Anda di halaman 1dari 26

Unit Cost: why?

Penentu Strategi Pentarifan


dan Alat Advocacy
1935
2002
1935
2002
1935
2002
1935
2002
Informasi: aset strategis rumah sakit
Sebagian besar staf rumah sakit adalah tenaga kerja yang
berperan menghasilkan, mengolah, mengubah,
mengombinasikan,... informasi
Apa jadinya... Jika informasi kesehatan tidak
dikelola menggunakan metode dan teknologi
informasi?
Langkah lebih lanjut setelah
pengembangan unit cost
1. Pencatatan data
secara akurat

2. Investasi teknologi informasi

3. Sistem informasi keuangan


Skenario pembayaran dengan
DRG
Pasien pulang
Dokter membuat discharge summary dan diagnosis
Rekam medis - 30,000 k
- Standar
Koder  ICD-10 dan ICD 9 CM - Dirumusk
Grouper  kode DRG (WHO)
- ICD-10C
Data dikirimkan ke asuransi
Pembayaran menggunakan Prospective Payment
System (PPS)
Update laporan pembiayaan rumah sakit
- 500 kode DRG
- Dikelompokkan
Kesamaan
Kesamaan
Pendahuluan
 Informasi tentang
unit cost diperlukan oleh
suatu lembaga usaha, baik yang profit
oriented maupun yang non-profit oriented,
untuk pendukung pembuatan kebijakan
atau pembuatan keputusan manajemen di
lembaga usaha tersebut.

 ….Garbage in, garbage out….Informasi


unit cost yang kurang memadai akan
membawa keputusan/kebijakan
manajemen ke arah yang salah dan akan
menghambur-hamburkan sumberdaya
lembaga usaha.
Pendahuluan
 Penciptaan profitabilitas lembaga
usaha yang memadai tidak akan
dapat dilakukan tanpa informasi unit
cost,
 demikian juga dengan besaran
subsidi yang akan diberikan kepada
suatu lembaga usaha tidak akan
dapat ditentukan besarannya secara
“tepat” tanpa informasi unit cost.
Berapa Tarif Suatu
Pelayanan RS apabila
diketahui Unit Costnya
Rp 30.000?
Strategi Pentarifan RS
 Perlu pemahaman tentang model 3 C
 Model Tiga C dari Philip Kotler memberikan
pemahaman yang mudah dimengerti dalam
rangka penentuan tarif RS. Model 3 C
tersebut adalah:
• Cost
• Characteristics of products
• Competitor
 Cost atau informasi tentang unit cost, menjadi
salahsatu kunci dalam strategi pentarifan RS.
Model 3 C

C OST

STRATEGI
PENTARIFAN
RUMAHSAKIT
C
C
HARACTERISTICS
Of OMPETITOR
PRODUCT
COST, CHARACTERISTICS of PRODUCT,
dan COMPETITORS

 COST
 Informasi mengenai seberapa besar unit cost dari suatu produk
atau layanan yang ada di rumahsakit. Informasi ini harus
tersedia dan harus akurat.
 CHARACTERISTICS of PRODUCT
 Informasi yang terkait dengan sejauh mana konsumen
menghargai karakteristik produk yang ditawarkan oleh RS.
Informasi ini terkait dengan willingness to pay dan ability to pay.
 COMPETITORS
 Informasi tentang pesaing, terutama tarif yang ditentukan oleh
pesaing. Informasi ini akan sangat menentukan dalam kondisi
rumahsakit memiliki pesaing.
Pendekatan Pentarifan
 Cost-based Pricing
 Tarif = Direct Cost + Overhead Cost + Profit Margin

 Demand-based Pricing
 Penentuan tarif yang didasarkan pada persepsi

konsumen tentang nilai barang/jasa yang


ditawarkan.
• Willingness to pay dan ability to pay
 Competition-based Pricing
 Penentuan tarif yang didasarkan pada tarif pesaing
Empat cara konsumen
mendefinisikan Value
Trade-off antara pengorbanan
Value = pengorbanan sekecil-kecilnya
Dengan kualitas yang diterima

VALUE is
VALUE is THE QUALITY I GET
FOR THE PRICE I PAY
LOW PRICE

VALUE is
VALUE is
WHATEVER I WANT
IS ALL THAT I GET
in A PRODUCT FOR ALL I GIVE
or SERVICE

Kualitas dan fitur yang sesuai dgn Seberapa besar manfaat total
Konsumen lebih penting daripada harga Yang diterima atas pengorbanan
Yang dikeluarkan
Strategi Pentarifan
 Cost-based Pricing  Value is everythingI want in
 Cost plus pricing a service
• Prestige pricing
 Fee for service
 Competition-based
 Skimming pricing
Pricing
 Value is the quality I get for
the price I pay:
 Strategi: • Value pricing
• Price signaling • Market segmentation
• Going-rate pricing pricing
 Demand-based Pricing
 Value is all that I get for all
that I give
 Value is low price • Price framing
• Discounting • Price bundling
• Odd pricing • Complementary pricing
• Synchro-pricing • Result-based pricing
• Penetration Pricing
Strategi Pentarifan:
Cost-Based Pricing
Markup Pricing
Unit cost
Markup Price =
1 – desired return on sales

Target-Return Pricing
Desired return x invested capital
Target-Return Price = Unit cost +
Unit sales
Fixed cost
Break-even volume =
Price – variable cost
Unit Cost: Alat Advocacy
 Bagi pembuat kebijakan dalam lembaga usaha non profit:
1. Penentuan anggaran
2. Penentuan besaran subsidi
3. Penentuan kelayakan produk pelayanan
4. Penentuan kebijakan efisiensi
5. Penentuan kebijakan cost-effectiveness
6. Penentuan tarif pelayanan
7. Penentuan kebijakan insentif dan gaji
8. penentuan pembelian alkes dan non-alkes
9. Penentuan kebijakan SDM
10. Penentuan kebijakan outsourcing dan kebijakan strategis lainnya
11. Penentuan kebijakan persediaan
12. Penentuan kebijakan investasi
 Bagi pembuat kebijakan dalam lembaga usaha profit:
1. Penentuan anggaran

2. Penentuan besaran subsidi

3. Penentuan kelayakan produk pelayanan

4. Penentuan kebijakan efisiensi

5. Penentuan kebijakan cost-effectiveness

6. Penentuan tarif pelayanan

7. Penentuan kebijakan insentif dan gaji

8. Penentuan strategi bersaing

9. Penentuan tingkat keuntungan lembaga usaha

10. Penentuan pembelian alkes dan non-alkes

11. Penentuan kebijakan SDM

12. Penentuan kebijakan outsourcing dan kebijakan


strategis lainnya
13. Penentuan kebijakan persediaan

14. Penentuan kebijakan investasi


Contoh DRG

ICD-9
Diagnosis primer:
ICD-9 36.1 – “Bypass, aortocoronary”

Diagnosis sekunder:

ICD-9
Valvuloplasty, Atherectomy, Catheterization,
Angiocardiogram, or Arteriogram

DRG 106:

DRG
“Coronary Bypass with Cardiac Catheterization”

Medicare Average Reimbursement: $$


$37,000

Anda mungkin juga menyukai