Anda di halaman 1dari 14

GANGGUAN PADA

SIKLUS UREA
Bayu Ihda Mahesti
Gangguan siklus urea?
Gangguan siklus urea terjadi ketika salah satu protein pembantu yang
dibutuhkan dalam proses ini tidak bekerja dengan baik. Masalahnya mungkin
dengan enzim atau dengan protein khusus yang mengangkut bahan masuk dan
keluar dari bagian sel yang lebih kecil. Ini terjadi karena cacat genetik yang
diturunkan.
Kenapa bisa terjadi?
Karena defisiensi enzim yang terlibat pada siklus urea sehingga pembentukan
urea terhambat dan mengakibatkan kadar amoniak meningkat dan terjadi
intoksikasi. Intoksikasi akan lebih parah bila gangguan tersebut mengenai reaksi
1 dan 2 dimana amoniak belum membentuk ikatan kovalen dengan rantai
karbon. Gejala klinis yang dialami antara lain muntah pada bayi, ataksia
intermitten, lethargy, mental retardation, irritability, menolak (intoleransi)
terhadap diet kaya protein.
JENISNYA?
BERSIFAT HEREDITER
◦ Hiperamonia
1. Hiperamonia didapat
2. Hiperamonia kongenital
◦ Argininosuksinat acidemia (ASA)
◦ Sitrulinemia
◦ Hiperargininemia
Hiperamonemia
◦ Kemampuan siklus urea dihati melebihi laju normal pembentukan urea dan kadar amonia didalam serum
normalnya rendah (5-35 mikromol).
◦ Fungsi hati terganggu -> 1000 mikromol
◦ Kedaruratan medis karena amonia memiliki efek toksik yang langsung terhadap sistem saraf pusat
◦ Dua jenis hiperamonemia
1. Hiperamonemia didapat
2. Hiperamonemia kongenital
1. Hiperamonemia didapat: penyakit hati merupakan penyebab hiperamonemia yang paling sering pada orang
dewasa. Hal ini mungkin terjadi akibat proses yang akut, misalnya hepatitis virus, iskemia, atau hepototoksin
seperti alkohol. Sirosis hati yang disebabkan oleh alkohol, hepatitis atau penyumbatan saluran empedu
dapat menyebabkan pembentukan sirkulasi kolateral di sekitar hati. Akibatnya darah porta akan dipintas
langsung ke sirkulasi sistemik dan tidak memiliki akses untuk masuk ke dalam hati. Karena itu, detoksifikasi
amonia menjadi sangat terhambat yang akan menimbulkan peningkatan kadar amonia yang bersirkulasi.
2. Hiperamonemia kongenital: defiensi genetik pada masing-masing kelima enzim dalam siklus urea telah
dijelaskan dengan keseluruhan prevalensinya yang diperkirakan mencapai 1 dari 25000 kelahiran hidup.
Defiensi ornitin transkarbamoilase yang terkait kromosom X, merupakan kerusakan yang paling sering
ditemukan terutama pada lakilaki walaupun pembawa wanita juga dapat terkena secara klinis. Semua
gangguan siklus urea lainnya mengikuti pola yang diturunkan secara autosomalresesif. Secara historis, defek
siklus urea memiliki angka morbiditas (manifestasi neurologik) dan mortalitas yang
tinggi.Penatalaksanaannya meliputi pembatasan protein dalam makanan dan memberikan senyawa yang
berikatan secara kovalen dengan asam amino, sehingga menghasilkan molekul yang mengandung
nitrogen,yang akan diekskresikan kedalam urine. Misalnya, fenilbutirat yang diberikan per oral akan diubah
menjadi fenilasetat. Senyawa ini akan berkondensasi dengan glutamin untuk membentuk fenilasetilglutamin,
yang akan diekskresikan.
Argininosuksinat acidemia (ASA)

◦ Gangguan yang ditandai dengan defisiensi atau kekurangan dari Lyase Enzim Argininosuccinate (ASL)
◦ Kurangnya enzim ini menyebabkan akumulasi berlebihan dari nitrogen, dalam bentuk amonia
( hiperamonemia) dalam darah
◦ Bayi yang terkena mungkin mengalami muntah, penolakan untuk makan, lesu progresif, dan koma
◦ Aciduria angininosuccinic diwariskan sebgai sifat resesif autosom
Sitrulinemia

◦ Akibat defisiensi argininosuksinat sintetase, diduga akibat faktor keturunan yang bersifat resesif,
terjadi peningkatan kadar sitrulin di darah dancairan serebrospinalis, juga diekskresikan dalam urine
dalam jumlah besar (1-2g/dL)
Hiperargininemia

◦ Akibat defisiensi arginase. Kadar arginin dalam darah dancairan serebrospinalis meningkat, patron
asam amino dalam urine menunjukkanadanya lisin sistinuria, mungkin akibat adanya kompetisi
antara arginin, lisin dansistin pada proses absorbsi tubulus ginjal.
BERSIFAT NON HEREDITER
◦ Koma Hepatikum
◦ Koma Uremikum
Koma Hepatikum

◦ Suatu kelainan dimana fungsi otak mengalami kemunduran akibat zat-zat racun di dalam darah, yang dalam
keadaan normal dibuang oleh hati dimana racun-racunnya dibuang

◦ Pada kondisi ensefalopati hepatikum, yang terjadi adalah:

-racun-racun ini tidak dibuang karena fungsi hati terganggu

-telah terbentuk hubungan antara sistem portal dan sirkulasi umum (sebagai akibat dari penyakit hati), sehingga
beberapa racun tidak melewati hati

-pembedahan bypass untuk memperbaiki hipertensi portal (shunt sistem portal) juga akan menyebabkan beberapa
racun tidak melewati hati
Koma Uremikum

◦ Kelainan otakorganik yang terjadi pada pasien dengan gagal ginjal akut maupun kronik

◦ Biasanya dengan nilai kadar creatinin clearens menurun dan tetap di bawah 15mL/mnt

◦ Uremia adalah suatu sindrom klinis dan laboratorik yang terjadi pada semua organ akibat penurunan fungsi
ginjal, dimana terjadi retensi sisa pembuangan metabolisme protein, yang ditandai dengan peningkatan
kadar ureum diatas 50 mg/dl.

◦ Uremia lebih sering terjadi pada gagal ginjal kronis (GGK), tetapi dapat juga terjadi pada gagal ginjal akut
(GGA) jika penurunan fungsi ginjal terjadi secara cepat. Hingga sekarang belum ditemukan satu
toksinuremik yang ditetapkan sebagai penyebab segala manifestasi klinik padauremia.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai