b. Reversibel Iskemik Neurologik Defisit (RIND), Patofisiologi sama seperti stroke iskemik pada umumnya, tetapi
terjadi selama lebih dari 24 jam, dapat sembuh setelah 2 minggu tanpa ada gejala stroke yang tertinggal (Sunaryo,
2007).
c. Stroke In Evolution (SIE)/ Progressing Stroke, Patofisiologi sama seperti stroke iskemik pada umumnya, tetapi
stroke SIE ini terjadi kelainan atau defisit neurologis yang berlangsung secara bertahap dari yang ringan sampai
menajdi berat (Junaisi, 2006).
d. Completed stroke, Patofisiologi sama seperti stroke iskemik pada umumnya, yang membedakannya yaitu
completed stroke adanya kelainan neurologis yang sudah menetap dan tidak berkembang
LANJUTAN
3. Berdasarkan lokasi (sistem pembuluh darah)
Sistem karotis.
Gangguan pada sistem karotis menyebabkan : Gangguan penglihatan, gangguan
bicara, gangguan motoric, gangguan sensorik.
System vertebrobasiler
Perubahan akibat proses hemodinamik dimana tekanan perfusi sangat menurun
karena sumbatan dibagian proksimal pemnuluh artri vertebrobasiler.
Cara mendiagnosis kelainan sistem vertebrobasiler adalah:
• Penurunan kesadaran yang cukup berat
• Kombinasi berbagai saraf otak yang terganggu disertai vertigo, diplopia,
gangguan bulbar
• Kombinasi beberapa gangguan saraf otak dan gangguan longtract signs : vertigo,
parestesi keempat anggota gerak (ujung-ujung distal). Jika ditemukan long tract
signs kedua sisi hamper pasti stroke vertebrabasiler
• Gangguan bulbar juga hampir pasti disebabkan stroke vertebrabasiler
Etiologi stroke
1. Berdasarkan Kelainan 2. Berdaasarkan waktu
Patologi terjadinya
a. Stroke hemoragik
Perdarahan intra serebral, selalu
disebabkan oleh pecahnya arteri arteries
a) Transient Ischemic Attack (TIA),
klerotik kecil yang menyebabkan
b) Reversible Ischemic Neurologic Deficit
melemahnya pembuluh darah, terutama
(RIND),
oleh hipertensi arterial kronik.
c) Stroke In Evolution (SIE) / Progressing
Perdarahan ekstra serebral
Stroke,
(subarakhnoid), sering disebabkan oleh
d) Completed,
kelainan arteri yang berada di pangkal
otak, yang dinamakan aneurisma serebral.
2 Gangguan integritas Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 4 hari 1. Identifikasi penyebab gangguan integritas kulit
pertemuan dalam 3 kali 24 jam, diharapkan integritas kulit 2. Ubah posisi tiap 2 jam jika tirah baring
kulit b.d penurunan dan jaringan meningkat dengan kriteria hasil : 3. Anjurkan minumair yang cukup
mobilitas (SDKI D. 1. Kerusakan jaringan kulit menurun (SIKI I. 11353, 2018)
2. Kerusakan lapisan kulit menurun
0129, 2017) 3. Sensasi kulit membaik
(SLKI L. 14125, 2019)
3 Resiko perfusi Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 4 hari 1. Identifikasi penyebab peningkatan TIK (Tekanan
serebral tidak pertemuan dalam 3 kali 24, diharapkan perfusi serebral Intrakranial)
efektif b.d menjadi efektif dan meningkat dengan kriteria hasil : 2. Monitor peningkatan TD
hipertensi (SDKI 1. Tingkat kesadaran meningkat 3. Monitor pelebaran tekanan nadi
D. 0017, 2017) 2. Tekanan intrakranial membaik (SIKI I. 06198, 2018)
3. Tekanan darah sistolik dan diastol membaik
(SLKI L. 02014, 2019)
PELAKSANAAN DAN
Dx. Kep Tgl EVALUASIImplementasi Evaluasi
1. Kerusakan 6-11-2011 - Mengevaluasi latihan S :- Klien mengatakan sudah melakukan
mobilitas Jam : pergerakan klien latihan pergerakan secara bertahap dan
fisik b.d 10.000 WIB - Memberikan contoh jalan keliling rumah dengan menggunakan
keengganan gambar untuk latihan tongkat penyangga
untuk pergerakan O : - Tampak berjalan-jalan sekitar rumah
melakukan - Memotivasi klien untuk saat datang kunjungan dengan
pergerakan terus berlatih setiap menggunakan tongkat
(SDKI hari sesuai kemampuan A : Masalah teratasi
D.0054, klien P : Anjuran tetap diberikan dan beri pujian
2017) - Melibatkan keluarga
dalam melatih klien
- Memberi pujian atas
keberhasilan klien
lanjutan
2. Gangguan 6-11-2011 - Melakukan perawatan luka S : -Klien mengatakan merasa nyaman
integritas Jam 10.30 - Menganjurkan klien untuk selalu setelah perawatan luka dan mengatakan
kulit b.d menjaga kebersihan luka akan control ke Puskesmas
faktor - Memotivasi klien untuk ke O : -Luka dikompres dengan rivanol dan
mekanik fasilitas kesehatan untuk dibalut dengan verban
(SDKI D. pemeriksaan lanjut A : Masalah teratasi sebagian
0129, 2017) (laboratorium). P : Motivasi klien untuk melakukan
perawatan luka dan menganjurkan ke
Puskesmas