MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Ulumul Hadits
Oleh:
HERLI MUSA
NIM: 22-001-2012
AHMAD FAHRUDIN
NIM: 22-001-2001
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................ii
BAB I.............................................................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................1
C. Tujuan Penulisan................................................................................1
BAB II............................................................................................................2
PEMBAHASAN............................................................................................2
A. Pengertian Keadilan Para Sahabat ...................................................2
B. Riwayat Abu Hurairah........................................................................3
C. Abu Hurairah dalam Sorotan..............................................................4
BAB III...........................................................................................................6
PENUTUP....................................................................................................6
A. Kesimpulan.........................................................................................6
B. Saran..................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia sebagai makhluk Tuhan (Allah), dalam kehidupan
banyak ospek-ospek yang sudah diketahui dan masih banyak juga
yang belum diketahui bahkan tidak diketahui. Masih banyak sejarah
yang sudah di ketahui, dan banyak sejarah yang belum diketahui pula,
bahkan banyak sejarah yang tidak diketahui.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan Keadilan Para Sahabat?
2. Apakah Riwayat Abu Hurairah?
3. Bagaimanakah Abu Hurairah dalam Sorotan?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui maksud dari Keadilan Para Sahabat
2. Mengetahui Riwayat Abu Hurairah
3. Mengetahui Abu Hurairah dalam Sorotan
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Keadaannya harus diteliti, karena diantara mereka ada yang tidak adil. Jadi
keadaannya harus kita teliti lebih-lebih setelah timbul kekacauan-
kekacauan antara sesama mereka.
5
Bukhari, 1994, Shahih Al-Bukhari, Beirut: Dar Al-Fikr, juz 2
3
Nama lengkap Abu Hurairah adalah Abdurrahman bin Shakhir. Beliau
merupakan orang Dausi berasal dari Bani Daus bin Adtsan. Kabilah Daus ini
berasal dari Al-Azd sedangkan Al-Azd sendiri merupakan kabilah Yumaniah
Qathaniyah yang terkenal silsilah terjaga nasab keturunnanya. Abu Hurairah
dilahirkan pada tahun 598 M di wilayah Yaman. Beliau sebelum memasuki
Islam adalah seorang anak kecil yatim dan fakir muhajirin yang tidak memiliki
keluarga dan harta kekayaan. Namanya dulu sebelum masuk Islam adalah
Abdus-Syams. Ayahnya menamainya sebagai Abu Hurairah yang berarti (ayah
atau pemilik kucing) karena kecintaannya merawat dan memelihara kucing.
Abu Hurairah memiliki empat anak laki-laki dan seorang anak perempuan dari
perkawinannya dengan Basrah binti Ghazwan, yakni: Al-Muharrir, Muharriz,
Abdurrahman, Bilal, Ummu Habib ad-Dawsiah, yang menikah dengan Said bin
Musayyib. Abu Hurairah adalah pria berkulit sawo matang, jarak antara kedua
bahunya memiliki dua jalinan rambut, kedua gigi serinya jarang, Abu Hurairah
menyemir ubannya berwarna merah, kulitnya putih halus, berjenggot kemerah-
merahan dan gemar mengenakan kain wol kasar.6
6
Departemen Agama, 1997, Al-Qur’an dan Terjemahannya, Semarang: Toha Putra,
7
Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam, 1997, Ensiklopedi Islam, Jakarta : Ihtiar Baru Van
Hoeve
8
Thohhan. Mahmud, 2006. Taisiru mushthalahil Hadits, Beirud: Dar Al-Fikr
4
a) Rajin menghadiri majelis nabi
Selalu menemani Rasulullah SAW karena beliau sebagai penghuni suffah
di masjid Nabawi
b) Kuat ingata nnya karena beliau salah satu sahabat yang mendapatkan doa
dari Nabi sehingga hapalannya kuat dan tidak pernah lupa apa yang di
dengar dari Rasulullah SAW
c) Menurut Kholid Muhammad Kholid itu dikarenakan Abu Hurairah
menjadi pewaris terbanyak pertama dan beliau memiliki waktu luang
yang banyak untuk bersama Nabi Muhammad SAW dari pada sahabat
yang lain. Selanjutnya, beliau memiliki ingatan yang kuat dan
menceritakan karena keyakinan menyebarluaskan hadist-hadist tersebut
adalah tanggung jawab terhadap agama dan hidupnya.9
Menurut Imam Syafi’i ada beberapa faktor yang menyebabkan
Abu Hurairah menjadi pewaris terbanyak, Banyak menghadiri majelis
Senang belajar dengan banyak guru dan sahabat Nabi Muhammad SAW
Gemar menuntut ilmu, Menyempurnakan ilmunya pada sembilan ilmu
fikih.10
Menurut Ibnu Hajar bahwa Abu Hurairah menjadi perawi paling
banyak karena Abu Hurairah sering bersama Rasulullah SAW dan sering
meriwayatkan hadist dari Rasul. Orang-orang muhajirin dan Anshar pun
tidak meriwayatkan hadist seperti hadis yang Abu Hurairah riwayatkan.11
9
ma’luf. Luis, 1977, Al-munjid fi Al-Lughah, Beirud : Dar Al-Masyriq,
10
Bukhori, 2006 , Shahih Bukhori,Beirud : Dar Al-Fikr,
11
Muslim, Shahih Muslim, Beirut: Dar Al-Fikr
12
Rahman. Fathur, 1974, Ikhtisar Mushtholahatul Hadits, Bandung: Al-Ma’arif,
5
singkat sebagai gubernur Bahrain pada masa pemerintahan Umayyah awal.
Begitulah kisah Abu Hurairah yang merupakan sosok sahabat Rasulullah
SAW dengan keistimewaannya sebagai periwayat hadis terbanyak semoga
menginspirasi banyak muslim dan semoga memberi kita wawasan akan
sejarah Islam lebih banyak.13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara etimologi perkataan sahabat berasal dari bahasa arab yaitu
kata “Shaahibun” yang berarti “yang mempunyai dan yang menyertai”.
segolongan ulama yang lain berpendapat bahwa seorang sahabat itu tidaklah
harus dipandang adil, karena dia dipandang sahabat.
Nama lengkap Abu Hurairah adalah Abdurrahman bin Shakhir.
Beliau merupakan orang Dausi berasal dari Bani Daus bin Adtsan, Menurut
Imam Syafi’i ada beberapa faktor yang menyebabkan Abu Hurairah menjadi
pewaris terbanyak, Banyak menghadiri majelis Senang belajar dengan banyak
guru dan sahabat Nabi Muhammad SAW Gemar menuntut ilmu,
Menyempurnakan ilmunya pada sembilan ilmu fikih
Menurut Ibnu Hajar bahwa Abu Hurairah menjadi perawi paling
banyak karena Abu Hurairah sering bersama Rasulullah SAW dan sering
meriwayatkan hadist dari Rasul. Orang-orang muhajirin dan Anshar pun tidak
meriwayatkan hadist seperti hadis yang Abu Hurairah riwayatkan. Jumlah
hadist yang diriwayatkan Abu Hurairah adalah 5374 dan sebab beliau selalu
mendatangi majelis Rasulullah
B. Saran
Demikianlah makalah yang kami buat, dan kami sadar karena
keterbatasan pada diri kami, maka kami berharap kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Atas segala
saran dan yang diberikan kepada kami selaku penyusun mengucapkan terima
13
Sya’roni. Usman, 2002. Otentisitas Hadis Menurut Ahli Hadis dan Kaum
Sufi, Jakarta: Pustaka Firdaus,
6
kasih.
.
7
DAFTAR PUSTAKA
Al-Amini. Nur Alam Khalil, 2008, Kedudukan Para Sahabat dalam
Islam, (Jakarta: Cendikia,
Al-khathib. Muh. 2009, ‘Ajjaj, Ushul Al-Haditsi ‘Ulumuhu wa
musthalahuhu Beirud : Dar Al-Fikr,
Al-Maraghi. Musthafa, 1997. Tafsir Al-Maraghi Beirud: Dar Al-Kutub Al-
Ilmiah,
al-suyuthi. Jalaluddin abu al-fadhl, Abd rahman, 2006, Tadribu Al-
Rawi (Beirud : Dar Al-Fikr,
Bukhari, 1994, Shahih Al-Bukhari, Beirut: Dar Al-Fikr, juz 2
Bukhori, 2006 , Shahih Bukhori,Beirud : Dar Al-Fikr,
Departemen Agama, 1997, Al-Qur’an dan Terjemahannya, Semarang:
Toha Putra,
Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam, 1997, Ensiklopedi Islam, Jakarta :
Ihtiar Baru Van Hoeve
ma’luf. Luis, 1977, Al-munjid fi Al-Lughah, Beirud : Dar Al-Masyriq,
Muslim, Shahih Muslim, Beirut: Dar Al-Fikr
Rahman. Fathur, 1974, Ikhtisar Mushtholahatul Hadits, Bandung: Al-
Ma’arif,
Sya’roni. Usman, 2002. Otentisitas Hadis Menurut Ahli Hadis dan Kaum
Sufi, Jakarta: Pustaka Firdaus,
Thohhan. Mahmud, 2006. Taisiru mushthalahil Hadits, Beirud: Dar Al-Fikr