Diet Komlikasi Kehamilan. (MD)

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 40

DIET KOMPLIKASI

KEHAMILAN

MAHDIAH.
1. DIET HIPEREMESIS

Gambaran umum :
Hiperemesis adalah suatu keadaan pada awal kehamilan
(sampai trisemester II) yg ditandai dg rasa mual dan muntah yg
berlebihan dalam waktu relatif lama, dpt menyebabkan
dehidrasi dan penurunan berat badan.
Ciri khas diet hiperemesis : penekanan pemberian makanan
sumber karbohidrat kompleks,terutama di pagi hari serta
menghindari makanan yg berlemak dan goreng-gorengan.
Pemberian makan dan minum diberikan tenggang waktu
SEBAB YG PASTI HIPEREMESIS BELUM
DIKETAHUI, NAMUN ADA BEBERAPA
FAKTOR YG BERPENGARUH A.L. :

♥ faktor predisposisi, yaitu primigravida,


molahidatidosa, dan kehamilan ganda
♥ faktor organik, yaitu alergi, masuknya
vilikhorialis dlm sirkulasi, perubahan metabolik
akibat hamil, dan resistensi ibu yg menurun.
♥ faktor psikologi.
DIET HIPEREMESIS
 Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah yang
berlebihan pada wanita hamil sehingga mengganggu
pekerjaan sehari-hari dan keadaan umumnya menjadi
buruk, karena terjadi dehidrasi. Biasanya terjadi pada
kehamilan trimester I. Gejala tersebut kurang lebih terjadi
6 minggu setelah hari pertama haid terakhir dan
berlangsung selama kurang lebih 10 minggu.
 Dari beberapa pengertian di atas peneliti menyimpulkan
bahwa Hiperemesis Gravidarum merupakan komplikasi
dari kehamilan yang menyebabkan mual dan muntah yang
terjadi secara terus menerus sehingga menganggu
kehidupan sehari-hari serta menimbulkan kekurangan
cairan.
TUJUAN DIET :

1. Mengganti persediaan glikogen tubuh


dan mengontrol asidosis
2. Secara berangsur memberikan makanan
berenergi dan zat gizi yg cukup.
SYARAT DIET :

1. Karbohidrat tinggi, yaitu 75-80 % dari kebutuhan energi total.

2. Lemak rendah, yaitu ≤ 10 % dari kebutuhan energi total.

3. Protein sedang, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total.

4. Makanan diberikan dalam bentuk kering,pemberian cairan


disesuaikan dengan keadaan pasien,7-10 gelas per hari.

5. Makanan mudah cerna, tidak merangsang saluran cerna, diberikan sering dalam
porsi kecil.

6. Bila makan pagi dan siang sulit diterima, dioptimalkan makan malam dan
selingan malam.

7. Makanan secara berangsur ditingkatkan dlm porsi dan nilai gizi


sesuai dg keadaan dan kebutuhan gizi pasien.
MACAM DIET DAN INDIKASI PEMBERIAN
Diet Hiperemesis I

Diberikan kpd px dg hiperemesis berat. Makanan hanya tdd roti kering,


singkong bakar/rebus, ubi bakar/rebus, dan buah-buahan. Cairan tdk
diberikan bersama makanan, tetapi 1-2 jam sesudahnya. Semua zat gizi
pada makanan ini kurang kecuali vitamin C, shg hanya diberikan selama
beberapa hari.
DIET HIPEREMESIS II
Diberikan bila rasa mual dan muntah sudah berkurang.Secara berangsur
mulai diberikan bahan makanan yg bernilai gizi tinggi. Minuman tidak
diberikan bersama makanan. Pemilihan bahan makanan yg tepat pada
tahap ini dapat memenuhi kebutuhan gizi, kecuali kebutuhan energi.
DIET HIPEREMESIS III

Diberikan kpd px dg hiperemesis ringan. Sesuai dg kesanggupan


pasien, minuman boleh diberikan bersama makanan. Makanan ini
cukup energi dan semua zat gizi.
BAHAN MAKANAN SEHARI

Bahan Diet Hiperemesis I Diet Hiperemesis II Diet Hiperemesis III


makanan -----------------------------------------------------------------------------------------------------
berat (g) urt berat (g) urt berat (g) urt
beras - - 150 2 gls nasi 200 3 gls nasi
roti 120 6 iris 80 4 iris 80 4 iris
Biskuit - - 20 2 bh 40 4 bh
daging - - 100 2 ptg sdg 100 2 ptg sdg
telur ayam - - 50 1 btr 50 1 btr
tempe - - 50 2 ptg sdg 100 4 ptg sdg
sayuran - - 150 1,5 gls 150 1,5 gls
buah 700 7 ptg sdg 400 4 ptg sdg 400 4 ptg sdg
minyak - - - - 10 1 sdm
margarin - - 10 1 sdm 20 2 sdm
jam/selai 30 3 sdm 20 2 sdm 20 2 sdm
gula pasir 50 5 sdm 30 3 sdm - -
susu - - - - 200 1 gls
Energi ( Kkal) 1100 1700 2300
MAKANAN YANG DIANJURKAN

 roti panggang, biskuit, krekers


 buah segar, sarimbuah.
 minuman botol ringan ( coca-cola, fanta,
limun ), sirop, kaldu tak berlemak, teh dan
kopi encer.
MAKANAN YANG TIDAK DIANJURKAN

 goreng-gorengan dan makanan yg berlemak


 makanan yg merangsang saluran cerna dan berbumbu tajam
 bahan makanan yg mengandung alkohol, mengandung zat tambahan
(pengawet, pewarna dan bahan penyedap ).
A. Preeklampsia Ringan

►Definisi Klinik :
adalah sindroma spesifik pada kehamilan memasuki
minggu kedua puluh dg penurunan perfusi pada organ-
organ

2. DIET PREEKLAMPSIA
DENGAN KRITERIA DIAGNOSTIK :

a. Desakan darah : ≥ 140/90 mm Hg → < 160/110 mmHg


Kenaikan desakan sistolik ≥ 30 mm Hg dan kenaikan
desakan diastolik ≥ 15 mm Hg, tdk dimasukkan dlm
kriteria diagnostik preeklampsia, ttp perlu observasi yg
cermat.
b. Proteinuria : ≥ 300 mg/24 jam jumlah urine atau dipstick
:≥1+
c. Edema : lokal pada tungkai tidak dimasukkan dlm
kriteria diagnostik kecuali anasarka.
B. PREEKLAMPSIA BERAT

► Definisi Klinik :
adalah preeklampsia dengan salah satu atau lebih gejala dan tanda di bawah ini :
a. Desakan darah : ≥ 160/90 mmHg dlm keadaan istirahat
b. Proteinuria : ≥ 5 gr/ jumlh urine selama 24 jam atau dipstick : 4+
c. Oliguria : produksi urine , 400-500 cc/24 jam
d. Kenaikan kreatinin serum
e. Edema paru dan cyanosis
f. Nyeri epigastrium dan nyeri kuadran atas kanan abdomen.
g. Gangguan otak dan visusu : perubahan kesadaran, nyeri kepala, pandangan kabur.
h. Gangguan fungsi hepar
i. Hemolisis mikroangiopatik
j. Trombositopenia : < 100.000 cell/mm³
k. Sindroma HELLP : preeklampsia-eklampsia dengan adanya hemolisis, enzym hepar,
disfungsi hepar, dan trombositopenia.
H : Hemolysis
EL : Elevated Liver enzym
LP : Low Platelets Count
TUJUAN DIET :

1. Mencapai dan mempertahankan status gizi optimal.


2. Mencapai dan mempertahankan tekanan darah normal.
3. Mencegah dan mengurangi retensi garam atau air.
4. Mencapai keseimbangan nitrogen.
5. Menjaga agar penambahan berat bdan tidak melebihi
normal.
6. Mengurangi atau mencegah timbulnya faktor resiko
lain atau penyulit baru pada saat kehamilan atau setelah
melahirkan.
SYARAT DIET:
1. Energi dan semua zat gizi cukup.
2. Garam diberikan rendah sesuai dg berat ringannya
retensi garam atau air.
3. Protein tinggi ( 1-1,5 g/kg BB ).
4. lemak sedang, sebagian berupa lemak tidak jenuh
tunggal dan lemak tidak jenuh ganda.
5. Vitamin cukup, vitamin C dan B6 diberikan sedikit
lebih tinggi.
6. Mineral cukup terutama kalsium dan kalium
7. Bentuk makanan disesuaikan dengan kemampuan
makan pasien.
8. Cairan diberikan 2500 ml sehari. Kecuali pada
oliguri,cairan dibatasi.
MACAM DIET DAN INDIKASI PEMBERIAN

Diet Preklampsia I

Diberikan kepada px dg preeklamsia berat. Makanan diberikan dalam


bentuk cair, yg td susu dan sari buah. Jumlah cairan diberikan paling sedikit
1500 ml sehari per oral, dan kekurangannya diberikan secara parenteral.
Makanan ini kurang akan zat gizi, diberikan selama 1 – 2 hari.
DIET PREEKLAMPSIA II

Diberikan sebagai makanan perpindahan dari Diet Preeklampsia I atau


kepada pasien PE yg penyakitnya tdk begitu berat. Makanan berbentuk
saring atau lunak dan diberikan sebagai Diet Rendah garam I( 200-400
mg Na). Makanan ini cukup energi dan zat gizi lainnya.
DIET PREEKLAMPSIA III

Diberikan kpd px dg PE ringan. Makanan ini mengandung protein tinggi


dan garam rendah, diberikan dlm bentuk lunak atau biasa. Makanan ini
cukup semua zat gizi. Jumlah energi hrs disesuaikan dg kenaikan BB yg
boleh lebih dari 1 kg tiap bulan.
BAHAN MAKANAN YG DIANJURKAN :

- beras,kentang,singkong,terigu,tapioka
- daging dan ikan maksimal 100 gr sehari, telur 1 butir sehari
- kacang-kacangan dan hasil olahannya
- buah dan sayuran segar
BAHAN MAKANAN YG TIDAK DIANJURKAN :

- roti,krekers, kue-kue yg diolah dg garam dapur,soda,baking powder.


- jeroan,ikan, daging dan telur yg diawetkan dg garam dapur.
- sayur dan buah-buahan yang diawetkan.
Batasan
♦ Anemia merupakan keadaan menurunnya
kadar hemoglobin,hematokrit,dan jumlah sel
darah merah di bawah nilai normal yang
dipatok untuk perorangan.
♦ Anemia gizi adalah keadaan dimana kadar
hemoglobin, hematokrit, dan sel darah merah
lebih rendah dari nilai normal, sebagai akibat
dari defisiensi salah satu atau beberapa unsur
makanan yg esensial yg dapat mempengaruhi
timbulnya defisiensi tersebut.

3. DIET ANEMIA
MENURUT WHO (1972), NILAI HB UTK WANITA HAMIL
DITETAPKAN 3 KATEGORI :

- normal : ≥ 11 g/dl
- anemia ringan : 8 – 11 g/dl
- anemia berat : < 8 g/dl
ETIOLOGI

Secara umum ada 3 penyebab anemia defisiensi


zat besi, yaitu :
A. Kehilangan darah secara kronis : pendarahan
kronis pada ulkus peptikum, hemoroid, infestasi parasit
dan proses keganasan.
B. Asupan zat besi tidak cukup dan penyerapan
tidak adekuat.
C.Peningkatan kebutuhan akan zat besi untuk
pembentukan sel darah merah.
TANDA DAN GEJALA :

Pucat, mudah lelah, sensitif terhadap dingin, anoreksia, pusing, dan


sakit kepala, stomatitis, berdebar, takikardia ( frekuensi denyut
jantung yg cepat, diatas 100 kali per menit) dan sesak nafas.
PENCEGAHAN :

1). Pemberian tablet atau suntikan zat besi


2). Pendidikan dan upaya yg ada kaitannya
dg peningkatan asupan zat besi melalui
makanan
3). Pengawasan penyakit infeksi
4). Fortifikasi makanan pokok dg zat besi
TUJUAN DIET :

 Mencapai dan mempertahankan status gizi optimal


 Mencapai dan mempertahankan kadar hemoglobin darah normal.
 Memenuhi kebutuhan energi dan protein
SYARAT DIET :

1. Energi tinggi, yaitu 40-45 kkal/kg BB.


2. Protein tinggi, yaitu 2,0-2,5 gr/kg BB.
3. Lemak cukup, yaitu 10-25% dari kebutuhan energi total.
4. Karbohidrat cukup, yaitu sisa dari kebutuhan energi total.
5. Makanan tinggi zat besi, asam folat dan vitamin B 12.
6. Pada ibu hamil diberikan suplemen zat besi dan asam
folat.
BAHAN MAKANAN YANG DIANJURKAN :

- bahan makanan yg kaya akan zat besi, folat dan vitamin B12 : tempe,
hati, kerang-kerangan, sereal yg diperkaya zat besi, udang ikan.
- sayuran berwarna hijau
- sari buah yg kaya vit.C seperti : jambu, jeruk atau tomat.
4. DIET DIABETES MELLITUS
Diabetes Mellitus (DM) : suatu kumpulan gejala yg timbul
pada seseorang yg disebabkan oleh karena adanya
peningkatan kadar glukosa darah akibat kekurangan insulin
baik absolut maupun relatif.

Kadar glukosa darah sewaktu (mg/dl) : ≥ 200


Kadar glukosa darah puasa (mg/dl) : plasma vena : ≥ 126
Darah kapiler : ≥ 110
KLASIFIKASI ETIOLOGI DM

1). DM Tipe 1 : defisiensi insulin absolut


2). DM Tipe 2 : defisiensi insulin relatif
3). DM Tipe lain
a. Defek genetik fungsi sel beta
b. Defek genetik kerja insulin
c. Penyakit Eksokrin Pankreas
d. Endokrinopati
e. Karena obat/zat kimia
f. Infeksi
g. Imunologi
h. Sindroma genetik lain
4). DM Gestasional (Kehamilan)
: defisiensi insulin relatif
JUMLAH KALORI WANITA DM YG HAMIL /
MENYUSUI :
( TB – 100 ) X 30 + EKSTRA KALORI/HARI
TB : TINGGI BADAN DALAM CM
EKSTRA KALORI : TAMBAHAN KALORI DALAM
KEADAAN KERJA BIASA
- T1 ( TRIMESTER I ) : 100 KALORI
- T2 ( TRIMESTER II ) : 200 KALORI
- T3 ( TRIMESTER III ) : 300 KALORI
- L ( LAKTASI ) : 400 KALORI
INDIKASI PENGGUNAAN DIIT- B1
( KOMPOSISI : 60 % KARBOHIDRAT, 20 % LEMAK, 20% PROTEIN )
DIBERIKAN KEPADA PENDERITA DM YG MEMERLUKAN DIIT
PROTEIN TINGGI :

- kurus (BBR < 90 %)


- masih muda (masa pertumbuhan)
- mengalami patah tulang
- hamil dan menyusui
- menderita hepatitis kronik / sirosis hati
- menderita TBC
- menderita selulitis / gangren
- dalam keadaan pasca bedah
- menderia kanker
- mengidap infeksi cukup lama
TUJUAN DIET :

Membantu pasien memperbaiki kebiasaan makan dan


olahraga untuk mendapatkan kontrol metabolik yg lebih
baik, dg cara :
- mempertahankan kadar glukosa darah → normal
- kadar lipid serum normal
- cukup energi → BB normal
- menangani komplikasi akut
- ↑ derajat kesehatan, mll gizi optimal
Pengelolaan DM dalam kehamilan bertujuan untuk :
 − Mempertahankan kadar glukosa darah puasa < 105 mg/dl
 − Mempertahankan kadar glukosa darah 2 jam pp < 120
mg/dl
 − Mempertahankan kadar Hb glikosilat (Hb Alc) < 6%
 − Mencegah episode hipoglikemia
 − Mencegah ketonuria/ketoasidosis deiabetik
 − Mengusahakan tumbuh kembang janin yang optimal dan
normal.
SYARAT DIET ( DM- B1 ):

1). Energi cukup


2). Protein : 20 %
3). Lemak : 20 %
4). Karbohidrat : 60 %
5). Pemakaian gula dibatasi, gula alternatif terbatas.
6). Serat 25 gr/hari
7). Cukup vitamin dan mineral
- BAHAN MAKANAN
Sumber KH kompleks YG
: nasi, mi, roti, DIANJURKAN :
kentang, singkong, ubi, dan sagu.
- Sumber protein rendah lemak: ikan, ayam tanpa kulit, susu
skim, tempe, tahu, kacang-kacangan.
- Makanan mudah cerna, dg cara dipanggang, dikukus,
disetup, direbus, dibakar.
BAHAN MAKANAN YG TIDAK
DIANJURKAN :

- mengandung banyak gula sederhana : gula


pasir, gula jawa, sirup, jam/selai, manisan
buah, susu kental manis, soft drink, dan es
krim, kue manis, cake, dodol, tarcis..
- mengandung banyak lemak : cake, fast
food, gorengan
- mengandung banyak natrium : ikan asin,
telur asin, makanan diawetkan

Anda mungkin juga menyukai