STASE ILMU ANESTESI RSIJ CEMPAKA PUTIH FKK UMJ 2014
IDENTITAS PASIEN Nama Pasien : An. TE Umur : 5 tahun 1 bulan Jenis Kelamin : Laki-laki Pekerjaan : Pelajar Alamat : Cempaka Putih Agama : Kristen No RM : 47.xx.xx
ANAMNESIS (Alloanamnesis )
K.U : amandel membesar dan nyeri menelan sejak 1 bulan yang lalu.
R.P.S. : Sejak 1 bulan yang lalu OS mengeluh sering sakit tenggorokkan hilang timbul, sering demam, dan amandel membesar. Menurut ibu pasien keluhan nyeri tenggorokan sering timbul jika pasien minum-minuman dingin, sering jajan-jajanan, dan tidur semakin sering mengorok. Tidak terdapat demam, batuk (-), pilek(-), BAB dan BAK dalam batas normal. Nafus makan baik. Riwayat Penyakit Dahulu : - 3 bulan yang lalu pernah nyeri tenggorokan yang sama. - Asma disangkal.
Riwayat Alergi : - tidak terdapat alergi obat-obatan, makanan, udara dingin.
Riwayat Operasi sebelumnya : - Tidak pernah operasi apapun sebelumnya
KEADAAN PRA BEDAH KU : Sakit ringan Kesadaran : komposmentis TTV : - TD : 110/70 mmHg - N : 100 kali/menit - S : 37,2 0 C - P : 16 kali/menit Berat badan (BB) : 22 kg Tinggi badan (TB) : 105 cm
Status Generalis Kepala dan Leher Bentuk : Normocephal Rambut : Hitam, distribusi merata, tidak mudah dicabut Mata : sklera ikterik -/-, konjungtiva anemis -/-, Pupil bulat isokor Hidung : Sekret -/-, deviasi septum -/- Mulut : Mallampati 1, lidah kotor (-), lidah besar (-), gigi geligi lengkap, gigi goyang (+), gigi palsu (-), tonsil T3-T3, dinding faring hiperemis (-), detritus (+/+) Leher : pebesaran KGB (-) Thorax Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris, otot bantu nafas -/- Palpasi : VF +/+ simetris, nyeri tekan -/- Perkusi : Sonor pada kedua lapangan paru Auskultasi : Vesikuler +/+, wheezing -/-,ronkhi -/- ,Gallop (-) Abdomen Inspeksi : Cembung, skar (-) Palpasi : Supel, nyeri tekan (-), nyeri ketok (-/-) Perkusi : Timpani pada seluruh regio abdomen Auskultasi : BU (+)N Ekstremitas Sianosis (-), RCT <2, akral hangat HASIL LABORATORIUM laboratorium darah : - Hb : 12,2 g % (10.7 14.7) - Ht : 42 %
- Lekosit : 10.000 /mm 3
(5000 14500) - trombosit : 288 ribu/mm 3
(200 400)
Masa Protrombin Pasien : 10,5 PT Kontrol : 11,0 APTT Pasien : 36,1 Kontrol : 35,0
Diagnosis Pre operasi Tonsilitis kronik
Jenis Operasi Adeno-tonsilektomi
Diagnosis Post operasi Tonsilitis kronik
Status Fisis : ASA (1) - pasien sehat organik, fisiologik, psikiatrik, dan biokimia
Masukan Oral : puasa 4 jam
Premedikasi : R/ valium 10 mg. efek : baik.
Jenis Anestesia : Anestesia umum
Teknik anestesia : Orotracheal Tube spiral no 5,5, sirkulasi setengah tertutup, Obserben ventilasi kendali.
Posisi kepala & leher untuk intubasi endotrakea
Obat-obatan Anestesi umum yg digunakan :
Induksi : Ketamin 25 mg Relaksan non depol : roculax 15 mg Rumatan O 2 : N 2 O 1 : 2 (L/menit) Desfluran : 5 Vol %. Analgetika Post Bedah : Tramal 50 mg Lain-lain : * Asam Tranexamat 250 mg * ondansentron 4 mg
Jumlah Cairan : RL : 300 ml Jumlah Perdarahan : 40 ml
PASCA ANESTESIA Pemulihan Temperatur : tidak diperiksa Pernafasan : 16 kali/menit Nadi : 100 kali/menit Tekanan Darah : 122/59 mmHg Saturasi O 2 : 100 %
Pasien muntah saat sadar sehingga kepala di miringkan, lalu di suction. SKOR ALDRATTE
2 2 2 1 2 9 0 2 1 1 2 7 09. 20 09. 30 ANALISIS KASUS Tinjauan Kepustakaan Anak, 5 tahun rencana operasi Adeno-tonsilektomi, dengan ASA I Dilakukan anestesia umum, teknik anestesia dengan orotracheal tube dan ventilasi kendali. Lama anestesi : 50 menit Lama pembedahan : 45 menit.
KETAMIN (ketalar) Penggunaan : anestetik disosiatif, induksi dan pemeliharaan induksi Satu-satunya anaestetik untuk prosedur pembedahan yg singkat Dosis: sedasi dan analgesia; IV 0,5 1 mg/kg induksi; IV 1 -2,5 mg/kg Merupakan suatu relaksan otot polos bronkus dan sama efektifnya seperti anestetik inhalasional dalam mencegah bronkospasme yang ditimbulkan secara eksperimental. Awitan aksi : IV < 30 detik Efek puncak : IV 1 menit Lama aksi : IV 5-15 menit
Roculax (Rokuronium Bromida) Relaksasi otot skelet Intubasi : IV 0,6 1,2 mg/kgBB. Pemeliharaan : IV, 0,06-0,6/kgBB (10-50 % dari dosis intubasi) Rokuronium pemblokir neuromuskuler non depolarisasi steroid. Awitan aksi : 45 90 detik Efek puncak : 1 3 menit Lama aksi : 14 150 menit (tergantung dosis) Tramal (Tramadol Hcl) Analgetika opiat Tdk menekan pernafasan dan tdk pengaruh pd kardiovaskuler dan motilitas lambung usus. Efek analgetik dari 120 mg tramadol = 30-60 mg morfin Digunakan untuk nyeri yang tdk terlalu hebat. Efek samping: Berkeringat Pusing Mulut kering Mual dan muntah Gatal-gatal kemerahan Cephalgia Myalgia Dosis : Dewasa : 3-4 dd 50-100 mg Anak2 : 3-4 dd 1-2 mg/kg
N 2 O nama lain : gas gelak, laughing gas, nitrous oxide, dinitrogen monoksida
NH 4 NO 3 ---> 2 H 2 O + N 2 O (dipanaskan 240 0 C)
pemberian N 2 O harus disertai O 2 minimal 25 %.
bersifat anastetik lemah tetapi analgesik kuat
jarang digunakan secara tunggal, tapi di kombinasikan dengan cairan anastetik lainnya seperti halotan dsb.
pd akhir anastesi stlh N 2 O dihentikan berikan O 2 100 % selama 5 10 untuk menghindari terjadinya hipoksia difusi.
DESFLURAN Penggunaan : anestesi inhalasi Dosis : titrasi hingga mencapai efek untuk induksi atau anestesi pemeliharaan Desfluran mempunyai efek relaksan otot langsung, dan potensisasi dari obat-obatan penyekat neuromuskuler. Mempotensiasi relaksan otot hingga tingkat yang serupa dengan isofluran atau enfluran gingga tingkat yang lebih besar dari halotan dan oksida nitrosa. Awiktan aksi : kehilangan refleks kelopak mata 1-2 menit Ondansentron Penggunaan : pencegahan dan pengobatan mual dan muntah pascabedah Dosis : IV lambat 4 mg Awitan aksi : IV < 30 menit Efek puncak bervariasi Lama : IV 12- 24 jam Perawatan Pasca Bedah Ekstubasi dilakukan jika apabila aktivitas refleks telah kembali, diberikan O2 hingga sadar penuh Posisi : Post Tonsilectomi Position dengan sedikit trendelenburg Selalu menyediakan alat penghisap /suction Monitoring tanda vital dan perdarahan Jika sadar dan tidak muntah boleh minum, air es dapat mengurangi sakit
TERIMA KASIH DAFTAR PUSTAKA Latief, Said A. Dkk Petunjuk Praktis Anestesiologi. Edisi kedua. Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta, 2007.
Muhiman, Muhardi. Dkk Anestesiologi. Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta, 1989.
Lunn, John N. Catatan Kuliah Anestesi, Edisi keempat. Penerbit Buku Kedokteran. EGC. 2005.
Dobson, Michael B. Penuntun Praktis Anestesi. World Health Organization. Penerbit Buku Kedokteran. ECG
Omoigui, sota. Buku saku Obat-obatan Anestesia, edisi II. Penerbit buku Kedokteran, Jakarta EGC 1997.