CRS ALYA YOMI SARI- GIZI KURANG
CRS ALYA YOMI SARI- GIZI KURANG
Gizi kurang atau buruk pada masa bayi dan anak-anak terutama
pada umur kurang dari lima tahun dapat mengakibatkan
terganggunya pertumbuhan jasmani dan kecerdasan anak.
Agama : Kristen
Identitas Pasien
Anamnesis
KU vPenurunan kesadaran
Pemeriksaan Fisik
Hematologi. C
e
N f Elektrolit
o
i e
l r
Add Text Add Text
d
WBC 5,39 4-10 e
a e CodeGet aNilai
modern Referensi
Get a modern
i n
s PowerPoint PowerPoint
i
RBC 4,75 3.5-5.5 Na Presentation
134,0 135-148Presentation
5 4
W
, -
B
HGB 10,8 11-16 C
3 1
K 3,67 3,5-5,3
9 0
3
HCT 35,8 35-50 4
. Cl 97,2 98-110
R 5
,
B -
7
C 5
PLT 239 100-300 5
.
5
1
1
H 1
0
G -
,
B 1
8
6
3
3
H 5
5
C -
Pemeriksaan Serologi Imunologi T
,
8
5
0
Salm. Thypi Negatif Negatif 1
0
P 2 0
CRP Positif Negatif L 3 -
T 9 3
0
Malaria Negatif Negatif 0
Diagnosis
Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan
penunjang :
Kurang
Add Text
Diagnosis Get a modern
PowerPoint
Meningitis Bakterial, Meningitis
Presentation TB , Ensefalitis
TATALAKSANA
IVFD D5 ¼ NS 1000 cc/hari
Aminosteril 10% 100cc/hari
Inj.Ampicilin 3x 1 gr (iv)
Inj. Ceftriaxon 1 x 1,5 gr
Inj. Phenitoin 2x 20 mg
Manitol 3x 10 cc
Inj Paracetamol 3 x 180 mg
Diet susu 8 x 250 cc
Quo ad Vitam
Dubia ad bonam
PROGNOSIS
Tatala ksana
Lem ah, Lemah,tampak sa kit Terpasang 02
berat, Dem am (-), IVFD D5 ¼ NS 1000 cc
Lemah
Kesa daran Inj. Cef tria xone 1x1500 m g
Dem am
som nolen(E2M4V2), Suspek Meningitis Methylprednisolon 3 x 10 m g
30- 7-2020 Bab, Bak
Keja ng (- ), kaku kuduk Bakteria l dd NGT (+) diet susu 6 x 50 cc
spontan
(+) Meningitis TB Am inosteril 100 cc/h
TTV
N : 120x/i T : 37.7 0 C
RR : 43 x/i SpO2 : 98%
Tatala ksana
Lem ah,tampak sakit Terpasang 02
berat, Kesa daran IVFD D5 ¼ NS 1000 cc
Som nolen ((E 3M4V2), Inj. Cef tria xone 1x1500 m g
Dem am (-) , Keja ng (+) < Suspek Meningitis Methylprednisolon 3 x 10 m g
31- 7-2020 Lemah
1 m nt Bakteria l dd NGT (+) diet susu 6 x 50 cc
Meningitis TB Am inosteril 100 cc/h
TTV Berika n Phenitoin 10m g/kgBB jika kejang
N : 122x/i T : 37 0 C
berulang
RR : 28 x/i SpO2 : 99%
Tatala ksana
Lem ah, Dem am(-) , Terpasang 02
tampak sa kit berat, IVFD D5 ¼ NS 1000 cc
kesadaran som nolen Suspek Meningitis Meropenem 3x500 m g
Lemah (E4M3V2), kejang (+) Bakteria l dd Methylprednisolon 3 x 10 m g
01-08-2020
Meningitis TB dd Inj Phenitoin 10 m g/kgBB
TTV Enchefalitis NGT (+) diet susu 8 x 50 cc
N : 125x/i T : 37. 0C
Am inosteril 100 cc/h
RR : 46 x/i SpO2 : 100%
Tatala ksana
Lem ah, Dem am(-) , Terpasang 02
tampak sa kit berat, IVFD D5 ¼ NS 1000 cc
kesadaran som nolen Suspek Meningitis Meropenem 3x500 m g
(E4M3V3), kejang (-) , Bakteria l dd Methylprednisolon 3 x 10 m g
02-08-2020 Lemah
NCH (+) Ronkhi -/- Meningitis TB dd NGT (+) diet susu 8 x 50 cc
TTV Enchefalitis Am inosteril 100 cc/h
N : 120x/i T : 37. 0C
RR : 34 x/i SpO2 : 100%
Tatala ksana
Lem ah, Lemah,tampak sa kit Terpasang 02
berat, Dem am (-), I VFD D5 ¼ NS 1000 cc
Lemah
Kesa daran I nj. Cef tria xone 1x1500 m g
Dem am
som nolen(E2M4V2), Suspek Meningitis Methylprednisolon 3 x 10 m g
30- 7-2020 Bab, Bak
Keja ng (- ), kaku kuduk Bakteria l dd NGT (+) diet susu 6 x 50 cc
spontan
(+) Meningitis TB Am inosteril 100 cc/h
TTV
N : 120x/i T : 37.7 0 C
RR : 43 x/i SpO2 : 98%
Tatala ksana
Lem ah,tampak sakit Terpasang 02
berat, Kesa daran I VFD D5 ¼ NS 1000 cc
Som nolen ((E 3M4V2), I nj. Cef tria xone 1x1500 m g
Dem am (-) , Keja ng (+) < Suspek Meningitis Methylprednisolon 3 x 10 m g
31- 7-2020 Lemah
1 m nt Bakteria l dd NGT (+) diet susu 6 x 50 cc
Meningitis TB Am inosteril 100 cc/h
TTV Berika n Phenitoin 10m g/kgBB jika kejang
N : 122x/i T : 37 0 C
berulang
RR : 28 x/i SpO2 : 99%
Tatala ksana
Lem ah, Dem am(-) , Terpasang 02
tampak sa kit berat, I VFD D5 ¼ NS 1000 cc
kesadaran som nolen Suspek Meningitis Meropenem 3x500 m g
Lemah (E4M3V2), kejang (+) Bakteria l dd Methylprednisolon 3 x 10 m g
01-08-2020
Meningitis TB dd I nj Phenitoin 10 m g/kgBB
TTV Enchefalitis NGT (+) diet susu 8 x 50 cc
N : 125x/i T : 37. 0C
Am inosteril 100 cc/h
RR : 46 x/i SpO2 : 100%
Tatala ksana
Lem ah, Dem am(-) , Terpasang 02
tampak sa kit berat, I VFD D5 ¼ NS 1000 cc
kesadaran som nolen Suspek Meningitis Meropenem 3x500 m g
(E4M3V3), kejang (-) , Bakteria l dd Methylprednisolon 3 x 10 m g
02-08-2020 Lemah
NCH (+) Ronkhi -/- Meningitis TB dd NGT (+) diet susu 8 x 50 cc
TTV Enchefalitis Am inosteril 100 cc/h
N : 120x/i T : 37. 0C
RR : 34 x/i SpO2 : 100%
Tinjauan Pustaka
BAB III
Tinjauan Pustaka Gizi Kurang
Penentuan status gizi menurut
Definisi kriteria Waterlow, WHO 2006, dan
CDC 2000
Gizi kurang adalah status gizi yang
didasarkan pada indeks Berat Badan B B /T B IM T C D C
Status gizi BB/TB WHO 2006
(% median) 2000
menurut Umur (BB/U) yang merupakan
Obesitas >120 > +3 > P9 5
padanan istilah underweight. Cara menilai Overweight >110 > +2 hingga +3 SD P85 – p95
Normal > 90 +2 SD hingga -2 SD
status gizi dapat dilakukan dengan Gizi kurang 70-90 < -2 SD hingga -3 SD
Gizi buruk < 70 < - 3 SD
pengukuran antropometrik, klinik,
biokimia, dan biofifisik. Pengukuran
antropometrik dapat dilakukan dengan
beberapa macam pengukuran yaitu
pengukuran berat badan, tinggi badan,
lingkar lengan atas, dan sebagainya.
Penyebab masalah gizi
Status Epileptikus
Definisi
Manifestasi Klinis
Meningitis adalah infeksi akut pada
1.Nyeri kepala
selaput meningen (selaput yang menutupi
2.Muntah
otak dan medula spinalis). Encephalitis
3.Fotofobia
adalah peradangan jaringan otak yang
4.Kaku kuduk
dapat mengenai selaput pembungkus otak
5.Demam
dan medulla spinalis. Meningoencephalitis
6.Kesadaran menurun
adalah peradangan pada selaput meningen
7.Kejang
dan jaringan otak.
TATALAKSANA
Terapi antibiotik diberikan secepatnya setelah didapatkan hasil kultur. Pada orang
dewasa, Benzylpenicillin G dengan dosis 1-2 juta unit diberikan secara intravena
setiap 2 jam. Pada anak dengan berat badan 10-20 kg. Diberikan 8 juta unit/ hari,
anak dengan berat badan kurang dari 10 kg diberikan 4 juta unit/ hari.Ampicillin
dapat ditambahkan dengan dosis 300-400mg/ KgBB/ hari untuk dewasa dan 100-
200 mg/ KgBB/ untuk anak-anak. Untuk pasien yang alergi terhadap penicillin,
Analisa Kasus
Status Epileptikus ec Meningoensefalitis
BAB IV
Analisis Kasus
Anamnesis
Setelah dirawat di PICU selama 15 hari, interpretasi gizi kurang, pendek, dan gizi kurang.Gizi
semakin hari badan pasien tampak kurang pada balita, membawa dampak negatif
semakin kurus. Hingga kini pasien telah terhadap pertumbuhan fisik maupun mental yang
berada di bangsal dengan hari rawat ke 14. selanjutnya akan menghambat prestasi belajar. Akibat
Pasien ditimbang terakhir sebelum pasien lainnya adalah penurunan daya tahan, menyebabkan
masuk RS di tempat tinggalnya dengan hilangnya masa hidup sehat balita, serta dampak yang
berat 15 kg dan saat ditimbang di RSUD lebih serius adalah timbulnya kecacatan, tingginya
Pemeriksaan
Fisik
Dari pemeriksaan fisik diperoleh adanya Refleks kaku kuduk postif tidak dapat
gejala rangsang meningeal berupa kaku menegakkan diagnosa meningitis dibutuhkan
kuduk, Brudzinski II , Laseq dan Kernig pemeriksaan penunjang berupa kultur darah
yang mengarah pada kejang oleh karena serta lumbal pungsi dan dapat juga dicurigai
curiga adanya meningitis karena adanya oleh karena ensefalitis dimana ada trias klinis
gejala rangsang meningeal. nya yaitu demam tinggi, kejang dan
penurunan kesadaran.
BAB IV
Analisis Kasus
Pemeriksaan penunjang
Dari hasil pemeriksaan penunjang didapatkan
CRP + adanya tanda infeksi dan proses Pemeriksaan penunjang yang disarankan pada