Matematika Kelas 7 Bab 1 Bilangan
Matematika Kelas 7 Bab 1 Bilangan
Matematika
UNTUK SMP/MTs KELAS X
BILANGAN
Sumber:
PETA KONSEP
Bilangan Bulat
Berdasarkan Konsep Muatan
Bilangan Bulat
dan Operasinya
Bilangan Bulat pada
Garis Bilangan
Bilangan
Bilangan Berpangkat Bulat
Konsep Pecahan
Pecahan dan
Operasinya
Operasi pada Pecahan
Observasi
Pernahkah kalian melihat alat seperti bilangan yang dapat bernilai positif,
gambar di samping? nol, atau negatif. Jika bilangan bulat
Alat pengukur suhu atau termometer positif terletak di
digunakan untuk mengukur suhu sebelah kanan atau sebelah atas
(temperatur). Ada termometer untuk bilangan nol, maka bilangan bulat
mengukur suhu tubuh negatif adalah bilangan yang terletak
dan ada termometer yang digunakan di sebelah kiri atau di bawah
untuk mengukur suhu udara. bilangan nol pada garis bilangan.
Termometer pada gambar sebelah Dengan demikian, termometer pada
kiri menunjuk pada bilangan 22°C. gambar sebelah kanan menunjukkan
Artinya, suhu udara di daerah bilangan
tersebut adalah 22°C atau 22 derajat –17°C yang artinya suhu udara di
di atas 0 (nol). lingkungan tersebut adalah minus 17
Pada termometer, bilangan yang derajat Celcius atau 17 derajat di
biasa digunakan adalah bilangan bawah 0 (nol).
bulat. Bilangan bulat merupakan
1.1 BILANGAN BULAT DAN OPERASINYA
A. Bilangan Bulat Berdasarkan Konsep Muatan
Menurut Ilmu Pengetahuan Alam, ada sebuah benda kecil Perhatikan bahwa 0 (nol) diperagakan
yang bermuatan positif dan ada yang bermuatan negatif. sebagai kumpulan kosong (tanpa muatan)
Benda kecil yang bermuatan positif disebut proton dan atau muatan positif dan negatif yang
yang bermuatan negatif disebut elektron. Jika sebuah sama banyak. Sementara 2 (dua)
proton dan sebuah elektron bertemu, maka kedua benda diperagakan sebagai kumpulan muatan
tersebut akan menjadi netral (tanpa muatan). Kenetralan positif sebanyak 2 (dua) satuan, atau
juga terjadi jika muatan positif dan negatifnya sama banyak. kumpulan muatan positif 2 (dua) satuan
Perhatikan peragaan berikut. lebih banyak dari muatan negatifnya.
Berikutnya, negatif 2 (dua)
diperagakan sebagai kumpulan muatan
negatif sebanyak 2 (dua) satuan atau
kumpulan muatan negatif 2 (dua) satuan
lebih banyak dari muatan positifnya.
1. Penjumlahan dan Pengurangan pada Bilangan Bulat
Ada tiga tipe soal penjumlahan dan pengurangan serta permasalahan yang mungkin
muncul dalam proses pemecahan tersebut. Ketiga tipe soal tersebut, yaitu:
(1) digabung
Jawab:
Perhatikan bahwa (–5) + 3 dibaca ”negatif 5 digabung dengan positif 3”. Peragaan
yang sesuai adalah seperti berikut.
Jawab:
Perhatikan bahwa (–5) + 3 dibaca ”negatif 5 digabung dengan positif 3”. Peragaan
yang sesuai adalah seperti berikut.
6 : (–2) = = n ⇔ 6 = n × (–2)
maka n yang memenuhi adalah:
n = –3
sehingga, 6 : (–2) = = n ⇔ n = –3
Untuk bilangan bulat yang disajikan melalui garis bilangan, berikut definisi untuk operasi
penjumlahan dan pengurangan.
2. Perkalian
3. Pembagian
Pada pembagian antara dua bilangan
bulat a dan b, bilangan a disebut
bilangan yang dibagi dan b disebut
bilangan pembagi. Karena pembagian
merupakan kebalikan dari perkalian,
maka pada pembagian diberikan
definisi berikut.
Contoh Soal
Hitunglah –2 + 5.
Jawab:
Berangkat dari titik asal (pangkal) nol dan menghadap ke kanan, maka: –2 + 5
Jika diperagakan, maka: Pertama, mundur 2 langkah. Selanjutnya, ditambah
5 berarti maju 5 langkah. Hasilnya 3.
Dari bentuk tersebut, a disebut bilangan pokok perpangkatan, dan n disebut pangkat (eksponen)
dari a.
2. Pangkat Bulat Negatif
Perhatikan definisi berikut.
Contoh Soal
Hitunglah .
Jawab:
Jawab:
a.
b.
Jawab:
Karena kita mudah membayangkan FPB dari 100 dan 150, yakni FPB (100, 150) = 50,
maka:
4. Pecahan Campuran
Berbicara mengenai pecahan, kita akan temukan istilah
seperti pecahan sejati dan pecahan tak sejati. Pecahan
sejati ialah pecahan yang nilainya kurang dari 1 (satu),
sedangkan pecahan tak sejati ialah pecahan yang
nilainya lebih dari 1. Sementara itu, pecahan campuran
ialah pecahan tak sejati yang ditulis dalam bentuk
campuran antara utuh dan tidak utuh, sedangkan
pecahan biasa ialah pecahan sembarang yang ditulis
dalam bentuk pembilang per penyebut. Perhatikan
tabel berikut.
1.3 PECAHAN DAN OPERASINYA
A. Konsep Pecahan
5. Mengubah Pecahan Campuran ke Pecahan Biasa dan
Sebaliknya
Untuk memahami
permasalahan tentang
mengubah pecahan
campuran ke pecahan
biasa dan sebaliknya,
perhatikan tabel berikut.
Dapat disimpulkan sebagai berikut.
Pecahan campuran ialah pecahan yang berbentuk . Artinya, menyatakan banyak bagian yang utuh, b
menyatakan banyak kepingan pada seluruh bagian pecahannya, dan c menyatakan banyak kepingan
pecahan yang terdapat pada
setiap bagian utuhnya.
Dengan demikian, maka secara umum mengubah pecahan campuran ke pecahan biasa dapat
dilakukan dengan cara berikut.
Contoh Soal
1. Nyatakan pecahan dalam bentuk pecahan biasa.
Jawab:
Jawab:
Perhatikan bahwa banyak apel adalah 10 buah. Jadi, yang dimaksud dengan 1 bagian = 10.
Tinjauan menurut banyak apel
Jika kita tinjau menurut banyak apel, maka:
Banyak apel merah = 6 buah
Banyak apel hijau = 4 buah
Apel seluruhnya = 10 buah, maka: Apel merah = bagian = bagian, Apel hijau = bagian =
bagian, dan Seluruhnya = 1 bagian.
Dari tabel penggambaran persen, kita dapat mengamati bahwa besaran persen 45%, 8%,
dan 30% masing-masing menyatakan banyak satuan perseratusan dalam peragaan. Jelas
bahwa makna ”persen” adalah ”banyak perseratusan dalam peragaan” atau ”besaran
persen yang ditunjukkan” adalah ”banyak kepingan kecil perseratusan pada peragaan”.
Selanjutnya, permil artinya perseribu dan disimbolkan dengan ”‰”. Dengan demikian,
yang dimaksud dengan:
12 permil = 12‰ = dan
453 permil = 453‰ = .
Contoh Soal
Nyatakan pecahan dalam bentuk desimal, persen, dan permil.
Jawab:
(1) Dalam bentuk desimal
Selidiki bahwa = , maka:
(2) Dalam bentuk persen
Selidiki bahwa = , maka: =
(3) Dalam bentuk permil
Selidiki bahwa = , maka: = ‰.
Pengurangan dua pecahan adalah pengambilan sebagian atau pengambilan seluruhnya dari suatu
pecahan dengan pecahan lainnya. Hasil pengurangannya adalah sisa dari pecahan semula setelah diambil
sebagian dari pecahan semula tersebut. Langkah-langkah pemecahan adalah sebagai berikut.
Contoh Soal
Suatu pekerjaan dapat diselesaikan oleh Ali dalam waktu 3 hari. Pekerjaan yang sama dapat
diselesaikan oleh Budi selama 6 hari. Jika Ali dan Budi bekerja sama, berapahari pekerjaan
itu dapat diselesaikan?
Jawab:
Misalkan pekerjaan yang dimaksud adalah mengecat tembok. Untuk memudahkan pemahaman,
misalkan Ali mulai dari sebelah kiri dan Budi mulai dari sebelah kanan.
Maka gambarannya adalah seperti berikut.
Jawab:
Cara 1: Mengalikan tiap pembilang dan penyebut
Cara 2: Penyederhanaan