Anda di halaman 1dari 19

PERTEMUAN XI

MATA KULIAH PERENCANAAN SDM

MANAJEMEN SUKSESI
(Dosen : Yumartono SE. MM.)

NIBA/GICI Business School


Definisi
• Succession Management adalah proses manajemen
perusahaan dalam mengidentifikasi potensi calon-calon
karyawan yang  akan meneruskan alur kepemimpinan
organisasi.
• Seperti diketahui, persaingan bisnis terus berkembang dan
semakin ketat dari waktu ke waktu. Untuk mengatasi hal
demikian, perusahan tentu harus mencari SDM baru dengan
kualitas terbaik. 
• Dengan begitu, organisasi dapat terus bersaing dengan
kompetitor bisnis lainnya. Serta, produktivitas perusahaan pun
dapat terus berkembang.
Mengapa Manajemen Suksesi begitu
Penting
a) Melalui Succession Management, perusahaan dapat memastikan setiap divisi
memiliki kedalaman kompetensi SDM. Selain itu, dengan hal ini organisasi pun
bisa memenuhi tujuan dengan lebih mudah.
b) Apabila suatu organisasi sudah mempunyai komitmen kuat atas manajemen
suksesi, tentu tidak akan kesulitan untuk memperoleh calon-calon pemimpin
yang baik di masa mendatang. 
c) Tak hanya itu, Succession management pun akan membantu organisasi untuk
meningkatkan kompetitif bisnis, memperkirakan kebutuhan calon pimpinan,
mengumpulkan data tenaga kerja yang dibutuhkan secara akurat, dan
sebagainya. 
d) Pengelolaan manajemen suksesi kepemimpinan perusahaan berada dibawah
wewenang dewan direksi dan CEO Perusahaan. Melalui pihak-pihak ini,
kebutuhan akan calon pemimpin dimasa depan akan lebih mudah ditentukan.
Manfaat Manajemen Suksesi
1) Meningkatkan Ketersediaan SDM yang Berkualitas
2) Risiko Kehilangan Pimpinan Perusahaan
Berpengalaman Dapat Berkurang
3) Menghemat Waktu dan Biaya Perekrutan Karyawan
Baru
4) Divisi HRD Dapat Terlibat Dalam Penentuan Calon
Pimpinan
Succession Management vs Succession
Planning: Mana yang Lebih Efektif?
• Succession management merupakan cara perusahaan untuk memperoleh
talenta-talenta terbaik untuk mengisi posisi jajaran kepemimpinan. 
• Sedangkan succession planning adalah perencanaan organisasi untuk
mendapat karyawan paling potensial yang akan mengisi satu posisi
kepemimpinan.
• Jadi, agar dapat berjalan dengan efektif perusahaan dapat menyesuaikan
kebutuhan jajaran pimpinan. Jika perusahaan hanya membutuhkan satu
posisi kepemimpinan yang perlu diisi, maka bisa menerapkan sistem
succession planning.
• Namun, jika perusahaan perlu melakukan regenerasi pimpinan untuk banyak
divisi, sebaiknya menggunakan metode succession management. Dengan
begitu, organisasi dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan porsinya.
Cara Menerapkan Succession Management
1) Identifikasi Tujuan Perusahaan
2) Tentukan Posisi-Posisi Kunci yang Akan Dituju
3) Fokus Pada Matriks Kebutuhan Kompetensi
4) Evaluasi Bench Strength
5) Bangun Pangkalan Succession Management
6) Lakukan Perencanaan Perkembangan dengan Selaras
7) Menerapkan Promosi Jabatan
Manajemen Suksesi/Estafet
• Paul Karofsky mengemukakan bahwa rata-rata umur
perusahaan keluarga hanya 24 tahun karena peralihan
antar generasi kurang berjalan mulus
• Salah satu kelemahan yang sering dimiliki oleh
perusahaan di Indonesia adalah kelemahan pola
pengembangan sumber daya manusia pada level
menengah dan pengelolaan persiapan suksesi untuk
tujuan jangka panjang
Multi Generation Issues
• Do not acknowledge
DO NOT WANT TO SHARE THE POWER
• The maturity and expertise

• Enjoy the life


Successors do not have high motivation to
improve the company • Please the Big Boss

• Second Class Decision


Do not receive enough support from
Owners/Seniors • Reduction of authority
Hambatan dalam Rencana Suksesi
a) Cara yang buruk dalam mengekspresikan perasaan dan keinginan
b) Perbedaan yang dilihat sebagai beban, bukan sebagi aset
c) Komunikasi tidak langsung
d) Kelangkaan (Scarcity) : sumber daya finansial, peranan dan
kekuasaan
e) Sejarah
f) Orientasi terhadap yang lain (other oriented) menyangkut
perubahan
g) Pengendalian
7 Langkah dalam Proses Suksesi
1) Mengevaluasi struktur kepemilikan
2) Mengembangkan gambaran struktur yang diharapkan setelah suksesi
3) Mengevaluasi keinginan keluarga dan contigency plan
4) Mengembangkan proses pemilihan, melatih dan mentoring penerus
masa depan
5) Melakukan aktivitas team building dari keluarga
6) Menciptakan dewan direksi yang efektif
7) Memasukkan penerus pada saat terbaik, yakni ketika pendiri berusia
sekitar 50 tahun dan usia penerus diawal 30 tahun
7 Langkah dalam Proses Suksesi
• Untuk mengawal proses suksesi di atas, prinsip utama
“Lima Pemikiran” (Five Insights) dan “4P” yang
diperkenalkan Ward (2004) dapat diterapkan
Lima Pemikiran (Five Insights)
1) Menghargai perubahan : Perusahaan keluarga yang sukses
sangat menghargai tantangan dalam menggabungkan
keluarga dan bisnis
2) Penanganan Isu.
a) Isu suksesi
b) Bagaimana membiayai pertumbuhan bisnis dan likuiditas keluarga
c) Bagaimana menarik minat, mempertahankan, memotivasi dan
memberi penghargaan kepada manajer-manajer utama yg bukan
anggota keluarga
d) Mempekerjakan anggota keluarga, yaitu siapa yang diijinkan untuk
bergabung dalam bisnis dan apa persyaratannya
Lima Pemikiran (Five Insights)
3) Pentingnya komunikasi : Komunikasi yang baik berarti bahwa
informasi, pemikiran dan perasaan tidak hanya disampaikan tapi
juga diterima dan dimengerti
4) Perencanaan Penting dan Kontinuitas : Keluarga yang memiliki
bisnis harus merencanakan 4 hal :
a) Rencana strategi bisnis (business strategy plan)
b) Rencana suksesi kepemilikan dan kepemimpinan (leadership and ownership
succession plan)
c) Rencana finansial pribadi (personal financial plan) bagi anggota keluarga
d) Rencana kontinuitas keluarga (family continuity plan)
5) Keharusan berkomitmen
“4P” (The Four P’s) oleh Ward (2004)
1) Policies before The Need : menetapkan kebijakan-kebijakan sebelum kebutuhan
akan kebijakan-kebijakan itu muncul, misal isu kompensasi dan performance
appraisal
2) Sense of Purpose, menjawab pertanyaan berikut ini : Mengapa kita melakukan
ini? Mengapa bekerja sangat keras? Mengapa kita menghabiskan waktu untuk
mengembangkan kebijakan? Mengapa kita menghabiskan energi begitu banyak
untuk menyiapkan masa depan?
3) Process, semua pikiran dan pertemuan serta diskusi yang dilakukan bersama
anggota keluarga untuk memecahkan isu-isu
4) Parenting, Sejauh mana orang tua memberi perhatian untuk mempersiapkan
anak-anak atau generasi berikutnya dalam mengelola masa depan perusahaan
keluarga
Strategi Mengelola Perubahan
• Harus menyediakan ruang untuk langkah-langkah
perbaikan secara bertahap dan memungkinkan untuk
dilakukan evaluasi disetiap milestone
• Contoh : JCG Mastery of Change Model : a Holistic
Approach
JCG Octagon Managerial Competency
JCG Octagon Managerial Competency
Profil kompetensi manajerial terbagi menjadi 8 dimensi atau cluster :
1) Transformation/Performance
2) Planning
3) Risk Awareness
4) Strategic Orientation
5) Leadership
6) Implementation
7) Entrepreneurial Spirit
8) Poblem Solving
JCG Octagon Managerial Competency
Menggambarkan 8 dimensi kompetensi yang saling berpasangan
1) Leadership – Performance : Kepemimpinan yang baik harus
teraktualisasi dalam peningkatan kinerja
2) Planning – Implementation : Perencanaan yang baik harus
direalisasikan dalam implementasinya
3) Strategic Orientation – Problem Solving : Orientasi strategis
harus menuju kepada pemecahan masalah
4) Entrepreneurial Spirit – Risk Awareness : Semangat
entrepreneurial harus dimbangi oleh kesadaran terhadap
resiko

Anda mungkin juga menyukai