Nama kelompok
• Reni Damayanti Rambe
• Siti Nurhasanah Mulyani
• Siti Aisyah Febryana Ritonga
• Syarifah Rahma Abraeni
• Tasya Fajriani
• Tiara Alisiya
• Ulfa
Al-Qawaid Khomsah
Al Qawaid khomsah adalah Lima kaidah
fikhiyah dalam menetapkan hukum Islam.
Qawa’id adalah jama’ dari kata qa’idah yang
menurut bahasa berarti al-Asas artinya dasar,
maksudnya dasar atau fondasi dari berdirinya
sesuatu atau pokok suatu perkara. Maka
Qawa’id Fiqhiyyah merupakan hasil atau
Pertam
a
Al-Umuru bi Kedu
a Ketiga
Maqosidiha Al-Yaqinu Al-
Yuzalu bi Masyaqqat
Syak u Tajlibut
Keem Kelim Taysir
pat
Adh- a
Al-Adatu
Dhororu Muhakkam
1)AL UMURU BI MAQOSIDIHA
(Segala Sesuatu Tergantung Tujuannya)
Kaidah ini menganjurkan bahwa ketika
menilai perbuatan dan akibat hukum suatu
perbuatan, niat untuk melakukan perbuatan
tersebut harus diperhitungkan.
Seperti misalnya, ketika seseorang
menemukan barang orang lain tercecer
dijalan dan mengambilnya, yang kemudian
barang tersebut hilang ataupun rusak
ditangannya, maka kewajiban mengganti
barang tersebut tergantung pada niat dari
Dalil Al-Umuru Bi Maqosidiha
ٍ. َ ِإَّن َم ا اَأْلْع َم اُل ِبالِّن َّي ِة
“Sesungguhnya amal
seseorang itu tergantung
pada niatnya”
2) Al-Yaqinu Yuzalu bi
Syak
(Keyakinan Tidak Bisa Dihilangkan Dengan
Sebab
Keraguan)
• Dasar Hukum
Keraguan yang baru datang pada suatu
keyakinan yang disebabkan oleh suatu hal
yang sifatnya eksternal, tidak dapt
menghilangkan keyakinan tersebut.
Maksud keyakinan dalam bab ini adalah
ketenangan dalam hati menetapi hakikat
Dalil Al-Yaqinu Yuzalu bi Syak
Kesulitan Menuntut
Kemudahan. Dimana Allah
SWT telah memberikan
keringanan untuk beribadah
kepada manusia. Banyak sekali
keringanan yang diberikan oleh
Allah untuk beribadah terutama
Dalil Al-Masyaqqotu Tajlibut Taysir
Saat berpergian
jauh(safar) tidak
bisa menemukan
air di jalan maka
boleh diganti
dengan
4). Adh-Dhororu Yuzal