Anda di halaman 1dari 22

Patologi Penyakit Tidak Menular

GANGGUAN TINDAKAN MEDIK INVASIF


TERHADAP PASIEN SEPERTI
RADIAGNOSTIK/RADIOTERAPI, TES
DIAGNOSTIK, TRANSPLANTASI

28-03-2022
Kelompok 12
1 jessica

2 P05130220060

3 Lisa Selpiani

4 P05130219017

5 Winda Agnesta

6 P05130220079
PENGERTIAN TINDAKAN MEDIK INFASIV

Pengertian
1
Tindakan Invasif adalah tindakan medik yang langsung dapat mempengaruhi keutuhan
jaringan tubuh.
Kebijakan Tindakan Invasif Rumah Sakit
• Setiap tindakan invasif yang dilakukan, harus ada Surat Persetujuan Tindakan
Kedokteran agar tidak muncul gugatan atau tuntutan praktik medik
• Setiap tindakan Invasif yang dilakukan harus dicatat di dalam rekam medis pasien
(lembar asuhan terintegrasi )
• Setiap hasil tindakan Invasif harus dicatat dalam rekam medis pasien (lembaran
asuhan terintegrasi)
• Tidak semua tindakan invasif dilakukan oleh dokter spesialis dan dokter umum,
(perawat ,perawat gigi, fisioterapi)
• Ada tindakan invasif yang sifatnya didelegasikan kepada tenaga kesehatan yang
lain
2. PENGERTIAN RADIOTERAPI
Radioterapi adalah penanganan medis yang menggunakan radiasi untuk mengobati penyakit kanker.
Penanganan medis dengan radioterapi digunakan untuk membunuh serta menghentikan penyebaran dan
pertumbuhan sel kanker. Radioterapi dapat diberikan melalui paparan sinar-X, menanam implan dalam
tubuh, obat yang diminum atau melalui suntikan. Untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal, biasanya
dokter akan menggabungkan radio terapi radiasi dengan perawatan lain, misalnya kemoterapi atau operasi.

3. PENGERTIAN RADIODIAGNOSTIK
Radiodiagnostik yaitu cabang ilmu radiologi yang memanfaatkan sinar X untuk membantu diagnosa dalam
bentuk foto yang bisa didokumentasikan. Dahulu hanya digunakan sebagai sinar rontgen, sekarang makin
banyak media yang digunakan di bidang kesehatan seperti ultrasound (USG), resonansi magnetic (MRI),
maupun topografi komputer (CT- SCAN)
4. PENGERTIAN TES DIAGNOSTIK

Test diagnostik adalah sebuah cara (alat) untuk menentukan apakah seseorang
menderita penyakit atau tidak, berdasar adanya tanda dan gejala pada orang tersebut

5. PENGERTIAN TRANSPLANTASI
transplantasi merupakan proses tindakan perpindahan salah satu dan atau beberapa
organ tubuh dan atau jaringan tubuh dari satu tempat ke tempat lain atau dari seseorang
ke seseorang lainnya dengan ketentuan berlaku akibat dari ketidakfungsian organ atau
jaringan tubuh itu sendiri.
KONDISI METABOLISME TUBUH YANG DIPERLUKAN PADA TINDAKAN MEDIK INVASIF

a. Status Nutrisi
Kebutuhan nutrisi ditentukan dengan mengukur tinggi badan dan berat badan, lipat kulit trisep, lingkar
lengan atas, kadar protein darah (albumin dan globulin) dan keseimbangan nitrogen. Segala bentuk defisiensi
nutrisi harus di koreksi sebelum pembedahan untuk memberikan protein yang cukup untuk perbaikan
jaringan.
b. Keseimbangan Cairan dan Elektrolit
Balance cairan perlu diperhatikan dalam kaitannya dengan input dan output cairan. Demikian juga
kadar elektrolit serum harus berada dalam rentang normal. Keseimbangan cairan dan elektrolit terkait erat
dengan fungsi ginjal. Dimana ginjal berfungsi mengatur mekanisme asam basa dan ekskresi metabolik obat-
obatan anastesi. Jika fungsi ginjal baik maka operasi dapat dilakukan dengan baik.
 
AKIBAT TINDAKAN MEDIK INFASIF TERKAIT DENGAN MASALAH GIZI

Pengobatan anti kanker seperti kemoterapi, radiasi serta pembedahan dapat mempengaruhi status nutrisi
penderita. Status gizi yang baik dapat menurunkan komplikasi dari terapi anti kanker dan membuat penderita
merasa lebih baik. Dukungan nutrisi merupakan bagian yang penting dalam menunjang terapi penderita
kanker. Beberapa dampak tindakan medik invasif yang berakibat pada masalah gizi :
•Xerostomia dan hiposalivasi
Xerostomia didefinisikan sebagai kekeringan pada mulut karena disfungsi sekresi kelenjar ludah yang dapat
disebabkan oleh beberapa kondisi, misalnya autoimun disorder, yang menyebabkan ketidaknyamanan mulut,
nyeri dan kesulitan dalam berbicara. Dalam sebuah artikel review dikatakan bahwa penurunan (compromise)
dalam fungsi salivasi dapat dilihat dalam waktu 1 hingga 2 minggu setelah radioterapi dan dapat bertahan
setelahnya. Kecuali kerusakannya parah, fungsi saliva biasanya sembuh dalam waktu 2 tahun dari setelah
radioterapi. Xerostomia dapat memiliki efek negatif pada kualitas hidup pasien yang sangat mengganggu
kemampuan berbicara, mengunyah, menelan, dan merasakan
•Anoreksia
Anoreksia adalah hilangnya atau berkurangnya nafsu makan yang merupakan faktor utama dalam
terjadinya malnutrisi pada kanker. Turunnya nafsu makan dapat diakibatkan adanya nyeri, mual, diare
atau gangguan pencernaan yang lain. Penurunan nafsu makan oleh berbagai penyebab ini tampaknya
merupakan faktor utama dalam terjadinya penurunan berat badan yang akan berdampak kepada status
gizi pasien.

•Disfagia
Disfagia adalah kesulitan menelan makanan. Bagi orang yang mengalami kondisi ini, proses
penyaluran makanan atau minuman dari mulut ke dalam lambung akan membutuhkan usaha lebih
besar dan waktu lebih lama. Disfagia dapat disebabkan kerusakan saraf di daerah tenggorokan akibat
radioterapi atau pembedahan. Saat pasien mengalami disfagia maka pasien akan sulit makan dan nafsu
makan menurun yang nantinya akan terjadi malnutrisi.
 
Tanda-tanda klinik, laboratorium dan Fisik
Tanda-tanda Klinik
  Biasanya yang mengalami tindakan medik invasif berupa radioteraphy, radiodiagnostik dan kemoterapi adalah
pasien yang menderita kanker.
Klinik :
a. Anoreksia
Kehilangan nafsu makan dapat terjadi pada awal penyakit atau ketika tumor telah menyebar, maupun akibat
kemoterapi.
b. Kaheksia
Kaheksia sindrom yang meliputi kelemahan, penurunan berat badan serta berkurangnya masa otot tubuh. Sebagian
besar di sebabkan oleh efek kankernya sendiri bukan kemoterapi.
c. Mukositis
Mukositis dapat terjadi pada rongga mulut, lidah, tenggorokan, usus, dan rektum. Mukositis menyebabkan terjadinya
infeksi sekunder, asupan nutrisi buruk dehidrasi, lama waktu perawtan yang lebih lama.
d. Neuropati perifer
Neuropati perifer adalah seperangkat gejala yang disebabkan oleh kerusakan pada saraf yang lebih jauh
dari otak dan sumsum tulang belakang. Saraf perifer berfungsi membawa sensasi ke otak dan
mengontrol pergerakan lengan, kaki, kandung kemih dan usus. Beberapa obat kemoterapi yang
digunakan untuk mengobati kanker menyebabkan neuropati perifer. Gejala yang timbul karena
neuropati perifer sebagian besar tergantung pada saraf yang terlibat. Gejala yang umum terjadi adalah
kesemutan, penurunan kemampuan untuk merasakan tekanan, sentuhan, panas dan dingin, kesulitan
menggerakan jari jari untuk mengambil dan menjatuhkan sesuatu dan kelemahan otot.
 
Tanda-tanda Biokimia

1. Leukipenia
Terjadi penurunan jumlah sel leukosit sehingga rentan terhadap infeksi. Di tandai dengan penurunan dari nilai
normal pada bayi baru lahir
2. Hitung Jenis Leukosit
•Peningkatan jumlah eosinofil merupakan salah satu jenis leukosit yang terlibat dalam alergi dan infeksi (terutama
parasit) dalam tubuh. jumlahnya 1 – 2% dari seluruh jumlah leukosit. Nilai normal dalam tubuh: 1 – 4%.
•Peningkatan jumlah Basofil, yang merupakan salah satu jenis leukosit yang jumlahnya 0,5 -1% dari seluruh
jumlah leukosit.
•Penurunan limposit yang merupakan Salah satu leukosit yang berperan dalam proses kekebalan dan
pembentukan antibodi. Nilai normal: 20 – 35% dari seluruh leukosit.
•Peningkatan Monosit yang merupakan salah satu leukosit yang berinti besar dengan ukuran 2x lebih besar dari
eritrosit sel darah merah), terbesar dalam sirkulasi darah dan diproduksi di jaringan limpatik. Nilai normal dalam
tubuh: 2 – 8% dari jumlah seluruh leukosit.
3. Anemia
Nilai normal yaitu Wanita 12-16 gr/dL, Pria 14-18 gr/dL, Anak 10-16 gr/dL, Bayi
baru lahir 12-24 gr/dL
4. Kreatinin
Kadar kreatinin meningkat karena , dengan rentang normal untuk bayi baru lahir :
0,3 – 1,0 mg/dL; Balita : 0,2 – 0,4 mg/dL; Anak – anak : 0,3 – 0,7 mg/dL; Remaja
: 0,5 – 1,0 mg/dL; Dewasa pria : 0,6 – 1,2 mg/dL; Dewasa wanita : 0,5 – 1,1
mg/dL.
c. Tanda-tanda Fisik
 
Konstipasi
Sitotoksik agen kemoterapi dapat menghambat fungsi neurologis atau otot saluran cerna, terutama
pada usus besar menyebabkan makanan masuk ke usus dengan sangat lambat. Akibatnya air terlalu
banyak diserap usus, maka feses menjadi keras dan kering. Seorang yang mengalami kanker dikatakan
mengalami konstipasi atau sembelit apabila frekuensi buang air besar kurang dari 3 kali dalam
seminggu setelah pemberian kemoterapi dengan konsistensi keras. Pasien dengan kanker terutama yang
memiliki kanker stadium lanjut memiliki faktor yang menyebabkan konstipasi yaitu penggunaan
analgesik opioid, berkurangnya intake makanan dan minuman, dan akibat kemoterapi.
Mual dan muntah
Terjadi karena adanya peradangan sel-sel mukosa yang melapisis saluran
cerna, terutama lambung. makanan yang berminyak, makanan yang
berlemak, makanan dan minuman yang manis, bau yang menyengat,
Diare
Terjadi karena kerusakan sel epitel saluran cernasehingga absorbsi tidak
adekuat.
Toksisitas Kulit
Toksisitas kulit tidak mengancam kehidupan tetapi memperburuk kualitas
hidup pasien.
•Alopecia (kerontokan rambut)
Waktu terjadinya kerontokan rambut saat tidur dan disisir. Waktu terjadinya
kerontokan rambut beragam yaitu 1 minggu sampai 2 bulan setelah pemberian
kemoterapi yang pertama. Jumlah rambut yang mengalami kerontokan juga
beragam yaitu sedikit demi sedikit dan langsung banyak. Kerontokan rambut
yang terjadi berlangsung sekitar 1 bulan sampai rambut benar-benar habis.
Selain itu, setelah menjalani kemoterapi tekstur rambut juga berubah menjadi
lebih kasar, mudah patah dan pertumbuhan rambut menjadi lebih lambat.
•Penurunan berat badan
Penurunan berat badan bisa terjadi karena beberapa faktor diantaranya adalah penurunan nafsu
makan yang disebabkan oleh mual, muntah, dan mucositis yang dialami oleh penderita kanker
serviks dengan kemoterapi. Penurunan berat badan dapat terjadi selama 6 bulan terakhir, 2 minggu
terakhir setelah dimulainya kemoterapi atau dibandingkan dengan berat biasanya
Kelelahan (Fatigue)
Kelelahan dapat terjadi karena anemia dan kebutuhan nutrisi yang kurang
yang terjadi akibat penurunan nafsu makan. Efek kemoterapi menyebabkan adanya pelepasan zat-
zat sitokin seperti TNF (tumornekrosis faktor) dan interleukin yang menyebabkan hipotalamus
bereaksi dengan menurunkan rasa lapar mengakibatkan pasien kemoterapi mengalami penurunan
nafsu makan sehingga kebutuhan energi dalam tubuh tidak tercukupi.
•Nyeri
Rasa nyeri timbul pada bagian perut bawah dan punggung, dengan munculnya hilang
timbul, diperberat oleh aktifitas fisik yang berat atau kecapekan, setelah kemoterapi selesai
nyeri berkurang. Rasa nyeri dapat timbul akibat kanker servik itu sendiri dan dapat juga
karena pengobatan kemoterapi.
Perubahan rasa pada lidah terasa pahit
Perubahan rasa pada lidah terasa pahit (rasa tidak enak di mulut dan rasa pahit di
mulut) hampir dirasakan oleh semua pasien. Efek samping dari pengobatan kanker dan juga
kanker itu sendiri dapat menyebabkan disfungsi persepsi sensorik pada pasien. Gangguan
rasa dan bau dapat meliputi perubahan ketajaman rasa, gangguan persepsi penciuman, dan
sindrom mulut kering (xerostomia).
PENATALAKSANA

Radioterapi
Gejala yang paling sering muncul ketika seseorang mendapatkan radioterapi adalah rasa mual dan muntah,
kulit menghitam di bagian tubuh yang terkena radiasi, rambut rontok sedikit demi sedikit (namun jika
melakukan radioterapi pada bagian kepala, leher, atau muka, mungkin kerontokan yang terjadi akan lebih
banyak) merasa kelelahan, gangguan menstruasi pada perempuan, gangguan terhadap jumlah dan kualitas
sperma pada laki-laki, serta timbul berbagai masalah kulit.
1. Cobalah untuk makan dengan porsi kecil namun sering, setidaknya 6 kali dalam sehari tetapi porsi
makanannya tidak terlalu banyak.
2. Tetap memilih sumber makanan yang sehat dan bersih.
3. Sediakan selalu cemilan atau makanan ringan yang sehat, yang bisa menahan rasa lapar tiba-tiba
4. Hindari makanan pedas dan asam untuk mencegah timbul masalah pada mulut.
5. Tidak merokok atau minum alkohol
6. Menyikat gigi dengan sering untuk menjaga kesehatan serta kebersihan mulut
•Kemoterapi
Setiap pasien kanker akan mengalami efek samping kemoterapi yang berbeda-beda, tergantung dengan kondisi serta
jenis obat yang diberikan. Namun ada beberapa efek samping kemoterapi yang umum terjadi dan hal tersebut
biasanya menjadi penghambat dalam pengobatan. Berikut ini adalah cara mengatasi efek samping kemoterapi yang
muncul agar dapat mencegah kondisi tubuh yang semakin parah
•Mual dan muntah
Beberapa hal yang dapat mengatasi mual dan muntah saat kemoterapi yaitu:
a. Makan dengan porsi yang sedikit namun sering, sebab rasa mual sering kali muncul ketika perut
Anda kosong.
b. Saat mengonsumsi makanan, usahakan untuk mengunyahnya dengan perlahan.
c. Usahakan untuk mengonsumsi makanan yang bersuhu dingin. Hindari makanan hangat atau
panas karena akan menyebabkan Anda semakin mual.
d. Jangan mengonsumsi makanan dan minuman yang memiliki temperatur berbeda dalam satu
waktu.
e. Selain itu minum antara 6-8 gelas per hari atau sesuai dengan kebutuhan.
•Anemia dan kelelahan
Obat kemoterapi juga dapat membuat jumlah sel darah merah menurun hingga pasien mengalami
anemia. Namun beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk meringankan gejala tersebut adalah:
a. Istirahat yang banyak, seperti tidur siang setidaknya 15 menit dapat membantu tubuh Anda
pulih kembali. Kenali diri Anda dan istirahat lah sebelum merasa lelah.
b. Melakukan olahraga yang ringan. Tentu hal ini dapat dilakukan jika dokter mengizinkan.
c. Kelola stres dengan baik. Anda bisa menggunakan waktu luang Anda untuk melakukan hobi
atau hal-hal yang Anda sukai sehingga, stres akan terkelola dengan baik.
 
•Sariawan pada mulut
Kemoterapi menyebabkan sistem kekebalan tubuh Anda menurun, sehingga sangat mudah
terserang infeksi bakteri atau virus. Infeksi yang sering terjadi pada pasien kanker adalah infeksi
mulut. Infeksi ini ditandai dengan timbulnya sariawan pada bagian mulut, tak hanya satu luka bahkan
bisa saja semua bagian mulut dipenuhi dengan luka.
Berikut ini adalah cara mengatasi efek samping kemoterapi yang muncul agar
dapat mencegah kondisi tubuh yang semakin parah
a. Pastikan untuk menyikat gigi setidaknya 90 detik setiap 2x dalam satu hari.
Usahakan untuk menggunakan sikat gigi yang halus.
b. Hindari mengonsumsi alkohol, makanan pedas, serta makanan asam.
c. Gunakan obat kumur untuk menghilangkan bakteri yang mungkin masih
tertinggal di dalam mulut.
THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai