang tidak
menguntungkan, pada lapisan
sosio-ekonomik yang berbeda.
101
*Kontribusi final yang bisa dihasilkan patologi
kepada sosiologi, mungkin adalah keadaan
pembuat keraguan ilmu yang memprediksi
masa depan.

*Dulu manusia tidak terbayang hidup tanpa pes,


jalur perdagangan yang melebar, dan
urbanisasi, ternyata membuka pintu bagi
berbagai penyakit infeksi menular.
102
Ternyata setelah kepanikan pada abad ke
17, wabah pes tidak lagi menakutkan,
variola telah terhapus dari dunia.

Kini kita direpotkan oleh:


- HIV,
- Avian-flu,
- Narkoba dsb.
- Flu Meksiko
- MRSA dll 103
*Sejarah tentang penyakit menunjukkan bahwa
semua prediksi yang didasarkan pada
kecenderungan yang terjadi masa kini dapat
dipastikan akan salah, dan keyakinan manusia
tentang adanya intervensi yang lebih Maha
Tinggi, yang lebih bisa menjadi hipotesis bernilai
prediksi yang berharga, ketimbang pandangan
terhadap even yang sedang berjalan saat ini.

104
*Dalam mempelajarai arah ke mana maryarakat
hendak menuju beserta dampak efek yang akan
terjadi pada pasiennya serta diri dokternya
sendiri, para dokter dan personel kesehatan
lain harus mengenal bahwa yang pasti adalah
dia senantiasa tidak dapat memastikan.

(W.G. Spector, Revised by T>D> Spector, An Introduction to GENERAL


PATHOLOGY, 3RD Editon, Churchill Livingtone)
105

Anda mungkin juga menyukai