Anda di halaman 1dari 18

FAKTOR-FAKTOR SOSIOKULTURAL

(PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA)


DISUSUN OLEH :

HASMARUDDIN
INDAH PURNAMA SARI
WETNAWATI
BAB I PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG MASALAH
Proses pembelajaran bahasa banyak faktor yang
mempengaruhi dalam mencapai tujuan pembelajaran dan
salah satunya adalah faktor sosio-kultural.
Pandangan yang mampu mengakomodasi sociocultural-
revolution dalam teori belajar dan pembelajaran
dikemukakan oleh Lev Vigotsky.
Menurut Lev Vigotsky :

Jalan pikiran seseorang harus dimengerti dari latar sosial-


budaya dan sejarahnya.

Artinya, untuk memahami pikiran seseorang bukan dengan


cara menelusuri apa yang ada dibalik otaknya dan pada
kedalaman jiwanya, melainkan dari asal-usul tindakan
sadarnya, dari interaksi sosial yang dilatari sejarah hidupnya
.
Rumusan Masalah
Kajian dalam makalah ini adalah mengenai sosio-budaya dan
bahasa, sosio-budaya dalam pemerolehan bahasa kedua, dan
aplikasinya dalam pembelajaran bahasa.

Tujuan Penulisan
Makalah ini ditulis bertujuan untuk mendeskripsikan faktor
sosial budaya dan bahasa secara umum dan faktor sosio-budaya
dalam pemerolehan bahasa kedua.
BAB II PEMBAHASAN

BAHASA
• Pengertian Bahasa
Banyak ahli bahasa yang telah memberikan uraiannya
tentang pengertian bahasa. Sudah barang tentu hampir
setiap ahi berbeda-beda cara menyampaikannya. Namun
dari perbedaan yang ada tersebut, kita masih dapat
mengambil kesimpulan umum yang sama. Semuanya
memberikan keterangan bahwa bahasa adalah alat untuk
berkomunikasi, bahwa bahasa adalah rangkaian bunyi yang
dihasilkan oleh alat ucap manusia secara sadar, dan bahwa
bahasa itu diatur oleh suatu sistem.
Bahasa tidak terpisahkan dari manusia dan selalu
mengikuti  dalam setiap kegiatan manusia.
Bahasa wajar dimiliki manusia.
Kewajaran ini mungkin menyebabkan bahasa dianggap
sebagai alat kominikasi sehari-hari yang biasa saja,
sehingga tidak perlu mendapat perhatian yang selayaknya
sesuai dengan fungsinya di dalam masyarakat.
Bahasa adalah tanda yang jelas dari kepribadian, keluarga,
bangsa, dan budi pekerti manusia.
PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

Pembelajaran merupakan salah satu materi pelajaran


yang sangat penting di sekolah.
Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia
bagi siswa adalah untuk mengembangkan kemampuan
berbahasa Indonesia sesuai dengan kemampuan,
kebutuhan, dan minatnya, sedangkan
bagi guru adalah untuk mengembangkan potensi bahasa
Indonesia siswa, serta lebih mandiri dalam menentukan
bahan ajar kebahasaan sesuai dengan kondisi lingkungan
sekolah dan kemampuan siswa. (BSNP 2006).
BUDAYA

Pengertian Budaya
• Budaya berasal dari bahasa sangsekerta Buddhayah berarti
budi atau akal. Budaya atau culture berasal dari bahasa latin
Colere artinya mengolah tanah atau segala tindakan untuk
mengelola alam.
• Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan
dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan
diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari
banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik,
adat istiadat, bahasa dan karya seni
Aspek –aspek Budaya menurut W.A. Gerungan:
A. Rule/Aturan
Yaitu sesuatu untuk melaksanakan aktifitas kehidupan
masyarakat. Rule terbagi menjadi Legal Rule (bentuk penekanan
dalam arti luas dimana sanksinya tidak bisa dihindarkan melalui
mengorbankan anggota sipelanggar) dan the rule of association
(menjaga kondisi nyata dan kegagalan harus dipatuhi anggota
termasuk kehilangan keanggotaan atau acuan pribadi dapat
berupa penyerangan dari anggota lain).
B. Costum/kebiasaan
Yaitu prosedur kelompok yang diciotakan secara berulang.
Aspek –aspek Budaya menurut W.A. Gerungan:

C. Attitude/sikap
Yaitu perbuatan yang mempunyai arah tujuan dan dilakukan
secara senang atau tidak senang.
D. Value/nilai
Yaitu menunjukkan dimana lingkup usaha pokok sangat penting
bagi individu, dan merupakan standar keadilan dan tingkah laku
yang dapat diterima masyarakat serta dilaksanakan pada proses
interaksi sosial.
HUBUNGAN BAHASA DENGAN
BUDAYA
A.  Subordinatif yaitu bahasa bagian dari budaya, dimana
bahasa dibawah lingkup budaya. Sehingga dikatakan
bahwa budaya sebagai Main System dan Subsytem.
B. Koordinatif yaitu hubungan sederajad yang
kedudukannya sama tinggi.
C. Hubungan bahasa dan budaya diibaratkan seperti
sekeping mata uang logam. Dua fenomena yang berbeda
tetapi sangat erat dan tidak dapat dipisahkan.
STEREOTIPE BUDAYA
a. Stereotipe budaya adalah penilaian terhadap
budaya seseorang/kelompok orang hanya
berdasarkan persepsi terhadap kelompok di mana
orang tersebut dapat dikategorikan
b. Dalam pertukaran budaya, kita menyadari bahwa
semua aspek yang ada dalam budaya yang masuk
akan bercampur dengan budaya kita, baik budaya
positif maupun negatif.
c. Stereotype melukiskan tipikal dari anggota
masyarakat.
SIKAP

Pengertian sikap
Dalam istilah yang digunakan kecenderungan mempunyai makna
pengertian arah tindakan yang dilakukan seseorang berkaitan dengan suatu
objek.
Ciri-ciri sikap
a. Sikap bukan bawaan sejak lahir, melaikan terbentuk atau dipelajari
sepanjang perkembangan individu tersebut.
b. Sikap itu dapat berubah-ubah.
c. Mempunyai segi motivasi dan segi perasaan.
d. Objek sikap dapat berupa kumpulan objek.
e. Tidak berdiri sendiri, tetapi mempunyai hubungan dengan suatu objek.
SIKAP BAHASA
Sesungguhnya sikap dapat dikatakan sebagai fenomena kejiwaan, yang
biasanya termanifestasi dalam bentuk tindakan dan prilaku.
Lambert dalam dikutip oleh Chaer dan Agustina, berpendapat bahwa sikap
terdiri dari tiga komponen yaitu;
a. komponen kognitif (berhubungan dengan pengetahuan mengenai alam
sekitar dan gagasan yang biasanya merupakan kategori yang dipergunakan
dalam proses berpikir);
b. komponen afektif (penilaian baik suka atau tidak suka terhadap keadaan),
dan;
c. komponen konatif (perilaku atau perbuatan sebagai putusan akhir
kecenderungan terhadap suatu objek atau keadaan);
PEMEROLEHAN BUDAYA KEDUA

a. Pemerolehan budaya kedua berlangsung ketika seseorang


belajar pemerolehan bahasa kedua karena keduanya satu
unit dan berkaitan satu sama lain.
b. Pembelajaran budaya adalah sebuah proses penciptaan
makna bersama diantara perwakilan-perwakilan budaya.
c. Akulturasi adalah penciptaan identitas baru yang
merupakan jantung dari pembelajaran budaya.
d. Terjadinya proses akulturasi akan mempengaruhi budaya
baru.
KESIMPULAN
• Bahasa sebagai alat komunikasi berkaitan erat dengan
budaya. Jika dikaitkan dengan masyarakat maka bahasa
berfungsi sebagai bahasa nasional. Pembelajaran bahasa
kedua melibatkan pemerolehan identitas kedua dalam
pembelajaran budaya (akulturasi).
• Faktor-faktor sosiokultural berkaitan erat dalam proses pembelajaran bahasa
kedua dan bahasa asing. Dengan mengenali hubungan yang kompleks tersebut
guru bahasa dapat merancang perlakuan apa yang oocok terhadap murid-muridnya
di kelas, baik dari segi pendekatan maupun teknik. Guru juga dapat memberi
pemahaman pada murid-murid tentang pentingnya memahami budaya kelompok
pemakai bahasa sasaran jika mereka ingin menguasai bahasa tersebut dengan baik
dan mencapai tingkat mahir.
SARAN
Seorang guru yang akan mengajar hendaknya
mengetahui dan memahami tugas dan fungsinya.
Jangan sampai kita mengajar dengan asal asalan karena
itu akan membuat ketidak nyamanan bagi siswa.
Sebelum mengajar kita terlebih dahulu harus
mempunyai rencana pembelajaran yang sesuai dengan
karakteristik dan sosial-budaya peserta didik kita
sehingga bisa mencapai tujuan pembelajaran bahasa
tersebut.
TERIMA KASIH ATAS PERHATIAN
BAPAK/IBU

Anda mungkin juga menyukai