3 tipe terbanyak : batu kolesterol (90%), batu pigmen hitam, batu pigmen
cokelat.
Faktor risiko perkembangan batu kolesterol
Obesitas
Usia
Perempuan
Hamil
Genetik
Total Parenteral Nutrition
Penurunan berat badan cepat
Obat-obatan tertentu (kontrasepsi oral, clofibrate, dan somatostatin
analog)
2% batu empedu pigmen hitam dan cokelat.
Ini dapat ditemukan pada individu dengan pergantian hemoglobin tinggi.
Pigmen kebanyakan bilirubin.
Sirosis, penyakit ileal, anemia sel sabit, dan fibrosis kistik risiko batu
pigmen hitam.
Stasis intraduktal dan kolonisasi kronik dari empedu dengan bakteri
risiko batu pigmen cokelat.
Crohn disease dan penyakit ileum (atau reseksi) tidak dapat menyerap
bile salts ↑ risiko batu empedu.
Epidemiologi
Cukup umum : 6% pria dan 9% wanita.
Prevalensi tertinggi di populasi Native American, dan tidak umum di
Afrika atau Asia.
Obesitas kemungkinan memperbesar munculnya batu empedu.
>80% : asimptomatik.
Nyeri bilier, akan berkembang setiap tahun pada 1-2% individu yang
sebelumnya asimptomatik.
Yang mulai berkembang gejala berlanjut ke komplikasi mayor
(kolesistitis, koledokolitiasis, pankreatitis batu empedu, kolangitis)
0,1-0,3% setiap tahun.
Patofisiologi
Supersaturasi Kolesterol
Agregasi
Diagnosis
z
Anamnesis
Nyeri di regio RUQ nyeri kolik terus menerus dan bisa menjalar
sampai ke scapula
Vital sign
Nyeri
- + + +
Murphy’s
sign +
- - +
Demam
- - + +
Ikterus
- + - +
Tatalaksana
Kolesistektomi Laparaskopi :
- Dilakukan melalui insisi atau tusukan kecil yang dibuat menembus dinding abdomen di
umbilikus.
- Rongga abdomen ditiup dengan gas karbon monoksid untuk membantu pemasangan
laparoskop.
- Kantung empedu diangkat setelah arteri dan duktus sistikus diligasi
Kolesistektomi Terbuka :
- Operasi ini merupakan standar terbaik untuk penanganan pasien dengan kolelitiasis
simptomatik.
- Indikasi yang paling umum untuk kolesistektomi terbuka adalah kolik biliaris rekuren, diikuti
Komplikasi
a. Kolesistitis
- Kolesistitis adalah peradangan kandung empedu, saluran kandung empedu tersumbat oleh batu
empedu, menyebabkan infeksi dan peradangan kandung empedu.
b. Kolangitis
- Kolangitis adalah peradangan pada saluran empedu, terjadi karena infeksi yang menyebar melalui
saluran dari usus kecil setelah terhalang oleh batu empedu.
c. Hidrops
- Obstruksi kronis dari kandung empedu dapat menimbulkan hidrops kandung empedu.
- Dalam keadaan ini, tidak ada peradangan akut dan sindrom yang berkaitan dengannya.
- Hidrops biasanya disebabkan oleh obstruksi duktus sistikus sehingga tidak dapat diisi lagi empedu
pada kandung empedu yang normal.
- Kolesistektomi bersifat kuratif.
d. Empiema
- Pada empiema kandung empedu berisi nanah.
- Komplikasi ini dapat membahayakan dan membutuhkan kolesistektomi darurat segera.
Prognosis
Patients with asymptomatic gallstones become symptomatic at a rate of
about 2% per year.
The symptom that develops most commonly is biliary colic rather than a
major biliary complication.
Once biliary symptoms begin, they are likely to recur; pain returns in 20
to 40% of patients per year, and about 1 to 2% of patients per year
develop complications such
as cholecystitis, choledocholithiasis, cholangitis, and gallstone
pancreatitis.
Edukasi
Edukasi dan promosi kesehatan terkait etiologi, faktor resiko,
penatalaksanaan, serta komplikasi yang mungkin timbul.
Melakukan pola hidup sehat, yaitu menjaga asupan makanan bergizi
(tinggi serat dan kalsium, supplementasi vitamin C), melakukan aktivitas
fisik rutin, dan menjaga berat badan ideal
Risiko kolelitiasis simptomatik meningkat dengan peningkatan Indeks
Massa Tubuh (IMT), lingkar pinggang, dan kadar trigliserida serum.
Aktivitas yang dilakukan adalah 30 menit olahraga, 5 kali dalam
seminggu.
SKDI
Tingkat kemampuan 2 : Mendiagnosis dan Merujuk
Mampu membuat diagnosis klinik terhadap penyakit tersebut dan
menentukan rujukan yang paling tepat bagi pasien.
Mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan
Terima Kasih