Stroke Iskemik
Stroke Iskemik
Disusun oleh :
1.AYU SARTIKA ( 22360125 )
2.DONI RAHMAN NURDIANA ( 22360127 )
3.INDRA SAPUTRA ( 22360129 )
BAB 1
BAB II
BAB III
BAB
IV
BAB I
Stroke Iskemik
Suatu tanda klinis yang berkembang cepat
akibat gangguan otak fokal atau global dengan
gejala-gejala yang berlangsung selama 24 jam
atau lebih dan dapat menyebabkan kematian
tanpa adanya penyebab lain yang jelas selain
vaskuler.
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB I BAB II
Stroke iskemik
Tanda klinis disfungsi atau kerusakan jaringan
otak yang disebabkan kurangnya aliran darah
ke otak sehingga mengganggu kebutuhan darah
dan oksigen di jaringan otak
BAB III
BAB IV
BAB I BAB II
etiologi
Trombosis (bekuan cairan di dalam pembuluh
darah)
Embolisme cerebral (bekuan darah atau
material lain)
Iskemia (penurunan aliran darah ke area otak)
Faktor risiko
Faktor resiko yang tidak Faktor resiko yang dapat
dapat dimodifikasi dimodifikasi.
• Umur. • Tekanan darah tinggi.
• Jenis kelamin • Diabetes Mellitus (DM).
• Ras. • Hiperkolestrol
BAB I
BAB II
Manifestasi klinis
Berdasarkan lokasinya ditubuh, gejala-gejala stroke dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :
a.Bagian sistem saraf pusat,Terjadi gejala kelemahan otot, kaku dan
menurunnya fungsi sensorik.
b.Bagian batang otak, dimana terdapat 12 saraf kranial. Gejala yang
timbul antara lain menurunnya kemampuan membau, mengecap,
mendengar dan melihat parsial atau keseluruhan, refleks menurun,
ekspresi wajah terganggu, pernapasan dan detak jantung terganggu,
lidah lemah..
c.Bagian korteks serebral. Gejala yang timbul antara lain aphasia,
apraxia, daya ingat turun, hemineglect dan kebingungan. Jika tanda-
tanda dan gejala tersebut hilang dalam waktu 24 jam, dinyatakan
sebagai Transient Ischemic Attack (TIA), yang menunjukkan adanya
serangan kecil atau serangan awal stroke.
BAB I
BAB II
Penegakan diagnosa
Anamnesa
Pokok manifestasi dari stroke ini ialah
hemiparesis, hemiparestesia, afasia,
disartia dan hemianopsia. Hemiparesis
yang ringan dapat dirasakan oleh
penderita sebagai gangguan gerakan
tangkas. Hemiparestesia hampir
selamanya dikemukakan secara jelas.
BAB I
BAB II
Penegakan diagnosa
Pemeriksaan fisik
Defisit neurologik yang sudah jelas mudah dikenal terutama hemiparesis yang jelas.
Selain itu terdapat pula tanda-tanda pengiring hemiparesis yang dinamakan tanda-
tanda gangguan “Upper Motor Neuron” (UMN) ialah:
1. Tonus otot pada lesi yang lumpuh meninggi
2. Refleks tendon meningkat pada sisi yang lumpuh
3. Refleks patologis positif pada sisi yang lumpuh.
4. Mengenal manifestasi stroke yang sangat ringan adalah lebih penting daripada
mengenal hemiparesis yang sudah jelas.
BAB I BAB II
Penegakan diagnosa
Manifestasi stroke yang paling ringan sering berupa gangguan
ketangkasan gerak maka dari itu urutan pemeriksaan susunan
motorik sebagai berikut :
a.Pemeriksaan ketangkasan gerak
b. Penilaian tenaga otot-otot
c.Penilaian refleks tendon
d.Penilaian refleks patologis, seperti:
1) Refleks Babinski
2) Refleks Oppenheim
BAB
3) Refleks III
gordon BAB IV
4) Refleks schaefer
5) Refleks gonda dan lain-lain
BAB I
BAB II
PENATALAKSANAAN
1. Melakukan Reperfusi
Reperfusi yaitu mengembalikan aliran darah otak secara adekuat sehingga perfusi
meningkat.
3. Antikoagulan
Antikoagulansia mencegah terjadinya gumpalan darah dan embolisasi trombus.
Antikoagulansia terutama digunakan pada penderita stroke dengan kelainan jantung
yang dapat menimbulkan embolus. Contoh adalah Heparin, Coumarin, Dicumarol
oral
BAB I
BAB II
PENATALAKSANAAN
LAPORAN KASUS
BAB I BAB II BAB III
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PRIBADI
Nama : Reskiana Chan
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Usia : 46 tahun
Status Kawin: Kawin
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan :SLTA
Alamat : Jl. Tombak NO 26 B Sidorejo Hilir Medan Tembung
Sumatera Utara 2022
Agama : Islam
Tanggal Masuk : 25 Agustus 2022
No. RM : 00383700
BAB I BAB II BAB III BAB
IV
ANAMNESA PENYAKIT
Keluhan Utama : Penurunan Kesadaran
Telaah : Pasien diantar ke IGD RS Umum
Haji Medan oleh keluarga dengan keadaan
penurunan kesadaran, hal ini dialami sejak pagi
hari ini, pupil isokor, sebelumnya os mengalami
demam dan kelemahan anggota gerak
kiri sejak ± 1 minggu ini.
PEMERIKSAAN UMUM
Tekanan Darah : 164/1016mmHg
Nadi : 156 x/menit
Pernafasan : 26x/menit
Suhu : 39 C
Kulit dan selaput lender : Ikterik (-), ruam(-), konjungtiva (-)
Kelenjar dan getah bening : Dalam Batas Normal
Persendian : Dalam Batas Normal
BAB I BAB II BAB III BAB
IV
Pemeriksaan Fisik
Rongga Dada
Inspeksi : Normochest, Simetris kanan =kiri
Palpasi : Massa (-), Stem fremitus kanan=kiri
Perkusi : Sonor dikedua lapang paru
Auskultasi : Ronkhi (-)
BAB I BAB II BAB III BAB
IV
Pemeriksaan Fisik
Rongga Abdomen
Inspeksi : Simetris
Palpasi : Soepel, nyeri tekan ( Sulit dinilai ), massa(-)
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Peristaltik (+) Normal
Genitalia
Toucher : Tidak Dilakukan Pemeriksaan
BAB I BAB II BAB III BAB
IV
Pemeriksaan Neurologis
Sensorium : Composmentis
(GCS: E=4, M=6, V=5)
Kranium
Bentuk : Normocepali
Fontanella : Tertutup, Keras
Palpasi : Tidak Dilakukan Pemeriksaan
Perkusi : Tidak Dilakukan Pemeriksaan
Auskultasi : Tidak Dilakukan Pemeriksaan
Transiluminasi: Tidak Dilakukan Pemeriksaan
BAB I BAB II BAB III BAB
IV
Pemeriksaan Neurologis
Perangsangan Meningeal
Kaku Kuduk : Tidak Ada
Kernig : Tidak Ada
Brudzinksy I,II,III,IV : Tidak Ada
Laseq : Tidak Ada
BAB I BAB II BAB III BAB
IV
Pemeriksaan Neurologis
Kanan Kiri
Nistagmus : - -
Lebar : ± 3 mm ± 3 mm
Bentuk : Bulat Bulat
BAB I BAB
BAB II BAB III
IV
Nervus Cranialis
Nervus III, IV, VI (Oculomotorius, Trochlearis, Abducent)
Kanan Kiri
Refleks Cahaya : + +
Langsung
Refleks Cahaya Tidak : + +
Langsung
Rima Palpebra : Tidak Dapat Tidak Dapat
Diperiksa Diperiksa
Deviasi Konjugate : - -
Strabismus : - -
BAB I BAB II BAB III BAB
IV
Nervus V (Trigeminal)
Kanan Kiri
Sensorik
Nistagmus : - -
Nervus XI (Accesorius)
Kanan Kiri
Mengangkat Bahu : Tidak Dapat Tidak Dapat
Diperiksa Diperiksa
Otot : Tidak Dapat Tidak Dapat
Sternokleidomastoideus Diperiksa Diperiksa
SISTEM MOTORIK
Proprioseptis
Posisi : Sulit Dinilai Sulit Dinilai
Fungsi kortikal
untuk sensibilitas
Steorognosis : Sulit
Dinilai
Pengenalan 2 titik : Sulit
Dinilai
Grafestesia : Sulit
Dinilai
BAB I BAB II BAB III BAB
IV
Bisep : + ++
Trisep : + ++
APR : + ++
KPR : + ++
Strumple : + ++
BAB I BAB II BAB III BAB
IV
Refleks Patofisiologis
Babinski : + +
Oppenheim : + +
Chaddock : + +
Gordom : + +
Schaefer : + +
Hoffman-tromner : + +
Klonus Lutut : - -
Klonus Kaki : - -
Refleks Primitive : - -
BAB I BAB II BAB III BAB
IV
Koordinasi
Lenggang : Tidak Dapat Diperiksa
Bicara : Tidak Dapat Diperiksa
Menulis : Tidak Dapat Diperiksa
Percobaan apraksia : Tidak Dapat Diperiksa
Vegetatif
Vasomotorik : TDP
Sudomotorik : TDP
Piloerektor : TDP
Miksi : Kateter
Defekasi : Normal (+)
Potensi dan : TDP
Libido
BAB I BAB II BAB III BAB
IV
Vertebra
Bentuk
Normal : TDP
Scoliosis : -
Hiperlordosis : -
Pergerakan
Leher : SDN
Pinggang : SDN
BAB I BAB II BAB III BAB
IV
Tanda
Perangsangan
Radikuler
Laseque : -
Cros Laseque : -
Test Lhermitte : -
Test Nafziger : -
BAB I BAB II BAB III BAB
IV
Gejala-Gejala Serebelar
Vertigo : -
Dll : -
BAB I BAB II BAB III BAB
IV
Gejala-Gejala
Ekstrapiramidal
Tremor : -
Rigiditas : -
Bradikinesia : -
Dll : -
BAB I BAB II BAB III BAB
Fungsi Luhur IV
Kesadaran Kualitatif : Composmentis Dengan
Ganggguan Kognitif
Ingatan Baru : Tidak Dapat Diperiksa
Ingatan Lama : Tidak Dapat Diperiksa
Orientasi
Diri : Tidak Dapat Diperiks
Tempat : Tidak Dapat Diperiksa
Waktu : Tidak Dapat Diperiksa
Situasi : Tidak Dapat Diperiksa
Intelegensia : Tidak Dapat Diperiksa
Daya Pertimbangan : Tidak Dapat Diperiksa
Darah Lengkap
RDW-CV 12 11.5-14.5 %
Index Eritrosit
MCV 81 74-108 fL
MCH 28 25-35 Pg
J
e
n
Basofil 0 0–1 %
i
s
L
e
u
k
Eosinofil 0 1–3 %
o
s
i
t
Basofil 00 %
Neutrophil Segmen 79 50 – 70 %
1
Eosinofil 01 %
Limfosit 10 20 – 45 %
Neutrophil Segmen7 5 %
9 0
7
0
Monosit 11 4–8 %
Limfosit1 2 %
0 0
4
5
8
%
J
u
m
l
a
h
Total Neutrofil8 1 r
. . i
2 8 b
8 u
KIMIA KLINIK
/
– u
L
7
.
8
2
KI
M
I
IMUNOSEROLOGI
O 0 /
0 d
L
I
M
U
N
G G
A A
T T
I I
V V
E E
BAB I BAB II BAB III BAB
IV
Kesimpulan Pemeriksaan
Keluhan Utama : Penurunan Kesadaran
Telaah : Pasien diantar ke IGD RS Umum
Haji Medan oleh keluarga dengan keadaan
penurunan kesadaran, hal ini dialami sejak pagi
hari ini, pupil isokor, sebelumnya os mengalami
demam dan kelemahan anggota gerak kiri sejak ±
1 minggu ini.
BAB I BAB II BAB III BAB
IV
Status Present
Tekanan Darah :164/116mmHg
Nadi :156 X/Menit
Temperatur :39oC
BAB I BAB II BAB III BAB
IV
• PEMERIKSAAN FISIK
• Kepala Dan Leher
Bentuk : Normocephal,
Pergerakan : Tidak Ada
• Peningkatan Tekanan Intra
Kranial
Vomiting (-), & Nause (-), Kejang (-).
BAB I BAB II BAB III BAB
IV
NERVUS CRANIALIS
Nervus I : Tidak Dapat Diperiksa
Nervus II : Tidak Dapat Diperiksa
Nervus III,IV,VI : Tidak Dapat Diperiksa (Pasien Menolak Untuk
Diperiksa)
Nervus V : Tidak Dapat Diperiksa
Nervus VII : SDN (Pasien Menolak untuk diperiksa)
Nervus VIII : Tidak Dapat Diperiksa (Pasien Menolak Untuk
Diperiksa)
Nervus IX,X : SDN
Nervus XI : Tidak Dapat Diperiksa
Nervus XII : Tidak Dapat Diperiksa
BAB I BAB II BAB III BAB
IV
GEJALA EKSTRAPIRAMIDAL
TRAUMA :-
RIGIDITAS : -
BRADIKINASE :-
SISTEM MOTORIK
TROFI : NORMOTROFI NORMOTROFI
TONUS OTOT : NORMAL NORMAL
Pemeriksaan Penunjang
PemeriksaanLaboratorium
Terapi
IVFD Rl 20 gtt/i
Iv Ranitidine 1/12 jam
Iv Citicolin 1/12 jam
Tab Meloxicam 2 x 1
Asetilsistein 3 x 200mg
Aspilet 1x1