Anda di halaman 1dari 8

PENDIDIKAN IPS DI SD

MODUL 3
Esensi Kurikulum IPS SD Berdasarkan KTSP 2006 Kelas
Tinggi

KELOMPOK
WIWIT APRILIYANI
RIRIN NOVIANI

www.ut.ac.id
www.ut.ac.id
KB 1
Konsep diciptakan manusia untuk memenuhi keperluan-keperluan dalam
hidup dalam menyampaikan apa yang dipikirkan.

Sifat konsep:
1.Abstrak. Gambaran mental
2.“kumpulan” dari benda-benda yang memiliki karakteristik atau
kualitas secara umum
3.Personal. Antara satu orang dengan yang lain berbeda
4.Dipelajari melalui pengalaman, melalui belajar
5.Bukan arti kata seperti pada kamus

www.ut.ac.id
Pengajaran konsep di sekolah sesungguhnya dalam rangka memahami
makna konotatif, maka pengajaran konsep harus:
1.Diberikan dalam sebuah konteks
2.Dengan bimbingan guru, siswa diberi kesempatan untuk sampai
kepada pengertiannya sendiri tentang sesuatu konsep.
3.Siswa harus membaca sendiri, mendengarkan penjelasan, dan segera
menuliskan makna konsep setelah diperkenalkan.

www.ut.ac.id
Tahap kemampuan mengklasifikasi anak-anak SD, sebagai berikut:
1.Berdasar pengalaman langsung (operasi formal)
2.Memecah grup ke dalam sub grupnya walaupun masih dalam keadaan
belum jelas
3.Melakukan klasifikasi
4.Tahap asimilasi ketika siswa akan menangkap makna sesuatu konsep
jika di dalam dirinya suda ada “mental map”, sehingga sesuatu konsep
dapat ditangkap maknanya. Tahap asimilasi siswa tidaklah sama.
5.Tahap akomodasi ketika siswa menghadapi sesuatu konsep, sementara
pada dirinya belum ada “mental map”, sehingga pada dirinya tidak ada
penghubung untuk “menyangkutkan” konsep baru tersebut. Tugas guru
memberikan informasi dengan jelas dan mengaitkannya dengan
“pengalaman” masa lampaunya sehingga dapat “mengakomodasi”
konsep baru tersebut.

www.ut.ac.id
Pengertian generalisasi dalam sejarah berbeda dengan generalisasi dalam disiplin ilmu
sosial lainnya. Peristiwa sejarah tidak dapat terulang lagi (einmahlig), maka
generalisasi dalam sejarah merupakan contradiction in terminis. Hal-hal yang dapat
berulang dalam sejarah adalah yang berkaitan dengan pola perilaku manusia yang
berorientasi nilai, sistem sosial, kebutuhan ekonomi, kecenderungan psikologis, dst
(Rochiati, 2006:6)
Jarotimec (1986:29) Rochiati mengungkapkan empat jenis generalisasi yang diperlukan
dalam kajian sejarah IPS, yaitu:
1.Deskripsi Contoh: Pada umumnya pusat-pusat kerajaan terletak di pinggir sungai
2.Sebab akibat Contoh: Di dalam revolusi, apabila golongan ekstrem berhasil merebut
kekuasaan maka akan berlangsung pemerintahan terror
3.Acuan nilai Contoh: Raja adil raja disembah, raja lalim raja disanggah
4.Prinsip universal Contoh: Kapasitas sebuah bangsa untuk memodelisasikan diri
tergantung pada potensi sumber daya alamnya, kualitas manusianya, dan orientasi
nilai para pelaku sejarahnya

www.ut.ac.id
www.ut.ac.id

Anda mungkin juga menyukai