Anda di halaman 1dari 20

RHEOLOGI

Pengertian
• Rheologi berasal dari bahasa yunani, rheo=
aliran. Logos= ilmu.
• Digunakan untuk menggambarkan aliran
suatu cairan atau deformasi suatu padatan
• Penerapan rheologi dalam farmasetik pada
proses pencampuran, penuangan, availabilitas
dan pemilihan alat untuk proses produksi
Viskositas
• Viskositas adalah tahanan dari suatu cairan untuk mengalir,
makin tinggi viskositas makin tinggi tahanannya
• Kekentalan disebut dengan viskositas
• Kekentalan merupakan faktor utama yang mempengaruhi
daya mengalirnya sediaan
• Sediaan dengan viskositas rendah, sediaan akan lebih mudah
mengalir
• Sediaan dengan viskosiatas tinggi, sediaan akan sulit mengalir
• Kekentalan pada sediaan cair disebabkan karena adanya gaya
kohesi
Faktor yang mempengaruhi viskositas
A.Temperatur
1. Viskosistas gas meningkat dengan naiknya temperatur
2. Viskositas cairan menurun dengan naiknya temperatur
B. tekanan. Viskositas cairan meningkat dengan
naiknya tekanan
C. Penambahan bahan lain
D. Berat molekul. Viskositas meningkat dengan
naiknya BM
E. Konsentrasi larutan
Penggolongan aliran
I. Tidak dipengaruhi waktu
1. aliran newtonian
2. Aliran non newtonian
a. Aliran plastis
b. Aliran pseudoplastis
c. Aliran dilatan
II. Dipengaruhi waktu
1. Tiksotropik
2. Non tiksotropik
Aliran newtonian
• Rate of shear: pebedaan kecepatan antara
dua bidang cairan yang dipisahkan oleh jarak
yang kecil sekali. dv/dr = G
• Shearing stress: gaya persatuan luas untuk
menyebabkan aliran. F”/A = F
• F”/A = ƞ dv/dr
viskositas, ƞ = F/G
satuan viskositas = poise
Rheogram newtonian
Rheogram = gambaran kurva aliran

F
Viskositas kinematis
• Viskositas kinematis adalah Viskositas absolut
dibagi kerapatan zat cair
• Viskositas kinematis = ƞ / p
• Satuan viskositas kinematis adalah stoke (s)
Aliran non newtonian
tipe plastis
• Adanya bingham bodies.
• Sediaan tidak akan mengalir apabila shearing
stress nilainya lebih kecil dari bingham bodies
• Batas nilai shearing stress disebut yield value
• Aliran plastis berhubungan dengan partikel yang
terflokulasi dalam suspensi pekat
• Adanya yield value karena adanya kontak antara
partikel yang berdekatan, yang harus dipecah
Rheogram tipe plastis

f F
Persamaan untuk menghitung viskositas plastis
U = (F-f)
G
Tipe pseudoplastis
• Viskositas berkurang dengan meningkatnya rate
of shear
• Memerlukan Rate of shear yang lebih besar pada
shearing stress berikutnya
• Meningkatnya shearing stress menyebabkan
keteraturan polimer penyusun sediaan, sehingga
mengurangi tahanan
• Dikenal sebagai system geser-encer (shear-
thinning)
Rheogram pseudoplastis

F
Tipe dilatan
• Aliran dilatan merupakan kebalikan dari aliran
pseudoplastis
• Dikenal sebagai system geser-kental (shear-
thickening)
• Viskositas meningkat dengan naiknya rate of shear
• Terjadi pada suspensi dengan konsentrasi zat
padat yang tinggi, 50%
• Hasil akhir dari pemberian shearing stress adalah
pasta yang kaku
Rheogram tipe dilatan
G

F
Mekanisme:
Saat pengocokan, partikel akan menyebar dan
mengembang, akan terbentuk ruang kosong yang
tidak terbasahi, sehingga terbentuk pasta kaku
thiksotropi
• Sediaan dengan tipe aliran thiksotropi apabila
dalam keadaan diam, berupa suatu gel
• Apabila dilakukan pengocokan, sttruktur gel akan
terpecah menjadi sol
• Setelah pengocokan dihentikan, secara bertahap
akan terbentuk gel Kembali
• Gel – sol – gel (proses pertama berlangsung
cepat, proses pertama akan berlangsung lebih
lambat)
antithiksotropi
• Merupakan kebalikan dari thiksotropi
• Sediaan mengandung zat padat dalam jumlah
sedikit (1%-10%) dan terflokulasi
• Bila dikocok, struktur sol akan menjadi gel
yang sulit untuk mengalir.
• Bila di diamkan akan berubah menjadi sol
Penerapan rheologi di bidang farmasi
A. Sediaan cair
1. Pencampuran sediaan
2. Pemindahan cairan
3. Penuangan lewat mulut wadah
4. Stabilitas system dispersi
B. Sediaan semisolid
5. Penyebaran dan pelekatan pada kulit
6. Pemindahan dari wadah dan pengeluarandari tube
7. Pelepasan obat dari basis
8. Kemampuan zat padat untuk bercampur dengan cairan dalam sediaan
C. Sediaan solid
Proses tabletasi
D. Procesing
E. kapasitas dan efisiensi produksi
Pengukuran viskositas
• Viskositas diukur dengan alat yang disebut viscometer
• Ada beberapa jenis viscometer yang dapat digunakan
tergantung dari tipe aliran
A. Aliran newton
1. Viskometer kapiler
2. Viskometer bola jatuh
B. Sistem non newton
3. Viskometer cup and bob
4. Viskometer cone and plate
• Persamaan yang digunakan untuk menghitung viskositas dengan viskometer
kapiler
n1 =p1.t1
n2 p2.t2
n = viskositas
p = kerapatan
t = waktu
• Persamaan yang digunakan untuk menghitung viskositas dengan viscometer
bola jatuh
n = t(Sb-Sf)B
Sb = bobot jenis bola
Sf = bobot jenis cairan
B = tetapan bola
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai