=1,29
2. Untuk alternatif pembelanjaan dengan Saham Preferen
DFL==1,54
Mempertimbangkan Faktor ketidak pastian dalam analisis IP
(Indifference Point).
Untuk ini seperti pada waktu membicarakan “Operating Leverage”
dengan menggunakan bantuan total luas area dibawah kurve normal.
Misal : Diketahui EBIT yang diharapkan Rp. 2.000.000 ,- dengan
penyimpangan standar Rp. 1.000.000 ,-
Berapa probalitas bahwa EBIT akan mencapai Rp ,- yaitu titik BE atau
kurang ?
Penyelesaian: Rumus = = = 0,65.
• Bahwa nilai Rp. 1.350.000,- berada disebelah kiri nilai rata-rata
sejauh 0,65 standar deviasi. Dengan melihat tabel luas area dibawah
kurve normal, kita bisa melihat dan menentukan luas wilayah yang
diafsir yaitu 25,78 %. Dengan kata lain probabilitas bahwa EBIT
akan mencapai Rp. 1.350.000,- atau kurang adalah 25,78 %.
• Kombinasi antara kedua tipe”Leverage” Apabila Leverage Finansiil
dikombinasikan dengan Operating Leverage. Pengaruh perubahan
penjualan terhadap EPS menjadi semakin besar. Kombinasi kedua
leverage tersebut meningkatkan penyebaran dan resiko dari
berbagai kemungkinan EPS.
• Untuk menentukan pengaruh perubahan unit out put pada EPS kita kombinasikan rumus DOL
dan DFL sebagai berikut :
• Contoh soal :PT”ABC” mempunyai hutang Rp dengan bunga 8%, produk yang dijual unit
harga per unit Rp 500,- VC Rp 250,- FC Rp ,- Pajak 50%, saham beredar lembar.
Ditanyakan :
1. Hitung besarnya DOL dan DFL nya !
2. Bila unit yang diproduksi dan dijual naik 10% maka berapa besarnya EPS?
• Penyelesaiannya sebagai berikut:
1. = 2,38
2. Menghitung EPS pada kedua tingkat penjualan (Rp)