Definisi • Succession Management adalah proses manajemen perusahaan dalam mengidentifikasi potensi calon-calon karyawan yang akan meneruskan alur kepemimpinan organisasi. • Seperti diketahui, persaingan bisnis terus berkembang dan semakin ketat dari waktu ke waktu. Untuk mengatasi hal demikian, perusahan tentu harus mencari SDM baru dengan kualitas terbaik. • Dengan begitu, organisasi dapat terus bersaing dengan kompetitor bisnis lainnya. Serta, produktivitas perusahaan pun dapat terus berkembang. Mengapa Manajemen Suksesi begitu Penting a) Melalui Succession Management, perusahaan dapat memastikan setiap divisi memiliki kedalaman kompetensi SDM. Selain itu, dengan hal ini organisasi pun bisa memenuhi tujuan dengan lebih mudah. b) Apabila suatu organisasi sudah mempunyai komitmen kuat atas manajemen suksesi, tentu tidak akan kesulitan untuk memperoleh calon-calon pemimpin yang baik di masa mendatang. c) Tak hanya itu, Succession management pun akan membantu organisasi untuk meningkatkan kompetitif bisnis, memperkirakan kebutuhan calon pimpinan, mengumpulkan data tenaga kerja yang dibutuhkan secara akurat, dan sebagainya. d) Pengelolaan manajemen suksesi kepemimpinan perusahaan berada dibawah wewenang dewan direksi dan CEO Perusahaan. Melalui pihak-pihak ini, kebutuhan akan calon pemimpin dimasa depan akan lebih mudah ditentukan. Manfaat Manajemen Suksesi 1) Meningkatkan Ketersediaan SDM yang Berkualitas 2) Risiko Kehilangan Pimpinan Perusahaan Berpengalaman Dapat Berkurang 3) Menghemat Waktu dan Biaya Perekrutan Karyawan Baru 4) Divisi HRD Dapat Terlibat Dalam Penentuan Calon Pimpinan Succession Management vs Succession Planning: Mana yang Lebih Efektif? • Succession management merupakan cara perusahaan untuk memperoleh talenta-talenta terbaik untuk mengisi posisi jajaran kepemimpinan. • Sedangkan succession planning adalah perencanaan organisasi untuk mendapat karyawan paling potensial yang akan mengisi satu posisi kepemimpinan. • Jadi, agar dapat berjalan dengan efektif perusahaan dapat menyesuaikan kebutuhan jajaran pimpinan. Jika perusahaan hanya membutuhkan satu posisi kepemimpinan yang perlu diisi, maka bisa menerapkan sistem succession planning. • Namun, jika perusahaan perlu melakukan regenerasi pimpinan untuk banyak divisi, sebaiknya menggunakan metode succession management. Dengan begitu, organisasi dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan porsinya. Cara Menerapkan Succession Management 1) Identifikasi Tujuan Perusahaan 2) Tentukan Posisi-Posisi Kunci yang Akan Dituju 3) Fokus Pada Matriks Kebutuhan Kompetensi 4) Evaluasi Bench Strength 5) Bangun Pangkalan Succession Management 6) Lakukan Perencanaan Perkembangan dengan Selaras 7) Menerapkan Promosi Jabatan Manajemen Suksesi/Estafet • Paul Karofsky mengemukakan bahwa rata-rata umur perusahaan keluarga hanya 24 tahun karena peralihan antar generasi kurang berjalan mulus • Salah satu kelemahan yang sering dimiliki oleh perusahaan di Indonesia adalah kelemahan pola pengembangan sumber daya manusia pada level menengah dan pengelolaan persiapan suksesi untuk tujuan jangka panjang Multi Generation Issues • Do not acknowledge DO NOT WANT TO SHARE THE POWER • The maturity and expertise
• Enjoy the life
Successors do not have high motivation to improve the company • Please the Big Boss
• Second Class Decision
Do not receive enough support from Owners/Seniors • Reduction of authority Hambatan dalam Rencana Suksesi a) Cara yang buruk dalam mengekspresikan perasaan dan keinginan b) Perbedaan yang dilihat sebagai beban, bukan sebagi aset c) Komunikasi tidak langsung d) Kelangkaan (Scarcity) : sumber daya finansial, peranan dan kekuasaan e) Sejarah f) Orientasi terhadap yang lain (other oriented) menyangkut perubahan g) Pengendalian 7 Langkah dalam Proses Suksesi 1) Mengevaluasi struktur kepemilikan 2) Mengembangkan gambaran struktur yang diharapkan setelah suksesi 3) Mengevaluasi keinginan keluarga dan contigency plan 4) Mengembangkan proses pemilihan, melatih dan mentoring penerus masa depan 5) Melakukan aktivitas team building dari keluarga 6) Menciptakan dewan direksi yang efektif 7) Memasukkan penerus pada saat terbaik, yakni ketika pendiri berusia sekitar 50 tahun dan usia penerus diawal 30 tahun 7 Langkah dalam Proses Suksesi • Untuk mengawal proses suksesi di atas, prinsip utama “Lima Pemikiran” (Five Insights) dan “4P” yang diperkenalkan Ward (2004) dapat diterapkan Lima Pemikiran (Five Insights) 1) Menghargai perubahan : Perusahaan keluarga yang sukses sangat menghargai tantangan dalam menggabungkan keluarga dan bisnis 2) Penanganan Isu. a) Isu suksesi b) Bagaimana membiayai pertumbuhan bisnis dan likuiditas keluarga c) Bagaimana menarik minat, mempertahankan, memotivasi dan memberi penghargaan kepada manajer-manajer utama yg bukan anggota keluarga d) Mempekerjakan anggota keluarga, yaitu siapa yang diijinkan untuk bergabung dalam bisnis dan apa persyaratannya Lima Pemikiran (Five Insights) 3) Pentingnya komunikasi : Komunikasi yang baik berarti bahwa informasi, pemikiran dan perasaan tidak hanya disampaikan tapi juga diterima dan dimengerti 4) Perencanaan Penting dan Kontinuitas : Keluarga yang memiliki bisnis harus merencanakan 4 hal : a) Rencana strategi bisnis (business strategy plan) b) Rencana suksesi kepemilikan dan kepemimpinan (leadership and ownership succession plan) c) Rencana finansial pribadi (personal financial plan) bagi anggota keluarga d) Rencana kontinuitas keluarga (family continuity plan) 5) Keharusan berkomitmen “4P” (The Four P’s) oleh Ward (2004) 1) Policies before The Need : menetapkan kebijakan-kebijakan sebelum kebutuhan akan kebijakan-kebijakan itu muncul, misal isu kompensasi dan performance appraisal 2) Sense of Purpose, menjawab pertanyaan berikut ini : Mengapa kita melakukan ini? Mengapa bekerja sangat keras? Mengapa kita menghabiskan waktu untuk mengembangkan kebijakan? Mengapa kita menghabiskan energi begitu banyak untuk menyiapkan masa depan? 3) Process, semua pikiran dan pertemuan serta diskusi yang dilakukan bersama anggota keluarga untuk memecahkan isu-isu 4) Parenting, Sejauh mana orang tua memberi perhatian untuk mempersiapkan anak-anak atau generasi berikutnya dalam mengelola masa depan perusahaan keluarga Strategi Mengelola Perubahan • Harus menyediakan ruang untuk langkah-langkah perbaikan secara bertahap dan memungkinkan untuk dilakukan evaluasi disetiap milestone • Contoh : JCG Mastery of Change Model : a Holistic Approach JCG Octagon Managerial Competency JCG Octagon Managerial Competency Profil kompetensi manajerial terbagi menjadi 8 dimensi atau cluster : 1) Transformation/Performance 2) Planning 3) Risk Awareness 4) Strategic Orientation 5) Leadership 6) Implementation 7) Entrepreneurial Spirit 8) Poblem Solving JCG Octagon Managerial Competency Menggambarkan 8 dimensi kompetensi yang saling berpasangan 1) Leadership – Performance : Kepemimpinan yang baik harus teraktualisasi dalam peningkatan kinerja 2) Planning – Implementation : Perencanaan yang baik harus direalisasikan dalam implementasinya 3) Strategic Orientation – Problem Solving : Orientasi strategis harus menuju kepada pemecahan masalah 4) Entrepreneurial Spirit – Risk Awareness : Semangat entrepreneurial harus dimbangi oleh kesadaran terhadap resiko