Anda di halaman 1dari 17

Pneumothorax

Definisi
Pneumotoraks didefinisikan sebagai kumpulan udara di luar paru-paru
tetapi di dalam rongga pleura. Ini terjadi ketika udara menumpuk di antara pleura
parietal dan visceral di dalam dada. Akumulasi udara dapat memberikan tekanan
pada paru-paru dan membuatnya kolaps. Udara dapat masuk ke rongga pleura
melalui dua mekanisme, baik melalui trauma yang menyebabkan komunikasi
melalui dinding dada maupun dari paru-paru melalui rupturnya pleura visceral.
Definisi
Ada dua jenis pneumotoraks: traumatis dan atraumatik. Dua subtipe pneumotoraks
atraumatik adalah primer dan sekunder. Pneumotoraks spontan primer (PSP) terjadi secara otomatis
tanpa kejadian pemicu yang diketahui, sedangkan pneumotoraks spontan sekunder (SSP) terjadi
setelah penyakit paru yang mendasarinya.

Pneumotoraks traumatik dapat disebabkan oleh trauma tumpul atau tembus.


Pneumotoraks dapat lebih jauh diklasifikasikan sebagai sederhana, tegang, atau terbuka.
Pneumotoraks sederhana tidak menggeser struktur mediastinum, seperti halnya pneumotoraks
tegang. Pneumotoraks terbuka adalah luka terbuka di dinding dada tempat udara masuk dan keluar.
Epidemiologi
Pneumotoraks spontan primer kebanyakan terjadi pada usia 20-30 tahun. Insiden PSP di
Amerika Serikat adalah 7 per 100.000 pria dan 1 per 100.000 wanita per tahun. Mayoritas
kekambuhan terjadi dalam tahun pertama, dan insiden berkisar antara 25% sampai 50%. Tingkat
kekambuhan tertinggi selama 30 hari pertama.

Pneumotoraks spontan sekunder lebih banyak ditemukan pada pasien usia tua 60-65 tahun.
Insiden SSP adalah 6,3 dan 2 kasus untuk pria dan wanita per 100.000 pasien, masing-masing. Rasio
pria dan wanita adalah 3:1. PPOK memiliki insiden 26 pneumotoraks per 100.000 pasien. Risiko
pneumotoraks spontan pada perokok berat adalah 102 kali lebih tinggi daripada bukan perokok.
Epidemiologi
Penyebab utama pneumotoraks iatrogenik adalah aspirasi jarum transtoraks (biasanya untuk
biopsi), dan penyebab utama kedua adalah kateterisasi vena sentral. Ini terjadi lebih sering daripada
pneumotoraks spontan, dan jumlahnya meningkat seiring dengan berkembangnya modalitas
perawatan intensif. Insiden pneumotoraks iatrogenik adalah 5 per 10.000 penerimaan di rumah sakit.
Tension Pneumothorax
● Terjadi ketika kebocoran udara “one-way valve” dari paru-paru / melalui
dinding dada
● Udara dipaksa masuk ke pleural space tanpa adanya jalan keluar (paru
kolaps)
● Mediastinum tergeser ke sisi berlawanan → venous return turun &
menekan paru sisi berlawanan
● Penurunan venous return → penurun cardiac output → obstructive shock
Etiologi

● Cedera pleura viseral (mechanical positive-pressure ventilas),


● Komplikasi simple pneumothorax setelah trauma penetrasi/tumpul (parenkim
paru gagal menutup)/setelah tindakan insersi kateter vena (subclavia/ internal
jugular)
● Penutupan luka di empat sisi pada defek dinding dada/ defeknya mengalami
mekanisme flap-valve (kadang)
● Fraktur spina torakal (jarang)
Tanda dan Gejala
● Nyeri dada
● Air hunger
● Takipnea
● Respiratory distress
● Takikardi
● Hipotensi
● Deviasi trakea menjauhi sisi cedera
● Suara napas tidak ada (unilateral)
● Peningkatan hemitoraks tanpa gerakan napas
● Distensi vena leher
● Sianosis (manifestasi lanjut)
Tatalaksana

● Awal → Kateter jarum ke rongga pleura


● Finger Technique (jika kateter jarum tidak berhasil akibat
variabilitas ketebalan, bengkoknya kateter/ komplikasi
teknik dan anatomi lain
● Wajib dilanjutkan dengan tube thoracostomy
Open Pneumothorax
Cedera besar di dinding dada yang tetap terbuka → open pneumothorax/sucking chest wound. Ditemukan
dan ditreatment oleh personel prehospital

Mekanisme Tanda Klinis


Menjaga keseimbangan tekanan • nyeri
atmosfer dan intratorakal → jika besar • sulit bernapas
luka kurang lebih 2/3 diameter trakea • takipnea
atau lebih → udara masuk dari defek • penurunan suara napas di
dinding dada tiap inspirasi (udara sisi cedera
bergerak ke resistensi lebih rendah) → • Suara gerakan udara
ventilasi efektif terganggu → hipoksia
dan hiperkapnia
Tatalaksana
▪ Manajemen awal: tutup defek dengan dressing sterile
sampai menutupi bagian pinggir luka
▪ Dressing oklusif dapat digunakan sementara agar
dapat melakukan rapid assessment
▪ Hanya tutup tiga sisi (inspirasi —> dressing menutup
luka, ekspirasi —> udara dapat keluar dari sisi yang
tidak tertutup)
Simple Pneumothorax
• Terjadi akibat udara masuk ke ruang antara pleura viseral dan parietal
• penyebab bisa trauma penetrasi atau trauma tumpul

PEMERIKSAAN FISIK

1. Inspeksi : memar, laserasi, kontusio, nilai pergerakan dinding dada


2. Palpasi, perkusi, auskultasi : nilai dan bandingkan suara napas
bilateral
TATALAKSANA

• chest tube insertion 5th intercostal sedikit anterio midaksillary line (paling baik)
• observasi dan aspirasi peumothorax asimtomatis
• X-Ray dilakukan untuk memastikan CTT sudah pas
• Tidak boleh dilakukan anestesi umum dan PPV jika belum chest tube
Diagnosis Banding
● Pneumonia aspirasi, bakteri atau virus ● Kejang esofagus

● Diseksi aorta akut ● Ruptur esofagus

● Infark miokard ● Patah tulang rusuk

● Emboli paru ● Cedera diafragma

● Perikarditis akut
TERIMA
KASIH
Thanks!
Do you have any questions?
youremail@freepik.com
+91 620 421 838 yourcompany.com

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics &
images by Freepik

Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai