1. Meningkatkan kualitas kue dalam hal penampilan, rasa, rupa dan bentuk.
Kue yang tersaji terkadang tidak diminati dikarenakan berbagai alasan,
antara lain warna pada permukaan tampilan kue menunjukkan bahan
dasar pembuatan kue tersebut, bentuk kue yang pada umumnya sesuai
dengan cetakan yang digunakan dan permukaan kue yang kasar atau
halus.
2. Menutup kekurangan pada bentuk fisik yang kurang menarik. Kue yang
dibuat seringkali hasilnya tidak sesuai dengan yang diharapkan, seperti
kue hangus, bantat, merekah/terbelah, atau dapat juga cacat (gompel
miring). Hal ini bisa saja terjadi disebabkan faktor kelalaian manusia.
3.Menyatakan ungkapan/maksud menghias kue (ucapan
selamat). Kue yang dihias biasanya disesuaikan dengan maksud
dari menghias kue itu sendiri, seperti ucapan selamat: ulang
tahun, menempuh hidup baru, pertunangan, hari raya, ungkapan
rasa kasih sayang, dan lain-lain. Hiasan (bahan, warna dan
bentuk) yang digunakan dan dihasilkan dapat langsung
menunjukkan maksud kue hias tersebut. Misalnya sebagai
ungkapan rasa kasih sayang, dibuat kue berbentuk hati (love)
dihias dengan krim yang dibentuk bunga mawar menggunakan
warna yang dominan merah muda.