PENDAHULUAN Ilmu pengetahuan pada dasarnya lahir dan berkembang sebagai konsekuensi dari usaha-usaha manusia, baik untuk memahami realitas kehidupan dan alam semesta maupun untuk menyelesaikan permasalahan hidup yang dihadapi, serta mengembangkan dan melestarikan hasil yang sudah dicapai oleh manusia sebelumnya. Pada dasarnya filsafat ilmu hadir dengan tujuan dapat menjadi pedoman bagi manusia untuk dapat melaksanakan kehidupannya dengan bijaksana meskipun menghadapi permasalahn yang cukup kompleks. Filsafat ilmu memiliki peran penting , agar pengembangan ilmu tidak diikuti sikap arogansi dan pengabaian terhadap sistem nilai di masyarakat. PENGETAHUAN Pengetahuan adalah produk pemikiran. Berpikir merupakan suatu proses yang mengikuti jalan tertentu dan akhirnya menuju suatu kesimpulan dan membuahkan suatu pendapat atau pengetahuan. Pengetahuan adalah fakta, kebenaran atau informasi yang diperoleh melalui pengalaman atau pembelajaran disebut posteriori atau melalui introspeksi disebut priori. Aspek pengetahuan bermula dari “tahu” tentang materi yang sudah dipelajari, yang kemudian dapat dijelaskan secara benar tentang objek yang diketahui untuk digunakan untuk menyusun pengetahuan baru, yang kemudian pengetahuan itu dievaluasi atau diuji terhadap suatu objek. Data adalah kumpulan fakta objektif mengenai sebuah kejadian. Informasi adalah data yang sudah diolah menggunakan statiistika, sehingga mengandung arti. SYARAT PENGETAHUN MENJADI ILMU Logis/masuk akal Objektif/berdasarkan objek yang dikaji Metodik/berdasarkan cara tertentu Sistematik/tersistem dan satu kesatuan Universal/berlaku umum Kumulatif/berkembang dan tentatif TINGKATAN PENGETAHUAN Tahu (Know) : mengingat materi yang sudah dipelajari sebelumnya. Memahami (Comprehension) : kemampuan untuk menjelaskan secara benar apa yang diketahui. Aplikasi (Aplication) : kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari. Analisis (Analisys) : kemampuan menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen. Sintesis (Syntesis) : kemampuan menyusun, menghubungkan, merencanakan, meringkas, dan menyesuaikan. Evaluasi (Evaluation) : kemampuan melakukan penilaian terhadap suatu materi atau objek. JENIS-JENIS PENGETAHUAN Pengetahuan langsung (Immediate) : pengetahuan yang hadir dalam jiwa tanpa melalui proses penafsiran dan pikiran. Pengetahuan tidak langsung (Mediated) : hasil dari pengaruh interpretasi dan proses berpikir serta pengalaman-pengalaman yang lalu. Pengetahuan Indrawi (Perceptual) : pengetahuan yang dicapai atau diraih melalui indra-indra lahiriah. Pengetahuan Konseptual (Conceptual) : pengetahuan yang tidak terpisah dari indrawi yang berhubungan dengan alam eksternal. Pengetahuan Partikular (Particular) : pengetahuan yang berkaitan dengan satu individu, objek tertentu, atau relaitas khusus. Pengetahuan Universal (Universal) : pengetahuan yang meliputi keseluruhan yang ada, meliputi agama dan filsafat. HAKIKAT PENGETAHUAN Realisme : mempunyai pandangan realistis terhadap alam (apa yang ada dalam alam nyata). Idealisme : untuk mendapatkan pengetahuan yang benar-benar sesuai dengan kenyataan adalah mustahil. (pengetahuan adalah proses psikologis yang bersifat subjektif). SUMBER PENGETAHUAN Empirisme : berasal dari kata Yunani empeirkos, artinya pengalaman inderawi. Rasionalisme : akal adalah dasar kepastian pengetahuan (pengetahuan diukur dengan akal). August Comte berpendapat bahwa indera sangat penting untuk memperoleh pengetahuan, tetapi harus dipertajam dengan alat bantu dan diperkuat dengan eksperimen. Intuisi : menurut Henry Bergson, intuisi adalah hasil dari revolusi pemahaman yang tertinggi. Wahyu : pengetahuan yang disampaikan oleh Allah kepada manusia lewat perantara para nabi. TEORI KEBENARAN Teori koherensi : kebenaran menurut teori koherensi ialah suatu proposisi (pernyataan) dianggap benar apabila proposisi tersebut koheren atau konsisten atau saling berhubungan dengan proposisi sebelumnya yang kita ketahui. Teori Korespondensi : suatu pernyataan dikatakan benar bila materi pernyataan tersebut berkorespondensi (berkesesuaian dengan objek yang dituju oleh pernyataan tersebut. Teori Pragmatisme : suatu pernyataan dianggap benar diukur dengan kriteria apakah pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis atau tidak. Teori Kebenaran Religius : kebenaran secara ontologis dan aksiologis bersumber dari Tuhan yang disampaikan melalui wahyu. PENGERTIAN ILMU Secara etimologis ilmu berasal dari kata “Scientia”, yang berarti pengetahuan mendalam atau faham benar- benar. Ilmu memiliki makna denotatif dan konotatif. Dari makna denotatif ilmu diartikan sebagai pengetahuan ilmiah yang disusun secara sistematis dan dikembangkan melalui prosedur tertentu. Makna konotatif ilmu merujuk pada serangkaian aktivitas manusia yang manusiawi yang betujuan dan berhubungan dengan kesadaran. KARAKTERISTIK ILMU Bersifat akumulatif dan milik bersama, yang dipergunakan untuk penelitian dan penemuan hal-hal yang baru, dan tidak menjadi monopoli bagi yang menemukannya. Kebenarannya tidak mutlak, karena yang menyelidiki atau menemukannya manusia. Bersifat objektif yang didasarkan pada metode yang bersifat ilmiah dan tidak tergantung pada pemahaman secara pribadi. TERIMAKASIH