Anda di halaman 1dari 14

Seputar Sahabat Nabi dan yang

berkaitan dengannya

Oleh : Yuniarti (222430356)


Latar Belakang Masalah
Sahabat Nabi merupakan mata rantai periwayatan hadis dan dan dari merekalah hadis-hadis
Nabi baik secara mutawatir, ahad, lafdzi maupun maknawi. Keadahalan sahabat menjadi
sangat penting karena mereka merupakan pusat periwayatan hadis. Meskipun jarak antara kita
dengan para sahabat Nabi telah terpisah berabad-berabad lamanya namun keharuman dan
kebesaran nama mereka tidaklah sirna ditelan zaman. Sepanjang sejarah umat manusia,
mereka adalah teladan yang baik setelah Rasulullah . Keharuman nama mereka akan tetap
abadi karena al-Qur'an telah mengabadikannya.
Yang Akan Dibahas
• Pengertian Sahabat Nabi • Tingkatan Sahabat Nabi
• Ayat-ayat yang berkaitan • Cara Mengetahui Sahabat Nabi
dengan sahabat Nabi
Pengertian Sahabat Nabi
Secara etimologis, kata sahabat adalah bentuk plural dari kata shahib yang berarti
teman atau kawan. Sedangkan secara terminologis sahabat mempunyai arti setiap
orang yang pernah bertemu dengan Nabi SAW dalam keadaan Islam dan meninggal
dengan memeluk agama Islam sekalipun semasa hidupnya pernah murtad.
Menurut Ibn Taimiyah, Sahabat Nabi ialah istilah yang digunakan untuk orang-
orang yang menyertai Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wa sallam dalam jangka waktu
yang lama maupun singkat.

[
Para sahabat Nabi saw., adalah orang-orang yang menyaksikan turunnya
wahyu, mengetahui tafsir dan takwilnya yang dipilih Allah untuk menyertai
Nabinya, menolongnya, menegakkan agamanya dan menampakkan
kebenaran nya. Allah meridhoi mereka sebagai sahabat nya dan menjadikan
mereka sumber ilmu dan teladan. Mereka menghafal dari Nabi saw., apa
yang disampaikannya dari Allah swt apa yang disunnatkan, disyariatkan, di
tetapkan sebagai hukum, dianjurkan, diperintah kan, dilarang, di peringatkan
dan di ajarkan Nabi saw. Mereka menjaganya, meyakini nya kemudian
memahaminya dalam agama dan mengetahui perintah dan larangan Allah
swt
B. Ayat-ayat Al-Qur'an tentang Sahabat Nabi
Berikut ini dipaparkan ayat-ayat al-Qur'an yang berbicara tentang karakteristik para sahabat:
• Bersikeras terhadap orang kafir dan berkasih sayang terhadap orang Mukmin. Sebagaimana firman
Allah dalam Q.S al-Fath ayat 29
• Tekun mendirikan shalat, baik shalat yang wajib maupun sunnah. Sebagaimana firman Allah dalam Q.S
al-Fath ayat 29
• Allah Subhanahu wa Ta’ala ridha terhadap mereka dan mereka pun ridha terhadap Allah Subhanahu wa
Ta’ala. Sebagaimana firman Allah dalam Q.S at-Taubah ayat 100
• Mereka orang-orang Mukmin sejati. Allah Swt berfirman dalam Q.S al-Anfal ayat 72-74
• .Mencintai Allah Subhanahu wa Ta’ala dan dicintai oleh-Nya. Allah Swt berfirman dalam Q.S al-
Maidah ayat 54
C. Tingkatan Sahabat Nabi

Tingkatan 1 Tingkatan 3 Tingkatan 5


Para sahabat yang masuk
Para sahabat yang Para sahabat yang ikut
Islam di Makkah
Baiat Aqabah Kedua
berhijrah ke Abisinia
Tingkatan 2 Tingkatan 4
Jamaah Darunnadwah para sahabat yang dibaiat
Nabi saw
Tingkatan 6 Tingkatan 8 Tingkatan 10

Golongan muhajirin yang Para sahabat yang Para sahabat yang memeluk
pertama, yang masuk Islam Islam dan kemudian hijrah ke
memeluk Islam dan
ketika Rasulullah tiba di Quba Madinah pada periode antara
kemudian berhijrah ke
dalam perjalanan dari Mekkah Tingkatan 9 Perjanjian Hudaibiyah dan
ke Madinah. Tingkatan 7 Madinah pada periode Futuh Mekkah
antara perang Badar dan
Para sahabat yang ikut perjanjian hudaibiyah Para sahabat yang ikut
dalam perang badar Bait Ridwan
D. Cara Mengetahui Sahabat Nabi
Ada sejumlah cara mengetahui para sahabat Nabi Muhammad Saw. Kita bisa mengetahui
para Sahabat itu melalui sejumlah cara. Berikut ini adalah cara yang akan penulis paparkan,
sebagaimana yang penulis kutip dari Ibn Hajar al-Asqalani dan M. Ajaj al-Khatib:
• Khabar Mutawatir. Khabar Mutawatir adalah hadis yang diriwayatkan oleh orang banyak
yang mustahil menurut adat bahwa mereka bersepakat untuk berbuat dusta
• Khabar Masyhur (Mustafidh). khabar ini berada di bawah status Mutawatir.
• salah seorang sahabat memberikan khabar bahwa seseorang berstatus sahabat
4.seseorang mengkhabarkan diri sebagai sahabat setelah diakui keadilan dan
kesezamanannya dengan Nabi Muhammad Saw. Asal saja khabar ini dilakukan
sebelum berlalu 100 tahun dari kewafatan Nabi Muhammad Saw sebagaimana hadis
yang diriwayatkan oleh Bukharî dari Ibn Umar.

5.seorang dari tabi’in yang terpercaya mengkhabarkan bahwa seseorang berstatus


sebagai sahabat.
Subhi al-Shalih menyatakan bahwa para ulama telah membuat sejumlah ketentuan, apabila salah satu telah
dipenuhi, maka seseorang sudah bisa disebut sebagai sahabat Nabi Muhammad Saw, antara lain:

• Pertama, sudah diketahui secara luas kesahabatannya, seperti 10 orang sahabat yang mendapat kabar akan masuk surga
• Kedua, dikenal kesahabatannya, meskipun tidak begitu luas
• pengukuhan sahabat terkenal bahwa seseorang adalah sahabat Nabi Muhammad SAW.
• pengakuan seseorang yang terkenal adil, terpercaya dan melingkupi batas waktu yang mungkin. Para ulama
menentukan batas waktu yang mungkin itu tidak melewati tahun 110 H
Kesimpulan
1. Secara etimologis, kata sahabat adalah bentuk plural dari kata shahib yang berarti teman atau kawan. Sedangkan
secara terminologis sahabat mempunyai arti setiap orang yang pernah bertemu dengan Nabi SAW dalam keadaan
Islam dan meninggal dengan memeluk agama Islam sekalipun semasa hidupnya pernah murtad.
2. Berikut ini dipaparkan ayat-ayat al-Qur'an yang berbicara tentang karakteristik para sahabat:
a. Bersikeras terhadap orang kafir dan berkasih sayang terhadap orang Mukmin. Sebagaimana firman Allah dalam
Q.S al-Fath ayat 29
b. Tekun mendirikan shalat, baik shalat yang wajib maupun sunnah. Sebagaimana firman Allah dalam Q.S al-Fath
ayat 29
c. Allah Subhanahu wa Ta’ala ridha terhadap mereka dan mereka pun ridha terhadap Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Sebagaimana firman Allah dalam Q.S at-Taubah ayat 100
d. Mereka orang-orang Mukmin sejati. Allah Swt berfirman dalam Q.S al-Anfal ayat 72-74
e. Mencintai Allah Subhanahu wa Ta’ala dan dicintai oleh-Nya. Allah Swt berfirman dalam Q.S al-Maidah ayat 54
3.Ibn Al Atsir, dalam kitabnya Asad Al Ghabah fii Ma’rifat Ash-Shahabah menuturkan “ para ulama
berbeda pendapat mengenai tingkatan para sahabat, tetapi kami akan menyeburkan pembagian yang
popular, yaitu pembagian menurut al-Imam Abu Abdillahal-Hakim al-Naysaburi dalam kitabnya,
MaWifat ‘Ulum al-Hadits. la membagi tingkatan sahabat ke dalam 12 tingkatan

4.Ada beberapa cara, sebagai berikut:


a. Pertama, Khabar Mutawatir
b. Kedua, Khabar Masyhur (Mustafidh). khabar ini berada di bawah status Mutawatir.
c. Ketiga, salah seorang sahabat memberikan khabar bahwa seseorang berstatus sahabat.
d. Keempat, seseorang mengkhabarkan diri sebagai sahabat setelah diakui keadilan dan
kesezamanannya dengan Nabi Muhammad Saw.
e. Kelima, seorang dari tabi’in yang terpercaya mengkhabarkan bahwa seseorang berstatus sebagai
sahabat.
Terima Kasih
Semoga apa yang telahdi sampaikan
dapat dipahami dengan mudah.

Anda mungkin juga menyukai