TB Paru Kuliah
TB Paru Kuliah
Puskesmas jemursari
EPIDEMIOLOGI
TB
1882 kuman Mycobacterium tuberculosis di temukan: Dr Robert Koch
• 24 Maret: hari TB sedunia.
• Tuberkulosis (TB) salah satu dari 10 penyebab utama kematian karena
penyebab infeksi
• Tahun 2017 (WHO):
• 1,3 juta kematian TB:
• ( 1,2-1,4 juta) TB non HIV
• ( 266.000-335.000) TB dengan HIV
• 10,0 juta kasus TB baru di 133 kasus per 100.000 penduduk.
Indonesia ~
• Laporan WHO 2018:
• 90% kasus adalah orang dewasa (berusia ≥15 tahun),
• 64% adalah laki-laki,
• 9% adalah HIV positif (72% dari mereka di Afrika )
• 2/3 beban TB di dunia berada di negara:
• India (27%),
• Cina (9%),
• Indonesia (8%),
• Filipina (6%),
• Pakistan (5%),
• Nigeria (4%),
• Bangladesh (4%) )
• Afrika Selatan (3%).
Indonesia merupakan negara dengan triple burden TB untuk insiden TB, TB -
Resisten Obat (TB-RO), dan TB-HIV 1
2
3 INDIA
• 2.740.000
4 CINA 1
• 889.000
INDONESIA 2
5
BEBAN FILIPINA • 842.000 3
TB INDIA
PAKISTAN • 581.000 4 •135.000
CINA
• 525.000 5 RUSIA •73.000
6 PAKISTAN •56.000 1
7 FILIPINA •27.000 2
NIGERIA •27.000
3
BEBAN 8 INDONESIA •24.000
•20.000
6 NIGERIA •66.000
•58.000
7 TANZANIA
•48.000
KENYA
ZAMB •36.000
TB HIV IA
•36.000
Definis
i
• Tuberkulosis: suatu penyakit infeksi yang menular, disebabkan
M.tuberculosis
• Sebagian besar kuman TB menyerang paru, dapat juga organ tubuh
lainnya.
• Berdasarkan organ yang terinfeksi, dibagi 2:
• TB paru, apabila melibatkan kelainan di parenkim paru.
• TB ekstra paru, apabila melibatkan organ di luar paru:
• Pleura (efusi pleura); Kelenjar limfe (limfadenitis TB); Abdomen, (TB
abdomen, peritonitis TB, TB usus dll); Genitourinary tract; Kulit;
Tulang
(Spondilitis TB); Selaput otak/ meningen (meningitis TB)
Perikarditis TB
Spondoilitis TB
Limfadenitis TB
ETIOLO
GI
• Kuman Mycobacterium tuberculosis
• Kuman aerob
• Berbentuk batang dan tahan asam pada pewarnaan Zeiehl Neelsen
• Mati apabila terpapar langsung dengan sinar ultra violet.
• Reservoir utama M. tuberculosis adalah pasien dengan TB paru.
Estimated bacterial population in the different tuberculosis lesions
Penemuan kasus TB
PENEMUAN SECARA AKTIF: • PENEMUAN SECARA PASIF:
• investigasi dan • pemeriksaan pasien yang datang ke
pemeriksaan kontak; Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
• skrining secara massal
terutama pada
kelompok rentan dan
kelompok berisiko;
• skrining pada kondisi
situasi khusus.
Patogenesis TB paru
KUMAN TB BERKEMBANG
BIAK DI DALAM ALVEOLI
SEBAGIAN KECIL KUMAN TB MASUK KE
DALAM PEMBULUH DARAH DAN
MENYEBAR KESELURUH TUBUH.
0%1 akan
menjadi
sakit
1 penderita TB LATEN
BTA positif
90%
BTA pos
GEJAL KLINIS TB PARU
A DEWASA
RESPIRASI SISTEMIK
Batuk lebih 2
Demam
minggu
Nafsu makan
Batuk darah
turun BB
turun
Sesak napas
Keringat malam
hari
ATAU
Mikroskopis Tes cepat Tes Cepat
(BTA) molekuler Molekuler
TERDUGA TB: KASUS BARU, HIV NEGATIF,
KONTAK TB RO (-)
BTA TCM
POSITIF NEGATIF
TIDAK MENDUKUNG
SUGESTIF TB TB TIDAK MEMBAIK MEMBAIK
CURIGA
OAT TB RO:
- NON TB
OAT LINI 1 - STR ULANG TCM
- TB TERKONFRIMASI KLINIS
- INDIVIDUAL
Menyembuhkan
Mencegah Mencegah
kekambuha kematian
n Pengobatan
TB
Mencegah
Mencegah kebal obat
penularan dan
penulara
nnya
PRINSIP TERAPI
Obat diberikan secara kombinasi
Obat diberikan dengan single dose (dosis tunggal,
BUKAN dosis terbagi)
Durasi pengobatan lama untuk membunuh
kuman
yang semi dorman mencegah kekambuhan
Direct
minumObserve Treatmen
obat secara (DOT)
langsung – pengawasan
(PMO)
1.2Causesof
resistance
Adapted from the Companion Handbook to the WHO Guidelines for the programmatic management of drug-resistant
ruberculosis. WHO/HT,\I/TB/201-tl I. Geneva, Switzerland.Wortd Health Organization, 201-1.
Mengapa perlu pengobatan dalam
jangka waktu yang lama???
RIFAMPISIN PIRAZINAMID
Dorman/ tidur
2RHZE/4RH
MENGHINDARI MONOTERAPI
• Jika pada ODHA tidak terbukti TB dan tidak ada kontra indikasi
TERIMAKA
SIH
Daftar Pustaka
• Caminero JA. A Tuberculosis Guide for Specialist Physicians. International Union Against Tuberculosis and Lung Disease. 2003.
• CDC. Core Curriculum on Tuberculosis: What the Clinician Should Know. Sixth edition. Chapter 2: Transmission and Pathogenesis of
Tuberculosis. 2013. https://www.cdc.gov/tb/education/corecurr/pdf/chapter2.pdf (diakses pada 1 September 2018).
• Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 67. Penanggulangan Tuberkulosis.
2016.
• Khaled NA, Enarson DA. Tuberculosis a manual for medical students. WHO. 2003.
• Nahid P, Dorman SE, Alipanah N, Barry PM, Brozek JL, Cattamanchi A, Chaisson LH, Chaisson RE, Daley CL, Grzemska M, Higashi JM, Ho CS,
Hopewell PC, Keshavjee SA, Lienhardt C, Menzies R, Merrifield C, Narita M, O’Brien R, Peloquin CA, Raftery A, Saukkonen J, Schaaf HS,
Sotgiu G, Starke JR, Migliori GB, Vernon A. Official American Thoracic Society/Centers for Disease Control and Prevention/Infectious
Diseases Society of America Clinical Practice Guidelines: Treatment of Drug-Susceptible Tuberculosis. Clinical Infectious Diseases. 2016.
• WHO. Treatment of tuberculosis guidelines. Fourth edition. 2010.
• WHO. Treatment of tuberculosis: Guidelines for treatment of drug susceptible tuberculosis and patient care. 2017.
• WHO. Global Tuberculosis Report. 2018
• Zumla, A. Raviglione, M. Hafner, R. von Reyn, C.F. Tuberculosis. The New England Journal of Medicine. 2013; 368:745