1. Pendahuluan
2. Konsepsi Pengawasan Intern
3. Konsepsi Manajemen Pengawasan
4. Perencanaan Pengawasan
5. Pengorganisasian Pengawasan
6. Aktuasi/Pelaksanaan Pengawasan
7. Pengendalian Pengawasan
KONSEPSI PENGAWASAN INTERN
Indikator Keberhasilan
• adalah semua aktivitas yang dilaksanakan oleh pihak manajer dalam upaya
memastikan bahwa hasil aktual sesuai dengan hasil yang direncanakan. (Winardi,
2000)
• pengawasan berhubungan dengan perbandingan antara pelaksanaan aktual rencana,
dan awal untuk langkah perbaikan terhadap penyimpangan dan rencana yang berarti.
(Komaruddin, 1994)
• adalah suatu upaya yang sistematik untuk menetapkan kinerja standar pada
perencanaan untuk merancang sistem umpan balik informasi untuk membandingkan
kinerja aktual dengan standar yang telah ditentukan untuk menetapkan apakah telah
terjadi suatu penyimpangan serta untuk mengambil tindakan perbaikan yang
diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan telah digunakan
seefektif dan seefisien mungkin guna mencapai tujuan perusahaan (Kadarman, 2001).
DEFINISI Pengawasan Intern – SAIPI
Pihak yg terlibat
• Assurance 3 pihak:
• auditor;
• auditi;
• pengguna hasil audit (manajemen puncak)
• Consulting 2 pihak:
• Konsultan (auditor intern)
• Klien (komponen organisasi yg meminta bantuan)
ASSURANCE vs CONSULTING (2)
Standar pelaksanaan
• Assurance telah diatur secara rinci dalam SAIPI
Tujuan kegiatan
• Assurance memberikan penilaian; auditor intern harus independen
akuntabilita
mandat standar
s
KONDISI peran APIP saat ini
Kapabilitas
Rendah
Government
Hasil evaluasi
effectiveness index
laporan kinerja
WB rendah
rendah
(minus 0,29)
Sebab Rendahnya Kapabilitas APIP
• Katz
• Keterampilan konseptual (conceptual skill)
• Keterampilan berhubungan dengan orang lain (humanity skill)
• Keterampilan teknis (technical skill)
• Griffin
• Keterampilan manajemen waktu
• Keterampilan membuat keputusan
IACM model kapabilitas APIP
1. Pengawasan intern merupakan komponen yang tidak terpisahkan dari tata kelola yang
efektif di sektor publik dalam membantu mencapai tujuan organisasi.
2. Tiga variabel yang harus dipertimbangkan saat menilai tingkat kapabilitas suatu APIP
adalah kegiatan pengawasan intern itu sendiri, organisasi, dan lingkungan keseluruhan
dimana organisasi beroperasi.
3. Sebuah organisasi memiliki kewajiban untuk menentukan tingkat optimal kapabilitas
pengawasan intern guna mendukung tata kelola yang dibutuhkan dan untuk mencapai
serta mempertahankan kemampuan yang diinginkan.
4. Tidak setiap organisasi membutuhkan tingkat kapabilitas yang sama, namun semakin tinggi
tingkat kapabilitas adalah semakin baik.
5. Kapabilitas APIP secara langsung terkait dengan tindakan yang diambil oleh pimpinan APIP.
6. Pengawasan intern harus diselenggarakan dengan cara yang hemat biaya.
6 elemen IACM
• Paragraf 3010 SAIPI menyatakan bahwa pimpinan APIP harus menyusun rencana
strategis dan rencana kegiatan audit intern tahunan dengan prioritas pada
kegiatan yang mempunyai risiko terbesar dan selaras dengan tujuan APIP.
• untuk menetapkan apakah yang dimaksud dengan tujuan APIP, perlu diperhatikan
definisi yang digunakan SAIPI terkait dengan tujuan APIP. SAIPI menegaskan
bahwa kegiatan audit intern harus dirancang untuk memberi nilai tambah dan
meningkatkan operasional sebuah organisasi (auditi) untuk membantu organisasi
(auditi) mencapai tujuannya.
• Penegasan ini menunjukkan bahwa yang dimaksud dengan “selaras dengan
tujuan APIP” adalah tercapainya tujuan organisasi
(pemerintah/kementerian/lembaga/ pemerintah daerah/instansi pemerintah
lainnya) sesuai dengan lingkungan organisasi dimana APIP berada.
PERENCANAAN STRATEGIS PENGAWASAN
1. dipakai untuk memastikan cakupan pengawasan oleh APIP sudah cukup memadai
sehingga tidak ada kegiatan maupun program di lingkungan kementerian/lembaga
dan pemerintahan daerah yang terlewatkan untuk dievaluasi.
2. harus dapat digunakan sebagai alat kendali setiap pekerjaan pengawasan yang
telah ditetapkan dan untuk menghindarkan tumpang tindih pekerjaan pengawasan
yang tidak perlu.
3. dimaksudkan untuk penugasan staf APIP dan mendorong tingkat disiplin staf APIP.
4. menyajikan arah urutan kegiatan pengawasan yang akan dilaksanakan di setiap
periodenya.
5. untuk mendapatkan komitmen dan partisipasi manajemen (kementerian/lembaga
dan pemerintah daerah) dan seluruh unit kerja (satuan kerja perangkat daerah).
Langkah Penyusunan Perencanaan Strategis Pengawasan
Sedang 18 12 9
Rendah 24 18 12
Tabel Matriks Risiko dan Posisi Penting
Risiko/Posisi
Tinggi Sedang Rendah
Penting
Tinggi 6 12 18
Sedang 12 18 24
Rendah 18 24 30
PERENCANAAN PENGAWASAN TAHUNAN
• Untuk menetapkan:
• Strategi kegiatan pengawasan consulting atau assurance
• Penetapan daftar risiko yg akan digunakan dlm proses penyusunan rencana
pengawasan tahunan menggunakan ketentuan dlm Tabel (hal berikutnya)
Risk Maturity Karakteristik Pendekatan Perencanaan
Level
Risk naïve Organisasi belum membangun Dorong penerapan manajemen
manajemen risiko sama sekali atau
risiko dan gunakan metode
sudah ada manajemen risiko perencanaan audit alternatif
namun masih sangat lemah. (selain dengan daftar risiko
manajemen).
Risk aware Organisasi relatif sudah Dorong penerapan manajemen
membangun manajemen risiko risiko pada tingkat organisasi
namun belum diterapkan atau secara keseluruhan dan gunakan
penerapannya belum memadai. metode perencanaan audit
alternatif (selain dengan daftar
risiko manajemen).
• Audit universe terdiri atas seluruh auditable unit yang ada pada suatu
organisasi.
• Auditable unit adalah bagian dari organisasi yang, baik secara nyata
maupun potensial, dapat mengandung risiko pada tingkatan yang
memerlukan adanya pengendalian dan audit.
• Kriteria umum untuk menentukan bagian organisasi menjadi
auditable unit adalah:
• peran dan kontribusi terhadap pencapaian tujuan organisasi;
• tingkat signifikansi dan materialitas dampak terhadap organisasi;
• pertimbangan biaya dan manfaat audit.
Faktor Risiko – IIA
PENGERTIAN
PENGORGANISASIAN
ORGANISASI PENGAWASAN
KEWENANGAN ORGANISASI
PENGAWASAN
SUMBER DAYA MANUSIA
PENGELOLAAN ANGARAN
METODE KERJA
PENGERTIAN PENGORGANISASIAN PENGAWASAN
Struktur organisasi APIP hendaklah memiliki kaitan yang erat dengan independensi
(kemandirian) dan objektivitasnya dalam melaksanakan tugas pengawasan
Menteri
Sekretaris Inspektorat
Jenderal Jenderal
Menggambarkan pengawas internal mempunyai jarak pandang, wewenang dan tanggung jawab yang
memadai untuk mengevaluasi penilaian manajemen atas aktivitas pengendalian internal yang terpasang di
organisasi pemerintahan.
PENUGASAN
ORGANISASIAUDITOR
PENGAWASAN
Dalam pelaksanaan penugasan pengawasan terdapat empat jabatan
yang perlu diketahui, yaitu:
1. Pimpinan Tertinggi Organisasi (PTO),
2. Pimpinan Tertinggi Unit Audit Intern (PTUAI),
3. Manajer Pengawasan (MP),
4. Jabatan Fungsional Auditor, yang terdiri dari
a. Pengendali Mutu Audit (PM),
b. Pengendali Teknis Audit (PT),
c. Ketua Tim Audit (KT),
d. Anggota Tim Audit (AT).
Dalam pelaksanaan tugasnya, terdapat tiga hal yang menjadi tanggung jawab Pimpinan
APIP, yaitu:
Penyimpanan pengetahuan
• beban administrasi
• kegiatan terkait hari pengawasan
• pengembangan SDM,
• biaya bantuan dari tenaga ahli pihak luar.
Kegiatan yang belum terjadwal bisa berupa permintaan dari unit kerja
dalam internal organisasi pemerintahan, seperti sosialisasi, bimbingan
teknis, maupun kegiatan audit khusus.
METODE KERJA
Pengen Pengen
dali dali
Mutu Mutu
Pengen Pengen
dali dali
Teknis Teknis
Ketua Ketua
Tim Tim
Anggota Anggota
Tim Tim
METODE KERJA
MANUAL KEBIJAKAN
PENGERTIAN PELAKSANAAN
PENGAWASAN
PENUGASAN AUDITOR
DOKUMENTASI PENGAWASAN
JAMINAN KUALITAS
TINDAK LANJUT
PENGERTIAN PELAKSANAAN PENGAWASAN
PEMILIHAN AUDITOR
INTERNAL
ASI obyek/mitra
• Koordinasi dengan APIP lain
L
KOORDINASI DAN KOMUNIKASI
PEMBAHASAN DENGAN
OBJEK/MITRA
KOMUNIKASI HASIL +
adalah
PENGAWASAN LAPORAN HASIL
PENGAWASAN
JAMINAN KUALITAS
DOKUMENTASI PENGAWASAN
Rencana Strategis
Perencanaan Audit
Penyusunan Rencana dan Program Kerja Audit pada Tingkat Tim Audit
Supervisi Audit
Pelaksanaan Audit
Pelaporan Audit
Tata Usaha
Kertas kerja audit memuat bukti yang mendukung pendapat, simpulan, dan rekomendasi;
dilakukan untuk memberikan keyakinan pada Pimpinan APIP, bahwa seluruh staf
audit termasuk para supervisor (Pengendali Teknis dan Pengendali Mutu) telah
menjalankan pekerjaan auditnya dengan benar
Auditor harus memantau dan mendorong tindak lanjut atas temuan beserta
rekomendasi.
Pemantauan 18.Formulir Konsep Temuan dan Rencana Tindak Lanjut Formulir KMA 18
Tindak Lanjut Hasil 19.Formulir Laporan Tindak Lanjut Temuan Audit Formulir KMA 19
Audit 20.Formulir Laporan Pemantauan Tindak Lanjut Formulir KMA 20
21.Berita Acara Pemutakhiran Data Formulir KMA 21
Formulir Kendali Mutu sesuai PerMenneg PANRB No. 19 Tahun 2009
Tata Usaha 22.Rencana Audit Dilihat Dari Objek Audit Formulir KMA 22
23.Perencanaan Petugas Audit (Auditor) Formulir KMA 23
24.Anggaran Biaya Audit Formulir KMA 24
25.Rekapitulasi Anggaran Biaya Formulir KMA 25
26.Bon Peminjaman Bertas Formulir KMA 26
27.SuratTugas Formulir KMA 27
28.Surat Penyampaian Temuan Formulir KMA 28