Kelompok 2 :
01 02 03 04
ُثَّم َخ َلْقَنا ٱلُّنْط َفَة. ُثَّم َج َع ْلَٰن ُه ُنْط َفًة ِفى َقَر اٍر َّمِكيٍن. َو َلَقْد َخ َلْقَنا ٱِإْل نَٰس َن ِم ن ُس َٰل َلٍة ِّم ن ِط يٍن
ۚ َع َلَقًة َفَخ َلْقَنا ٱْلَع َلَقَة ُم ْض َغ ًة َفَخ َلْقَنا ٱْلُم ْض َغ َة ِع َٰظ ًم ا َفَك َس ْو َنا ٱْلِع َٰظ َم َلْح ًم ا ُثَّم َأنَش ْأَٰن ُه َخ ْلًقا َء اَخ َر
َفَتَباَر َك ٱُهَّلل َأْح َس ُن ٱْلَٰخ ِلِقيَن
- kebutuhan non fitrah : kebutuhan yang tidak melekat dengan penciptaan manusia, tetapi
akan menjadi kebutuhan manakala dilakukan berulang-ulang contoh : minum-minuman,
dlln
Sedangkan menurut Abudin Nata, setidaknya ada 3 yang menjadi latar
belakang perlunya atau butuhnya manusia terhadap agama, alasan itu
adalah
1. fitrah manusia kelemahan
2. tantangan manusia
3. kekurangan manusia
[Rosihon Anwar, H. Badruzzaman m. Yunus, Saehudin, 2017:112].
Alasannya :
1) fitrah manusia (QS- ar-Ruum: 30)
2) kekurangan dan kelebihan manusia (QS. Asy-syam: 7-8)
3) tantangan manusia
Mengenal diri sendiri senelum
mengenal Allah
pakar Tasawuf KH M. Luqman Hakim menyebutkan bahwa cara nengenali
diri sendiri bisa terjadi dengan sederhana, bisa dahsyat, bisa dramatis,
bisa pula romantis. Dan yang paling mengenal diri kita adalah sang
Pencipta. 4 cara mengenal diri:
Mengenal Allah dengan benar adalah sumber ketentraman hidup dunia akhirat.