Kartika CK Tatu Ratna Sarah Zielda M.Garda Rahajeng Ilham JP Nia Ari P Rydo P Devy N Shandy Mutiara Jiwa I ratu Nida Nurul Fitria Salma K Shinta Patika Faradina Sukma Anugrah Refi F
Mixer Tipe V
Mixer tipe V merupakan salah satu jenis mixer yang biasa dipakai dalam proses pencampuran solid-solid Beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas pencampuran adalah kecepatan putar mixer, waktu pencampuran dan ukuran partikel serta kondisi pada saat alat tersebut
Mekanisme kerja
Cara kerja V mixer : memutar material yang dimasukkan selama beberapa waktu. Kemudian material hasil mixing ini baru difeeding ke dalam scale hopper yang telah disiapkan untuknya atau difeeding secara manual (Fairy, 2011).
Prinsip utamanya adalah pemisahan bahan serbuk menjadi 2 bagian pada pergerakan awal, memindahkan bagian yang dipisahkan dan menggabungkan bahan serbuk pada pergerakan berikutnya
Mesin ini digunakan untuk mencampur dua atau lebih bahan baku kering dan bubuk atau granul dari industri farmasi, industri kimia, industri makanan dan sebagainya
(Lawes, 2004)
Cara Kerja
Proses Pencampuran: a. Convection (perpindahan material yang cukup besar dari salah satu bagian mixer bed kebagian mixer bed lainnya) b. Shearing (perpindahan partikel partikel besar dipecah menjadi bagian yang lebih kecil) c. Diffusion (ketika terjadi perpindahan partikel serbuk secara acak pada mixer bed relative serbuk) (Lawes, 2004).
Keterangan: 1. Mixing chamber (bagian dimana produk yang akan dibuat dicampur, terdiri dari 2 saluran masuk dan 1 saluran keluar) 2. Protection (secara otomatis akan menghentikan system ketika pintu pengaman dibuka) 3. Product discharge valve (katup /klep yang dilapisi silicon) 4. Electric panel control (bagian operasi tempat komponen listrik yang menyalurkan energi) 5. Structure (penyangga mixing chamber) 6. Reduction gear (mengatur pergerakan mesin pada kecepatan 0-18 rpm dan dikontrol oleh inventer
Isi di dalam mixer jangan terlalu sedikit ataupun terlalu penuh (tidak lebih dari 50% kapasitas alat). Isi yang terlalu penuh : alat tidak efisien dan tidak tersedia tempat agar serbuk dapat berdilatasi serta dapat menghalangi pergerakan dari serbuk. Penggunaan kecepatan alat yang optimum. Kecepatan dapat mengakibatkan adhesi serbuk pada dinding mixer
Penggunaan waktu optimal untuk pencampuran (dapat ditentukan dari pengalaman). Peningkatan waktu dalam pencampuran akan menyebabkan segregasi, sedangkan pengurangan waktu akan menyebabkan pencampuran tidak sempurna Penanganan serbuk harus berhati-hati untuk mencegah terjadinya segregasi Penerapan gaya geser untuk menyebabkan perubahan posisi serbuk sehingga pencampuran terjadi secara sempurna dan efisien
(Fairy, 2011)
DAFTAR PUSTAKA
Alanazi, F. 2010. Industrial Pharmacy. Available online at: http://faculty.ksu.edu.sa/13042/Documents/Mixing%20L%2067.pdf [ Diakses Rabu 3 April 2013] Brennan J G. 1969.Food Engineering Operations. Applied Science Publisher Limited. London. Fairy. 2011. Laporan Kerja Praktek PT. Asahimas Flat Glass, Tbk. Available online
athttp://www.scribd.com/doc/47027633/BAB-III. Fellow, P., 1990, Food Processing Technology Principles and Practice, Ellis Horwood, New York. Lawes. 2004. Catalogue Lawes. Available online at
http://www.lawes.com.br/catalogos/Catalogo%20Misturador%20ingles.pdf[Diakses tanggal 4 April 2013] R.Deveswaran, S. Barath, BV Basavaraj, Sindhu Abraham, Sharon Furtado, and V Madhavan. 2009. Concepts and Techniques of Pharmaceutical Powder Mixing Process : A Current Update. Research J.Pharm and Tech (2) : April June. Sari R, Susilowati E, Saputra, C. 2012. CPOB Produksi dan Manfaatnya terhadap Industri. Available online at:http://tsffarmasiunsoed2012. wordpress.com/2012/ 06/16/2067/ (Diakses tanggal 4 April 2013)
Wirakartakusumah, Aman. dkk, 1992, Peralatan Dan Unit Proses Industri Pangan, Institut Pertanian Bogor, Bogor.