KASUS 1 : HIPERTENSI
Kelompok 5
• Senjanursa 2022212114
KASUS 1
03/5/2019 Pasien datang ke IGD dengan keluhan demam, dysuria, perasaan sakit dan terbakar saat berkemih sejak 1 minggu yang lalu. Pasien
juga mengeluhkan mual sudah 3 hari, pusing dan lemas. Pasien sering mengalami gout dan terakhir terjadi eksaserbasi 2 bulan yang
lalu.
Terapi:
1. Infus Ringer laktat
2. Injeksi ondansetron 8 mg 2x1 IV
3. Verapamil 120 mg 3x1
4. Furosemid 40 mg 2x1
5. Siprofloksasin 250 mg 2x1
6. Parasetamol 500 mg 4x1
7. Ketorolac 10 mg 4x1
04/5/2019 Pasien di pindah ke Ruang Perawatan Umum, nyeri (++), pusing (+), lemas (+), mual (+), muntah (-)
Terapi:
1. Infus Ringer laktat
2. Ondansetron 8 mg 2x1
3. Verapamil 120 mg 3x1
4. Furosemid 40 mg 3x1
5. Siprofloksasin 250 mg 2x1
6. Parasetamol 500 mg 4x1
7. Ketorolac 10 mg 4x1
05/5/2019 Pusing (+), nyeri (+), lemas (+), mual (-), muntah (-)
TD = 155/100 mmHg, nadi = 85 kali/menit, suhu tubuh = 38,00C
Terapi:
1. Infus Ringer laktat
2. Ondansetron 8 mg 2x1
3. Verapamil 120 mg 3x1
4. Furosemid 40 mg 2x1
5. Siprofloksasin 250 mg 2x1
6. Parasetamol 500 mg 4x1
7. Ketorolac 10 mg 4x1
06/5/2019 Pusing (-), nyeri (+) lemas (+), mual (-), muntah (-)
TD = 150/90 mmHg, nadi = 85 kali/menit, suhu tubuh = 37,80C
Terapi:
1. Infus Ringer laktat
2. Ondansetron 8 mg 2x1
3. Verapamil 120 mg 3x1
4. Furosemid 40 mg 2x1
5. KSR 600 mg 2x1
6. Siprofloksasin 250 mg 2x1
7. Parasetamol 500 mg 4x1
8. Ketorolac 10 mg 4x1
07/5/2019 Pusing (-), nyeri (-), lemas (+), mual (-), muntah (-)
TD = 150/90 mmHg, nadi = 80 kali/menit, suhu tubuh = 360C
Terapi sama dengan tanggal 06/5/2019
08/5/2019 Pusing (-), nyeri (-), lemas (+), mual (-), muntah (-)
TD = 140/90 mmHg, nadi = 90 kali/menit, suhu tubuh = 36,80C
Terapi sama dengan tanggal 06/5/2019
09/5/2019 Pusing (-), nyeri (-), lemas (+), mual (-), muntah (-)
TD = 138/89 mmHg, nadi = 90 kali/menit, suhu tubuh = 36,80C
Terapi sama dengan tanggal 06/5/2019
10/5/2019 Pusing (-), nyeri (-), lemas (+), mual (-), muntah (-)
TD = 135/89 mmHg, nadi = 90 kali/menit, suhu tubuh = 36,80C
Terapi sama dengan tanggal 06/5/2019
Obat pulang:
1. Domperidon 10 mg 3x1 (untuk 5 hari)
2. Verapamil 120 mg 3x1 (untuk 1 bulan)
3. Furosemid 40 mg 2x1 (untuk 1 bulan)
4. Sefiksim 200 mg 2x1 (untuk 5 hari)
5. Parasetamol 500 mg 4x1 (untuk 5 hari)
Tanggal
No. Data Klinik Nilai Rujukan
2. Tekanan Darah (mmHg) < 140/90 mmHg 164/110 160/100 155/100 150/90 150/90 140/90 138/89 135/89
- Suhu pasien berada diatas nilai rujukan yang dapat disebabkan karena Infeksi Saluran Kemih (sistitis) yang diderita pasien yang didukung oleh data laboratorium berupa keberadaan sel
Leukosit, Leukosit Esterase dan Nitrit. Pasien sudah teratasi dengan pemberian Paracetamol
- Tekanan darah pasien berada diatas nilai rujukan, dapat diindikasikan pasien mengalami hipertensi namun sudah tertangani dengan pemberian obat anti hipertensi golongan CCB
(Calcium Channel Blocker)
- Kecepatan pernafasan berada diatas nilai rujukan, mengindikasikan kesulitan bernafas yang diderita pasien akibat eksaserbasi selama 2 bulan terakhir sebagai indikasi hipertensi tak
terkendali, namun sudah tertangani dengan pemberian verapamil (Calcium Channel Blocker) dan Furosemide (Loop Diuretics)
- Adanya rasa nyeri sebagai indikasi dari infeksi akibat patogen. Hal ini sudah tertangani dengan pemberian antibiotic (sefiksim dan siprofloksasin)
- Lemas merupakan indikasi dari hipertensi dan anemia dan masih dirasakan hingga hari terakhir perawatan (10/5)
- Gejala mual dapat disebabkan sebagai efek dari Infeksi Saluran Kemih yang diderita pasien yang sudah mencapai saluran kemih bawah (sistitis)
Tanggal
Data Laboratorium Komentar dan Alasan
Nilai Rujukan 03/5 06/5
Hemoglobin 13,5-18 g/dL 11,5 10,9 Nilai Hb, HCT dan eritrosit yang dibawah nilai normal mengindikasikan adanya
anemia..
- Nilai Leukosit Ny Mt, masuk Range nilay rujukan pada tanggal 6 menandakan infeksi
Hematokrit 37-50% 34 32
sudah tertangani
- Nilai Natrium Ny Mt mengalami penurunan pada pemeriksaan tanggal 06,hal ini
Eritrosit 4,7-7x106 /µL 4,4 4,2 mengimplikasikan tanda klinik yang akut dari penurunan kadar elektrolit dalam tubuh
( seperti mual,lelah,kram dll )
Leukosit 4800-10800/µL 15870 10500 Umumnya rasa haus pada Hipernatremia merupakan mekanisme pertahanan utama untuk
mencegah hipertonisitas.oleh karena itu hipernatremia terjadi pada pasien yang tidak dapat
asupan cairan secara adekuat.
Natrium (135-145) mmol/dL 139 128 - Nilai Kalium Ny Mt yang berananda dibawah nilai rujukan merupakan akibat
penggunaan furosemide (diuretik) yang menyebabkan efek diuresis berlebih sehingga terjadi
Kalium (3,5-5,0) mmol/L 3,7 3,0 imbalansi pada elektrolit tubuh.
- Nilai LDL dan Kolestrol Total yang berada diatas nilai rujukan mengindikasikan
adanya dislipidemia
LDL (65-175) mg/dL 200 195 - Nilay Trigliserida masih berada pada rentang nilai rujukan
-Nilay HDL dibawah nilay rujukan mengimplikasikan ,sirosis hati,sindrom nefrotik dan
Kolesterol total (150-250) mg/dL 289 285 beberapa infeksi akut
Nilai Rujukan 03/5 -Warna urin kuning,keruh Mengimplikasikan penurunan HCL Namun Kondisi Urin Secara Umum
dapat dikatakan baik karena negatif Mengandung protein dan glukosa yang mengindikasikan filtrasi
ginjal baik
- Nilay Leukosit yang cukup tinggi (50 sel / LPB dan positifnya Leukosit Esterase) dapat disebabkan
Warna urin Kuning, jernih Kuning, keruh karena adanya infeksi pada saluran kemih sehingga memicu aktivitas sistem imun di jaringan
tersebut
Leukosit Negatif 50 sel/LPB - Positif Nitrit dalam menguatkan indikasi adanya infeksi bakteri dalam saluran kemih. Keberadaan
bakteri akan mengubah molekul Nitrate menjadi Nitri
Infus RL √ √ √ √ √ √ √ √
1. Infus RL IV Dosis rujukan: 10 cc / Ketidakseimbangan Monitoring: Parameter lab yaitu Tidak adanya data dosis dan frekuensi
kgbb, (bb pasien: 68kg x elektrolit kadar Natrium dan Kalium dalam pemberian pada data pasien.
10cc = 680mL) darah, keseimbangan asam basa, Seharusnya dosis yang diberikan
osmolaritas. Kondisi klinik berupa adalah 10 cc / kgbb, (bb pasien: 68kg
Sumber : PIONAS
berat badan, jumlah urin x 10cc = 680mL)
Sumber : PIONAS
ESO: hiperkalemia, thrombosis vena, Sumber : PIONAS
hypervolemia, edema, reaksi alergi
2. Injeksi Ondansetron 8 mg 2X1 8 mg Monitoring: pemantauan EKG, Dosis dan frekuensi yang diberikan
kalium dan magnesium. telah sesuai dengan dosis rujukan,
yaitu 8 mg tiap 12 jam. Pemberian
ESO: konstipasi, lemas, penglihatan
Dosis rujukan: 8 mg tiap Dosis rujukan: 8 mg tiap obat ini terbukti efektif dikarenakan
kabur, sakit kepala, nyeri dada,
12 jam 12 jam rasa mual yang hilang pada pasien.
bradikardia, buta sejenak
Namun indikasi kurang tepat karena
Sumber: drugs.com, PIONAS, NCBI, ondansetron merupakan obat Pereda
Sumber: BNF 80 h. 455 Sumber: BNF 80 h. 455 mims.com mual yang disebabkan oleh
kemoterapi. Obat mual dapat diganti
dengan domperidone 10-20 mg 3-4
kali sehari
3. Ondansetron PO 8 mg 2x1 Mual dan muntah Monitoring: pemantauan EKG, Dosis dan frekuensi yang diberikan
pasca operasi kalium dan magnesium. telah sesuai dengan dosis rujukan,
yaitu 8 mg tiap 12 jam. Namun
Dosis rujukan: 8 mg indikasi kurang tepat karena
tiap 12 jam Sumber: PIONAS ESO: konstipasi, lemas, penglihatan ondansetron merupakan obat
kabur, sakit kepala, nyeri dada, Pereda mual yang disebabkan oleh
bradikardia, buta sejenak kemoterapi. Obat mual dapat
Sumber: BNF 80 h. 455 diganti dengan domperidone 10-20
mg 3-4 kali sehari. Ketika rasa
Sumber: drugs.com, PIONAS, mual yang diderita pasien sudah
NCBI, mims.com hilang sebaiknya pemberian terapi
dihentikan untuk mengurangi efek
samping.
4.Verapamil PO 120 mg 3x1 Hipertensi, angina, Monitoring: tekanan darah, detak Dosis dan frekuensi yang diberikan
(antihipertensi CCB) profilaksis Paroxysmal jantung, dan fungsi hati sesuai dengan rujukan, yaitu 240-
supraventricular 480 mg dalam 1 hari dibagi
Dosis rujukan: 240-480 tachycardia (PSVT), menjadi 2-3 dosis
mg dalam 1 hari dibagi Supraventricular ESO : hipotensi, sakit kepala,
BNF 80 h.175
menjadi 2-3 dosis tachycardia (SVT) konstipasi, mual, perubahan detak
Sumber: NCBI jantung, gangguan detak jantung,
edema.
Pemberian Verapamil dan diuretic
BNF 80 h.175
bersamaan dapat menyebabkan
hipotensi
Sumber: drugs.com, NCBI
Sumber : PIONAS
Nama Obat Rute Dosis Frekuensi Indikasi
5. Furosemid (antihipertensi PO 40 mg 2x1 Hipertensi, edema, sirosis Monitoring: asupan cairan tubuh, tekanan Furosemid memiliki efek samping yang
diuretic loop) hati, ginjal darah, fungsi ginjal, elektrolit serum, berat dapat memperburuk kondisi gout artritis
badan, kadar glukosa darah yang dialami pasien, karena dapat
meningkatkan kadar asam urat darah
Dosis rujukan: 40-80 dalam
karena efeknya menghambat sekresi dan
sehari
meningkatkan reabsorpsi asam urat. Pada
ESO: sakit kepala, mual, muntah,
BNF 80 h.241 penggunaan diuretik dapat terjadi penyakit
konstipasi, gangguan elektrolit, dehidrasi,
pirai, baik pada orang normal maupun
hyponatremia, hipokalemia, hipokalsemia,
mereka yang rentan terhadap gout. Maka
peningkatan kolesterol darah, peningkatan
dari itu, efek samping ini perlu menjadi
asam urat, gout, anemia hemolitik, anemia
perhatian pada pasien artritis gout karena
aplastik
dapat mencetuskan serangan gout akut.
6. Siprofloksasin PO 250 mg 2x1 Sistisis, antibiotic golongan Monitoring: Leukosit, CBC, BUN, serum Terapi yang diberikan kurang tepat karena
fluorokuinon untuk kreatinin, kadar gula darah, fungsi ginjal Siprofloksasin merupakan obat lini kedua
mengatasi ISK untuk pengobatan sistisis akut non
konplikasi. Lama pemberian siprofloksasin
Dosis rujukan: 250-750 mg
lebih dari yang dianjurkan yaitu 3 hari.
dua kali sehari Efek samping: hipersensitivitas,
Sebaiknya dokter memberikan
fotosensitivitas, pusing, tendonitis
Nitrofurantoin sebagai terapi lini pertama
dengan dosis rujukan 100 mg 2x1 selama 5
BNF 80 hari. Lama pemberian siprofloksasin lebih
Mims.com dari yang dianjurkan yaitu 3 hari.
CMDT 2020
Nama Obat Rute Dosis Frekuensi Indikasi
7. Ketorolak 10 mg PO 10 mg 4x1 pertolongan jangka Monitoring: tekanan darah, Dosis dan frekuensi sudah sesuai
pendek untuk fungsi ginjal, nyeri perut dengan dosis rujukan
dosis rujukan : 10 mg
untuk dosis awal tetapi sebaiknya dihentikan jika
kemudian 10-30 mg pasien tidak mengeluh nyeri.
ESO : dispepsia, mual, diare,
setiap 4-6 jam, durasi
sakit kepala, kantuk, gastritis
maksimum 2 hari
BNF 80
mims.com, NCBI.
8. KSR PO 600 mg 2x1 hipokalemia monitoring : jumlah kalium Diberikan sudah sesuai karena
pasien mengalami penurunan
ESO : Mual dan muntah, ulcer
kalium
esofagus/usus kecil
PIONAS
PEMANTAUAN TERAPI OBAT
Data Pasien Subyektif Obyektif Profil Obat Asesmen (DRP) Referensi Plan
Ny. MT, 58 tahun, pusing, mual TD tanggal : Furosemid 40 mg 2x1 Reaksi obat yang tidak Jurnal Hubungan Pro: Dokter
BB 68kg, TB 160 diinginkan : efek yang Penggunaan Obat
03/5 = 164/110 Disarankan untuk tidak memberikan
cm tidak diinginkan Antihipertensi sebagai
Furosemid dikarenakan Furosemid
04/5 = 160/110 Faktor Risiko
Keluhan: mual dapat meningkatkan kadar asam
Terjadinya Artritis Gout
pada pagi hari, 05/5 = 155/90 urat darah karena efeknya
di Rumah Sakit Islam
demam, lemas, menghambat sekresi dan
06-07/5 = 150/90 Cempaka Putih Tahun
sakit dan rasa meningkatkan reabsorpsi asam urat,
2013 – 2015
terbakar saat melihat pasien memiliki riwayat
berkemih Gout Artritis
Riwayat:
hipertensi dan
gouty arthritis
Diagnosis:
hipertensi tidak
terkendali, sistisis
akut non-
komplikas
Lemas HB Kebutuhan akan Journal Haemoglobin concentrations for Pro : Dokter
terapi obat the diagnosis of anaemia and assessment
03/5 = 11,5 tambahan : Adanya of severity Plan : Disarankan untuk menambah pengobatan penggantian besi, vitamin B12
indikasi tanpa obat atau asam folat yaitu Ferobion
06/5 = 10,9
Hematokrit
34 dan 32 %
Sefiksim 200 mg Reaksi obat yang journal The Fact About Penicillin Allergy : Pro: Dokter
2x1 tidak diinginkan: A Review by Journal of Advanced
Perasaan sakit reaksi alergi Pharmaceutical Technology & Research dianjurkan tidak memberikan sefiksim kepada pasien karena pasien memiliki
dan terbakar alergi penicillin
saat berkemih drugs.com
Siprofloksasin Dosis terlalu tinggi : CMDT 2020, EAU Guidelines on Pro: Dokter
250 mg 2 x 1 Durasi terlalu Urological Infections 2020
panjang Disarankan untuk menghentikan pemberian siprofloksasin pada hari ketiga,
karena durasi maksimum pemberian siprofloksasin adalah 3 hari.
Leukosit 50
sel/LPB Obat tidak efektif : Pro: Dokter
Positif Leukosit obat yang lebih
efektif tersedia Sebaiknya dokter memberikan Nitrofurantoin sebagai terapi lini pertama dengan
esterase dosis rujukan 100 mg 2x1 selama 5 hari.
Positif Nitrit
Perasaan nyeri Ketorolac 10 mg Obat tidak efektif : Jurnal Penatalaksanaan Farmakologis Pro :Dokter
saat berkemih 4x1 tidak efektif untuk Nyeri pada Lanjut Usia
kondisi klinis pasien Plan : disarankan untuk tidak memberikan kembali ketorolak pada pasien lanjut
usia. Diberikan paracetamol sebagai pilihan utama dalam meredakan nyeri
Medscape
Nilai LDL tgl. 3: 200 & Kebutuhan akan terapi Cholesterol clinical Pro : Dokter
tgl 6: 195; obat tambahan : ada practice by AHA 2018
Plan : diberikan simvastatin karena
indikasi tanpa obat
Kolesterol total tgl. 3: indikasi terdapat kolestrol total diatas
289 dan tgl 6: 285; nilai rujukan disarankan diberi
simvastatin 10 mg sehari malam hari,
HDL tgl 3: 23 dan tgl.
disesuaikan dengan interval tidak
6: 30
kurang dari 4 minggu; kisaran lazim
10-40 mg sekali sehari malam hari
Mual - Ondansetron IV 8 mg 2 x Obat tidak efektif : tidak Journal Antiemetic Pro: Dokter
1 efektif untuk kondisi klinis drugs: what to
Disarankan untuk tidak memberikan
pasien prescribe and when by
Ondansetron PO 8 mg 2 x kembali ondansetron karena lebih
australian prescriber,
1 banyak digunakan untuk pasien
BNF 80
pasca operasi, kemudian hentikan
penggunaan domperidone ketika
pasien sudah tidak mual.
Untuk memantau efektifitas obat anti hipertensi ( verapmil ) dan arvedilol dan diuretik
1 Tekanan darah
( spironolacton
Untuk memantau efek samping obat diuretik ( spironolacton ) yang dapat menyebabkan
3 Kdar serim kalsium
hiper kalemia
4 Kadr darah Memantau efektifitas suplemen penambah darah terhadap kadar HB, Hct dan eritrosit
Atorvastatin v Diminum 1 x / hari 1 tablet setelah makan pada waktu yang sama
Spironolacton Disampaikan kepada pasien bahwa efek penggunaan obat spironolacton yang ditimbulkan adalah: meningkatkan
frekuensi berkemih/ urinasi
Verapamil ~ Disampaikan kepada pasien bahwa penggunaan verapamil dalam tablet utuh, tidak boleh dibagi, dikunyah atau
dihancurkan
~ Disampaikan kepada pasien jika terlewat satu dosis maka segera minum dosis yang tertinggal , namun apabila
dari yang tertinggal sudah mendekati dosis berikutnya maka dosis yang tertinggal dapat dilewati
Atorvastatain Disampaikan kepada pasien untuk meminum obat disetiap hari di jam yang sama setelah makan
Terima Kasih