Anda di halaman 1dari 34

Organ Reproduksi terdiri dari: Penis Testis Epididimis Vas Deferen Duktus Ejakulatorius Uretra Glandula aksesorius yang

ius yang terdiri dari:


Vesikula seminalis, kljr prostat, kljr bulbouretralis

Testis bagian dalam terbagi atas lobulus yang terdiri dari


Tubulus seminiferus

produksi sperma Sel sertoli Pengubahan spermatid menjadi sperma + menghasilkan estrogen Sel Leydig sekresi testosteron

Sperma dibentuk setiap hari 120 juta/mm3

Epididimis terletak pada bgn posterior testis berupa duktus melingkar yang menerima aliran sperma dari epidimis Epididimis berperan dalam pematangan sperma dan motilitas Saat ejakulasi sel sertoli dan epidimis menyekresikan cairan makanan yang mengandung hormon, enzim dan nutrisi

Bagian ekor epididimis mengarah ke vas deferen Vas deferen adalah duktus ekskretorius testis yang membentang hingga ke duktus vesikula seminalis yang kemudian bergabung membentuk duktus ejakulatorius uretra Prostat mengelilingi leher kandung kemih dan uretra bagian atas

Kelenjar sekretorius, yang berfungsi :


Memberikan nutrisi (fruktosa, As-sitrat, bahan

nutrisi) Tenaga pendorong saat ejakulasi

Prostaglandin yang dihasilkan berperan membantu penetrasi sperma ke ovum

Menyekresi vairan encer seperti susu yang mengandung ion sitrat, kalsium, ion posfat, enzim Semen yaitu cairan yang diejakulasi terdiri dari sperma (10%), cairan vesikula seminalis (60%), prostat (30%) + cairan kelenjar bulbouretralis

Saluran-saluran kelenjar bermuara pada uretra Penis terdiri dari

lapisan dalam yang membungkus uretra

korpus spongiosum Lapisan luar korpus kavernosum

Spermatogenesis terjadi di dalam semua tubulus seminiferus Akibat dari rangsangan oleh hormon gonadotropin hipofisa anterior Dimulai pada usia 13 tahun dena berlanjut seumur hidup

Spermatogonia primitif

Spermatosit Skunder

spermatid

Berproliferasi

Spermatosis Primer

Sperma

Testosteron,
penting untuk pertumbuhan dan

pembagian sel

Hormon lutein,
disekresi oleh hipofisa anterior merangsang sel leydig menyekresi

testosteron

Hormon perangsang folikel


disekresi oleh hipofisa anterior Merangsang sel sertoli

Estrogen
Dihasilkan dari testosteron oleh sel sertoli

berasal dari rangsangan hormon perangsang folikel Berperan dalam spermatogenesis

Hormon pertumbuhan
Meningkatkan pembelahan awal

sprematogonia

Genitali eksterna

Mons veneris Labia Mayora Labia Minora Klitoris identik dengan penis Vulva Vestibulum Introitus Vagina Hymen Perineum

Vagina
Liang atau saluran yang menghubungkan

vulva dan uterus Bentuk dinding dalamnya berlipat-lipat yang disebut rugae dinding vagina terdiri atas lapisan mukosa, lapisan otot dan jaringan ikat

Uterus
Berbentuk seperti buah pear Bagiannya korpus uteri serviks uteri; pars supra vaginal dan pars vaginal (portio) kavum uteri Dalam keadaan tidak hamil ukurannya

sebesar telur ayam

Dinding rahim secara histologik terdiri dari:


Lapisan serosa (peritoneum) Lapisan otot (miometrium) Lapisan mukosa (endometrium)

Letak rahim dalam keadaan fisiologis yaitu anteversiofleksi

Faktor yang mempertahankan posisi uterus


Tonus otot rahim Tekanan intra abdominal Otot-otot dasar panggul Ligamen-ligamen Lig. Kardinal (mackendrot) Lig. Sakrouterina Lig. Rotundum Lig. Latum Lig. Infundibulopelvikum

Tuba Falopi
Saluran yang keluar dari uterus kanan-kiri.

P= 12-13 cm, D=3-8 mm Bagian luarnya diliputi oleh peritoneum viseral bagian dari lig. Latu Bagian dalam dilapisi silia; rambut getar yang berfungsi menyalurkan ovum dan hasil konsepsi Bagiannya: pars interstisialis, ismika, ampularis, infundibulum

Menghasilkan sel telur (ovum), hormon (progesteron dan estrogen) Dilapisi oleh mesovarium dan tergantung dibelakang lig. Latum Terdiri dari

Korteks tunika albugines, jaringan ikat,

stroma dan folikel primordial Medulla stroma berisi pembuluh darah, serabut saraf dan otot polos

Satu siklus hadi terbagi atas 4 fase Fase Menstruasi Fase proliferasi Fase Sekresi Fase premenstrual

Berlangsung 3-7 hari Endometrium dilepaskan Hormon-hormon ovarium rendah/ minimum

Berlangsung 7-9 hari Endometrium tumbuh kembali Pada fase ini berlangsung ovulasi yaitu pelepasan ovum dari ovarium

Endometrium yang tumbuh berlekuklekuk dan mulai bersekresi dan mengeluarkan getah yang mengandung glikogen dan lemak Keadaan ini memudahkan terjadi ovulasi

Hipotalamus

GnRH (Gonadotropin Releasing Hormon) berfungsi merangsang pelepasan hormon repsroduksi. Dipengaruhi oleh umpan balik estrogen dan lingkungan luar (cahaya, bau2an)

Hipofisa Anterior

FSH merangsang perkembangan folikel primordial menjadi folikel de graf di ovarium LH mematangkan folikel de graf dan terjadinya ovulasi

Estrogen dihasilkan oleh folikel de graf.

Ovarium

Bekerja di uterus yaitu meny. Endometrium berproliferasi Progesteron dihasilkan oleh korpus luteum. Bekerja di uterus untuk membuat kelenjar endometrium bersekresi dan berlekuk untuk nidasi

Hipotalamus mengeluarkan GnRH hipofisa anterior mengeluarkan FSH FSH membuat folikel primordial menjadi folikel de graf FDG mengeluarkan estrogen yang berperan membuat endometrium berproliferasi estrogen menekan produksi FSH shingga hipofisa ant mengeluarkan LH LH membuat FDG matang dan terjadi ovulasi FDG menjadi korpus rubrum korpus luteum yang mengeluarkan Progesteron

Progesteron membuat kelenjar endometrium bersekresi Bila tidak ada pembuahan, korpus luteum akan berdegenerasi dan mengakibatkan kadar estrogen dan progesteron turun MENSTRUASI. Jika Terjadi Pembuahan korpus luteum akan menjadi korpus luteum gravida yang akan terus memproduksi progestero hingga hormon HCG muncul

Pengeluaran sel telur Merupakan masa subur Cara menentukan adanya ovulasi
Biopsi endometrium Suhu basal badan Sitologi vaginal Getah servik Endoskopi

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai