Anda di halaman 1dari 5

KERAJAAN MATARAM KUNO

Pengaruh Hindu dan Budha cukup terasa di Jawa Tengah dan Jawa timur. Di
kedua wilayah tersebut terdapat kerajaan Mataram kuno yang berkembang pada
abad ke-8 sampai ke-11 M. kerajaan ini di kenal dengan Mataram kuno atau
Mataram lama. Penyebutan ini untuk membedakannya dengan kerajaan mataram
islam yang lahir pada abad ke-16. Kerajaan mataram kuno semula berpusat di
Jawa tengah, kemudian berpindah ke Jawa timur. Kerajaan ini memiliki
peninggalan berupa bangunan besar seperti candi. Candi Borobudur dan candi
prambanan merupakan dua peninggalan kerajaan yang bercorak budha dan hindu
di kerajaan ini.
Kerajaan mataram kuno di Jawa tengah di perintah oleh dua dinasti atau
wangsa Sailendra. Wangsa sanjaya menganut agama hindu, sedangkan wangsa
sailendra bercorak budha. Dinasti pertama mengembangkan kerajaan mataram
kuno di Jawa tengah bagian utara. Adapun dinasti kedua berpusat di Jawa tengah
bagian selatan.
Hubungan antara kedua wangsa tersebut ditandai dengan persahabatan
dan permusuhan. Persahabatan ditandai dengan perkawinan diantara kedua
anggota keluarga wangsa. Adapun permusuhan terjadi karena persaingan
memperebutkan pengaruh. Misalnya, pada abad ke-9, terjadi perkawinan antara
rakai pikatan (turunan wangsa sanjaya) dengan seorang puteri keluarga sailendra
bernama paramodawadhani yang merupakan anak samaratungga, raja sailendra.
Ternyata, perkawinan ini tidak disetujui oleh adik pramodhani yang bernama
blaputera dewa karena merasa terancam oleh kedudukan rakai pikatan.
Perlawanan blaputera dewa yang gagal terhadap rakai pikatan menyebabkan ia
pergi ke sriwijaya. Ia kemudian menjadi raja di kerajaan sriwijaya karena dia juga
memiliki darah sriwijaya. Ibunya ialah puteri tara keturunan dari sriwijaya.
Sementara itu, rakai pikatan yang menang perang mendirikan candi lorojonggrang
yang bercorak hindu-syiwa.
Pasangan rakai pikatan dan pramodawardhani yang berbeda agama
mendirikan banyak bangunan yang bercorak hindu-budha serta berusaha
memelihara bangunan yang telah didirikan sebelumnya. Salah satu bangunan
yang mendaoat perhatian pramodawardhani ialah candi Borobudur yang terletak
di bhumisambhara yang didirikan oleh ayahnya, samaratungga, pada 824 M.
Pengetahuan mengenai kedua wangsa itu di peroleh,antara laindari
prasasti canggal [732 M] dan prasasti Balitung.pada wangsa sanjaya berturut-
turut raja yang berkuasa,yaitu sanjaya,rakai panangkaran,panunggalan,rakai
waruk,garung,rakai pikatan,kayu wangi,wathumalang,danwalitung.
Pada abad ke-10,pusat pemerintahan mataram di jawa tengah berakhir dan
muncul pemerintahan mataram di jwa timur. Tidak diketahui dengan pasti alas an
kepindahan tersebut. Dugaan sementa ra, yaitu untuk menghindari ancaman dari
sriwijaya. Selain itu, ada juga yang menyebutkan karena adanya bencana alam,
yaitu meletusnya gunung merapi di jawa tengah. Raja pertama dari dinasti
mataram jawa timur ialah empu sindok yang memerintah sampai 947 M. raja
inilah yang mendirikan dinasti isana dijwa timur.
Pada abad ke-11, berkuasalah raja dharmawangsa teguh (991-1016). Dialah
yang paling gigih untuk menaklukan sriwijaya. Namun, usahanya tidak berhasil.
Bahkan sebaliknya, dharmawangsa dan keluarganya mengalami pralaya atau
kehancuran akibat serangan sriwijaya yang bekerja sama dengan kerajaan kecil di
jawa, kerajaan wurawari.
Pada abad ke-11 (1019), raja airlangga berkuasa. Ia merupakan salah
seorang anggota keluarga raja dharmawangsa yang berhasil lolos dari serangan
sriwijaya dan wurawari. Pada masa peperintahannya yang berpusat dikahuripan,
kerajaan mataram mengalami kemajuan diberbagai bidang, antara lain seni dan
kebudayaan.
Para pejangga berhasil merubah karya india kedalam karya kesusastraan
yang berciri khas jawa, diantaranya mahabharta dan Ramayana. Epos Ramayana
telah diubah dalam bahasa jawa kuno berupa kakawin ramyana. Pejangga
penciptaanya, mampu menerjemahkan bahasa sansekerta kedalam bahasa jawa
kuno yang indah. Kakawin arjunawiwaha yang ditulis oleh empu kanawa abad ke-
11 merupakan karya sastra berbahasa jawa kuno pada masa pemerintahan raja
airlangga. Karya yang bersumber dari Mahabharata dikembangkan menjadi
berbagai cerita wayang. Kemudian, pada zaman Kediri terdap[at beberapa
pejangga yang menciptakan kakawin, antaralain empu seda dan empu panulu
yang mengubah bharatayuda, hari wangsa, dan ghatot kaca swara.
a). Masa Kejayaan
Kerajaan Mataram mengalami kejayaanpada masa Sultan Agung.Kerajaan
Mataram melakukan ekspansi ke berbagai derah di jawa,baik yang berada di
pesisir maupun di pedalaman,termasuk seranganya terhadap VOC.Kerajaan-
kerajaan kecil,seprti pajang,pati,blambangan,dan Surabaya berhasil di
taklukan.Namun,cita-citanya untuk menyatukan seluruh jawa tidak
berhasil.Kerajaan banten dan Batavia tidak berhasil di taklukannya.
Pusat pemerintahan Mataram berbeda di wilayah yang disebut
KUTANEGARA,meliputi kedu,pajang,dan Bagelen.Adapun di luar wilayah
kutanegara disebut wilayah mancanegara,daerah yang berada di luar pusat
pemerintahan mataram, yang terbagi atas bagian barat dan bagian timur serta
mancanegara pesisir. Wilayah-wilayah mancanegara dibagi lagi menjadi beberapa
kabupaten dan dikepalai oleh seorang tumenggung atau raden arya. Desa
dipimpin oleh seorang lurah atau petinggi dibantu oleh modin.
b). Keruntuhan Kerajaan Mataram
Kehidupan politik mataram dirtandai denhan perebutankekuasaan serta
upaya perluasan wilayah melalui jalan perang. Upaya ini berpengaruh terhadap
kondisi politik dan social ekonomi pendudukya. Beberapa daerah mengalami
ketegangan politik dan berupaya melakukan pemisahan kekuasaan (disintegrasi).
Untuk mengatasi pemberontakan daerah, pengganti sultan agung, bekerja sama
dengan VOC dan penguasa Belanda. Tentu saja, kesempatan ini dimanfaatkan
dengan baik oleh Belanda yang memang berambisi untuk menguasai tanah subur
jawa. Melalui taktik politiknya, Belanda behasil memecahbelah mataram sampai
menjadi kerajaan kecil yang wilayahnya hanya berpusat dijawa tengah.
Dalam perjanjian gianti (1755), wilayah mataram kembali dibagi menjadi
dua wilayah kerajaan, yaitu sebagai berikut :
Daerah kesultanan yoyakarta yang kemudian disebut ngayogyakarta
hadiningrat dengan mangkubumi sebagai rajanya yang bergelar
hamengkubuwono.
Daerah kasuhunan Surakarta yang diperintah oleh susuhan
pakubuwono.
Atas campur tangan Belanda, kerajaan mataram terbagi lagi menjadi
beberapa bagian. Akhirnya, sejak 1813 terdapat empat keluarga raja yang masing-
masing memiliki kekuasaan, yaitu kesultanan Yogyakarta kasusuhunan Surakarta,
pakualaman, dan mangkunegaran.











TUGAS ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
NAMA : NOVENA A. S. RAMBING
KELAS : VII A1




SMP N 2 TONDANO
2013

Anda mungkin juga menyukai