Anda di halaman 1dari 26

ANALISIS PERPINDAHAN PANAS PADA JURNAL

“OPTIMIZATION OF SUBCRITICAL
ASSALAMUALAIKUM
WATER ASSISTED BY NITROGEN
PRIOR
WR. TO
WB
Tanpa basa-basi berdirinya
ENZYMATIC kami disini bukan karena
HYDROLYSIS FOR
ngga dikasih kursi tapi disini kami mau presentasi
REDUCING SUGAR PRODUCTION”
Dosen Pengampu : Rizki Fitria Darmayanti, S.T., M.Sc., Ph.D.
Member of Group 5
L 005
AI A
LY ZI
N Z
U A
FA R H
NA 003 U 069
VI ZI
H K
AT Y
US H
U A
N O
L H
U TI
L M
A
H

“Tak kenal maka tak sayang,


udah kenal malah ngga sayang-sayang”
TABLE OF CONTENT

PENDAHULU PEMBAHAS
AN AN
01 02 03 04
LANDASAN TEORI PENUTUP
&
TINJAUAN
PUSTAKA
01
PENDAHULU
AN
Berdasarkan literasi pada jurnal terdapat 3 metode proses
yang perlu menjadi titik fokus pada analasis ini
Hidrolisis
enzimatik
Subcritical Water (SCW) Hidrolisis enzimatik mengacu
pada pembelahan ikatan kimia
atau Proses Air Subkritis
dalam molekul melalui
Air panas pada temperatur antara penambahan molekul air atau
100–374°C dibawah tekanan tinggi berupa unsur-unsur kimia dari
untuk menjaga air dalam keadaan molekul air yang menyebabkan
liquid ( Ju dk, 2012; Hata dkk, 2008) pembelahan ikatan di hadapan
enzim.

Response Surface Methodology (RSM) atau Metode Permukaan Respon


Sekumpulan metode-metode matematika dan statistika yang digunakan dalam pemodelan dan
analisis, yang bertujuan untuk melihat pengaruh beberapa variabel kuantitatif terhadap suatu
variabel respon dan untuk mengoptimalkan variabel respon tersebut (Montgomery, 2001).
PROSES PERPINDAHAN PANAS ARAH PERPINDAHAN PANAS

CARA MENGOPTIMALKAN PERPINDAHAN PANAS

TUJUAN
•Menjelaskan proses perpindahan panas yang terjadi pada metode yang
digunakan dalam penelitian pada jurnal terkait.
• Menginterpretasikan arah perpindahan panas yang terjadi pada metode
yang digunakan dalam penelitian pada jurnal terkait.
• Mendeskripsikan cara mengoptimalkan perpindahan panas yang terjadi
pada metode yang digunakan dalam penelitian pada jurnal terkait.
02 TEORI
LANDASAN
&
TINJAUAN
PUSTAKA
LANDASAN
TEORI

PERPINDAHAN PANAS adalah ilmu yang


digunakan untuk meramalkan perpindahan energi
dalam bentuk panas yang terjadi karena adanya
perbedaan suhu di antara benda atau material.

KONDUKSI adalah proses perpindahan kalor yang terjadi pada suatu


zat tanpa disertai perpindahan partikel-partikel dari zat tersebut.
KONVEKSI adalah proses perpindahan panas yang terjadi pada suatu
zat dengan disertai perpindahan partikel-partikel dari zat tersebut.
RADIASI merupakan proses perpindahan panas dari suatu benda ke
benda lain tanpa melalui medium.
TINJAUAN
PUSTAKA

HIDROLISIS
ENZIMATIK
Proses hidrolisis dilakukan di dalam
shaker incubator dan dioperasikan pada
suhu 60°C dan 125 rpm.

Proses Air Subkritis atau Subcritical Water (SCW)


Proses dijalankan dengan mensuplai gas UHP Nitrogen (PT.
Aneka Gas, Sidoarjo, Indonesia) ke reaktor dengan tekanan
konstan 80 bar. Parameter proses divariasikan pada suhu 130
hingga 170°C selama 15 hingga 45 menit sejak kondisi tersebut
tercapai. Sampel dicuci dan dikeringkan dalam oven pada suhu
konstan 60°C dan disimpan pada suhu 4°C sebelum dianalisis.
03
PEMBAHASAN
Proses Perpindahan Panas di Reaktor dalam
Proses Air Subkritis (SCW)
Gambar 3.2 Reaktor Air
Subkritis

Proses perpindahan panas di REAKTOR dalam


proses air subkritis terjadi secara konduksi pada dua
tahapan. Perpindahan panas yang pertama ialah saat
elemen HEATER memanaskan REAKTOR.
Perpindahan panas yang kedua ialah saat panas pada
partikel REAKTOR merambat pada partikel
SAMPEL.

Sumber gambar : https://indonesian.alibaba.com


Arah Perpindahan Panas di Reaktor dalam
Proses Air Subkritis (SCW)

Gambar 3.7
Gambar 3.6
Arah Perpindahan Panas dari Reaktor ke Sampel
Arah Perpindahan Panas dari Heater ke
Reaktor

Arah perpindahan panas di reaktor adalah dari lingkungan ke sistem


atau dari luar ke dalam.
Cara Mengoptimalkan Perpindahan Panas di Reaktor
dalam Proses Air Subkritis (SCW)
Cara yang dapat digunakan untuk mengoptimalkan perpindahan panas di reaktor dalam proses
air subkritis (SCW) adalah dengan mengurangi kemungkinan terjadinya perpindahan panas ke
luar sistem, hal ini dapat dilakukan dengan beberapa metode yaitu :
1. Menambahkan isolasi pada dinding reaktor. Bahan isolator yang direkomendasikan adalah
dari asbestos, karena memiliki nilai konduktivitas termal rendah dan harga yang murah.
2. Menggunakan reaktor dengan bahan yang mampu menahan kebocoran panas bahkan saat
reaktor bekerja dengan kecepatan tinggi. Contohnya stainless steel, carbon steel, dan nikel.
3. Menentukan ukuran reaktor yang mampu mengoptimalkan perpindahan panas.
Proses Perpindahan Panas di Oven
dalam Proses Air Subkritis (SCW)

Gambar 3.3 Oven VWR S/P 1350 G-2

Sumber gambar : https://us.vwr.com/

Proses perpindahan panas di oven dalam proses air subkritis terjadi


secara konduksi.
Arah Perpindahan Panas di Oven dalam
Proses Air Subkritis (SCW)

Gambar 3.8 Arah Perpindahan Panas dari Oven ke Sampel

Arah perpindahan panas di oven adalah dari lingkungan ke sistem


atau dari luar ke dalam.
Cara Mengoptimalkan Perpindahan Panas
di Oven dalam Proses Air Subkritis (SCW)

Cara mengoptimalkan perpindahan panas di oven dalam proses air subkritis (SCW)
adalah dengan tidak membuka pintu oven saat proses pemanasan karena akan
menyebabkan panas pada oven mengalir ke lingkungan. Selain itu, peletakan sampel
dalam oven dibuat melebar agar luas penampang dari sampel semakin luas dan
mempermudah proses perambatan panas.
Proses Perpindahan Panas di Kulkas dalam
Proses Air Subkritis (SCW)
Gambar 3.4 Kulkas Laboratorium

Sumber gambar : https://www.bing.com

Proses perpindahan panas di kulkas dalam proses air subkritis


terjadi secara konveksi.
Arah Perpindahan Panas di Kulkas dalam
Proses Air Subkritis (SCW)

Gambar 3.9 Arah Perpindahan Panas dari Sampel ke Butiran Air Kulkas

Arah perpindahan panas di kulkas adalah dari sistem ke lingkungan


atau dari dalam ke luar.
Cara Mengoptimalkan Proses Perpindahan Panas
di Kulkas dalam Proses Air Subkritis (SCW)

Cara mengoptimalkan perpindahan panas di kulkas adalah dengan tidak membuka


pintu kulkas saat proses pendinginan dan dapat pula dilakukan pengaturan suhu yang lebih
rendah untuk mempercepat proses pendinginan sampel setelah dingin baru diatur pada
suhu yang diinginkan.
Proses Perpindahan Panas di Shaker Incubator dalam
Hidrolisis Enzimatik
Gambar 3.5 Shaker Incubator Carbolite

Proses perpindahan panas di


shaker incubator dalam hidrolisis
enzimatik terjadi secara
konduksi dan konveksi
Sumber gambar : https://www.geminibv.com

Perpindahan panas secara konduksi terjadi dari termostat keseluruh bagian dalam
shaker incubator yang terbuat dari stainless steel dan aluminium serta wadah
sampel (erlenmeyer). Sedangkan perpindahan panas secara konveksi terjadi saat
panas pada wadah sampel (erlenmeyer) mengalir ke larutan sampel
Arah Perpindahan Panas di Shaker Incubator
dalam Hidrolisis Enzimatik

Gambar 3.10
Arah Perpindahan Panas dari Shaker Incubator ke Sampel

Arah perpindahan panas di shaker incubator adalah dari lingkungan ke sistem atau
dari luar ke dalam.
Cara Mengoptimalkan Proses Perpindahan Panas
di Shaker Incubator dalam Hidrolisis Enzimatik

Cara mengoptimalkan proses perpindahan panas di shaker incubator dalam hidrolisis enzimatik
adalah dengan menaikkan kecepatan dari shaker sehingga panas menjadi lebih mudah mengalir untuk
menaikkan suhu di seluruh sampel. Selain itu memastikan pintu tidak terbuka karena akan
mengakibatkan panas dalam shaker incubator mengalir ke lingkungan.
04
PENUTUP
KESIMPULAN
Pada jurnal Optimization of Subcritical Water Assisted by Nitrogen Prior to Enzymatic Hydrolysis for
Reducing Sugar Production, perpindahan panas terjadi pada 4 metode atau prosedur yaitu perpindahan
panas di reaktor yang terjadi secara konduksi dengan dua tahapan (dari heater ke reaktor kemudian dari
reaktor ke sampel). Perpindahan panas di oven yang terjadi secara konduksi. Perpindahan panas di
kulkas yang terjadi secara konveksi. Terakhir, perpindahan panas di shaker incubator yang terjadi secara
konduksi dan konveksi. Arah perpindahan panasnya adalah dari lingkungan ke sistem atau dari luar ke
dalam, kecuali pada kulkas yang arah perpindahan panasnya dari sistem ke lingkungan. Cara
pengoptimalan perpindahan panas secara keseluruhan dapat dilakukan dengan memilih bahan atau
komponen penyusun alat yang tepat, menambahkan isolator, memperluas permukaan sampel, dan tidak
membuka alat saat proses berlangsung.
Pepatah Mengatakan Malu Bertanya Sesat Di Jalan
Karena Kita Sedang Di Dalam Kelas, Jadi Tidak Usah Bertanya

ANY QUESTION????
Karena Tidak Akan Tersesat
Cuci Tangan, Sampai Bersih Sekian,
Terimakasih
WASSALAMUALAIKUM Wr. Wb

Anda mungkin juga menyukai