Anda di halaman 1dari 8

Reaksi Kejahatan dan Penjahat

Inisiasi Tutor ke; 5


Mata Kuliah: Teori Kriminologi
Program Studi: Sosiologi
Fakultas: FHISIP
Penulis: Mira Oktaviana Whisnu Wardhani. M.Si
Email: miradarmadji@gmail.com
Penelaah:
Email: ….. {?}
Mashab Kriminologi

suatu sistem pemikiran dengan


penganut/pendukung dari sistem
tersebut. Sistem pemikiran tersebut
terdiri dari persatuan teori sebab
musabab kejahatan dengan politik-
politik pengawasan (control).
Penggolongan menurut Sutherland
didasarkan pada

•Sebab-musabab
•Politik pengalaman (control)
1. Ajaran Klasik
Ajaran Klasik dari kriminologi dan hukum
pidana mulai berkembang di Inggris pada akhir
abad ke-19 dan meluas ke lain-lain negara
Eropa dan Amerika.

Menurut ajaran ini, manusia mengatur tingkah


lakunya atas dasar pertimbangan suka dan
duka.
Ajaran Kartografis atau Geografis

Ajaran ini berkembang dengan subur di Perancis,


Inggris, Jerman dari tahun 1830-1880. Ajaran ini
sama dengan apa yang akhir ini disebut ajaran
ekologis. Yang dipentingkan oleh ajaran ini ialah:
distribusi kejahatan dalam daerah-daerah tertentu,
baik secara geografis maupun secara sosial.
Ajaran Sosialis

dimulai dalam tahun 1850 dan yang menjadi pusat


perhatiannya adalah: determinisme ekonomis. Ajaran
ini memandang kejahatan hanya sebagai by product,
sebagai akibat atau hasil tambahan saja
Ajaran Tipologis
Di dalam kriminologi telah berkembang 3 ajaran yang
disebut ajaran tipologis atau bio-tipologis. Ketiga-
tiganya mempunyai logika dan metodologi yang
sama, dan ketiganya berasaskan dalil bahwa:
Penjahat berbeda dari bukan penjahat, karena
memiliki ciri-ciri kepribadian yang mendorong
timbulnya kecenderungan luar biasa (menyimpang
dari biasanya) untuk melakukan kejahatan dalam
situasi-situasi, yang tidak mendorong orang lain untuk
melakukan kejahatan
Sumber
• Modul 5 Teori Kriminologi, SOSI4302, Dr. M. Kemal
Dermawan, MSi, Mira Oktaviana Whisnu Wardhani,
M.Si, UT Press, Hal. 5.1 – 5.54

Anda mungkin juga menyukai