170610200009
Manajemen Talenta
Manajemen talenta adalah serangkaian proses sumber daya manusia terpadu dalam
mengidentifikasi, mengelola dan mengembangkan kemampuan seseorang
berdasarkan kinerja yang dimiliki dengan tujuan mendapatkan karyawan yang tetap sesuai
dengan pekerjaan yang diharapkan oleh perusahaan.
Pengertian Manajemen Talenta Menurut Ahli
● Lewis & Heckman, 2006
Manajemen talenta sebagai sebuah proses secara keseluruhan mulai dari rekrutmen,
penempatan, sampai pengembangan dan perencanaan untuk pengembangan pegawai
ke arah yang lebih baik.
● Rampersad, 2006
Manajemen talenta adalah cara pengelolaan talenta dalam organisasi secara efektif,
perencanaan dan pengembangan suksesi di perusahaan, realisasi pengembangan diri
karyawan secara maksimal, dan pemanfaatan bakat secara optimal
● Wibowo et al, 2017
Manajemen talenta adalah sebuah konsep yang dimulai dari bagaimana bisa
merencanakan, mendapatkan, mengembangkan, dan mempertahankan sebuah bakat
dalam organisasi atau perusahaan.
● Pella & Inayati, 2011
Manajemen talenta adalah suatu proses untuk memastikan suatu perusahaan mengisi
posisi kunci pemimpin masa depan (future leaders) dan posisi yang mendukung
kompetensi inti perusahaan (unique skill and high strategic value)
Talent Mapping adalah proses mengevaluasi bakat yang teridentifikasi di suatu perusahaan
Content
1. Determinasi bakat mendatang yang dibutuhkan
2. Melakukan asesmen dengan pekerja
3. Ketersediaan lowongan pekerjaan
4. Sumber kandidat terekrut
5. Tracker rekrutmen
Contoh Kasus
PT PLN
Pemasalahan
PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat menjadi ketua project LDP (Leadership Development
Program) setelah menjadi unit terbaik PT PLN (Persero) se-Indonesia. Yaitu sebagai kontributor
terbesar pendapatan PT PLN (Persero) seluruh Indonesia yaitu sebesar 20% dari seluruh
pendapatan. Akan tetapi, dalam proses menjalankan tugasnya pelaksanaan LDP (Leadership
Development Program), PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat mengalami berbagai
permasalahan, hingga sudah dilakukan penelitian terkait manajemen talenta, yaitu sebagai
berikut. Dalam lingkungan bisnis global yang dinamis dan kompetitif, perusahaan menghadapi
beberapa tantangan: jumlah pegawai yang menduduki jabatan struktural sebagian besar
merupakan usia produktif (rata-rata diatas 41 tahun) sehingga ada kesenjangan usia yang
besar dan menghambat pertumbuhan perusahaan. Masalah lainnya adalah rekruitmen pegawai
baru besarbesar dilakukan dengan keterampilan yang tidak sesuai dengan
persyaratan jabatan struktural karena didominasi lulusan SMA.
Namun, karena upaya perusahaan untuk menarik karyawan berkualitas,
perusahaan telah mengamankan jalur karir untuk 2.621 karyawan.
Solusi
● Menetapkan Kriteria Talenta di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dalam menetapkan
kriteria seorang pegawai yang dapat digolongkan menjadi calon kandidat talent, PT PLN
(Persero) Distribusi Jawa Barat menggabungkan hasil pengukuran sasaran kinerja pegawai
dan pengukuran kompetensi individu yang dilakukan per-semester.
● Seleksi Kelompok Pusat Pengembangan Talenta Seleksi pegawai didasarkan pada jumlah
kebutuhan pegawai dan kriteria pegawai yang dibutuhkan pada setiap unit. Calon kandidat
akan melalui proses fit and proper test dan Uji Portofolio Kompetensi.
● Membuat Program Percepatan Pengembangan Talenta PT PLN (Persero) Distribusi Jawa
Barat
● Menugaskan Posisi Kunci PT PLN (Persero) Distribusi Jawa BaratDalam hal ini, PT PLN
(Persero) Distribusi Jawa Barat hanya berwenang untuk menyiapkan dan menempatkan
talent pada posisi Supervisor Atas dan Supervisor Bawah. Sedangkan, penempatan untuk
Manajemen Atas dan Manajemen Dasar merupakan wewenang kantor pusat.
● Mengevaluasi Kemajuan Program Manajemen Talent Sebagai langkah terakhir dari
manajemen talenta, PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat memonitor keberhasilan
program, yaitu dengan mengukur pencapaian MLI (Maturity Level Indicator) dan KPI (Key
Performance Indicator). Maturity Level diukur berdasarkan bagaimana pelaksanaan/proses
pengembangan kader yang dilakukan oleh unit.
Solusi
Setiap manajer lini idealnya mengetahui kekuatan dan kelemahan masing-masing bawahan
mereka dan karena itu paling cocok untuk pendampingan dan pembinaan. Manajer lini inilah
yang perlu dipersiapkan untuk kesuksesan di departemennya masing-masing. Mereka harus
dapat mengklasifikasikan orang-orang yang berkinerja tinggi, berkinerja sedang, dan berkinerja
rendah. Mereka juga harus memiliki keberanian untuk membuat keputusan tentang karyawan
yang berkinerja buruk. BNI membutuhkan proses kepemimpinan dan peningkatan keterampilan
yang berkelanjutan. Kompetensi yang dibutuhkan setiap unit bisnis harus dipenuhi untuk
mencapai tujuan jangka pendek dan jangka panjang perusahaan. Demikian pula, nilai nilai
perusahaan harus diterapkan dan terus dipupuk di semua tingkatan manajemen perusahaan.
Nilai-nilai tersebut menjadi polis asuransi yang menjamin keselarasan segala tindakan yang
diambil.