Anda di halaman 1dari 21

Y E S U S

SEBAGAI T U H A N
By: Jhosep Supriyatin, Th. M.
Pendahuluan:
 Gelar Tuhan dalam diri Yesus sering dipakai oleh
orang percaya masa kini.
 Menempatkan Yesus sbagai Pribadi yang memiliki
kedudukan yang tertinggi.
 Sebab itu, dalam hal ini sangat diperlukan ruangan
khusus untuk membahas gelar Tuhan dalam diri
Yesus.
 Dengan cara mencermati berbagai latar belakang
dan konteks yang ada supaya interpretasinya tepat
dan benar.
Latar Belakang dalam Bahasa Yunani

 Pemakaian istilah “Tuhan” ku,rioj (tuan, kaisar,


dewa, YHWH) dalam bhs. Yunani di luar Alkitab,
setidaknya ada dua macam istilah:
 Pertama, baik agama nasional maupun pemujaan
misteri (“Mystery religions”)
 Fungsi: memakai ku,rioj (ku,ria) untuk dewa-dewa
dan dewi-dewi (seperti Isis atau Serapis) yang
dapat menolong manusia dan layak menerima
pengucapan syukur atas pertolongan mereka.
 Kedua, pada masa PB ku,rioj sering dipakai untuk
Kaisar Roma (Misal: Kaisar Nero), yang dianggap
sebagai dewa sekalipus manusia.
 Jadi dalam konteks-konteks di atas jelas-jelas dipakai
untuk tokoh-tokoh yang dianggap lebih dari manusia
biasa.
 Namun istilah tersebut tidak selalu berarti demikian,
karena tidak dapat dipakai juga (khususnya dalam
bentuk vokatif-- ku,rioe untuk sesama manusia.
 Pemakaian istilah ku,rioe sesering dipakai sebagai
sambutan yang sangat menghormati orang yang
disambut, sehingga dapat dibangdingkan dengan
“tuan” dalam bahasa Indonesia atau “sir” dlm. Bhs.
Inggris.
Latar Belakang dalam Perjanjian Lama
(Septuaginta)
 Pertama, Dalam PL versi Bhs. Yunani yang disebut
Septuaginta (LXX) ku,rioj dipakai lebih dari 9.000 kali.
 Dari jumlah ini istilah tersebut dipakai 6156 kali
sebagai kata ganti nama Allah Israel, yaitu YHWH.
 Dalam ayat-ayat ini kata ku,rioj dipakai bukan sebagai
terjemahan Yahweh tetapi untuk menghindari
pemakaian nama Allah.
 Kenyataan ini konsisten dengan kecenderungan banyak
orang Yahudi pada masa PB untuk berbicara dan
menulis secara tidak langsung agar menghindari
pemakaian nama Allah yang dianggap terlalu suci untuk
dibicarakan.
 Kedua, ku,rioj juga sering dipakai untuk Yahweh
dalam tulisan-tulisan Josephus dan Philo, dan
Hikmat Salomo.
Pemakaian ku,rioj dalam Injil Sinoptik

 Makna dalam penggunaan kata ku,rioj dalam Injil-


injil Sinoptik sangat tergantung dengan konteks di
mana kata tersebut dipakai.
 Sama halnya seperti dalam PL versi Bhs. Yunani
(Septuaginta), sering dipakai untuk Allah Sendiri
(yaitu Allah bangsa Israel; bdg. Mat. 1:20, 22, 24;
2:13, 15, 19; 4:7, 10; 5:33).
 Scara khusus Matius 11:25 dan Luk. 10:21 kata
ku,rioj mengacu pada Pribadi Allah Bapa.
 Sebenarnya jika dilakukan pengamatan lebih serius
lagi, bahwa pemakaian kata-kata di atas terdapat
dalam satu nats di mana para penulis Injil-injil
Sinoptik mengutip Yes. 40:3 menyatakan, bahwa:
Ada suara yang berseru-seru: "Persiapkanlah di
padang gurun jalan untuk TUHAN, luruskanlah di
padang belantara jalan raya bagi Allah kita
 Di mana Matius 3:3; MarkuS 1:3; Luk. 3:4; bdg.
Luk. 1:76, kata ku,rioj dipakai untuk
menerjemahkan “Yahweh.”
 Namun dalam Injil-injil Sinoptik kata ku,rioj
menyebutkan Yesus Kristus, dan bukan “Yahweh.”
 Para penulis PB merasa bebas untuk menerapkan
ayat-ayat dari PL yang disebutkan “Yahweh”
kepada Yesus.
 Jadi kencenderungan hal ini mengandung arti
bahwa posisi Yesus dalam pikiran para penulis
Injil-injil Sinoptik sangat tinggi, sehingga mereka
berani mengidentifikasi Yesus dengan “Yahweh.”
 Perlu disadari, bahwa arti istilah di atas tidak selalu
menunjukkan seorang figur yang melebihi manusia.
 Contohnya: ayat-ayat yang diterjemahkan dari kata ku,rioj
bukan “Tuhan” tapi “tuan.” istilah ini berarti “tuan seorang
hamba” (Mat. 1::24-25; Mrk. 13:35; Luk. 12:35, 36, 37, 42,
43, 45, 47; 14:2, 22, 23; 16:3, 5, 8, 13; 19:16, 18, 20, 25),
“tan kebun anggur “ (Mat. 20:8, 40; Mrk. 12:9; Luk. 13:8;
20:13, 15), “bapa seorang anak yang bekerja untuknya”
(Mat. 21:30), “seorang mempelai” (Mat. 25:11), dan
“seorang tuan rumah” (Luk. 13:25).
 Istilah-istilah tersebut juga dipakai dengan arti “tuan” untuk
menghormati Pontius Pilatus (Mat. 27:63).
 Istilah ku,rioj dipakai dalam Matius 2:8 (phtkn.
Mrk. 2:28; Luk. 6:5).
Berbunyi: “Karena Anak Manusia adalah
Tuhan atas hari Sabat.”
 Artinya: suatu penegasan bahwa Yesus berkuasa di
atas Hukum Taurat.
 Istilah ku,rioj sering dipakai untuk Yesus sendiri
dalam konteks Injil-injil Sinoptik, tapi artinya dalam
ayat kurang jelas.
 Misalnya: Mat. 8:3, 6, 8, 21, 25; 14:28, 30; 16:22; 17:4,
15; 18:21; 26:22; Mrk. 7:28; Luk. 5:8, 12; 7:6; 9:54, 61;
10:17, 40; 11:1; 12:41).
 Ada beberapa kemungkinan makna:
 Dipakai untuk menghormati Yesus sebagai seorang
guru agama Yahudi (“tuan”)
 Untuk mengindikasikan posisi Yesus melebihi manusia.
 Menang istilah ku,rioj dikaitkan dengan gelar
“anak Daud” yang mengacu pada Mesianis.
 Dalam hal ini harus diperhatikan dengan seksama,
bahwa “Mesianis” bagi orang Yahudi dalah tokoh
manusiawi yang sangat diurapi Allah, bukan
seorang figur yang layak menyamakan diri dengan
Allah.
Beberapa hal yang harus diperhatikan terkait arti
ku,rioj dalam beberapa ayat kurang jelas:
 Pertama, pengertian para murid-murid Yesus tidak statis,
mengapa?
 Memang pengertian mereka dinamis karena
berkembang trus tetapi mereka tidak dapat memahami
bnyak hal sebelum kematian dan kebangkitan Kristus.
 Kedua, Istilah ku,rioj tidak hanya dipakai oleh Yesus dan
orang-orang lain yang berbicara dengan diri-Nya, tetapi
penulis Lukas yang selalu menyebut Yesus sebagai
ku,rioj d(Luk. 7:13, 19; 10:1, 39; 11:39; 12:42; 13:15;
18:6; 19:8; 22:61).
 Kita tidak mengerti secara persis apa yang
dimaksudkan oleh Lukas tentang istilah tersebut, tetapi
yang pasti pengertian Lukas jelas melebihi pengertian
para murid Yesus karena ia menulis dari sudut pandang
pos-kebangkitan.
 Ketiga, secara khusus dalam Injil Matius, dan secara
umum Injil Markus dan Lukas, bahwa para musuh Yesus
dan Yudas Iskariot selalu menyebut Yesus sebagai
dida,skale atau r`abbi (“guru”), sedangkan para murid-
murid-Nya dan orang-orang yang datang kepada-Nya
dengan iman menyamut-Nya ku,rie.
 Jadi, meskipun pengertian mereka terhadap
ke-Tuhan-an Yesus belum berkembang,
namun orang-orng yang beriman ingin
menghormati dan memuliakan nama-Nya.
Matius 22:42-45 merupakan kutipan Yesus dari
Mazmur 110 dan dari sinilah kita nelihat dengan jelas
ke-Tuhan-an Yesus.
 Matius 22:42-45 menyatakan:
"Apakah pendapatmu tentang Mesias? Anak siapakah
Dia?" Kata mereka kepada-Nya: "Anak Daud.” Kata-
Nya kepada mereka: "Jika demikian, bagaimanakah
Daud oleh pimpinan Roh dapat menyebut Dia
Tuannya, ketika ia berkata: Tuhan telah berfirman
kepada Tuanku: duduklah di sebelah kanan-Ku,
sampai musuh-musuh-Mu Kutaruh di bawah kaki-
Mu. Jadi jika Daud menyebut Dia Tuannya,
bagaimana mungkin Ia anaknya pula?
Berbagai pendapat Yesus terkait
Matius 22:42-45
 Mazmur 110 merupakan tulisan dari Daud sendiri.
 Ayat-ayat yang dikutip di atas adalah Mesianis.
 Mengapa demikian?
 Sebab asumsi Yesus yang pertama didukung oleh
superscription Mazmur 110, yaitu kata-kata yang
ditulis di atas Mazmur 110 dalam Alkitab kita
(“Mazmur Daud”), sedangkan asumsi-Nya yang
kedua konsisten dengan tafsiran Mazmur 110 oleh
orang-orang Yahudi pada masa PB.
 Menurut Yesus Sang Mesias, yang sering disebut
“Anak Daud” oleh orang-orang Yahudi, layak disebut
ku,rioj oleh Raja Daud sendiri, sehingga posisi
Mesias lebih tinggi daripada posisi Raja Daud.
 Memang Allah sendiri mengatakan kepada Sang
Mesias, “Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai
musuh-musuh-Mu Ku-taruh di bawah kaki-Mu.”
 Kita mengetahui bahwa posisi tersebut adalah posisi
kuasa dan kemuliaan, sehingga Sang Mesias jelas
melebihi keterbatasan manusiawi.
 Markus 16:19 dan Lukas 24:3, Yesus disebut
“Tuhan Yesus” (ku,rioj Insou/j).
 Yang menarik ialah bahwa kedua ayat ini terdapat
pada akhir Injil-Injil tersebut, sehingga menjadi
jelas bagi si pembaca bahwa setelah Yesus bangkit
para murid-Nya baru mulai mengerti implikasi-
implikasi ke-Tuhanan-Nya.

Anda mungkin juga menyukai