November 2022
PNEUMOCYSTIS JIROVECII
PNEUMONIA
Pembimbing :
dr. Nurjannah Lihawa, Sp. P (K)
Tahun 1988 dikonfirmasi kembali melalui sekuensing Nomenklatur Pneumocystis juga berubah, dari
RNA ribosom dari Pneumocystis, mengungkapkan Pneumocystis Carinii, yang menginfeksi tikus,
bahwa Pneumocystis adalah anggota keluarga jamur menjadi Pneumocystis Jirovecii, yang menginfeksi
Ascomycetous. manusia.
Gilles Nevez, Anne Totet, Olga Matos, Enrique J Calderon, Robert F Miller, Solène Le Gal, It is still PCP that can stand for Pneumocystis pneumonia: Appeal for generalized use of only one acronym, Medical Mycology, Volume
59, Issue 8, August 2021, Pages 842–844. 1
Pendahuluan
o PJP penyebab utama morbiditas dan mortalitas di antara pasien dengan HIV
selama tahun 1980-an dan 1990-an
o Peningkatan tajam tahun-tahun awal epidemi Human Immunodeficiency Virus (HIV)/Acquired
Immunodeficiency Disease (AIDS),
o PJP juga mengalami peningkatan insiden pada pasien kanker yang menjalani regimen
imunosupresif, penerima transplantasi organ, dan mereka yang menggunakan imunomodulasi
o PJP menyumbang sekitar 10.000 rawat inap di Amerika Serikat dan >400.000 kasus di
seluruh dunia setiap tahunnya
o Di Indonesia, kasus HIV terus meningkat. Namun, data di Indonesia mengenai kasus
PJP sangat terbatas, sampai saat ini prevalensi PJP di Indonesia hanya berdasarkan
gejala klinis pasien sebesar 13,4% dan di rumah sakit lain di Indonesia (RS
Persahabatan dan RSCM), 14,55%.
Gilles Nevez, Anne Totet, Olga Matos, Enrique J Calderon, Robert F Miller, Solène Le Gal, It is still PCP that can stand for Pneumocystis pneumonia: Appeal for generalized use of only one acronym, Medical Mycology, Volume
59, Issue 8, August 2021, Pages 842–844. 2
Etiologi & Morfologi
Pneumocystis Jirovecii (P. Jirovecii), sebelumnya
dikenal sebagai spesies Pneumocystis Carini
Truong J, Ashurst JV. Pneumocystis Jirovecii Pneumonia. [Updated 2022 Jul 8]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan. 3
Etiologi & Morfologi
Pneumocystis Jirovecii yaitu terdiri dari dua bentuk utama kehidupan yaitu
bentuk pertama berupa ascus (kista) mempunyai dinding tebal dan bentuk
Morfologi kedua yaitu trofozoit (trofik) dengan dinding tipis. Ukuran diameter bentuk
kista matang adalah 8-10µm dan bentuk trofiknya adalah 1-4µm.
Truong J, Ashurst JV. Pneumocystis Jirovecii Pneumonia. [Updated 2022 Jul 8]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan. 4
Epidemiologi
PJP pertama kali muncul di Eropa setelah Perang Dunia II salah satu penyakit
yang didefinisikan sebagai Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS)
Faktor Resiko
Kelompok yang secara signifikan berisiko Faktor risiko paling signifikan untuk
lebih tinggi terkena PJP adalah 50% pada tertular PJP pada pasien tidak terinfeksi
pasien immunocompromised, 22-45% HIV adalah penggunaan glukokortikoid
pada pasien dengan kanker terutama yang dikombinasikan dengan terapi
keganasan hematologi, 5-15% pasien imunosupresif
transplantasi sel hematologi
Truong J, Ashurst JV. Pneumocystis Jirovecii Pneumonia. [Updated 2022 Jul 8]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan. 5
Epidemiologi
Truong J, Ashurst JV. Pneumocystis Jirovecii Pneumonia. [Updated 2022 Jul 8]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan. 6
Siklus Hidup & Patogenesis
o Siklus hidup P. Jirovecii terdiri dari 2 siklus yaitu siklus
aseksual dan seksual. Siklus aseksual melibatkan bentuk
trofik (tropozoit) dan siklus seksual melibatkan bentuk
kista, akhir dari siklus adalah terbentuknya kista-kista yang
baru.
o Bentuk askus memiliki hingga delapan askospora dan dinding sel yang
terdiri dari glikoprotein Major Surface Glycoprotein (MSG), β-1,3 glucan
dan β-1,6 glucan. β-1,3 glucan yang dikenali oleh Alveolar makrofag
(AM), dendritic cell (DC) dan sel epitel paru serta respon sel T primer.
Evans, H.M.; Simpson, A.; Shen, S.; Stromberg, A.J.; Pickett, C.L.; Garvy, B.A. The Trophic Life Cycle Stage of the Opportunistic Fungal Pathogen Pneumocystis murina Hinders the Ability of Dendritic Cells to Stimulate CD4+ T Cell Responses. Infect. Immun. 2017,
85.Evans, H.M.; Garvy, B.A. The trophic life cycle stage of Pneumocystis species induces protective adaptive responses without inflammation-mediated progression to pneumonia. Med. Mycol. 2018, 56, 994–1005.
8
Siklus Hidup & Patogenesis
o Pneumocystis juga telah terbukti menginduksi respon regulasi
sel T terhadap T helper 1 (Th1), Th2 dan Th17, namun tidak ada
satupun yang secara pasti menjelaskan keterkaitannya dengan
resolusi penyakit ini
Evans, H.M.; Simpson, A.; Shen, S.; Stromberg, A.J.; Pickett, C.L.; Garvy, B.A. The Trophic Life Cycle Stage of the Opportunistic Fungal Pathogen Pneumocystis murina Hinders the Ability of Dendritic Cells to Stimulate CD4+ T Cell Responses. Infect. Immun. 2017,
85.Evans, H.M.; Garvy, B.A. The trophic life cycle stage of Pneumocystis species induces protective adaptive responses without inflammation-mediated progression to pneumonia. Med. Mycol. 2018, 56, 994–1005.
9
Menifestasi Klinis
Klasifikasi PJP
Burke A. Cunha, Karishma Chawla, Ismail Jimada, HIV adult with fever and shortness of breath: Influenza B misdiagnosed as Pneumocystis (carinii) jiroveci pneumonia (PCP), IDCases, Volume 17, 2019, 11
Diagnosis
a. Diagnosis Klinis
o Diagnosis klinis PJP diperumit tanda dan gejala PJP yang tidak spesifik secara umum muncul
dengan demam, batuk, dan dispnea, yang tidak spesifik untuk PJP.
o Pemeriksaan fisik tidak spesifik, dan auskultasi paru seringkali normal, tetapi kadang
didapatkan ronkhi saat inspirasi pada beberapa pasien
b. Diagnosis Mikrobiologis
o Pemeriksaan mikroskopis organisme pada spesimen saluran pernapasan telah menjadi
Standar Emas untuk diagnosis PJP.
Tasaka, Sadatomo. "Recent advances in the diagnosis and management of Pneumocystis Pneumonia."Tuberculosis and Respiratory Diseases 83.2 (2020): 132.
12
Diagnosis
o Pewarnaan histokimia, bentuk trofik pneumocystis atau kista yang diperoleh dari
dahak yang diinduksi, cairan BAL, atau jaringan paru dapat divisualisasikan
dengan menggunakan berbagai pewarnaan histokimia. Kista dapat diwarnai
dengan Grocott-Gomori methenamine-silver (GMS), cresyl echt violet, toluidine
blue O stain, atau pewarnaan jamur calcofluor white (CW). Bentuk trofik dapat
dideteksi menggunakan Papanicolaou, Gram-Weigert, atau Wright Giemsa (Diff-
Quik) yang dimodifikas
Tasaka, Sadatomo. "Recent advances in the diagnosis and management of Pneumocystis Pneumonia."Tuberculosis and Respiratory Diseases 83.2 (2020): 132.
12
A. Pewarnaan bentuk kista B. Pewarnaan Wright-Giemsa.
dengan GMS
Tasaka, Sadatomo. "Recent advances in the diagnosis and management of Pneumocystis Pneumonia."Tuberculosis and Respiratory Diseases 83.2 (2020): 132.
13
Diagnosis
c. Diagnosis serologis
o Merupakan salah satu penanda laboratorium yang berguna dalam membantu
mendiagnosis PJP. Karena BAL sering sulit didapatkan dari pasien dengan
keadaan gagal napas, diagnosis serologis PJP telah diteliti
o Beberapa penelitian menunjukkan peningkatan kadar serum (1-3)-β-D-Glucan (β-
D-glukan), Krebs von den Lungen-6 antigen (KL-6), Lactate Dehydrogenase
(LDH), anti-Major Surface Glycoprotein (Msg) dan penurunan kadar serum S-
Adenosyl Methionine (SAM) sebagai biomarker serologis dalam diagnosis PJP
Tasaka, Sadatomo. "Recent advances in the diagnosis and management of Pneumocystis Pneumonia."Tuberculosis and Respiratory Diseases 83.2 (2020): 132.
14
Diagnosis
Tasaka, Sadatomo. "Recent advances in the diagnosis and management of Pneumocystis Pneumonia."Tuberculosis and Respiratory Diseases 83.2 (2020): 132.
15
Diagnosis
d. Radiologis
Tasaka, Sadatomo. "Recent advances in the diagnosis and management of Pneumocystis Pneumonia."Tuberculosis and Respiratory Diseases 83.2 (2020): 132.
16
Terapi Profilaksis
o Mortalitas PJP tetap tinggi, yang merupakan alasan dalam pemberian profilaksis.
o Pasien HIV dewasa dan remaja termasuk wanita hamil dan mereka yang mendapatkan
antiretroviral therapy (ART) dengan jumlah cluster of differentiation 4 (CD4) <200 sel/mm3
atau jika ada riwayat kandidiasis orofaringeal, harus menerima kemoprofilaksis.
o Trimetoprim-sulfametoxazol (TMP-SMX) adalah agen profilaksis lini pertama untuk
pencegahan PJP pada orang dewasa dan anak.
Terapi Profilkasis Utama:
TMP-SMX, (80 mg TMP/400 mg SMX) 1 dosis per oral sehari
TMP-SMX, (160 mgTMP/800 mg SMX) 1 dosis forte per oral sehari
Tasaka, Sadatomo. "Recent advances in the diagnosis and management of Pneumocystis Pneumonia."Tuberculosis and Respiratory Diseases 83.2 (2020): 132.
17
Terapi Profilaksis
Terapi Alternatif:
TMP-SMX 1 dosis forte 3 kali per minggu
Dapson 100 mg per oral sehari atau 50 mg per oral 2 kali sehari, atau
Dapson 50 mg per oral sehari + (pirimetamin 50 mg + leucovorin 25 mg) per oral tiap
minggu, atau
(Dapson 200 mg + pirimetamin 75 mg + leucovorin 25 mg) per oral tiap minggu, atau
Pentamidin aerosol 300 mg tiap bulan, atau Atovaquon 1500 mg per oral tiap hari dengan
makanan atau
(Atovaquon 1500 mg + pirimetamin 25 mg + leucovorin 10 mg) per oral sehari dengan
makanan
Tasaka, Sadatomo. "Recent advances in the diagnosis and management of Pneumocystis Pneumonia."Tuberculosis and Respiratory Diseases 83.2 (2020): 132. 18
Terapi Profilaksis
Dosis Profilaksis PCP dengan Keganasan
Tasaka, Sadatomo. "Recent advances in the diagnosis and management of Pneumocystis Pneumonia."Tuberculosis and Respiratory Diseases 83.2 (2020): 132. 19
Terapi Profilaksis
Tasaka, Sadatomo. "Recent advances in the diagnosis and management of Pneumocystis Pneumonia."Tuberculosis and Respiratory Diseases 83.2 (2020): 132. 20
Terapi Profilaksis
o Penghentian profilaksis dilakukan apabila pemberian ARV berhasil menaikan CD4 dari
<200 sel/mm3 menjadi >200 sel/mm3 dalam waktu >3 bulan
o Alternatif lain penghentian profilaksis PJP juga dapat dilakukan pada CD4 100-200
sel/mm3 dan viral load RNA di bawah level tak terdeteksi selama setidaknya 3-6 bulan.
o Pada penyakit autoimun, penghentian terapi profilaksis ketika terapi imunosupresif telah
berakhir atau ketika jumlah CD4+ meningkat menjadi >200/l, setidaknya selama 6 bulan.
o Penghentian profilaksis juga dilakukan apabila terdapat reaksi merugikan yang mengancam
jiwa, termasuk Sindrom Stevens-Johnson dan Nekrolisis Epidermal Toksik.
Tasaka, Sadatomo. "Recent advances in the diagnosis and management of Pneumocystis Pneumonia."Tuberculosis and Respiratory Diseases 83.2 (2020): 132. 21
Terapi
23
Terapi
o Kortikosteroid adjuvan direkomendasikan untuk pasien HIV dengan PJP derajat
sedang-berat (AaDO2 >35 mmHg atau PaO2 <70 mmHg pada udara ruangan).
o Penggunaan kortikosteroid pada pasien PJP tanpa HIV derajat sedang-berat masih
dipertanyakan dan kontroversi
23
Kesimpulan
Pneumocystis Carinii Pneumonia (PCP) penyakit infeksi oportunistik yang disebabkan oleh
infeksi jamur Pneumocystis Jirovecii (P. Jirovecii)
Jirovecii Pneumonia (PJP) penyebab utama morbiditas dan mortalitas di antara pasien dengan
HIV dan tetap menjadi oportunistik utama pada penderita AIDS
Gejala umum dari PJP termasuk dispnea, batuk tidak produktif, dan demam.
Derajat PCP bervariasi dari ringan (PO2 ≥70 mm Hg atau AaDO2 <35 mm Hg), sedang (AaDO2
● Dibandingkan dari ke 4 pewarnaan ini IFA paling sensitive tetapi juga paling
tidak spesifik
Polymerase chain reaction (PCR) memiliki sensitivitas 94%-100% dan spesifisitas
79%-96% untuk diagnosis PJP positif secara mikroskopis. Karena sensitivitasnya yang
tinggi, PCR semakin banyak digunakan untuk diagnosis mikrobiologis PJP.
Melihat dari beberapa pemeriksaan yang telah saya sebutkan metode PCR merupakan
yang paling direkomendasikan.
Namun terlepas dari beberapa pemeriksaan ini yang menjadi pemeriksaan terbaik yaitu
pemeriksaan yang ada difasilitas kita dalam hal ini dirumah sakit kita adalah PCR