Anda di halaman 1dari 35

Kolelitiasis

Eka Zhaki Safira Lubis (190131047)


Priesly Hokky (190131137)
Satthiyabalan A/L Sivabalan Logawathi (190131157)
Siska Hayati (190131161)
Veronica (190131182)

Pembimbing : Dr.dr. Adi Muradi Muhar, Sp.B-KBD


Anatomi
Vaskularisasi
Inervasi
Limfatik
Definisi
 Kolelitiasis (gallstones) adalah deposit mengeras dari cairan digestif
yang dapat terbentuk di kantung empedu.
Etiologi
3 jalur :
 Supersaturasi kolesterol
 Kelebihan bilirubin
 Hipomotilitas kantung empedu atau kontraktilitas terganggu

3 tipe terbanyak : batu kolesterol (90%), batu pigmen hitam, batu pigmen
cokelat.
 Faktor risiko perkembangan batu kolesterol
 Obesitas
 Usia
 Perempuan
 Hamil
 Genetik
 Total Parenteral Nutrition
 Penurunan berat badan cepat
 Obat-obatan tertentu (kontrasepsi oral, clofibrate, dan somatostatin
analog)
 2% batu empedu  pigmen hitam dan cokelat.
 Ini dapat ditemukan pada individu dengan pergantian hemoglobin tinggi.
 Pigmen kebanyakan bilirubin.
 Sirosis, penyakit ileal, anemia sel sabit, dan fibrosis kistik risiko batu
pigmen hitam.
 Stasis intraduktal dan kolonisasi kronik dari empedu dengan bakteri 
risiko batu pigmen cokelat.
 Crohn disease dan penyakit ileum (atau reseksi) tidak dapat menyerap
bile salts  ↑ risiko batu empedu.
Epidemiologi
 Cukup umum : 6% pria dan 9% wanita.
 Prevalensi tertinggi di populasi Native American, dan tidak umum di
Afrika atau Asia.
 Obesitas  kemungkinan memperbesar munculnya batu empedu.
 >80% : asimptomatik.
 Nyeri bilier, akan berkembang setiap tahun pada 1-2% individu yang
sebelumnya asimptomatik.
 Yang mulai berkembang gejala berlanjut ke komplikasi mayor
(kolesistitis, koledokolitiasis, pankreatitis batu empedu, kolangitis) 
0,1-0,3% setiap tahun.
Patofisiologi
Supersaturasi Kolesterol

Pembentukan Kristal Kolesterol

Agregasi
Diagnosis
z
Anamnesis

 Asimptomatis  (+) keluhan setelah batu bermigrasi ke duktus

 Nyeri di regio RUQ  nyeri kolik terus menerus dan bisa menjalar
sampai ke scapula

 Nyeri dirasakan terutama setelah mengkonsumsi makanan berlemak

 (+) mual, muntah, dan dispepsia

 +/- demam, menggigil

 RPD, RPK, RPO


z
Pemeriksaan Fisik

 Vital sign

 Pemeriksaan head to toe

 Status lokalis abdomen:


 Inspeksi : +/- pembesaran abdomen
 Auskultasi: +/- peristaltik
 Perkusi : +/- timpani
 Palpasi : (+) Nyeri tekan RUQ, teraba pembesaran kandung empedu,
murphy sign (-)
z
Pemeriksaan Penunjang

 Pemeriksaan lab : +/- leukositosis, peningkatan SGOT/SGPT, Peningkatan serum


amylase

 USG Abdomen : (+) gambaran batu pada gallbladder


Diagnosis Banding
z Kolelithiasis Koledokolithiasis Kolesistitis Kolangitis

Nyeri
- + + +
Murphy’s
sign +
- - +
Demam
- - + +
Ikterus
- + - +
Tatalaksana
 Kolesistektomi Laparaskopi :
- Dilakukan melalui insisi atau tusukan kecil yang dibuat menembus dinding abdomen di
umbilikus.
- Rongga abdomen ditiup dengan gas karbon monoksid untuk membantu pemasangan
laparoskop.
- Kantung empedu diangkat setelah arteri dan duktus sistikus diligasi
 Kolesistektomi Terbuka :
- Operasi ini merupakan standar terbaik untuk penanganan pasien dengan kolelitiasis
simptomatik.
- Indikasi yang paling umum untuk kolesistektomi terbuka adalah kolik biliaris rekuren, diikuti
Komplikasi
a. Kolesistitis
- Kolesistitis adalah peradangan kandung empedu, saluran kandung empedu tersumbat oleh batu
empedu, menyebabkan infeksi dan peradangan kandung empedu.

b. Kolangitis
- Kolangitis adalah peradangan pada saluran empedu, terjadi karena infeksi yang menyebar melalui
saluran dari usus kecil setelah terhalang oleh batu empedu.

c. Hidrops
- Obstruksi kronis dari kandung empedu dapat menimbulkan hidrops kandung empedu.
- Dalam keadaan ini, tidak ada peradangan akut dan sindrom yang berkaitan dengannya.
- Hidrops biasanya disebabkan oleh obstruksi duktus sistikus sehingga tidak dapat diisi lagi empedu
pada kandung empedu yang normal.
- Kolesistektomi bersifat kuratif.

d. Empiema
- Pada empiema kandung empedu berisi nanah.
- Komplikasi ini dapat membahayakan dan membutuhkan kolesistektomi darurat segera.
Prognosis
 Patients with asymptomatic gallstones become symptomatic at a rate of
about 2% per year.
 The symptom that develops most commonly is biliary colic rather than a
major biliary complication.
 Once biliary symptoms begin, they are likely to recur; pain returns in 20
to 40% of patients per year, and about 1 to 2% of patients per year
develop complications such
as cholecystitis, choledocholithiasis, cholangitis, and gallstone
pancreatitis.
Edukasi
 Edukasi dan promosi kesehatan terkait etiologi, faktor resiko,
penatalaksanaan, serta komplikasi yang mungkin timbul.
 Melakukan pola hidup sehat, yaitu menjaga asupan makanan bergizi
(tinggi serat dan kalsium, supplementasi vitamin C), melakukan aktivitas
fisik rutin, dan menjaga berat badan ideal
 Risiko kolelitiasis simptomatik meningkat dengan peningkatan Indeks
Massa Tubuh (IMT), lingkar pinggang, dan kadar trigliserida serum.
 Aktivitas yang dilakukan adalah 30 menit olahraga, 5 kali dalam
seminggu.
SKDI
Tingkat kemampuan 2 : Mendiagnosis dan Merujuk
 Mampu membuat diagnosis klinik terhadap penyakit tersebut dan
menentukan rujukan yang paling tepat bagi pasien.
 Mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai