Anda di halaman 1dari 21

EFEKTIFITAS PERAWATAN

METODE KANGURU
TERHADAP DURASI TIDUR
PADA BAYI BERAT LAHIR
RENDAH (BBLR) DI RSUD
HAJI ABDOEL MADJID
BATOE
TAHUN 2020
 Oleh:
PUJI ASTUTI
181012115301267
ABSTRAK
 
Perawatan metode kangguru merupakan alternatif pengganti inkubator dalam perawatan
BBLR. Bayi yang diberikan metode kangguru merasa nyaman dan hangat dalam dekapan
ibu sehingga tanda vital dapat lebih cepat stabil. Masih terbatasnya incubator di RSUD Haji
Abdoel Madjij Batoe, untuk mengurangi gangguan dalam mengatasi kualitas tidurnya
terhadap bayi BBLR selama dirumah sakit maka diterapkan PMK. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui efektifitas perawatan metode kanguru terhadap durasi tidur pada BBLR Di
RSUD Haji Abdoel Madjij Batoe Tahun 2020. Metode penelitian yang digunakan adalah
penelitian Pre-eksperimental Design dengan rancangan Posttest Only Control Group Design
dengan sampel semua BBLR yang dirawat diruang NICU RSUD Haji Abdoel Madjij Batoe
dari bulan Januari- Februari dengan teknik purposive sampling. Instrument yang digunakan
dalam penelitian ini berupa lembar observasi dan dianalisa dengan uji T sampel independen.
Dari hasil analisa univariat menunjukan rerata durasi tidur pada kelompok kontrol yaitu 131
dengan standar deviasi 15,572, dan rerata durasi tidur pada kelompok intervensi yaitu 102
dengan standar deviasi 25,150. Hasil analisa bivariate didapatkan hasil t hitung=
2.192 dan p value = 0,060 yang berarti tidak terdapat efektifitas perawatan metode kanguru
terhadap durasi tidur pada BBLR Di RSUD Haji Abdoel Madjij Batoe Tahun 2020. Saran
bagi RSUD Haji Abdoel Madjij Batoe agar melakukan PMK lebih optimal dan tindakan yang
rutin dilakukan kepada bayi prematur bila kondisi bayi memungkinkan untuk dilakukan
perawatan metode kangguru.
 
LATAR BELAKANG
Bayi prematur terutama bayi yang memiliki berat badan
lahir rendah memiliki risiko kematian yang tinggi.
Mortalitas pada bayi prematur dapat disebabkan oleh
neonatal sepsis dan ketidakmatangan sistem organ

Berdasarkan data World Indonesia menempati


Health Organization peringkat kelima tertinggi
(WHO) tahun 2018, lebih dengan angka kelahiran
dari 60% kelahiran prematur sekitar 675.500
prematur terjadi di Afrika dari 10 negara dengan
dan Asia Selatan jumlah kelahiran prematur
terbesar.
Perawatan BBLR di rumah sakit dengan inkubator
selain jumlahnya yang terbatas, perawatan dengan
inkubator memerlukan biaya yang tinggi.
Di Indonesia, Perawatan Metode
perawatan bayi berat Kanguru (PMK)
lahir rendah masih merupakan alternatif
memprioritaskan pengganti inkubator
pada penggunaan dalam perawatan
inkubator tetapi BBLR. Perawatan
keberadaanya masih PMK atau Kangaroo
sangat terbatas. Mother Care (KMC)
merupakan perawatan
untuk bayi berat lahir
Data Survey awal
tahun 2019 ada 1204 persalinan yang terdiri
dari 821 secara Sectio Cesaria (SC) (68,9%)
dan 383 lahir spontan (31,8%). Dari jumlah
tersebut terdapat rata-rata 14 kelahiran
prematur perbulannya (13,8%) (RSUD Haji
Abdoel Madjij Batoe, 2019).
Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Rumusan Masalah
bagaimanakah Efektifitas
Perawatan Metode Kanguru
Terhadap Durasi Tidur Pada Manfaat Penelitian
Bayi Berat Lahir Rendah 1. Bagi Peneliti
(BBLR) Di RSUD Haji 2. Bagi Ibu Bayi
Abdoel Madjij Batoe Tahun 3. Bagi Peneliti Lain
2020? 4. Bagi pelayanan
Kebidanan
5. Bagi Institusi pendidikan
TINJAUAN PUSTAKA
1. Bayi Prematur
2. Metode
Kangguru
3. Durasi Tidur
4. Kerangka Teori
KERANGKA KONSEP
Dengan Metode
Kangguru  

 
Durasi
BBLR tidur
(Posttest)
Tanpa Metode
Kangguru

Hipotesis
Skema 3.1 1. Ha: terdapat efektifitas perawatan metode
Kerangka Konsep kanguru terhadap durasi tidur pada BBLR
Di RSUD Haji Abdoel Madjij Batoe
Tahun 2020
2. Ho: tidak ada efektifitas perawatan
metode kanguru terhadap durasi tidur
pada BBLR Di RSUD Haji Abdoel Madjij
Batoe Tahun 2020.
Definisi Operasional
No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala
Ukur

1 Perawatan kontak kulit bayi ke Pelaksanaan      


Metode kulit ibu, dengan disesuaikan
Kangguru menempatkan bayi pada dengan SOP
posisi tegak di dada  
(PMK) ibunya, di antara kedua
payudara ibu, tanpa
busana. Bayi dibiarkan
telanjang hanya
mengenakan popok,
kaus kaki dan topi yang
dilakukan selama 120
menit.
2 Durasi tidur Lama tidur bayi setelah Lembar observasi Observasi 0= < 2 jam (tidur Ratio
sesudah PMK dilakukan PMK, aktif)
dimana tidur minimal 2 1= > 2 jam (tidur
jam karena dalam 2-3 tenang)
jam bayi akan mampu (Saidah et al.,
untuk mencapai 2-3 2011)
siklus tidur.
BAB IV METODE
PENELITIAN
Desain Waktu dan Tempat
penelitian Penelitian

Populasi Dan
Sampel Teknik
Pengumpulan Data
Etika Penelitian
Prosedur Pelaksanaan

Panduan Observasi
Pengolahan Data

Analisa Data
HASIL PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di


Ruang NICU pada bulan
Februari hingga Maret 2020
terhadap 10 BBLR, yang
dibagi menjadi 2 kelompok
yaitu 5 orang bayi kelompok
Kontrol ( tidak dilakukan
PMK) dan 5 orang bayi
lainnya di kelompok
intervensi (dilakukan PMK).
Karakteristik Sampel

Karakteristik sampel f %
Umur    

1 hari 4 40

2 hari 2 20

3 hari 2 20

4 hari 2 30

Berat lahir    

1800 – 1999 gram 4 40

2000 – 2299 gram 1 10

2300 – 2499 gram 5 50


Analisis Bivariat
1. Rerata Durasi Tidur BBLR Pada Kelompok Kontrol

Kelompok N Min Max Mean SD


Tanpa PMK 5 70 130 102
25,150

Rata-rata = 102
SD = 25,150
2. Rerata Durasi Tidur BBLR Pada Kelompok Intervensi

Kelompok
N Min Max Mean SD
Dengan PMK
5 105 145 131
15,572

Rata-rata = 131
SD = 15,572
Analisis Bivariat
1. Uji Normalitas 2. Uji Homogenitas

  P Value Leneve df Sig.


Variabel (Shapiro Wilk) Statistic
Dengan PMK Tanpa PMK 10 0,176
2,205
Durasi Tidur 0,254 0,550
3. Efektifitas PMK Terhadap Durasi Tidur Pada BBLR

Durasi tidur t df SD 95% CI


Sig. Lower Upper
(2- Mean
tailed) Difference
Dengan PMK-              
Tanpa PMK -2.192 8 0,060 -29.000 13.229 -59.506 1,506

t hitung = 2.192 tidak ada efektifitas perawatan metode kanguru


df = 8 terhadap durasi tidur pada BBLR Di RSUD Haji
P value = 0,060 Abdoel Madjij Batoe Tahun 2020.
BAB VI
PEMBAHASAN
Rerata Durasi Tidur BBLR Rerata Durasi Tidur BBLR
Pada Kelompok Kontrol Pada Kelompok Intervensi
sampel dengan tidur aktif Tidur aktif bayi pada kelompok
ditandai dengan adanya intervensi ditandai dengan
gerakan ektermitas atas bawah, gerakan ektermitas atas bawah,
menggeliat, perubahan seperti menghentakkan kaki.
ekspresi wajah, penutupan Sedangkan pada bayi dengan
mata gerakan bola mata dan tidur tenang, ditandai dengan
terdapat gerakan terkejut. tidur tenang, terlihat rileks dan
Intervensi yang dirancang tidur dengan nafas teratur.
untuk mengurangi stress pada Tidur tenang merupakan fase
bayi menghasilkan perbaikan tidur yang mampu memberikan
dalam tingkah laku tidur dan fasilitasi pertumbuhan dan
pertumbuhan. perkembangan yang optimal.
Rerata Durasi Tidur BBLR Pada Kelompok Intervensi

Menurut asumsi peneliti, durasi tidur bayi BBLR yang diberikan


PMK hanya satu sampel yang dapat tidur dengan kategori tidur
tenang dan empat sampel lainnya tidur aktif. Dengan adanya
gerakan pada tidur aktif ini, saat terdapat stimulus atau kebisingan
lingkungan sehingga terkadang menyebabkan bayi menjadi stress.
Stress mempengaruhi fungsi hipotalamus yang berpengaruh buruk
terhadap pertumbuhan, produksi panas dan mekanisme neurologis.
Intervensi yang dirancang untuk mengurangi stress pada bayi
menghasilkan perbaikan dalam tingkah laku tidur dan
pertumbuhan.
Rerata Durasi Tidur BBLR Pada Kelompok Kontrol
Menurut asumsi peneliti, durasi tidur bayi BBLR tanpa
diberikan PMK menunjukan hanya satu orang bayi yang
mengalami tidur aktif, dan empat sampel lainnya mengalami
tidur tenang. Tidur aktif yang ditandai dengan adanya gerakan
ektermitas atas bawah, menggeliat, perubahan ekspresi wajah,
penutupan mata gerakan bola mata dan terdapat gerakan
terkejut. Tidur aktif bayi pada kelompok kontrol ditandai
dengan gerakan ektermitas atas bawah, seperti menghentakkan
kaki. Sedangkan pada bayi dengan tidur tenang, ditandai
dengan tidur tenang, terlihat rileks dan tidur dengan nafas
teratur. Tidur tenang merupakan fase tidur yang mampu
memberikan fasilitasi pertumbuhan dan perkembangan yang
optimal.
Efektifitas Perawatan Metode Kanguru Terhadap Durasi Tidur
Pada BBLR Di RSUD Haji Abdoel Madjij Batoe Tahun 2020

PMK terhadap durasi tidur pada BBLR kurang efektif


dilakukan pada BBLR di di RSUD Haji Abdoel Madjij
Batoe. Hasil kurang efektif ini didapatkan karena
keterbatasan penelitian dengan melakukan PMK pada satu
kali pelaksanaan PMK saja. Sehingga hasil ini belum
optimal.
Dalam pelaksanaannya PMK memerlukan berbagai
dukungan untuk menunjang keberhasilan PMK berupa
dukungan edukasi, emosional, fisik dari tenaga kesehatan
dan keluarga.
BAB VII
1. KESIMPULAN
2. SARAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai