Jenis Observasi
Jenis Observasi
METODE OBSERVASI
Pengamatan/ pengumpulan data OBSERVASI Perilaku Penemuan Penilaian ASESMEN PENELITIAN
Non perilaku
Penegakan diagnosis
DIMENSI OBSERVASI
Secara umum setiap observasi yang dilakukan tercakup dalam tiga dimensi, yaitu :
Observasi obstrusif
Observasi Sistematik/ terstruktur Observasi laboratory/ eksperimental Observasi natural Observasi Partisipan
Adakan dan batasi dengan tegas macam macam kategori yg akan digunakan.
Kecuali mencatat jumlah frekuensi dari suatu jenis tingkah laku, sering kali penyelidik perlu mengetahui besar kecilnya jenis tingkah laku yang muncul. Adakan observasi secermat cermatnya.
Ecological assessment fokus pada bagaimana perubahan pada satu perilaku mempengaruhi perilaku lain /perubahan pada salah satu bagian lingkungan akan memproduksi perubahan pada bagian lain dari lingkungan.
Hiltonsmith and Keller (dalam Sattler, 1988 : 475) membuat 3 komponen framework untuk mendapat data ecological assessment
DATA SOURCE A. Setting Appearance and Contents (refers to observable, physical and generally measureable aspects of the setting) 1. Physical features spatial layout, arrangement of furniture, so on 2. Ambient features noise level and lighting 3. Setting contents presence or absence of television sets, books, interactive board games, computers and the like B. Setting operation (refers to how the setting works, focusing on how people interact with each other, with people in other settingsm and with physical aspects of the setting) 1. Organizational patterns who leads, who follow, and what reinforcers are presesnt in the setting 2. Communication pattern who initiates conversation and to whom conversation is directed 3. Ecological pattern how the setting is used by the people in the setting C. Setting Opportunities (refers to how the setting provides for the needs of the people in the setting) 1. Nurturance and sustenance how basic needs of the people are met (for example, the needs for food, clothing and shelter) 2. Cognitive stimulation the degree to which people receive cognitive stimulation 3. Social/emotional stimulation the degree to which people receive stimulation for social.emotional growth and development
Jenis-jenis observasi
Berdasar Keterlibatan Observer Berdasar Proses Observasi Berdasar Metode Pencatatan (Recording) Narrative Recording Interval Recording Event Recording
Participant
Non Participant
Ratings Recording
Cara mengatasinya adalah hendaknya observer dapat mengatur sedemikian rupa, sehingga observasi itu berlangsung secara tidak formal, seakan-akan tanpa kesengajaan.
Observasi Partisipan
Berpartisipasi secara lengkap. Peneliti menjadi anggota penuh dari kelompok yang diamati sehingga peneliti mengetahui dan menghayati secara utuh dan mendalam sebagaimana yang dialami subjek yang diteliti lainnya. Berpartisipasi secara fungsional. Maksudnya peneliti sebenarnya bukan anggota asli kelompok yang diteliti, melainkan dalam peristiwa peristiwa tertentu bergabung dan berpartisipasi dengan subjek yang diteliti dalam kapasitas sebagai pengamat. Berpartisipasi sebagai pengamat. Peneliti ikut berpartisipasi dengan kelompok subjek yang diteliti, tetapi hubungan antara peneliti dan subjek yang diteliti bersifat terbuka, tahu sama tahu, akrab, bahkan subjek yang diteliti sebagai sponsor penelitian itu sendiri. Kepentingan penelitian tidak hanya bagi peneliti, melainkan juga bagi subjek yang diteliti.
Observasi Partisipan
Partisipasi secara lengkap
Peneliti menjadi anggota penuh dari kelompok yang diamati sehingga peneliti mengetahui dan menghayati secara utuh dan mendalam sebagaimana yang dialami subjek yang diteliti lainnya.
Partisipasi secara
Fungsional
Partisipasi
sebagai Pengamat tetapi hubungan antara peneliti dan subjek yang diteliti bersifat
terbuka, tahu sama tahu, akrab, bahkan subjek yang diteliti sebagai
sponsor penelitian itu sendiri. Kepentingan penelitian tidak hanya bagi peneliti, melainkan juga bagi subjek yang diteliti.
OBSERVASI PARTISIPAN
Observer turut ambil bagian & ikut serta dalam kegiatan yang dilakukan oleh subyek yang diselidiki. Observer sbg pelaku atau peserta.
Umumnya digunakan untuk penelitian yang bersifat eksploratif. Untuk menyelidiki satuan-satuan sosial yang besar seperti masyarakat suku bangsa Bentuk ini pada dasarnya timbul sebagai usaha untuk mengatasi kelemahan dari observasi non-partisipan.
Materi Observasi
Materi observasi tidak dapat dilepaskan dari scope dan tujuan penelitian yang hendak diselenggarakan
apa yang sudah dikerangkakan dalam pedoman observasi (observation guide) dan tidak terlalu insidental dalam observasinya
Pencatatan dengan segera thd kejadiankejadian dalam situasi interaksi merupakan yang terbaik
Pencatatan
Jika pencatatan on the spot tidak dapat dilakukan, sedang kelangsungan situasi cukup lama, maka perlu dijalankan pencatatan dengan kata-kata kunci (dengan tidak menarik perhatian dan tidak menimbulkan kecurigaan)
Tiap pencatatan dapat mengambil dua bentuk :
Hal lain yang perlu diperhatikan yaitu memisahkan antara pencatatan yang faktual dengan pencatatan yang interpretatif Oleh sebab itu ada baiknya jika pencatat memberi kode-kode tertentu untuk dua jenis pencatatan, misal kode (F) untuk pencatatan faktual, kode (I) untuk interpretatif
Pemisahan penting karena : 1. untuk membedakan mana data yg otentik dan mana yang tidak 2. jika observasi dilakukan suatu tim, dalam analisa tidak timbul kesulitan dan selisih paham
oleh penyelidik : 1. mencegah adanya kecurigaan 2. mengadakan good rapport 3. menjaga agar situasi dalam masyarakat yang diselidiki tetap wajar
didalam lembar observasinya dipergunakan proses kontrol yang memungkinkan observasi diulang
spontan thd suatu gejala tertentu tanpa menggunakan bantuan alat-alat yg peka atau pengontrolan kembali atas ketajaman hasil observasi
lembar observasi sebagai pedoman pelaksanaan
sangat sederhana, berisi garis besar pedoman saja tanpa suatu rancangan yang kompleks
Participant
dalam hal ini perlu diperhatikan siapa yang diobservasi, dari golongan mana dari masyarakat, hubungan apa saja yang terjadi antara mereka
2.
Setting
dalam hal ini diperlukan situasi sosial dan lingkungan sosial yg bagaimana para participant tadi berada ( bisa fisik maupun psikis )
3.
4.
Tujuan
mengapa para participan dalam setting tsb. di atas terkumpul, apakah kebersamaan mereka ini sec. kebetulan saja, apakah berkumpul krn ada kesengajaaan
5.
OBSERVASI BERSTRUKTUR
Observasi ini biasanya memerlukan persiapan lebih lama dengan bantuan peralatan-peralatan tertentu, dan selalu disertai dengan apa yang disebut sebagai Lembar Observasi (Observation sheet)
Untuk dapat menyusun lembar observasi biasanya dilakukan studi pendahuluan sebagai berikut :
1.
Mengamati gejala, setting dan participant didalam situasi sosial atau penampilan tingkah laku yang diperkirakan menyerupai atau identik dengan gejala yang akan diobservasi pada penelitian yg sesungguhnya
Mencoba menggolong-golongkan penampilan yang muncul dengan participant yang ada Mencoba menuangkan butir 1 dan 2 tersebut di atas dalam suatu lembar rekaman (recording sheet) yang mempunyai format tertentu. Setelah observasi percobaan selesai, hasil pengamatan yg tercatat dituangkan dalam lembar observasi
2.
3.
structured observation
a.
Materi Observasi
Isi dan luas yang akan diobservasi umumnya
lebih terbatas
Sebagai alat ukur untuk penyelidikan deskriptif, peneliti berlandaskan pada perumusan-perumusan yang lebih khusus Wilayah atau scope observasinya sendiri lebih dahulu dibatasi dengan tegas sesuai dengan tujuan dari penelitian
b.
Cara-cara Pencatatan
Persoalan-persoalan yang telah dirumuskan
secara teliti memungkinkan jawaban-jawaban, respons, atau reaksi yang dapat dicatat secara teliti pula
Ketelitian yang tinggi pada prosedur observasi
ini yang memberikan kemungkinan penyelidik untuk mengadakan kuantifikasi thd hasil-hasil penyelidikannya. Jenis gejala / t.l yg timbul dapat dihitung dan ditabulasikan
c.
Dalam observasi sistematik hubungan observer & observee mengajukan suatu persoalan yang pelik Jika tidak dilakukan di belakang one way screen, akan menimbulkan masalah, shg perlu rapport yang baik, situasi harus disiapkan agar observee bersedia menerima observer, observer tidak menyembunyikan kenyataan saat penelidikan (kerjasama mutlak diperlukan)
OBSERVASI EKSPERIMENTAL
Observasi dapat dilakukan dalam lingkup alamiah / natural ataupun dalam lingkup eksperimental Dalam observasi alamiah, observer mengamati kejadian, peristiwa, dan perilaku observee dalam lingkup natural, tanpa adanya usaha untuk mengontrol Observasi eksperimental, sebagai cara penyelidikan yg relatif murni, menyelidiki pengaruh kondisi tertentu thd perilaku manusia, faktor lain dikontrol secermat-cermatnya
Observer dihadapkan pada situasi perangsang yang dibuat seseragam mungkin untuk semua observee Situasi dibuat sedemikian rupa, untuk memungkinkan variasi timbulnya tingkah laku yang akan diamati oleh observer
Situasi dibuat sedemikian rupa, sehingga observee tidak tahu maksud yang sebenarnya dari observasi Observer atau alat pencatat, membuat catatan dengan teliti mengenai cara-cara observee mengadakan aksi reaksi, bukan hanya jumlah aksi rekasi semata
2.
Dr. Dorothy Thomas Dr. Charlotte Buhler Mereka menemukan cara mereka pada saat melakukan observasi dalam setting situasi bermain dari anak-anak balita sewaktu mereka bertemu pertama kali di taman kanak-kanak
Tentukan terlebih dahulu tujuan observasi secara jelas dan terperinci. Jelaskan tujuan yang terperinci ini dalam pola tingkah laku yang diobservasi
Buatlah inventarisasi pola tingkah laku pada butir 1 di atas secara terperinci mulai dari penampilan tingkah laku yang paling sederhana sampai penampilan tingkah laku yang paling kompleks
2.
3.
Tuangkanlah invetarisasi pola tingkah laku tsb. Dalam suatu lembar rekaman observasi (recording sheet) sekaligus dengan frekuensi, durasi dan keterangan-keterangan lain
Lembar observasi beserta lembar rekaman tadi sebelum dipergunakan dalam penelitian yang sesungguhnya harus dicoba terlebih dahulu melalui suatu trial observation. Di dalam observasi percobaan ini usahakan agar baik participant, setting maupun gejala tingkah lakunya mendekati atau sama dengan yang diteliti
4.
5.
Setelah dilakukan percobaan lembar observasi dan lembar rekaman bila perlu diadakan perbaikan-perbaikan agar lebih sempurna Setelah ke lima langkah tersebut dilakukan, sudah siap untuk melakukan observasi pada penelitian yang sesungguhnya YANG PERLU DIPERHATIKAN AGAR
HASIL OPTIMAL Hy
6.