Virus
CLM
Dermatofitosis
Click to add photo
Skabies
2/1/20XX 4
DEFINISI
Skabies
Penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi dan
sensitisasi pada lapisan epidermis superfisial terhadap
Sarcoptes scabiei var hominis dan produknya. Penyakit
kulit yang sangat mudah menular baik secara langsung
maupun tidak langsung.
Tungau Sarcoptes scabiei berukuran 400 x 300 𝜇m dan
hampir tidak terlihat dengan mata telanjang.
Skabies
Skabies merupakan penyakit Gatal pasca skabies
kulit akibat infestasi dan
sensitisasi terhadap Meskipun telah terjadi penurunan lesi
tungau Sarcoptes scabiei var. (sembuh) tetapi gatal masih
dirasakan oleh penderita skabies
hominis beserta produknya
Etiopathogenesis
FAKTOR RISIKO
Sungkar, S. Skabies, etiologi, patogenesis, pengobatan, pemberantasan, dan pencegahan. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2016.
CARA PENULARAN
KONTAK LANGSUNG KONTAK TAK LANGSUNG
• berjabat tangan
•Pakaian, handuk, sprei, bantal
• tidur bersama
• hubungan seksual
Boediardja, SA. Handoko, RP. Skabies. Dalam: Menaldi, SLSW. Bramono, K. Indriatmi, W. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi 7. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2018. h.137-40.
Manifestasi Klinis
• Gatal merupakan gejala klinis utama pada skabies.
Rasa gatal pada masa awal infestasi tungau biasanya
terjadi pada malam hari (pruritus nokturnal), cuaca
panas, atau ketika berkeringat. Gatal terasa di sekitar
lesi, namun pada skabies kronik gatal dapat
dirasakan hingga ke seluruh tubuh. Gatal disebabkan
oleh sensitisasi kulit terhadap ekskret dan sekret
tungau yang dikeluarkan pada waktu membuat
terowongan. Masa inkubasi dari infestasi tungau
hingga muncul gejala gatal sekitar 14 hari.
KLASIFIKASI
skabies pada orang Skabies incignito
Skabies nodularis
bersih Skabies yang diobati oleh
kortikosteroid. Gejala tidak biasa, lesi berupa nodus coklat
Gatal yang tidak berat, lesi papul
distribusi atipik. kemerahan yang gatal di daerah
dan terowongan sedikit
tertutup pakaian.
Skabies
Skabies bulosa krustosa/Norwegian
Pada imunocompromaised. Bula
scabies
mirip pemfigoid bulosa Lesi berupa krusta yang luas,
skuama generalisata dan
hiperkeratosis yang tebal.
Sungkar, S. Skabies, etiologi, patogenesis, pengobatan, pemberantasan, dan pencegahan. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2016.
insect bites.jpg
Diagnosis Banding
a) Dermatitis atopik
b) Dermatitis kontak
c) Urtikaria popular
d) Insect bite
e) Eksim dishidrotik
f) Pioderma
Diagnosis
Diagnosa skabies dapat ditegakkan dengan melihat 2 dari 4
Pruritus nokturna
Ditemukan kunikulus
Sungkar, S. Skabies, etiologi, patogenesis, pengobatan, pemberantasan, dan pencegahan. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2016.
PENDAHULUAN
• Cutaneous Larva Migrans (CLM) atau creeping eruption adalah erupsi
di kulit berbentuk penjalaran serpiginosa, yang berasal dari cacing tambang
dan menginvasi kulit di kaki, tangan, bokong atau abdomen.
1
Diagnosis cutaneous larva migrans biasanya dilakukan dengan
mengamati lesi yang khas pada kulit berbagai bagian tubuh dan juga dari
riwayat kontak pasien dengan tanah.
Obat pilihan pada penyakit ini albendazole oral atau ivermectin atau
thiabendazole topikal
•Ketujuh E, Penerbit B. Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin [Internet]. 2016. Available From: Www.Bpfkui.Com
•Dave P, Pal M. Public Hlth. Vol. 7. 2021. 2/1/20XX 18
DEFINISI
• Cutaneous larva migrans
merupakan kelainan kulit
dengan peradangan berbentuk
linier atau berkelok-kelok,
menimbul dan progresif,
disebabkan oleh invasi larva
cacing tambang yang berasal
dari feses anjing dan kucing.
• Ketujuh E, Penerbit B. ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN [Internet]. 2016. Available from: www.bpfkui.com
• Yap FB bin. Cutaneous larva migrans in Hospital Kuala Lumpur, Malaysia: Rate of correct diagnosis made by the referring primary care doctors. Trans
R Soc Trop Med Hyg. 2011 Jul;105(7):405–8.
• Dokter Spesialis B. PANDUAN PRAKTIK KLINIS. 2017.
19
EPIDEMIOLOGI Cutaneous Larva
Migrans banyak
ditemukan di negara
dengan iklim tropis dan
subtropic seperti:
• Amerika Tengah
• Amerika Selatan
• Karibia
• Afrika
• Australia
• Asia Tenggara
• Indonesia
• Ketujuh E, Penerbit B. ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN [Internet]. 2016. Available from: www.bpfkui.com
20
Click to add photo
ETIOPATOGENESIS
• Ancylostoma braziliense
• Ancylostoma caninum
• Ketujuh E, Penerbit B. ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN [Internet]. 2016. Available from: www.bpfkui.com
• Robles D. Cutaneous Larva Migrans. Medscape. 2020.
• Migrans. Maxfield L CJS. Cutaneous Larva Migrans. In: StatPearls Treasure Island (FL): StatPearls Publishing. 2022.
• Palgunadi BU. CUTANEOUS LARVA MIGRANS Bagus Uda Palgunadi Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya CUTANEOUS larvae
FAKTOR RESIKO
• Hendarni Wijaya Prodi Kesehatan Masyarakat N, Surya Global Yogyakarta Stik, Ringroad Selatan km J, Potorono Banguntapan Bantul
Yogyakarta B. EDUKASI PERSONAL HYGIENE DAN PENGENDALIAN FAKTOR RISIKO INFEKSI CACING TAMBANG
[Internet]. Available from: http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JPM 22
2
1 3
• Masa inkubasi sekitar 5 sampai 15 hari, dengan
• Terasa gatal dan panas. kisaran beberapa menit sampai 165 hari, selama
Rasa panas dan gatal dapat dirasakan sepanjang waktu larva tertidur.
hari terutama malam hari
• Setelah masa inkubasi, larva mulai bermigrasi dan
berkeliaran dengan bebas di epidermis,
menghasilkan pembentukan eritematosa, sedikit
terangkat, berliku-liku, berkelok-kelok, atau, lebih
• Hidayati MN. Cutaneous Larva Migrans Pada Anak Usia 3 Tahun. Vol. 10. jarang, jalur linier memanjang dari papula coklat
• Leung AKC, Barankin B, Hon KLE. Cutaneous Larva Migrans. Recent Pat Inflamm Allergy Drug Discov [Internet]. 2017 Aug
17;11(1). Available from: http://www.eurekaselect.com/149135/article kemerahan - tempat penetrasi larva 23
Cutaneous larva migrans pada kaki kiri dengan gambaran saluran serpiginous.
24
DIAGNOSIS
Riwayat pajanan cacing tambang zoonosis seperti menanyakan
apakah pasien memiliki pekerjaan atau aktivitas yang sering kontak
Anamnesis dengan pasir atau tanah tanpa menggunakan pelindung atau alas
kaki.
Bintik merah menonjol yang gatal kemudian menjadi memanjang
dan berkelok – kelok membentuk alur di bawah kulit.
• Lesi kulit muncul dalam 1-5 hari setelah pajanan berupa plak eritematosa,
Pemeriksaan Fisik vesikular berbentuk linear dan serpiginosa. Lebar lesi kira-kira 3 mm,
panjang 15-20 cm.
• Predileksi pada kaki dan bokong, beberapa pasien disertai wheezing,
Pemeriksaan Penunjang urtikaria, dan batuk kering
26
DIAGNOSIS BANDING
Skabies
Tinea korporis
Herpes zoster
Dermatitis venenata
Insect bite
• Ketujuh E, Penerbit B. ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN [Internet]. 2016. Available from: www.bpfkui.com
• Dokter Spesialis B. PANDUAN PRAKTIK KLINIS. 2017.
TATALAKSANA
• Ketujuh E, Penerbit B. ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN [Internet]. 2016. Available
from: www.bpfkui.com.
• Robles D. Cutaneous Larva Migrans. Medscape. 2020
• Maxfield L CJS. Cutaneous Larva Migrans. In: StatPearls Treasure Island (FL): StatPearls
Publishing. 2022.
PENCEGAHAN
Rajin mencuci tangan.
Menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
Selalu menggunakan alas kaki saat berjalan.
Selalu menggunakan alas saat berjemur di atas pasir pantai.
Selalu menjaga kebersihaan hewan peliharaan.
Mencegah hewan peliharaan buang air besar sembarangan.
Pengobatan antihelmin secara rutin terhadap binatang peliharaan (anjing dan kucing).
Hewan dilarang untuk berada di wilayah pantai dan taman bermain.
Rutin memeriksakan hewan peliharaan ke dokter hewan.
• Hidayati MN. Cutaneous Larva Migrans Pada Anak Usia 3 Tahun. Vol. 10.
• Jeyaprakasam J, Kumar Jeyaprakasam N. A Worm; Not A Germ: Managing Cutaneous Larva Migrans at Kuang Health Clinic, Selangor, Malaysia. Vol. 3, Asian Journal of Medical Case Reports. 2021.
FAVUS
Mahajan R, Sahoo AK. Management of tinea corporis, tinea cruris, and tinea pedis: A comprehensive review. Indian Dermatol. Online J. 2016;7:77–86.
Terima kasih