Anda di halaman 1dari 13

FORMULASI & SEDI-

AAN SEMI SOLID


1. Mutmainnah (21103128)
2. Mur Fauziah. (21103129)
3. Nurul Aima. (21103130)
4. Pingky Lailatus s . (21103131)
5. Pramudita Ayu p.
(21103132)

Dosen Pengampu: apt. Amalia Wardatul F, M.S.Farm


PENDAHULUAN
Sediaan transdermal merupakan salah satu
alternatif rute pemberian yang sudah banyak
mengalami perkembangan. Berbagai obat
dalam sediaan transdermal banyak beredar
dipasaran diantaranya sediaan gel, krim,
patch dan bentuk lainnya. Sediaan patch
transdermal seperti klonidin, fentanil, li-
dokain, nikotin, nitrogliserin, skopolamin,
estradiol, testoteron, dan oksibutinin
peredaraannya di Amerika Serikat hingga
mencapai 3 milyar USD.

Penggunaan transdermal
dapat mencegah first pass
effect di hati, mengurangi
efek samping dari obat
daripada sediaan oral.
PENINGKAT PENITRASI

Salah satu cara meningkatkan pene-


trasi obat melalui kulit yang umum
Dengan menambahkan zat peningkat penetrasi pada sediaan transdermal. Beberapa zat dapat di-
gunakan sebagai peningkat penetrasi diantaranya air, hidrokarbon, alkohol, asam lemak dan ester,
amida, urea, sulfoksida, dan terpen danbterpenoid.
Peningkat penetrasi
Bekerja meningkatkan permeasi zat aktif pada
sediaan transdermal dengan beberapa
mekanisme diantaranya:
01 02

01 Meningkatkan fluidisitas dari kelarutan atau stratum ko-


rneum sehingga dapat menurunkan fungsi kulit sebagai
barrier penghalang
01 02

02 Meningkatkan aktivitas termodinamik dari obat dan kulit.

03 Mempengaruhi koefisien partisi dari obat sehingga 03 04


meningkatkan pelepasan obat pada kulit.

03 04

04 Mengganggu korneosit pada kulit dengan berinteraksi den-


gan filamen keratin .
PENINGKAT PENETRASI
yang ideal dalam sediaan transdermal harus memiliki beber-
apa sifat, diantaranya :

Tidak beracun dan


tidak menye- Bekerja pada kulit
babkan iritasi. secara reversibel.
Dapat diterima
02 04 baik oleh kulit.

01 03
05
Tidak memberikan Kompatibel dan
efek farmakologis stabil dengan
bagi tubuh. banyak zat aktif
Ditemukan bahwa terpen berpotensi digunakan sebagai
peningkat penetrasi pada sediaan transdermal.

Terpen & Terpen dan terpenoid merupakan komponen dari minyak atsiri yang banyak terdapat pada
bunga, buah, dan daun dari tumbuhan. Terpen dan terpenoid memiliki struktur dasar berupa
isoprena (C5H8), dimana penggolongan terpen didasarkan pada jumlah isoprena yang terkan-
dung dalam senyawa, diantaranya monoterpen (C10) sesquiterpen (C15), diterpen (C20) dan

Terpenoid triterpen (C30). Penggunaan terpen pada bidang farmasi banyak digunakan sebagai parfum, zat
pengaroma.

Secara umum, terpen bekerja sebagai peningkat penetrasi meningkatkan koefisien partisi obat
pada jaringan kulit dan meningkatkan proses difusi obat melalui membran. Selain itu, terpen
juga bekerja dengan menggangu jaringan lipid secara reversibel sehingga penetrasi obat dit-
ingkatkan.

Aktivitas terpen sebagai peningkat penetrasi bergantung pada sifat fisikokimia dari terpen. Ter-
pen dengan nilai log P yang lebih besar lebih efektif meningkatkan penetrasi zat aktif diband-
ingkan dengan terpen yang memiliki nilai log p yang lebih rendah.
Penggunaan Terpen Sebagai
Peningkat penetrasi pada sediaan transdermal memiliki beberapa
kelebihan diantaranya:
01 02

01 Kemampuan peningkatan permeasi yang tinggi den-


gan konsentrasi yang rendah.
60% 50%

02 Memberikan efek yang reversibel pada stratum ko-


rneum kulit.

03

03 Tidak beracun dengan potensi iritasi yang rendah.

80%
Terpen & Terpenoid
Beberapa studi menyatakan
Triterpen dan tetraterpen bahwa terpen yang mengandung
gugus polar oksigen lebih poten
memberikan efek pen- Terpen digunakan untuk meningkatkan
ingkatan permeasi yang bu- permeasi obat yang bersifat
ruk jika dibandingkan den- hidrofilik daripada yang bersifat
lipofilik[20].
gan terpen yang lainnya, Triterpen
Berdasarkan beberapa studi per-
sedangkan penambahan gu- measi dengan menggunakan sel
gus fungsional seperti ester difusi dan kulit hewan ditemukan
Terpenoid bahwa golongan terpen seperti
dan aldehid meningkatkan
1,8-sineol, menthol dan limonene
efektifitas peningkatan yang lebih efektif memberikan
permeasi. Tetraterpen penetrasi
1,8-sineol
Beberapa studi menemukan Penambahan etanol dan sineol dalam
bahwa 1,8-sineol dapat mem- sediaan transdermal mampu
berikan efek peningkatan meningkatkan penetrasi dari Thy-
permeasi yang cukup baik rotropin Releasing Hormone (TRH)
dibandingkan beberapa pada epidermis manusia [25].
Mekanisme sineol dalam
senyawa terpen lainnya
meningkatkan permeasi zat aktif
Sineol pada konsentrasi 5 - 10 % diduga dengan interkalasi sineol ke
meningkatkan permeasi dari zidovudin dalam kulit dan membentuk ikatan
lebihh baik daripada menthol, men- hidrogen dengan protein sehingga
thon, pulgeon, terpeniol, dan karvon mengubah secara reversibel struktur
[23]. Sineol juga dapat meningkatkan lipid protein
penetrasi dari 5fluorouracil dengan pe-
nambahan kosolven propilenglikol
L-menthol
Penggunaan menthol sebagai pen-
Menthol merupakan senyawa
ingkat penetrasi dengan konsentrasi
monoterpen secara umum lebih efektif
3% dapat meningkatkan persen perme-
sebagai peningkat penetrasi karena
asi dari ketoprofen pada sediaan gel
ukuran molekulnya yang kecil, salah
transdermal dengan pengujian pada
satunya menthol.
membran selofan terhidrasi[28]. den-
gan Kombinasi menthol 5% pelarut
etanol menunjukkan peningkatan
persen permeasi lebih baik pada zat ak-
Mekanisme menthol sebagai tif tetrakain pada sediaan transdermal
peningkat penetrasi yaitu jika dibandingkan dengan penggunaan
dengan mengganggu struktur menthol secara tunggal
lipid dari stratum corneum ,
meningkatkan kemampuan di-
fusi obat atau dengan
meningkatkan koefisien par-
tisi obat.
Limonene
Limonene juga memberikan pen- Beberapa penelitian me-
ingkatan permeasi yang cukup baik
pada sediaan patch ketoprofen.
nunjukkan penggunaan
Mekanisme limonene sebagai pen- limonen cukup efektif
ingkat penetrasi diduga dengan bekerja untuk meningkatkan
mendisrupsi lipid pada stratum ko-
rneum pada kulit sehingga permeasi beberapa zat
meningkatkan flux penetrasi zat aktif. aktif. Penggunaan ter-
limonen juga memberikan efek perme-
asi yang paling tinggi dibandingkan pen sebesar 5 % mampu
dengan golongan terpen lainnya pada meningkatkan permeasi
sediaan patch yang mengandung lam-
otrigine. dari asam tiaprofenat
dalam sediaan gel
transdermal
Kesimpulan!!
Golongan terpen berpotensi sebagai peningkat penetrasi yang
efektif dimana memberikan peningkatan permeasi yang tinggi
dengan konsentrasi yang rendah, memberikan efek yang re-
versibel pada kulit, dan resiko iritasi yang rendah. Terpen dapat
digunakan sebagai peningkat penetrasi secara luas baik untuk
obat golongan hidrofilik maupun hidrofobik. Pemilihan terpen
yang digunakan dapat didasarkan pada sifat fisikokimia, log P,
dan gugus fungsional dari terpen itu sendiri.
Thank you
Insert the title of your subtitle Here

Anda mungkin juga menyukai