Anda di halaman 1dari 6

PERSEPSI PRIA TENTANG BODY SHAMING : STUDI KUALITATIF

Disusun oleh
Annisa dinda safitri
705180133

Fakultas Psikologi, Universitas Tarumanagara


Orang yang menjadi korban dari perilaku body shaming memiliki pandangan negatif terhadap
tipe tubuhnya yang mana akan mengakibatkan penurunan tingkat kepercayaan diri pada dirinya,
pandangan negatif kepada tipe tubuh, rasa maulu pada lingkungan sekitarnya, cenderung
menghindar dengan kegiatan sosial, dan sebisa mungkin menghindar dari kontak fisik dengan
siapapun. Menurut Nol & Frederickson (dalam Damanik, 2018)
Rasa malu tubuh adalah rasa malu untuk bagian tubuh tertentu ketika penilaian pribadi seseorang terhadap diri
sendiri dan orang lain tidak sesuai dengan standar harga diri ideal mereka. Ini membuat orang merasa cemas dan
membuat mereka merasa lebih malu pada diri mereka sendiri. Selain itu, orang tersebut mencoba untuk
mengatasi rasa malu mereka, yang membuat mereka menjadi sasaran penghinaan tubuh. (Sakinah, 2018: 54).
Efek dari body shaming dapat berkisar dari rasa rendah diri atau kurang percaya diri hingga kecanggungan,
kemurungan, ketertutupan, dan bahkan mulai dari perundungan dengan kekerasan yang dapat mengakibatkan
kematian, tergantung pada keadaan psikologis korban dan pelecehan.

Sangat penting untuk memperhatikan body shaming karena memiliki pengaruh negatif yang signifikan. Menurut
studi psikologis, orang yang mengalami body shame merasa malu terhadap salah satu komponen tubuh tertentu
ketika persepsi mereka tentang diri sendiri dan orang lain tidak sesuai dengan diri ideal mereka (Damanik
2018). Selain itu, keputusasaan, kecemasan, gangguan makan, sosiopati subklinis, dan harga diri yang buruk
adalah beberapa gejala kejiwaan yang dilaporkan para korban. (Chairani 2018).
Selain itu banyak sekali kasus yang terjadi tentang body shaming pada remaja, polisi menangani 966 kasus body shaming (Gani dan Jalal,
2021). 85 orang siswa dari 158 responden dalam penelitian Alini dan Meisyalla (2021) mengalami perlakuan body shaming. Selain itu
Indosport.com (2021) juga merilis terjadinya body shaming pada atlet angkat besi Indonesia di ajang Olimpiade Tokyo 2020. Kemudian pada
penelitian Sekonda, dkk (2022) Selain itu, terdapat kasus kekerasan verbal berupa body shaming di SMA Ferry Putra Jambi.

Pria mungkin menderita body shaming seperti halnya wanita. Karena wanita telah menjadi target utama body shaming hingga saat ini, hal

ini jarang diakui. Karena perempuan yang tampaknya menjadi fokus sejauh ini dalam hal penampilan. Contoh kasus body shaming pada laki-

laki seperti pada berita di detiknews.com (2020) ada remaja yang tewas di Batam akibat dipukul temannya, hal ini terjadi juga gegara body

shaming. Pada laman klikdokter.com (2020) mengungkapkan bahwa sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2014 menemukan bahwa

90% pria telah bergulat dengan ketidakpuasan tubuh dan telah menjadi sasaran body shaming. Menurut studi resolusi perdamaian tubuh oleh

Yahoo, masing-masing 94 persen remaja perempuan dan 64 persen remaja laki-laki pernah mengalami body shaming. (Qubisa.com, 2021).
Dari fenomena yang diuraikan diatas, dapat dilihat bahwa masih diperlukannya pengkajian lebih dalam terkait
body shaming, sebab tidak sedikit remaja akhir baik perempuan maupun laki-laki pada masa sekarang yang
mengalami body shaming secara tidak langsung dan juga langsung. Drngan demikian peneliti ingin melihat
sejauh mana persepsi terkait body shaming,

Anda mungkin juga menyukai